Rabu, 18 Oktober 2017

TARSO_IT2017_Pancasila dan Teknologi

PANCASILA dan TEKNOLOGI

            Pancasila sebagai dasar dan Ideologi Negara merupakan Kesepakatan Politik. Ketika Nehara Indonesia di dirikan dan hingga sekaang di era Globalisasi serta Teknologi,  Negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar Negara.

            Di era Globalisasi dan Teknologi ini pera Pancasila Tentu sangat penting untuk menjaga kepribadian bangsa Indonesia, karena semakin majunya era Globalisasi serta Teknologi Batasan-Batasan di antara Negara seakan tak terlihat, Sehingga kebudayaan Asing dapat masuk dengan mudah ke dalam Masyarakat, yang akan membuat kebudayaan asli Indonesia Menghilang.

Kemajuan Teknologi sangat berpengaruh terhadap nilai Nasionalisme terutama di kalangan Remaja, arus Globalisasi dan teknologi begitu cepat masuk ke dalam masyarakat, pengaruh terhadap  generasi Bangsa terutama remaja begitu kuat. Banyak anal muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.

Kenyataan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat, hal ini  menandakan masyarakat peka terhadap apa yang dibawa oleh perkembangan teknologi informasi tersebut. Dari fakta tersebut dapat diambil sebuah inisiatif untuk memasukkan informasi mengenai pancasila, seperti penyediaan artikel-artikel tentang pancasila. Sehingga proses penyuluhan pancasila kepada masyarakat secara umum dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi itu sendiri sebagai medianya. Dengan metode seperti ini berarti menjadikan perkembangan teknologi informasi sebagai umpan balik terhadap kemungkinan dampak negatif yang dibawanya.

            Sebagai bangsa yang mempunyai ideology yang kuat, yaitu Pancasila. Dalam menanggapi perkembangan Teknologi Informasi harus sesuai dengan ideology yang telah menjadi warisan dari para pendiri negara ini. Hal-hal yang tidak sesuai dengan budaya yang telah ada seharusnya tidak diterima di negara ini. Dengan adanya Pancasila dapat memilah mana yang sesuai dengan budaya yang ada, sehingga tidak melunturkan budaya dan sifat Pancasilais bangsa ini yang disebabkan oleh budaya dan perilaku yang masuk karena perkembangan Teknologi Informasi di era globalisasi saat ini.

KETERKAITAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA.

 

1.    Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

                Seperti yang kita ketahui , sila pertama adalah sila yang berhubungan dengan moral serta keyakinan pada manusia. Tanpa adanya keyakinan penuh akan ajaran agama, seseorang dapat melakukan tindakan diluar norma. Website yang sedianya dapat berupa media yang baik dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang tidak baik di tangan orang yang tidak ber-akhlak, seperti yang diketahui  cyber crime kerap terjadi akhir-akhir ini.

 

Pada Dunia Maya seperti internet , banyak sekali orang-orang yang sengaja menyebarkan doktrin sesat yang bisa mengganggu kehidupan beragama di Indonesia.  Bahkan ada pula ajaran sesat yang sengaja mengajak para pembaca nya untuk mengikuti ajaran serta keyakinan sesat , dan tidak sedikit pula yang menjadi korban.

 

2.     Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Kemanusiaan yang Adil Beradab

      Tanpa menyadari sikap ini, seseorang bisa saja saling menghujat satu sama lain lewat media yang diciptakan melalui teknologi informasi. Padahal sedianya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan rasa kemanusiaan seperti yang dilakukan oleh masyarakat aktivis-aktivis sosial menggunakan media website dalam membangun jaringannya maupun saat menggalang dana untuk kepedulian bencana dan lain sebagainya.

 

3.     Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Persatuan Indonesia

     Sangat jelas teknologi dapat menciptakan media pemersatu bangsa. Seperti yang dijelaskan sebelumnya disaat daerah lain terkena bencana , orang-orang di daerah lain setelah melihat kejadian tersebut di media teknologi bersatu membantu para korban.

 

Namun bisa juga dapat menciptakan kerusakan pada persatuan dan kesatuan Indonesia. Pada Forum diskusi dunia maya (contoh : kaskus) banyak sekali orang yang ingin menganggu kestabilan kerukunan beragama dengan membuat suatu bahan diskusi yang bersifat SARA seperti menjelek-jelekan suatu agama tertentu atau suku tertentu, sehingga banyak anggota forum yang larut dalam emosi .

 

 

4.    Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh    Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

  Melalui teknologi, media komunikasi yang baik dapat tercipta dan komunikasi yang baik mendukung terciptanya kebijakan yang baik pula. Jika musyawarah dapat dilakukan tanpa harus memikirkan kendala letak geografis para anggota majelis, maka betapa efisiennya hal tersebut. Dan teknologi informasi memungkinkan penerapannya

 

         5.    Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

     Indonesia ini luas dan informasi berkembang cepat. Informasi menyangkut Negara adalah hak setiap warnga Negara untuk mengetahuinya. Apa yang diketahui warga Jakarta seharusnya juga dapat diketahui warga di pelosok lain dinegeri ini. Namun sayang, tidak semua warga Negara mampu memiliki akses untuk mendapat berita dengan mudah. Dan inipun dapat dipermudah dengan teknologi informasi

 

 

 

 

Kita harus mulai mengembangkan Nilai-Nilai Pancasila pada lingkungan keluarga dan juga masyarakat, kita berfokus pada penyelamatan generasi muda untuk lebih memahami dan mempraktekkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, bagaimana membentengi anak-anak dari pengaruh buruk liberalisme via internet dan menanamkan ajaran Pancasila kembali?

 

Langkah paling awal adalah menjalankan sensor informasi dari lingkungan keluarga. Orang tua hendaknya aktif membangun komunikasi secara intensif dengan anak-anak mereka dalam memberikan pengajaran nilai-nilai baik dan buruk terhadap informasi yang mereka dapatkan. Mempraktekkan kearifan lokal melalui ajaran Pancasila sebenarnya tidak sulit. Norma-norma yang berlaku dalam ajaran agama dan kehidupan sosial bermasyarakat secara eksplisit telah memuat nilai-nilai agung Pancasila sebagaimana diwariskan para leluhur bangsa ini.

 

Kecenderungan teknologi internet yang menempatkan manusia sebagai mesin robot bagi visi-misi budaya Liberalisme secara perlahan akan menempatkan Pancasila sebagai hiasan semata. Sebagai benda antik yang dikagumi dan dipuja namun tidak pernah disentuh dan dihayati maknanya. Merupakan tugas kita bersama untuk berperan aktif dalam mengenalkan lagi makna sila-sila Pancasila kepada generasi muda saat ini. Tidak ada kata terlambat selama kita memiliki niat dan komitmen luhur dalam menjaga kepribadian bangsa melalui pengamalan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

 

Sebagai bangsa yang memiliki ideology Pancasila yang sangat kuat, sebagai masyarakat Indonesia kita harus pandai dalam menyikapi perkembangan Teknologi Informasi yang sudah merabah dan mewambah di Indonesia. Khususnya di dunia pendidikan yang sudah terkontaminasi dengan adanya perkembangan Teknologi Informasi. Oleh karena itu, maka diperlukan sikap-sikap yang sesuai dengan Pancasila sehingga tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang merugikan. Sikap sikap tersebut adalah :

 

  1. Harus selektif dalam menerima informasi-informasi dari internet yang dapat menjeruskan kearah yang tidak benar.
  2. Menjaga Iman dan pedoman sehingga tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain, semisal hacker.
  3. Tidak menggunakan internet untuk memperoleh hal-hal yang bersifat tidak sesuai dengan Agama dan Pancasila, seperti halnya membuka situs-situs pornografi.
  4. Menjadikan perkembangan teknologi informasi sebagai penunjang dalam pembelajaran / pendidikan, semisal mencari referensi melalui internet.

Banyak dampak Positif perkembangan Teknilogi Informasi, Dengan adanya Teknologi Informasi  Kita dapat menyelesaikan pekerjaan dengan semakin mudah dibantu perangkat yang semakin berkembang dan mudah digunakan.  Kita dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan fasilitas e-mail, chat, sampai komunikasi secara langsung (pembicaraan) sekalipun melalui internet.  Kita dapat dengan mudah mencari informasi yang kita butuhkan.  Seiring berkembangnya tekhnologi informasi , sehingga akses untuk mendapatkan sumber belajar mendaji lebih besar. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.  Media pertukaran data, para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja perkembangan tantang pendidikan di belahan dunia yang lain.

Tetapi dengan kemudahan dalamTeknologi pasti ada juga dampak negatif seperti, Munculnya para penipu yang memanfaatkan internet.  Munculnya budaya plagiarisme.  Dengan mudahnya informasi di cetak ulang tanpa izin dari pemberi informasi atau tanpa menulis sumbernya. hal ini sudah biasa kita sebut 'copast' copy paste.  Munculnya pornografi/konten konten dewasa. Munculnya pencurian dengan mengambil/menghack. Dari perubahan sifat sosial tersebut mengakibatkan pola perubahan pada piker yang hanya mengandalkan internet.  Meluasnya perjudian melalui interne.

Dengan perkembangan Teknologi Informasi yang begitu cepat maka peranan Pancasila sebagai filter budaya bangsa merupakan dasar yang sudah Negara yang sudah termuat sejak di resmikannya pancasila sebagai dasar ideologi Negara Indonesia melalui UUD 1945 dan peraturan lainya baik aturan formal dan non formal. Pancasila sebagai filter budaya bangsa maksudnya budaya asing yang di bawa era Globalisasi dan teknologi mencemari budaya asli Indonesia. Budaya asli Indonesia dapat di pertahankan dari pengaruh budaya asing melalui pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pancasila sebagai pedoman bangsa yangd dapat mempertahankan eksistensi budaya bangsa serta kepedulian dan kesadaran masyrakat Indonesia mengenai karakteristik dan daya tarik Negara Indonesia adalah keragaman budayannya. Budaya yang tercermin dalam kebiasaan sehari-hari merupakan bagian dari aplikasi pancasila yang dapat di bina melalui pendidikan formal dan non formal, namun sejatinya identitas bangsa baik budaya bahkan pancasila sendiri dapat berdiri kokoh jika masyarakatnya menyadari pentingnya dalam menjamin eksistensi Negara, sehingga yang paling berperan dalam hal ini yaitu para pejabat Negara atau pemegang kekuasaan yang membuat atauran-aturan yang ada di Negara Kesatuan Republic Indonesia.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar