Sabtu, 14 Oktober 2017

Ferry Riniadi-IT2017_Pengaruh Teknoogi Informasi Terhadap Ideologi Pancasila

Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Ideologi Pancasila

 

Pengaruh teknologi informasi terhadap pancasila adalah memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat untuk mempelajari sila-sila yang terdapat dari pancasila khususnya di Negara Indonesia yang berpengaruh pada sistem informasi di negara ini. Pancasila sebagai dasar dan ideologi  negara merupakan kesepakatan politik ketika negara Indonesia didirikan hingga sekarang di era globalisasi. Negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara. Sebagai dasar negara tentulah pancasila harus menjadi acuan negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang harus berkembang.

Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat dalam masyarakat tentulah berpengaruh terhadap pancasila terutama didalam bidang teknologi informasi. Hampir semua orang sependapat bahwa teknologi informasi telah merubah kehidupan umat manusia dengan menjanjikan cara kerja dan cara hidup yang lebih efektif, lebih bermanfaat, dan lebih kreatif. Sebagaimana dua sisi, baik dan buruk, teknologi juga memiliki hal yang demikian. Sebagai teknologi, kedua sisi tersebut keberadaannya sangan tergantung pada pemakainya.

            Melihat kenyaataan dalam masyarakat, sebelumnya bukan pancasila yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu sendiri. Meberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung bagaimana masyarakat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi perkembangan teknologi informasi tersebut. Pesatnya perkembangan teknologi informasi memudahkannya sebagai macam pengaruh dari luar, seperti informasi mengenai gaaya hidup bangsa barat yang notabene, gaya hidup bangsa barat bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Jika hal tersebut dibiarkan akan menyebabkan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis bahkan habis tergilas budaya barat yang berkembang.

            Salah satu usaha untuk mencegah terkikisnya nilai-nilai luhur pancasila adalah dengan memupuk kembali nilai-nilai luhur tersebut dalam diri masyarakat Indonesia, hal ini dapat dilakukan memlalui penyuluhan nilai-nilai pancasila bagi masyarakat yang tidak sedang berada di dunia pendidikan. Untuk masyarakat yang sedang berada dalam dunia pendidikan seperti pelajar dan mahasiswa, pengetahuan tentang pancasila bisa di masukkan dalam kurikulum pembelajaran. Kendala terbesar adalah untuk penyuluhan kepada masyarakat umum yang sedang tidak berada dalam dunia pendidikan, maka hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus mengenai metode penyuluhannya. Kenyataannya nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat, hal ini menandakan masyarakat peka terhadap apa yang dibawa oleh perkembangan teknologi informasi tersebut. Dari fakta tersebut dapat diambil sebuah inisiatif untuk memasukkan informasi mengenai pancasila, seperti penyediaan artikel-artikel tentang pancasila. Sehingga proses penyuluhan pancasila kepada masyarakat secara umum dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi itu sendiri sebagai medianya. Dengan metode seperti ini berarti menjadikan perkembangan teknologi inforamsi sebagai umpan balik terhadap kemungkinan dampak negatif yang dibawanya.

A.    Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Nilai-Nilai Pancasila

1.      Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Pertama

Sila pertama adalah ketuhanan Yang Maha Esa, sila yang berhubungan dengan moral serta keyakinan manusia kepada tuhan. Tanpa adanya kepercayaan penuh akan sebuah ajaran agama, seseorang dapat melakukan tindakan-tindakan yang melanggar norma maupun hukum. Saat ini, media seperti website bisa dimanfaatkan untuk suatu kepentingan yang tidak baik di tangan orang-orang yang jahat, seperti konten yang berisi isu SARA dan kekerasan lain. Di dunia maya seperti diinternet, banyak sekali orang-orang yang sengaja manyebarkan doktrin sesat yang dapat menggangu kehidupan beragama di Indonesia. Bahkan ada juga ajaran sesat yang sengaja mengajak para pembacanya untuk mengikuti ajara serta keyakinan sesat dan tidak sedikit pula yang menjadi korban.

2.      Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Kedua

Sila kedua adalah kemanusiaan yang adil dan beradab. Tanpa menyadari sikap ini, seseorang bisa saja saling menghujat satu sama lain lewat media sosial maupun lewat media berita yang banyak diciptakan melalui teknologi informasi. Padahal sebaiknya dapat dimanfaatkan untuk hal-hal positif dalam meningkatkan rasa kemanusiaan, seperti yang dilakukan oleh para aktivitas-aktivitas sosial menggunakan media sosial/website untuk melakukan penggalangan dana dan bantuan sosial untuk kepedulian pada daerah-daerah yang sering terjadi bencana dan lain sebagainya.

3.      Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Ketiga

Sila ketiga adalah persatuan Indonesia. Sangat jelas bahwa sat ini teknologi dapat menciptakan media pe,mersatu bangsa. Seperti yang dijelaskan sebelumnya disaat daerah lain terkena bencana, banyak orang yang berada di daearah lain setelah melihat kejadiaan bencana tersebut di website akan bersatu membantu para korban bencana. Namun, disisi lain teknologi informasi dan komunikasi juga dapat menciptakan kerusakan pada persatuan dan kesatuan indonesia. Seperti pada sebuah forum diskusi di dunia maya banyak sekali orang yang ingin mengganggu kerukunan antar umat beragama, yakni dengan membuat suatu bahan diskusi yang bersifat SARA seperti menjelek-jelekan suatu ras dan agama tertentu, sehingga banyak anggota forum yang larut dalam emosi.

4.      Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Keempat

Sila keempat adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Dengan adanya TIK, media komukikasi yang baik akan tercipta dengan komunikasi yang baik ini akan mendukung terciptanya kebijakan yang baik pula. Jika musyawarah dapat dilakukan tanpa harus memikirkan kendala letak geografis para anggota majelis, maka betapa efisiennya hal tersebut. Dan teknologi Informasi dan Komunikasi ini juga memungkinkan untuk penerapannya di Indonesia.

5.      Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Kelima

Sila kelima adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Indonesia adalah negara yang cukup luas dan informasi di Indonesia juga berkembang cepat sampai saat ini. Informasi yang menyangkut Negara adalah hak setiap warga negara untuk mengetahuinya. Apa yang diketahui warga di daerah tertentu misalnya Jakarta, seharusnya juga dapat diketahui warga di seluruh penjuru dinegeri ini. Namun sayangnya tidak semua warga Negara mampu memiliki akses untuk mendapatkan informasi dengan mudah sebelum adanya teknologi seperti saat ini. Dan untuk mengatasi hal ini pun dapat dipermudah dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi.

B.     Pancasila Sebagai Dasar Perkembangan IPTEK

Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan IPTEK dewasa ini dan di masa yang akan datang sangat cepat, makin menyentuh inti hayati dan materi di satu pihak, serta menggapai angkasa luas dan luar angkasa di lain pihak, lagi pula memasuki dan mempengaruhi makin dalam segala aspek kehidupan dan institusi budaya. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi yang tidak dibarengi dengan dasar-dasar Pancasila yang kuat justru akan menjadi aspek penghancur bangsa, terutama dari segi moralitas dan mentalitas.
Perubahan dan perkembangan tekhnologi yang terlampau deras menyebabkan terlalu mudahnya informasi dari seluruh penjuru dunia masuk ke dalam bangsa kita. Segala kemudahan dalam berinteraksi juga semakin tidak dapat dibendung lagi. Hal tersebut didukung dengan adanya perkembangan gadget yang menyediakan layanan-layanan dan berbagai fasilitas canggih untuk berkomunikasi.

Sesungguhanya semua kemajuan ini sangat membantu dan meringankan kita dalam melakukan aktivitas. Pekerjaan akan semakin cepat terselesaikan dan menghemat waktu serta tenaga. Kini tiada lagi jarak yang berarti dalam bertukar informasi. Kehidupan di dalam masyarakat semakin nyaman dan menyenakan. Masyarakat madani pun akan semakin mudah tercapai, walaupun di sisi lain hal ini merupakan suatu tantangan bagi bangsa kita untuk dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan tekhnologi. Sebab tak kan tercipta masyarakat madani apabila perkembangan dan kemajuan tekhnologi kita masih terbelakang dan hanya bertumpu kepada bangsa asing. Masyarakat akan selalu tergantung kepada pihak lain dan bertolak dari kemandirian serta cenderung akan mendekati masyarakat yang konsumtif.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang. Dalam proses perbaikan dari segala segi kehidupan, baik dalam segi sosial, politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan tekhnilogi serta budaya. Pembanguan demi pembanguan sarana dan prasarana selalu digalakan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dengan harapan agar bangsa kita tidak tertinggal dengan bangsa-bangsa lain. Walaupun semua itu dengan pengorbanan yang sangat besar. Negara harus berhutang kepada negara donatur untuk setiap pembanguan dan kemajuan IPTEK bangsa. Hasilnya dapat kita nikmati sekarang. Bangsa Indonesia tidak kalah majunya dengan negara-negara tetangga. Berbagai fasilitas publik telah tersedia demi meunjang jalan perekonomian bangsa. Barang-barang canggih banyak didatangkan dari luar negeri. Mulai dari perabotan rumah tangga sampai kendaraan bermotor. Namun, seiring dengan kemajuan pendidikan di Indonesia. Sekarang sebagian masyarakat Indonesia sudah dapat merakitnya sendiri, walaupun masih mengimpor bahan dasarnya. Ini, setidaknya Indonesia terus mengikuti perkembangan dan kemajuan tekhnologi. Sehingga tidak heran jika mulai terdapat berbagai barang elektronik buatan anak bangsa. Memang terasa sangat membanggakan mendengarnya. Namun, tanpa kita sadari dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang begitu santernya kita mulai melupakan akan apa tujuan dari yang kita lakukan ini. Padahal hal ini tercantum jelas dalam landasan ideologi bangsa kita (Pancasila) bahwa mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Tercantum dalam sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Perkembangan dan kemajuan IPTEK seharusnya diwujudkan untuk keadilan dan kehidupan yang beradab serta bermoral. Dengan segala fasilitas dan kemudahan yang ada seharusnya menyokong kita untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita, bukannya sebagai alat menindas atau berbuat kejahatan serta kecurangan bagi mereka yang memegang penguasaan akan IPTEK.

Di sinilah betapa pentingnya landasan Pancasila yang kental dalam setiap hati nurani anak bangsa Indonesia agar tidak akan timbul penyalahgunaan perkembangan dan kemajuan IPTEK dalam kehidupan masyarakat. Seperti yang dapat kita lihat dalam kehidupan keseharian. Berbagai macam informasi dapet dengan mudah disebarkan kepada khalayak. Seseorang yang berniat jahat kepada orang lain dapat dengan mudah untuk menghancurkan nama baiknya. Misalnya dengan menyebarkan sms-sms fiktif yang isinya menjatuhkan atau memberikan berita miring tentang orang tersebut dikarenakan dendam pribadi ataupun sakit hati. Fenomena lain yang sangat mengkhawatirkan adalah kalangan remaja bahkan anak-anak dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang apa saja yang mereka inginkan, padahal informasi itu bukanlah porsi yang tepat bagi mereka. Banyak kenakalan remaja terjadi, seperti pacaran kelewat batas yang menyebabkan MBA (Married by Accident). Itu semua berawal dari informasi yang seharusnya belum ia terima pada seusianya. Hal tersebut menyebabkan timbul keinginan untuk mencoba-coba. Hal yang paling mencengangkan adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) menunjukan bahwa sebesar 96% siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota-kota besar sudah pernah menonton video porno yang mereka dapat mengaksesnya dengan mudah dari internet. Dengan tanpa dibarengi pengawasan dari orang tua yang ketat serta kekuatan iman dan taqwa, perkembangan IPTEK justru menjadi malapetaka bagi generasi penerus bangsa.
Peristiwa-peristiwa tersebut tidak akan terjadi apabila masing-masing individu memegang teguh dasar-dasar Pancasila. Penanaman Pendidikan Pancasila sejak usia dini merupakan antisipasi awal dalam membangun filter bagi perkembangan dan kemajuan IPTEK yang terlamapau deras. Sehingga moral dan mental anak bangsa justru tidak melorot menghadapinya di tengah-tengah perubahan zaman. Dasar-dasar Pancasila dijadikan sebagai tameng untuk penangkal hal-hal yang buruk dalam perkembangan IPTEK. Lima sila yang terdapat dalam Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang merupakan suatu rumusan kompleks dan menyeluruh dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian diharapan dapat tercipta kehidupan masyarakat yang adil, beradab dan sejahtera, serta menyuluruh di setiap elemen lapisan masyarakat.

C.     Cara Masyarakat untuk Mempertahankan Nilai-Nilai Pancasila

Salah satu usaha untuk mencegah terkikisnya nilai-nilai luhur pancasila adalah dengan memupuk kembali nilai-nilai luhur tersebut dalam diri masyarakat Indonesia, hal ini dapat dilakukan melalui penyuluhan nilai-nilai pancasila bagi masyarakat yang tidak sedang berada dalam dunia pendidikan. Untuk masyarakat yang sedang berada dalam dunia pendidikan seperti pelajar dan mahasiswa, pengetahuan tentang pancasila bisa dimasukkan dalam kurikilum pembelajaran. Kendala terbesar adalah untuk penyuluhan kepada masyarakat umum yang sedang tidak berada dalam dunia pendidikan, maka hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus mengenai metode penyuluhannya.

Menanamkan mental agama yang lebih untuk anak-anak, agar tidak terjebak dalam hal-hal yang negative terkait dunia Ilmu Teknologi. Bekal agama pun tak kalah penting agar para siswa dapat mengetahui batasan batasan dan norma norma dalam mengambil informasi dari kemajuan Ilmu Teknologi. Memberikan pengarahan tentang pemanfaatan dan pengoptimalan ilmu teknologi sebagai media untuk membantu guru maupun siswa dalam proses belajar dan mengajar di sekolah.

 

Ferry Riniadi mengundang Anda untuk menggunakan Google Hangouts

Semua percakapan Anda, dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.
Ferry Riniadi ingin menggunakan Hangouts untuk berkirim pesan dan melakukan video call dengan Anda.
Percakapan Anda ada di mana-mana
Semua Hangouts Anda selalu diperbarui di komputer, ponsel, dan tablet sehingga tak kan pernah ada pesan yang terlewat.
Percakapan yang menjadi hidup
Baik teks, emoji, atau foto, Google Hangouts membuat berkirim pesan dengan teman terasa menyenangkan dan gratis.
Berkumpul bersama dan saling bertatap muka
Google Hangouts mempermudah untuk memulai video call bersama maksimal 10 orang.
Dapatkan aplikasi Hangout dan mulai percakapan sekarang!
Anda juga dapat mulai menggunakan Hangouts di Gmail atau Google+.
Anda menerima pesan ini karena Ferry Riniadi mengundang assistendosen.pancasila2017@blogger.com ke Google Hangouts.
Berhenti berlangganan email ini.
Google Inc., 1600 Amphitheatre Pkwy, Mountain View, CA 94043 USA