Rabu, 18 Oktober 2017

Isra' pebriant_IT2017_PANCASILA DALAM PENGEMBANGAN IPTEK

PANCASILA DALAM PENGEMBANGAN IPTEK

 

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpiki rmanusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Oleh karena itu sebagai warga negara Indonesia seharusnya manusia itu memiliki pedoman dan pegangan dalam bersikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan dasar negara yang mengandung filsafat sebagai upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia.Pancasila terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat yakni suatu kesatuan bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang berisi sistem nilai ke Indonesiaan yang telah berkembang secaraa kulturatif selama ribuan tahun.Ini berarti  bahwa Pancasila adalah suatu sistem budaya yang merupakan sari dari sistem-sistem budaya yang di warisi secara turun-temurun  oleh setiap masyarakat Indonesia.

Sebagai sebuah ideologi, Pancasila bukanlah ideologi tertutup melainkan di kembangkan sebagai ideologi terbuka sejalan dengan keterbukaan budaya.Dengan demikian, Pancasila bercir idinamis, mau menerima berbagai unsu rlokal dan modern sejauh tidak bertentangan dengan sila -silanya. Pancasila menjadi sebuah gerbang penyaring dalam menghadapi arus globalisasi. Globalisasi berdiri atas dasar kemajuan teknologi sebagai bagian modernisasi. Hal tersebut berimplikasi pada bagaimana kehidupan manusia terbentuk.Dalam hal ini, teknologi komunikasi membentuk fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini karena komunikasi adalah sebuah proses primer di mana terjadi transaksi informasi yang memiliki efek tertentu di dalam segala aspek kehidupan manusia.

Perkembangan iptek telah membuat dunia menjadi sempit, tidak ada lagi batas ruang dan waktu antar negara di dunia .Benturan, pergeseran, dan penggoyahan nilai-nilai khas bangsa dan nilai-nilai yang ingin dikembangkan berdasarkan  budaya Pancasila, tidak dapat di hindari. Oleh karena itu perlu di usahakan pembinaan dan pemantapan masyarakat kita di dalam nilai-nilai yang kita anggap sesuai.Apabila masyarakat dibina untuk tidak bersifat fanatisme dan kepicikan, maka daya tahan dan daya tangkap masyarakat akan mampu menahan benturan dan pergeseran. Kesimpang siuran norm asopan santun umum, pola hidup mewah, individualisme, liberalismea narkistik, otonomi pribadi dan bebas nilai banyak melanda msyarakat modern. Masyarakat modern yang bertumpu pada iptek, sering berpikir dengan pola empirisme. Empirisme dapat mengakibatkan agnostisisme, materialisme, danateisme.Mentalitasempirik lebih senang menganut paham pragmatisme dan utilitarisme.Pemikiran-pemikiran metafisik transedental karena ditolak dianggap tidak relevan dan membuang-buang waktu.

Nilai –nilai Pancasila sesungguhnya telah tertuang secara filosofis-ideologis dan konstitusional di dalam UUD 1945 baik sebelum amandemen maupun setelah amandemen.Nilai –nilai Pancasila ini juga telah teruji dalam dinamika kehidupan berbangsa pada berbagai periode kepemimpinan Indonesia. Hal ini sebenarnya telah menjadi kesadaran bersama bahwa Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya  bangsa Indonesia, yaitu kelima sila yang merupakan kesatuan yang bulat dan utuhs ehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung di dalamnya.

Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah (scientific method) , Sedang Teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari.jadi iptek adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dengan dibantu atau di dorong dengan perkembangan teknologi. Perkembangan iptek adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.

suatu ilmu pengetahuan dan teknologi memang haras berkembang tapi seiring dengan perkembangan iptek haruslah di iringi dengan perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas karena jika tidak diiringi dengan perkembangan SDM maka akan sama saja atau bahkan lebih buruknya lagi kita hanya menjadi penonton dan penikmat perkembangan iptek saja tanpa ikut dalam mengembangkannya.

Contoh: bisa dilihat dari sifat masyarakat indonesia yang tak mau kalah dengan masyarakat dari negara lain.

            perkembangan iptek di indonesia memang tidak lepas dari pengaruh negara lain,hal ini bisa di sebabkan karena Indonesia menjalin kerjasama dengan negara negar maju, oleh karena itu indonesia tidak menutup kemungkinan untuk mengikuti atua menyerap perkembangan iptek dari negara-negara maju yang menjalin kerja sama dengan indonesia

contoh:tentang model pembayaran yang semakin praktis dengan menggunakan kartu atm atau kredit.

Arus globalisasi memicu perkembangan iptek diindonesia karena  globalisasi itu merupakan penghilangan batas-batas suatu negara dalam memperoleh informasi. Jadi ada hubungan antara  arus globalisai dengan perkembangan iptek di indonesia.

Contoh: dulu orang indonesia jikaingin ke luar negeri membutuhkan waktu yang lama tapi semenjak ada pengaruh globalisasi maka orang indonesia keluar negeri hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja.

Pengembangan iptek pastinya akan menemui jalan yang sulit yang mestinya harus diselesaikan demi berkembangnya iptek di indonesia. Adapun permasalahan –permasalahan yang dihadapi yaitu :

·         Keterbatasan sumber daya manusia yang berkualitas

Masih banyak masyarakat indonesia yang belum mengetahuim tentang perkembanga iptek di dunia khususnya di daerah dareh pelosok Indonesia jadi masyarakat indonesia masih buta tentang  perkembangan teknologi hal ini mengakibatkan lambatnya perkembangan teknologi di indoonesia.

·         Kurangnya keseriusan pemerintah dalam mengembangkan iptek\

Pemerintah di indonesia ternyata masih banyak mementingkan kepentingannya sendiri atau golongannya dari pada kepentingan rakyatnya jadi ini akan memepengaruhi perkembangan iptek di indonesia selain intu pemerintah di nilai tidak serius dalm memgembangkan iptek demi kemajuan rakyatnya.

·         Minat yang kurang dari penduduk indonesia untuk lebih giat belajar

Permasalahan diindonesia selain didukung dengang ketidakseriusan pemerintah ternyata di dukung pula dengan minat yang kurang dari penduduknya dan hal ini akan secara otomatis mengakibatkan iptek di Indonesia sulit berkembang.

·         Perekonomian penduduk yang belum merata

Perkembangan iptek di Indonesia akan sulit karena perekonomian yang belum merata yang menyebabkan adanya jarak antara orang kaya dengan orang miskin yang menyebabkan perkembangan iptek yang tidak merata pula

·         Masyarakat Indonesia hanya sebagai pengikut bukan menjadi innovator.

Kebanyakan masyarakat indonesia hanya menjadi pengguna atau pengikut dari kemajuan teknologi tanpa ikut menjadi innovator tau pencipta hal ini dapat di lihat dari semua peralatan penunjang iptek yang ada di Indonesia kebanyakan impor dari negara lain.

 

 

Perkembangan Iptek Di Indonesia

Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia,baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat bisa di pisahkan dari lembaga pendidikan. Dimana pada abad 20 peran ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berarti bagi lembaga pendidikan. Sehingga pada abad 20 mampu mendorong lebih cepat dalam industri. Informasi,komunikasi,transportasi dan pertanian.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena:

1.    Masih terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi.

2.    Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi.

3.    Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT)

Realita yang memprihatinkan itu bukan dilihat dari prestasi beberapa bidang IPTEK yang telah di capai seperti penemuan aplikasi teknologi DNA, pemuan bibit padi unggul, pemuan vector medan laju percepatan gerak lempeng teknologi, rancangan bangunan pesawat remotely pilotely piloted vehicle, memperoleh penghargaan internasional fellowship L'oreal-unesco for woman in science,mendapat medali emas pada internasiaonal exhibition of invention new techninique and peroduct memperoleh the first to nobel prize di bidang fisika tingkat SMA , hingga temuan nutrisi baru , yang memang semua itu perlu di syukuri .Tetapi keprihatinan itu muncul pergerakan dampak perkembangan IPTEK itu memang tidak segaris lurus dangan penciptaan kesejahteraan masyarakat dalam rangka kebijakan IPTEK secara nasional,walaupun begitu perkembangan iptek di indonesia lumayan berkembang  pesat meskipun masih kalah dari negara –negara eropa ,amerika dan asia khususnya jepang korea dan china,hal ini di tandai dengan kemajuan teknologi seperti komputer,gajdet,alat peternakan pertanian dan alat-alat penunjang lainnya yang menggunakan teknologi komputerisasi yang berkembang pesat di pasaran indonesia dengan demikian kemajuan atau perkembangan iptek di indonesia bisa dikatakan berkembang. Tentunya perkembangan iptek di indonesia ini akan memberikan sebuah dampak baik yang positif maupun yang negatif.Adapun dampak positif dan negatif dari perkembangan iptek adalah sebagai berikut:

§  Dampak Positif perkembangan IPTEK

1)      Memberikan berbagai kemudahan

2)      Mempermudah meluasnya berbagai informasi

3)      Bertambahnya pengetahuan dan wawasan

§  Dampak negatif  perkembangan IPTEK

1)      Mempengaruhi pola berpikir

2)      Hilangnya budaya Tradisional

3)      Banyak menimbulkan berbagai kerusakan

 

 

Nilai Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Teknologi

Pancasila bukan merupakan ideologi yang kaku dan tertutup, namun justru bersifat reformatif, dinamis, dan antisipatif. Dengan demikian Pancasilan mampu menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yaitu dengan tetap memperhatikan dinamika aspirasi masyarakat. Kemampuan ini bukan berarti Pancasila itu dapat mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung, tetapi lebih menekan pada kemampuan dalam mengartikulasikan suatu nilai menjadi aktivitas nyata dalam pemecahan masalah yang terjadi (inovasi teknologi canggih). Karena syarat Sebuah ideologi memiliki kekuatan dimensi reality,idealismedan fleksibelity adapun penjelasannya sebagai berikut:

a)      Dimensi Reality.

Yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam ideologi tersebut secara riil berakar dalam hidup masyarakat atau bangsanya, terutama karena nilai-nilai dasar tersebut bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya.

b)      Dimensi Idealisme.

Yaitu nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan bersama dengan berbagai dimensinya.

 

 

c)      Dimensi Fleksibility.

yaitu bahwa dimensi pengembangan Ideologi tersebut memiliki kekuasaan yang memungkinkan dan merangsang perkembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan dengan ideologi bersangkutan tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat atau jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.

 

 

Dan ini telah di miliki oleh ideologi pancasila sedangkan pancasila sebagai dasar nilai mengandung dimensi ontologis,epistemologis,dan aksiologis.dimensi dimensi inilah yang menjadi dasar nilai dalam mengembangkan iptek yang sesuai dengan pancasila. Adapun pengertian dimensi ontologis,epistemologis dan aksiologis sesuai dengan sila-sila pancasila sebagai berikut sebagai berikut:

v  Ontologi

Dimensi Ontologis adalah ilmu pengetahuan sebagai upaya manusia untuk mencari kebenaran yang tak mengenal titik henti

v  Epistemologi

Adala nilai nilai pancasila di jadikn senjata untuk analisis atau metode berfikir dan sebagai tolok ukur dalam mencari kebenara

v  Aksiologis

Mengandung nilai nilai imperatif (memaksa)dalam mengembangkan dimensi ini sila sila pamcasila akan menjadi satu kesatuan dan ilmuwan pun di tun tut harus memahami pancasila

 

Nilai-nilai Pancasila inilah yang digunakan  sebagai dasar Perkembangan IPTEK karena Nilai-nilai pancasila itu sangat mendorong dan mendasari akan perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik dan terarah,perlu menjadi kesadaran masyarakat bahwa untuk meningkatakan IPTEK di Indonesia itu, sejak dini masyarakat harus memiliki dan memegang prinsip dan tekad yang kukuh serta berlandaskan pada Nilai-nilai Pancasila yang merupakan kepribadian khas Indonesia.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan hal penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan IPTEK saat ini dan di masa yang akan datang itu sangat cepat. Di sini letak tantangan bagi Indonesia, yaitu mengembangkan kehidupan bangsa yang berbasis IPTEK tanpa kehilangan jati diri (nilai-nilai Pancasila). Hal ini berarti ada nilai-nilai dasar yang ingin dipertahankan bahkan ingin diperkuat. Nilai-nilai itu sudah jelas, yaitu Pancasila. Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, yang bagi bangsa Indonesia adalah mutlak. Jika diikuti pandangan-pandangan sekular dunia Barat, yang ilmunya dipelajari dan jadi rujukan para cendekiawan, sepertinya berjalan berlawanan.

Dalam masyarakat modern yang berbasis IPTEK, terlihat kecenderungan lunturnya kehidupan keagamaan. Jadi, ini bukan tantangan yang sederhana, tetapi penting, karena landasan moral, segenap imperative moral, dan konsep mengenai kemanusiaan, keadilan, dan keberadaban, adalah keimanan dan ketakwaan. Dari dalam dan dari luar bangsa Indonesia akan menghadapi tantangan-tantangan terhadap sistem demokrasi yang dianut dan ingin ditegakkan, yang sesuai dengan kondisi sosialkultural bangsa yang demikian majemuk dan latar belakang historis bangsa.

 

Nilai-nilai Pancasila Sebagai Motivator Perkembangan IPTEK

 

Secara konstitusional di dalam Pembukaan UUD Proklamasi 1945. Kedudukan nilai filsafat Pancasila di dalam Pembukaan UUD tersebut, berfungsi sebagai dasar negara dan ideologi negara; sekaligus sebagai asas kerohaniannegara dan sebagai perwujudan jiwa bangsa. Dengan demikian, identitas dan integritas (nasional) Indonesia ialah nilai filsafat Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila juga menjadi sumber motivasi bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) nasional dalam mencerdaskan bangsa yang mempunyai nilai-nilai Pancasila tinggi serta menegakkan kemerdekaan secara utuh, kedaulatan dan martabat nasional dalam wujud negara Indonesia yang merdeka, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia , Pancasila sebagai terkandung dalam UUD Proklamasi 45 seutuhnya. Karenanya, secara filosofis-ideologis dan konstitusional, NKRI dapat dinamakan (dengan predikat) sebagai sistem kenegaraan Pancasila yangsejajar dan analog dengan berbagai sistem kenegaraan bangsa-bangsa modern dan canggih.

Kedudukan nilai Pancasila (sistem ideologi Pancasila) dengan demikian berfungsi juga sebagai asasnormatif-filosofis-ideologis-konstitusional bangsa; menjiwai dan melandasi budaya dan moralpolitik nasional, sebagai terjabar dalam UUD Proklamasi yang memandu kehidupan bangsa Indoensia dalam integritas NKRI sebagai sistem kenegaraaan Pancasila. Maknanya, integritas nilai Pancasila secara konstitusional imperatif memberikan asas budaya dan moral politik nasional Indonesia serta membangun bangsa yang memiliki ilmu pengetahuan tinggi dan menguasai berbagai teknologi (IPTEK)  guna memenuhi kehidupan masyarakat.

 

 Peranan pancasila dalam mengembangkan iptek.

Dalam perkembangan iptek peranan pancasila sangatlah penting guna menjaga nama baik dan integritas bangsa. Peran pancasila antara lain :

Ø  Sebagai filtrasi

Pancasila berperan sebagai filtrasi masuknya budaya asing ke indonesia, sehingga Indonesia masih mempertahankan ciri khas atau integritas bangsa tanpa ketinggalan zaman di era globalisasi. 

Ø  Sebagai tolok ukur

Dalam pengembangan iptek tidak selalu bernilai positif namun dapat juga bernilai negatif, oleh karena itu, pancasila disini berperan untuk mengukur baik buruknya perkembangan iptek tersebut,

Ø  Sebagai alat kontrol

Perkembangan iptek yang tidak terkontrol akan menimbulkan penyimpangan-penyimpangan yang tidak di inginkan. Dengan adanya nilai-nilai pancasila perkembangan iptek dapat terkontrol, Sebagai contoh, Kloning, Bom nuklir.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ASMARITA_IT2017_PANCASILA DAN TEKNOLOGI

PANCASILA DAN TEKNOLOGI

 

Saat ini, kita harus melakukan langkah reorientasi (peninjauan kembali wawasan) dan revitalisasi (memvitalkan) secara nyata dalam pengamalan atau pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Semangat reformasi tidak boleh mengecilkan peran ideologi negara, apalagi sampai melupakannya. Pemerintah pun tidak boleh mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, Pancasila dijadikan sebagai legitimasi untuk melanggengkan kekuasaan. Langkah ini justru akan menjadikan Pancasila kehilangan makna dan nilai filosofisnya.

Mengapa kita harus melakukan reorientasi dan revitalisasi pelaksanaan nilai-nilai Pancasila itu? Karena Pancasila, sekarang dan sampai kapan pun, tetap diterima dan dipertahankan sebagai dasar negara. Pancasila adalah landasan bersama (common platform) bangsa Indonesia yang majemuk. Sejak awal kelahirannya, Pancasila diterima sebagai dasar, filsafat, pikiran, jiwa, dan hasrat yang sedalam-dalamnya untuk menjadi Ideologi negara. Nilai-nilai Pancasila akan tetap relevan dengan kehidupan berbangsa, sekarang dan masa depan. Karena itu, kita harus menelaah kembali nilai-nilai Pancasila itu agar menjadi landasan dalam memecahkan persoalan-persoalan bangsa. Kita harus mengaktualisasikan kembali nilai-nilai Pancasila. Dengan kata lain, Pancasila dapat menjadi sumber inspirasi yang dapat diterapkan dalam proses pembangunan dan demokrasi. Pengembalian Pancasila sebagai jati diri, karakter. sekaligus pemersatu bangsa bukan berarti kembali ke zaman masa silam. Pancasila harus diterapkan dengan pendekatan yang lebih baik, terbuka, dan fungsional. Pendekatan ini perlu seiring dengan proses reformasi.
peranan pancasila sebagai dasar dan pedoman negara dalam menghadapi tantangan global yang terus meningkat diera globalisasi.

Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat dalam masyarakat adalah teknologi informasi. Hampir semua orang sependapat bahwa teknologi informasi telah, sedang dan akan merubah kehidupan umat manusia dengan menjanjikan cara kerja dan cara hidup yang lebih efektif, lebih bermanfaat, dan lebih kreatif. Sebagaimana dua sisi, baik dan buruk, teknologi informasi juga memiliki hal yang demikian. Sebagai teknologi, kedua sisi tersebut keberadaanya sangat tergantung pada pemakainya.

 

Berdasarkan fakta-fakta diatas,  jika dikaitkan dengan ideologi yang dianut Indonesia yakni pancasila. Maka akan muncul pertanyaan apakah nilai-nilai dalam pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia terpengaruh perkembangan teknologi informasi? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, tidak serta merta dapat dijawab dengan jawaban terpengaruh atau tidak terpengaruh. Walaupun jawaban tersebut sudah disertai dengan alasannya.

 

Melihat kenyataan dalam masyarakat, sebenarnya bukan pancasila yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu sendiri. Memberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung bagaimana masyarakat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi perkembangan teknologi informasi tersebut.

 

Pesatnya perkembangan teknologi informasi memudahkan masuknya berbagai macam pengaruh dari luar, seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat yang notabene gaya hidup bangsa barat bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Jika hal tersebut dibiarkan akan menyebabkan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis bahkan habis tergilas budaya barat yang berkembang.

 

Teknologi informasi terdiri dari sistem dan peralatan elektromagnetis untuk berkomunikasi jarak jauh. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah pendukung utama bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai kepentingan, dapat disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa.

 

Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Globalisasi akan membawa perspektif baru tentang konsep "Dunia Tanpa Tapal Batas" yang saat ini diterima sebagai realitas masa depan yang akan mempengaruhi perkembangan budaya dan membayar perubahan baru.

 

Negara-negara yang sedang berkembang memerlukan begitu banyak hal  untuk mendukung perkembangan negara mereka. Negara-negara tersebut saling meningkatkan berbagai kemampuan mereka dalam segala aspek kehidupan masyarakat seperti pada aspek pertanian serta industri. Kemudian, selain itu mereka juga mengadakan investasi dalam aspek kesehatan masyarakat begitu pula dalam aspek pendidikan.

 

Dan saat ini, segala aspek kehidupan tersebut telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada perubahan tersebut adalah pada aspek Teknologi Informasi, contoh paling sederhana tentang hal ini adalah bila pada pendidikan yang masih tradisional dulu dalam mendapatkan sumber ilmu hanya dari buku, hal tersebut juga masih mempunyai kendala yaitu tidak semua orang bisa mendapatkan buku yang harganya relative masih mahal. Namun, sekarang pada tingkat yang lebih modern telah muncul yang namanya internet yang memberikan banyak informasi tentang pendidikan dan dapat dijangkau di semua kalangan masyarakat.

 

Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar tehadap dunia pendidikan. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap aspek-aspek pendidikan yang ada di masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya dalam aspek pendidikan.

 

 

 

jika dikaitkan dengan ideologi yang dianut Indonesia yakni pancasila. Maka akan muncul pertanyaan apakah nilai-nilai dalam pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia terpengaruh perkembangan teknologi informasi? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, tidak serta merta dapat dijawab dengan jawaban terpengaruh atau tidak terpengaruh. Walaupun jawaban tersebut sudah disertai dengan alasannya.

 

Melihat kenyataan dalam masyarakat, sebenarnya bukan pancasila yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu sendiri. Memberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung bagaimana masyarakat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi perkembangan teknologi informasi tersebut.

 

Pesatnya perkembangan teknologi informasi memudahkan masuknya berbagai macam pengaruh dari luar, seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat yang notabene gaya hidup bangsa barat bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Jika hal tersebut dibiarkan akan menyebabkan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis bahkan habis tergilas budaya barat yang berkembang.

 

Salah satu usaha untuk mencegah terkikisnya nilai-nilai luhur pancasila adalah dengan memupuk kembali nilai-nilai luhur tersebut dalam diri masyarakat Indonesia, hal ini dapat dilakukan melalui penyuluhan nilai-nilai pancasila bagi masyarakat yang tidak sedang berada dalam dunia pendidikan. Untuk masyarakat yang sedang berada dalam dunia pendidikan seperti pelajar dan mahasiswa, pengetahuan tentang pancasila bisa dimasukkan dalam kurikilum pembelajaran. Kendala terbesar adalah untuk penyuluhan kepada masyarakat umum yang sedang tidak berada dalam dunia pendidikan, maka hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus mengenai metode penyuluhannya.

 

Kenyataan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat, hal ini  menandakan masyarakat peka terhadap apa yang dibawa oleh perkembangan teknologi informasi tersebut. Dari fakta tersebut dapat diambil sebuah inisiatif untuk memasukkan informasi mengenai pancasila, seperti penyediaan artikel-artikel tentang pancasila. Sehingga proses penyuluhan pancasila kepada masyarakat secara umum dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi itu sendiri sebagai medianya. Dengan metode seperti ini berarti menjadikan perkembangan teknologi informasi sebagai umpan balik terhadap kemungkinan dampak negatif yang dibawanya.

 

Untuk penyuluhan secara langsung, bertatap muka antara penyuluh dan masyarakat. Kesuksesan penyuluhan pancasila kepada masyarakat secara umum memerlukan partisipasi aktif masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk pernyataan maupun kegiatan. Serta melalui program-program penyuluhan pembangunan yang efektif dan handal. Untuk itu maka kegiatan penyuluhan perlu dan harus ditangani oleh tenaga profesional dilandasi komitmen yang kuat dari berbagai pihak. Dalam hal ini subtansi keahlian dan kesungguhan bergerak serta bertindak dari para pelaku penyuluhan merupakan prasyarat.

 

 

 

Dalam rangka meningkatkan profesionalisme para pelaku penyuluhan, perkembangan teknologi informasi harus dapat dimanfaatkan oleh bidang penyuluhan sebagai alat mencapai tujuannya. Untuk itu, perlu didukung oleh suatu kehendak dan etika yang dilandasi oleh keilmuan penyuluhan dengan dukungan berbagai pengalaman para praktisi penyuluhan di lapangan. Peran program pendidikan yang mempersiapkan tenaga ahli penyuluhan, seperti perguruan tinggi, Pusdiklat dan lembaga pendidikan kemasyarakatan lainnya perlu mempersiapkan pelaku-pelaku penyuluhan yang mampu menyampaikan informasi dan mampu memotivasi masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat, sehingga tujuan dari pelaksanaan penyuluhan pancasila dapat tercapai.

 

PERA_IT2017_PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP IDEOLOGI PANCASILA

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP IDEOLOGI PANCASILA

Di zaman sekarang ini, nilai – nilai pancasila dapat dikatakan menurun,karena kebanyakan masyarakat terutama para remaja yang banyak menggunakan budaya kebarat baratan  dari pada nilai-nilai pancasila. Misal dari cara berpakaian, banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Sehingga banyak remaja yang berkarakter  seperti orang barat, misalnya yang sering terjadi sekarang ini, melalaikan kewajiban untuk beribadah setiap waktunya, kurang menghargai orang tua, keluarga dan orang lain, juga membiasakan diri dengan hal – hal yang terlarang semacam narkoba, zat adiktif, seks bebas,. Sebenarnya semua itu tidak ada untungnya melainkan hanya merugikan dirinya sendiri.

Media – media sosial sekarang ini yang seharusnya menjadi hal positif malah membuat para remaja menggunakannya untuk hal yang negative. Contohnya : Facebook, Twitter, Istagram, BBM, dan lain sebagainya. Yang dimanfaatkan bukan berdampak  positif tetapi berdampak negative dan menyimpang dari ketentuan nilai-nilai dan norma didalam pancasila. Contoh, Penipuan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk kepentingan mereka sendiri. Dari contoh tersebut sudah jelas bahwa hal itu menyimpang dari norma Agama, karena melakukan penipuan yang dapat merugikan orang lain dan yang melakukannya akan berdosa.

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik ketika negara Indonesia didirikan hingga sekarang di era globalisasi. Negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara. Sebagai dasar negara tentulah pancasila harus menjadi acuan Negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang terus berkembang.

Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia. Karena dengan adanya globalisasi, batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke dalam masyarakat.

Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia. Jika kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di dunia.Tapi jika kita tidak dapat memfilter dengan baik maka  hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan indonesia.

Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat dalam masyarakat adalah teknologi informasi. Hampir semua orang sependapat bahwa teknologi informasi telah, sedang dan akan merubah kehidupan umat manusia dengan menjanjikan cara kerja dan cara hidup yang lebih efektif, lebih bermanfaat, dan lebih kreatif. Sebagaimana dua sisi, baik dan buruk, teknologi informasi juga memiliki hal yang demikian. Sebagai teknologi, kedua sisi tersebut keberadaanya sangat tergantung pada pemakainya.

Melihat kenyataan dalam masyarakat, sebenarnya bukan pancasila yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu sendiri. Memberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung bagaimana masyarakat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi perkembangan teknologi informasi tersebut.

Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang  salah satunya yaitu Bidang pendidikan.

Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, juga mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja dan juga kompetitif.

Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:

  1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perludimasukan sebagai strategi utama.
  2. Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan,
  3. Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan gurunya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan guru dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan. Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara guru dan siswanya.

Pemanfaatan teknologi informasi pun dimulai pada saat teknologi informasi dianggap sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tipe-x, dan lain sebagainya yang cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan komputer kita bisa melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum dicetak (paperless) sehingga lebih effisien dalam waktu dan tempat penyimpanan file.

Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenalbatas wilayah.

Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan,kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titikkesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruhdunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005).

Tanpa disadari budaya asing yang masuk ke Indonesia telah memengaruhi perilakumasyarakat Indonesia. Berikut ini contoh pengaruh globalisasi di lingkungan sekitar. Gaya hidup tradisional di zaman globalisasi ini sudah semakin berkurang dan bahkan cenderung untuk ditinggalkan oleh masyarakat sekarang ini.Masyarakat cenderung memilih menerapkan gaya hidup modern daripada gaya hidup tradisional. Makanan-makanan pokok bangsa Indonesia sebagian besar adalah nasi.Namun, ada juga yang berasal dari jagung maupun sagu. Makanan pokoktersebut sebelum disajikan harus diolah terlebih dahulu, dan prosespengolahannya membutuhkan waktu yang lama. Dengan adanya globalisasi kebanyakan orang mulai cenderung beralih mengonsumsi makanan yang cepat saji.

Dan saat ini, segala aspek kehidupan tersebut telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada perubahan tersebut adalah pada aspek Teknologi Informasi, contoh paling sederhana tentang hal ini adalah bila pada pendidikan yang masih tradisional dulu dalam mendapatkan sumber ilmu hanya dari buku, hal tersebut juga masih mempunyai kendala yaitu tidak semua orang bisa mendapatkan buku yang harganya relative masih mahal. Namun, sekarang pada tingkat yang lebih modern telah muncul yang namanya internet yang memberikan banyak informasi tentang pendidikan dan dapat dijangkau di semua kalangan masyarakat.

Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar tehadap dunia pendidikan. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia.

Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap aspek-aspek pendidikan yang ada di masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya dalam aspek pendidikan.

jika dikaitkan dengan ideologi yang dianut Indonesia yakni pancasila. Maka akan muncul pertanyaan apakah nilai-nilai dalam pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia terpengaruh perkembangan teknologi informasi? Melihat kenyataan dalam masyarakat, sebenarnya bukan pancasila yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu sendiri. Memberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung bagaimana masyarakat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi perkembangan teknologi informasi tersebut.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi memudahkan masuknya berbagai macam pengaruh dari luar, seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat yang notabene gaya hidup bangsa barat bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Jika hal tersebut dibiarkan akan menyebabkan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis bahkan habis tergilas budaya barat yang berkembang.

Salah satu usaha untuk mencegah terkikisnya nilai-nilai luhur pancasila adalah dengan memupuk kembali nilai-nilai luhur tersebut dalam diri masyarakat Indonesia, hal ini dapat dilakukan melalui penyuluhan nilai-nilai pancasila bagi masyarakat yang tidak sedang berada dalam dunia pendidikan. Untuk masyarakat yang sedang berada dalam dunia pendidikan seperti pelajar dan mahasiswa, pengetahuan tentang pancasila bisa dimasukkan dalam kurikilum pembelajaran. Kendala terbesar adalah untuk penyuluhan kepada masyarakat umum yang sedang tidak berada dalam dunia pendidikan, maka hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus mengenai metode penyuluhannya.

Untuk penyuluhan secara langsung, bertatap muka antara penyuluh dan masyarakat. Kesuksesan penyuluhan pancasila kepada masyarakat secara umum memerlukan partisipasi aktif masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk pernyataan maupun kegiatan. Serta melalui program-program penyuluhan pembangunan yang efektif dan handal. Untuk itu maka kegiatan penyuluhan perlu dan harus ditangani oleh tenaga profesional dilandasi komitmen yang kuat dari berbagai pihak. Program pendidikan yang mempersiapkan tenaga ahli penyuluhan, seperti perguruan tinggi, Pusdiklat dan lembaga pendidikan kemasyarakatan lainnya perlu mempersiapkan pelaku-pelaku penyuluhan yang mampu menyampaikan informasi dan mampu memotivasi masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat, sehingga tujuan dari pelaksanaan penyuluhan pancasila dapat tercapai.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan dan menganggu ketentraman serta kenyamanan masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif. Pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau bahkan hilang.

Dampak positif adanya globalisasi adalah  Adanya  globalisasi menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional; berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju; serta tingkat kehidupan yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Sedangkan dampak negatif dari adanya globalisasi diantaranya : Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran; hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri; masyarakat lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat; sikap individualistik yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga; serta kesenjangan sosial.

Adapun langkah – langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai – nilai nasionalisme,antara lain :

  1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya mencintai produk dalam negri.
  2. Menanamkan dan mengamalkan nilai – nilai pancasila dengan sebaik – baiknya.
  3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik – baiknya.
  4. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik ,ideologi,ekonomi,serta sosial budaya bangsa.

Beberapa dampak positif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam  bidang pendidikan, antara lain:

  1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
  2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
  3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.

Atas perkembangan yang sekarang ini orang berlomba-lomba mencari Uang sebanyak-banyaknya. Tindakan ini merusak alam semesta yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam itu sendiri. Penggunaan teknologi baru juga dilakukan bukan karena ' Kebutuhan ' tetapi karena Gengsi takut disebut Gaptek. Banyak orang yang tidak terkendali Jiwanya menderita setres, sakit jiwa maupun penyakit berat lainnya. Kadang-kadang karena demikian beratnya penderitaan itu banyak mencari pengobatan melalui pengobatan Alternatif untuk menyembuhkan Jiwanya.

Agar selamat dari pengaruh negatif perkembangan teknologi itu, bisa dilakukan dengan ' Pengendalian Jiwa ' . Pengendalian ini terutama dalam pengendalian ' Keinginan ' yang tidak beralasan dengan memiliki ' Kebijaksanaan '. Kebijaksanaan itu timbul kalau kita mengembangkan ' Pikiran Bawah Sadar ' dengan memberhentikan aktivitas ' Pikiran Sadar ' kita. Hal ini bisa dilatih disamping dapat menyeimbangkan antara ' Jiwa dan Pikiran'. Setelah memiliki Kebijaksanaan itu maka segala sesuatu kejadian dunia ini tidak dapat mengusik Jiwa kita sehingga terjadilah ' Kedamaian '. Dengan Kedamaian Hati, hidup ini menjadi tenang, aman dan terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh hiruk-pikuknya Materi itu. Biarkanlah setiap kejadian seperti apa adanya, jangan dievaluasi, diangan-angankan, dimasukan kedalam ' Pikiran Sadar ' kita, hanya sebagai penyaksi saja.

CARA MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA LINGKUNGAN KELUARGA.

Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menjaga nilai – nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Upayanya antara lain :
1. Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
2. Lebih memasyarakatkan pancasila.
3. Menerapkan nilai – nilai tersebut dalam kehidupan sehari – hari.

Kesimpulan.

Teknologi Informasi merupakan sebuah cara untuk mengolah data (memproses , mendapatkan, menyusun, memanipulasi, mempublikasikan data) untuk menghasilkan informasi-informasi yang berkualitas. Dengan teknologi informasi kita dapat memperoleh dan mengetahui tentang informasi-informasi dari berbagai belahan dunia tanpa harus mengunjunginya serta kita dapat mengetahui informasi lebih cepat dan lebih luas jangkauannya.

Perkembangan teknologi informasi sudah mewabah di berbagai kalangan masyarakat dan berbagai aspek kehidupan.  Perkembangan teknologi informasi yang sudah menjadi tren memberikan dampak yang signifikan terhadap budaya bangsa.  Dampak tersebut dapat berupa dampak positif dan negative sehingga harus pandai-pandai dalam memanfaatkannya. Salah satu sebagai contohnya yaitu dengan perkembangan teknologi informasi, sekarang muncul yang namanya internet, dengan internet kita dapat mengakses informasi-informasi yang kita inginkan.

Saran.

Setiap manusia harus dapat menjaga dan merawat memberdayakan sarana teknologi informasi, serta dapat memanfaatkannya dengan sebaik baiknya agar bermanfaat untuk setiap orang. Tidak untuk perbuatan yang menyimpang dan  menjadikan perkembangan teknologi informasi sebagai titik balik untuk memajukan pendidikan bangsa yang sudah tertinggal jauh dari negara-negara maju. Karena sesuatu apapun yang kita lakukan sekarang pasti akan berdampak pada masa yang akan datang, begitu juga sarana teknologi informasi dan globalisasi ini. Remaja bentengilah diri anda dengan sekuat mungkin karena kedepan andalah para pemuda bangsa ini

 

TARSO_IT2017_Pancasila dan Teknologi

PANCASILA dan TEKNOLOGI

            Pancasila sebagai dasar dan Ideologi Negara merupakan Kesepakatan Politik. Ketika Nehara Indonesia di dirikan dan hingga sekaang di era Globalisasi serta Teknologi,  Negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar Negara.

            Di era Globalisasi dan Teknologi ini pera Pancasila Tentu sangat penting untuk menjaga kepribadian bangsa Indonesia, karena semakin majunya era Globalisasi serta Teknologi Batasan-Batasan di antara Negara seakan tak terlihat, Sehingga kebudayaan Asing dapat masuk dengan mudah ke dalam Masyarakat, yang akan membuat kebudayaan asli Indonesia Menghilang.

Kemajuan Teknologi sangat berpengaruh terhadap nilai Nasionalisme terutama di kalangan Remaja, arus Globalisasi dan teknologi begitu cepat masuk ke dalam masyarakat, pengaruh terhadap  generasi Bangsa terutama remaja begitu kuat. Banyak anal muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.

Kenyataan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat, hal ini  menandakan masyarakat peka terhadap apa yang dibawa oleh perkembangan teknologi informasi tersebut. Dari fakta tersebut dapat diambil sebuah inisiatif untuk memasukkan informasi mengenai pancasila, seperti penyediaan artikel-artikel tentang pancasila. Sehingga proses penyuluhan pancasila kepada masyarakat secara umum dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi itu sendiri sebagai medianya. Dengan metode seperti ini berarti menjadikan perkembangan teknologi informasi sebagai umpan balik terhadap kemungkinan dampak negatif yang dibawanya.

            Sebagai bangsa yang mempunyai ideology yang kuat, yaitu Pancasila. Dalam menanggapi perkembangan Teknologi Informasi harus sesuai dengan ideology yang telah menjadi warisan dari para pendiri negara ini. Hal-hal yang tidak sesuai dengan budaya yang telah ada seharusnya tidak diterima di negara ini. Dengan adanya Pancasila dapat memilah mana yang sesuai dengan budaya yang ada, sehingga tidak melunturkan budaya dan sifat Pancasilais bangsa ini yang disebabkan oleh budaya dan perilaku yang masuk karena perkembangan Teknologi Informasi di era globalisasi saat ini.

KETERKAITAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA.

 

1.    Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

                Seperti yang kita ketahui , sila pertama adalah sila yang berhubungan dengan moral serta keyakinan pada manusia. Tanpa adanya keyakinan penuh akan ajaran agama, seseorang dapat melakukan tindakan diluar norma. Website yang sedianya dapat berupa media yang baik dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang tidak baik di tangan orang yang tidak ber-akhlak, seperti yang diketahui  cyber crime kerap terjadi akhir-akhir ini.

 

Pada Dunia Maya seperti internet , banyak sekali orang-orang yang sengaja menyebarkan doktrin sesat yang bisa mengganggu kehidupan beragama di Indonesia.  Bahkan ada pula ajaran sesat yang sengaja mengajak para pembaca nya untuk mengikuti ajaran serta keyakinan sesat , dan tidak sedikit pula yang menjadi korban.

 

2.     Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Kemanusiaan yang Adil Beradab

      Tanpa menyadari sikap ini, seseorang bisa saja saling menghujat satu sama lain lewat media yang diciptakan melalui teknologi informasi. Padahal sedianya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan rasa kemanusiaan seperti yang dilakukan oleh masyarakat aktivis-aktivis sosial menggunakan media website dalam membangun jaringannya maupun saat menggalang dana untuk kepedulian bencana dan lain sebagainya.

 

3.     Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Persatuan Indonesia

     Sangat jelas teknologi dapat menciptakan media pemersatu bangsa. Seperti yang dijelaskan sebelumnya disaat daerah lain terkena bencana , orang-orang di daerah lain setelah melihat kejadian tersebut di media teknologi bersatu membantu para korban.

 

Namun bisa juga dapat menciptakan kerusakan pada persatuan dan kesatuan Indonesia. Pada Forum diskusi dunia maya (contoh : kaskus) banyak sekali orang yang ingin menganggu kestabilan kerukunan beragama dengan membuat suatu bahan diskusi yang bersifat SARA seperti menjelek-jelekan suatu agama tertentu atau suku tertentu, sehingga banyak anggota forum yang larut dalam emosi .

 

 

4.    Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh    Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

  Melalui teknologi, media komunikasi yang baik dapat tercipta dan komunikasi yang baik mendukung terciptanya kebijakan yang baik pula. Jika musyawarah dapat dilakukan tanpa harus memikirkan kendala letak geografis para anggota majelis, maka betapa efisiennya hal tersebut. Dan teknologi informasi memungkinkan penerapannya

 

         5.    Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

     Indonesia ini luas dan informasi berkembang cepat. Informasi menyangkut Negara adalah hak setiap warnga Negara untuk mengetahuinya. Apa yang diketahui warga Jakarta seharusnya juga dapat diketahui warga di pelosok lain dinegeri ini. Namun sayang, tidak semua warga Negara mampu memiliki akses untuk mendapat berita dengan mudah. Dan inipun dapat dipermudah dengan teknologi informasi

 

 

 

 

Kita harus mulai mengembangkan Nilai-Nilai Pancasila pada lingkungan keluarga dan juga masyarakat, kita berfokus pada penyelamatan generasi muda untuk lebih memahami dan mempraktekkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, bagaimana membentengi anak-anak dari pengaruh buruk liberalisme via internet dan menanamkan ajaran Pancasila kembali?

 

Langkah paling awal adalah menjalankan sensor informasi dari lingkungan keluarga. Orang tua hendaknya aktif membangun komunikasi secara intensif dengan anak-anak mereka dalam memberikan pengajaran nilai-nilai baik dan buruk terhadap informasi yang mereka dapatkan. Mempraktekkan kearifan lokal melalui ajaran Pancasila sebenarnya tidak sulit. Norma-norma yang berlaku dalam ajaran agama dan kehidupan sosial bermasyarakat secara eksplisit telah memuat nilai-nilai agung Pancasila sebagaimana diwariskan para leluhur bangsa ini.

 

Kecenderungan teknologi internet yang menempatkan manusia sebagai mesin robot bagi visi-misi budaya Liberalisme secara perlahan akan menempatkan Pancasila sebagai hiasan semata. Sebagai benda antik yang dikagumi dan dipuja namun tidak pernah disentuh dan dihayati maknanya. Merupakan tugas kita bersama untuk berperan aktif dalam mengenalkan lagi makna sila-sila Pancasila kepada generasi muda saat ini. Tidak ada kata terlambat selama kita memiliki niat dan komitmen luhur dalam menjaga kepribadian bangsa melalui pengamalan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

 

Sebagai bangsa yang memiliki ideology Pancasila yang sangat kuat, sebagai masyarakat Indonesia kita harus pandai dalam menyikapi perkembangan Teknologi Informasi yang sudah merabah dan mewambah di Indonesia. Khususnya di dunia pendidikan yang sudah terkontaminasi dengan adanya perkembangan Teknologi Informasi. Oleh karena itu, maka diperlukan sikap-sikap yang sesuai dengan Pancasila sehingga tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang merugikan. Sikap sikap tersebut adalah :

 

  1. Harus selektif dalam menerima informasi-informasi dari internet yang dapat menjeruskan kearah yang tidak benar.
  2. Menjaga Iman dan pedoman sehingga tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain, semisal hacker.
  3. Tidak menggunakan internet untuk memperoleh hal-hal yang bersifat tidak sesuai dengan Agama dan Pancasila, seperti halnya membuka situs-situs pornografi.
  4. Menjadikan perkembangan teknologi informasi sebagai penunjang dalam pembelajaran / pendidikan, semisal mencari referensi melalui internet.

Banyak dampak Positif perkembangan Teknilogi Informasi, Dengan adanya Teknologi Informasi  Kita dapat menyelesaikan pekerjaan dengan semakin mudah dibantu perangkat yang semakin berkembang dan mudah digunakan.  Kita dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan fasilitas e-mail, chat, sampai komunikasi secara langsung (pembicaraan) sekalipun melalui internet.  Kita dapat dengan mudah mencari informasi yang kita butuhkan.  Seiring berkembangnya tekhnologi informasi , sehingga akses untuk mendapatkan sumber belajar mendaji lebih besar. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.  Media pertukaran data, para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja perkembangan tantang pendidikan di belahan dunia yang lain.

Tetapi dengan kemudahan dalamTeknologi pasti ada juga dampak negatif seperti, Munculnya para penipu yang memanfaatkan internet.  Munculnya budaya plagiarisme.  Dengan mudahnya informasi di cetak ulang tanpa izin dari pemberi informasi atau tanpa menulis sumbernya. hal ini sudah biasa kita sebut 'copast' copy paste.  Munculnya pornografi/konten konten dewasa. Munculnya pencurian dengan mengambil/menghack. Dari perubahan sifat sosial tersebut mengakibatkan pola perubahan pada piker yang hanya mengandalkan internet.  Meluasnya perjudian melalui interne.

Dengan perkembangan Teknologi Informasi yang begitu cepat maka peranan Pancasila sebagai filter budaya bangsa merupakan dasar yang sudah Negara yang sudah termuat sejak di resmikannya pancasila sebagai dasar ideologi Negara Indonesia melalui UUD 1945 dan peraturan lainya baik aturan formal dan non formal. Pancasila sebagai filter budaya bangsa maksudnya budaya asing yang di bawa era Globalisasi dan teknologi mencemari budaya asli Indonesia. Budaya asli Indonesia dapat di pertahankan dari pengaruh budaya asing melalui pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pancasila sebagai pedoman bangsa yangd dapat mempertahankan eksistensi budaya bangsa serta kepedulian dan kesadaran masyrakat Indonesia mengenai karakteristik dan daya tarik Negara Indonesia adalah keragaman budayannya. Budaya yang tercermin dalam kebiasaan sehari-hari merupakan bagian dari aplikasi pancasila yang dapat di bina melalui pendidikan formal dan non formal, namun sejatinya identitas bangsa baik budaya bahkan pancasila sendiri dapat berdiri kokoh jika masyarakatnya menyadari pentingnya dalam menjamin eksistensi Negara, sehingga yang paling berperan dalam hal ini yaitu para pejabat Negara atau pemegang kekuasaan yang membuat atauran-aturan yang ada di Negara Kesatuan Republic Indonesia.