Minggu, 23 Desember 2018

Catatan Bela Negara

BELA NEGARA

Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut dan Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini adalah tentara atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) dan Singapura memberlakukan wajib militer bagi warga yang memenuhi syarat (kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu seperti gangguan fisik, mental atau keyakinan keagamaan).

Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan. Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya Tentara Teritorial Britania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National Guard.Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel, wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional.Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadang disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok atau unit personel militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan negara.

Contoh

Ridho adalah salah satu siswa dari SMA Miftahul Ulum Mranggen, dia adalah orang yang sangat periang dan juga aktif dalam kegiatan baik itu pramuka, PMI dan sebagainya. Bahkan temannya pernah bertanya kepadanya "Dho, kamu kok aktif banget kenapa si ?" Ridho menjawab "itulah upaya yang aku lakukan untuk bela Negara ini, Negara tidak perlu janji, tapi perlu bukti. Janji saja tidak bisa mengubah negri ini, jadi sebagai kalangan pelajar, kita harus bangit. Bela Negara kita !" "cie cie semangat banget si, itu ceramah apa apa gitu hehe" sahut andi. Ridho menjawab dengan muka agak kemerah-merahan "hehe kaga, Cuma pingin aja kayak gitu, memang sih sekarang kita tidak bisa melakukan perang untuk membela Negara kita tapi, cukup dengan aktif dalam kegiatan yang positif, menjaga nama baik bangsa bahkan kalau bisa kita harus mengharumkan nama bangsa kita sendiri di hadapan Negara lain" "siap bos!!!" jawab Andi dengan suara yang lantang dan menegakkan badannya.

Suatu hari ketika Ridho sedang jalan-jalan dia melihat ada tawuran antar pelajar di suatu jalan dekat sekolahannya. Ridha bimbang antara memisahkan dan membiarkan tawuran tersebut, tapi dengan semangat bela negaranya yang kuat akhirnya Ridho mengambil keputusan untuk memisahkan tawuran tersebut. Ridho mulai berfikir bagaimana cara memisahkan tawuran tersebut, akhirnya Ridho meminta bantuan temannya "Andi kamu tenangin pihak A dan aku tenangi pihak B" ucap Ridho dengan nada agak terburu-buru, "tenang dulu, tarik nafas. keluarkan lewat mulut" sahut Andi, Ridho "hus, jangan bercanda ini lagi serius kok!" "hehe terus gimana caranya?" Tanya Andi. Ridho berfikir dan terus berfikir dan akhirnya dia menemukan caranya "gini aja, kamu bujuk kelompok A agar mereka berhenti contohnya gini pertama kamu deketin salah satu anggotanya terus kamu bujuk dia agar berhenti tawuran bilang aja gini "eh buat apa sih tawuran ntar kalau ketahuan kepala sekolah bisa di keluarin lho" udah gitu aja pokoknya intinya gitu deh" kata Ridho, "ide yang bagus dho, ok ok akan aku usahain" jawab Andi. Merekapun saling berusaha dan bekerja sama, akhirnya usaha merekapun tidak sia-sia, kedua belah pihak itu saling berdamai. Ridho dan Andi mengelus dada sambil berkata "Alhamdulillah".

Pada suatu malam atau lebih tepatnya malam minggu di pos kamling deket rumah Ridho, dia bertemu dengan pak Anton, "Dho, kamu tidak bermain dengan teman-temanmu ?" Tanya pak Anton, rihopun menjawab dengan pasti "bermain menurutku cuma buang-buang waktu saja pak hehe". "ya udah sini kita ngopi bareng sambil main catur" ujar pak anton. Malam semakin larut suasana semakin sunyi, tetapi Ridho masih tetap semangat walaupun agak-agak ngantuk. "kamu kalau ngantuk tidur aja Dho, biar bapak yang jagain" ujar pak Anton, "nggak usah pak, kita jaga bareng-bareng aja" Ridhopun menjawabnya sambil menguap. Malampun mulai berlalu dan mereka pulang kerumah masing-masing. Sesampainya di rumah Ridho mengerjakan ibadah Shalat kemudian langsung tidur.Di pagi hari menjelang agak siang Ridho terbangun kemudian terus mandi, setelah itu dia keluar rumah untuk bergotong-royong membersihkan lingkungan sekitar. Ridho sangat antusias akan hal itu, "tidak capek apa Dho kan tadi malam jaga pos ?" Tanya pak Hudi, "tidak pak, kan semangat anak muda bagai api yang membara, hehe" jawab Ridho sambil tersenyum, "coba aja semua anak muda seperti kamu dho, mungkin Negara ini akan tentram. Kamu jadi mantu bapak ya dho" kata pak Hudi sambil tertawa kecil, "haha masih kecil pak, belum kepikiran tentang begituan, fokus dulu kesekolah. SMA aja belum lulus belum juga nanti kuliah, masih lama kan pak" jawab Ridho dengan senyum, pak Anton menjawab "ya sudah semangat ya dho sekolahnya semoga kamu selalu menjadi yang terbaik diantara yang terbaik" "AMIM, makasih ya pak" jawab Ridho dengan senyum yang penuh semangat. Merekapun saling bercakap-cakap sambil bergotong-royong. Hari semakin siang dan mereka pun pulang kerumahnya masing-masing.

Ridho di kenal sebagai anak yang rajin, pintar, periang, dan juga aktif. Bahkan Ridho sudah mendirikan organisasi karang taruna di desanya, dia sebagai ketuanya dan Andi sebagai wakilnya. Organisasi yang di dirikannya sangat aktif dalam masyarakat, bahkan organisasi itu di anggap menjadi organisasi yang terbaik di daerah sekitar situ. Orang tua Ridho sanggat bangga kepadanya. "kami bangga kepadamu Dho, walaupun kami tidak bisa memberimu banyak materi tetapi kami akan selalu mendoakanmu dan selalu menyemangatimu" ujar ayah Ridho. Dengan doa yang diberikan orang tuanya Ridho semakin semangat dalam menjalankan aktifitasnya dan selalu berusaha untuk jadi yang tebaik dia berbicara dalam benak hatinya "aku tidak akan pernah mengecewakan orang-orang disampingku, go go go Ridho keep spirit, aku pasti biasa".

NAMA : Eddo reza hirovinno

NIM     :181710088

CATATAN BELA NEGARA

BELA NEGARA

·         Pada dasarnya pengertian bela negara adalah nilai patriotisme seseorang dalam mempertahankan negaranya, Secara fisik hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.

·         Untuk menciptakan dan mengaplikasikan sikap bela negara dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara dapat dilakukan dengan menanamkan kembalisikap toleransi yang akhir-akhir ini mulai memudar di kalangan masyarkat,kita sebagai warga negara Indonesia harus menjungjung tinggi nilai-nilaitoleransi yang udah ditanamkan dan diberikan oleh para leluhur kita untuksaling menghargai dan menghormati satu sama lain. Seiring denganberkembangnya zaman dan masuknya budaya asing serta propagandadari luar, semangat toleransi kian menurun, seperti terjadinya diskriminasipada golongan minoritas, sentimen terhadap suatu suku, fanatik yangberlebihan dari suatu agama tertentu. Jadi, upaya untuk menciptakansemangat toleransi di masyarakat yang berbeda suku, agama danbudaya, ialah dengan cara menanamkan sikap bela negara, sikap salingmencintai, sehingga tumbuh rasa keadaran saling memiliki satu sama lain.Cara menanamkan sikap bela negara dapat dilakukan dengan carameningkatkan jiwa nasionalis, semisal melalui pengenalan-pengenalandan pelestarian budaya lokal, sehingga identitas bangsa Indonesia tetapterjaga, mencintai produk-produk dalam negeri, mengencangkan kembalisikap gotong royong yang mulai mengendor dari generasi ke generasi danselalu peduli dan memperhatikan kepentingan umum, menjaga hak-hakuniversal, mengakui kesalahan, membantu masyarakat yang tertimpamusibah, mematuhi tata tertib yang berlaku baik di masyarakat, sekolahataupun di lingkungan keluarga, menanamkan sikap disiplin sejak dini,sikap kedisiplinan merupakan salah satu wujud nyata dalam bela negara.

·         Selain itu, dalam upaya menjaga kesadaran bela negara, dibuatlah sebuah momen untuk memperingatinya. Hari yang sudah ditetapkan sebagai hari Bela Negara dipilih tanggal 19 Desember.

Fungsi dan Tujuan Bela Negara

1.      Tujuan bela negara, diantaranya:

2.      Adapun tujuan dari bela Negara ini antara lain sebagai berikut:

3.       

4.       Bertujuan mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan juga Negara Indonesia.

 

5.       Bertujuan melestarikan budaya.

 

6.       Bertujuan menjalankan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila juga UUD 1945.

7.       

8.       Bertujuan untuk berbuat yang terbaik untuk bangsa & Negara Indonesia.

 

9.      Bertujuan untuk menjaga identitas juga integritas bangsa dan Negara Indonesia.

                

·         Unsur Dasar Bela Negara

·         Didalam proses pembelaan bangsa, ada beberapa hal yang menjadi unsur penting, diantaranya adalah :

·         Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa & bernegara Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara Rela berkorban untuk bangsa & Negara Memiliki kemampuan awal bela Negara

·         Contoh-Contoh Bela Negara :

·         Melestarikan budayaBelajar dengan rajin bagi para pelajar taat akan hukum dan aturan-aturan NegaraDan lain-lain.

·         Dari unsur yang ada tersebut, bisa disebutkan mengenai beberapa hal yang menjadi contoh proses pembelaan negara.
Beberapa contoh tersebut diantaranya adalah : Kesadaran untuk melestarikan kekayaan budaya, terutama kebudayaan daerah yang beraneka ragam. Sehingga hal ini bisa mencegah adanya pengakuan dari negara lain yang menyebutkan kekayaan daerah Indonesia sebagai hasil kebudayaan asli mereka. Untuk para pelajar, bisa diwujudkan dengan sikap rajin belajar. Sehingga pada nantinya akan memunculkan sumber daya manusia yang cerdas serta mampu menyaring berbagai macam informasi yang berasal dari pihak asing. Dengan demikian, masyarakat tidak akan terpengaruh dengan adanya informasi yang menyesatkan dari budaya asing. Adanya kepatuhan dan ketaatan pada hukum yang berlaku. Hal ini sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bela bangsa. Karena dengan taat pada hukum yang berlaku akan menciptakan keamanan dan ketentraman bagi lingkungan serta mewujudkan rasa keadilan di tengah masyarakat. Meninggalkan korupsi. Korupsi merupakan penyakit bangsa karena merampas hak warga negara lain untuk mendapatkan kesejahteraan. Dengan meninggalkan korupsi, kita akan membantu masyarakat dan bangsa dalam meningkatkan kualitas kehidupan.

ALDO GALA (181710024)

Catatan Bela Negara

Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

 

Pemerintah berharap agar Kesadaran Bela Negara ini terpatri dalam jiwa rakyat Indonesia dan tercipta persatuan dan kesatuan yang kokoh agar mampu menghadapi paradigma ancaman nyata sedini mungkin. Program Bela Negara bukan ditujukan untuk lapisan tertentu saja, akan tetapi untuk semua lapisan masyarakat apapun profesi dan peran warga negara di dalam kehidupan sehari – hari.

 

Sebagai bagian dari tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertahanan, pembangunan kesadaran Bela Negara merupakan amanat Undang Undang dan dilaksanakan secara berkesinambungan dengan menyesuaikan perkembangan dan tantangan yang dihadapi.

 

Peran penting Bela Negara dapat dikuak secara lebih jernih dan mendalam melalui perspektif pertahanan. Keutuhan wilayah Indonesia, beserta seluruh sumber daya, kedaulatan dan kemerdekaannya, selalu terancam oleh agresi asing dari luar dan pergolakan bersenjata dari dalam. Kalau ancaman ini menjadi nyata dan Indonesia tidak siap, semuanya bisa kembali ke titik nol. Antisipasi para pendiri bangsa tercantum dalam salah satu poin tujuan nasional yaitu "Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia." Pernyataan ini menjadi dasar dari tujuan pertahanan. Ia tidak berdiri sendiri tetapi berbagi ruang dengan tujuan keamanan atau ketertiban sipil dan berdampingan 3 (tiga) tujuan lainnya, yakni tujuan kesejahteraan (memajukan kesejahteraan umum), tujuan keadaban (mencerdaskan kehidupan bangsa) dan tujuan kedamaian (berpartisipasi aktif dalam perdamaian dunia yang adil dan abadi). Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.

 

Kesadaran Bela Negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum Bela Negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.

 

Unsur Dasar Bela Negara

1.      Cinta Tanah Air.

2.      Kesadaran Berbangsa & Berbangsa.

3.      Yakin akan Pancasila sebagai Ideologi Negara.

4.      Rela berkorban untuk bangsa & negara.

5.      Memiliki kemampuan awal Bela Negara.

 

Contoh-contoh Bela Negara

1.      Melestarikan budaya.

2.      Belajar dengan rajin bagi para pelajari.

3.      Taat akan hukum dan aturan-aturan negara.

4.      Mencintai produk-produk dalam negeri.

 

Sifat-sifat Bela Negara                 

Psycological

1.      Pemahaman ideologi negara (Pancasila dan UUD 1945).

2.      Nilai-nilai luhur bangsa.

3.      Wawasan kebangsaan.

4.      Persatuan  dan kesatuan bangsa.

5.      Kesadaran Bela Negara.

Physical

1.      Perjuangan mengisi kemerdekaan.

2.      Pengabdian sesuai profesi.

3.      Menjunjung tinggi nama Indonesia di dunia internasional.

4.      Penanganan bencana dan menghadapi ancaman non militer lainnya (ekonomi, sosial, budaya, dsb).

 

Sifat Keras

Menghadapi ancaman militer

1.      Komponen Utama.

2.      Komponen Cadangan (kombatan).

3.      Komponen Pendukung (Non kombatan).

 

Nilai-nilai Bela Negara

Cinta tanah air

            Mengenal dan mencintai tanah air agar selalu waspada dan siap membela tanah air Indonesia terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Indikator cinta tanah air meliputi:

1.      Menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia.

2.      Bangga sebagai bangsa Indonesia.

3.      Menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia.

4.      Mencintai produk dalam negeri, budaya, dan kesenian Indonesia.

5.      Kesadaran berbangsa dan bernegara.

Kesadaran berbangsa dan bernegara

Sadar sebagai warna bangsa negara Indonesia dalam bentuk tingkah laku, sikap, dan kehidupan pribadi agar dapat bermasyarakat sesuai dengan kepribadian bangsa. Indikator nilai kesadaran berbangsa dan bernegara meliputi:

1.      Memiliki kesadaran keragaman budaya, suku, agama, bahasa dan adat istiadat.

2.      Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

3.      Mengenal keragaman individu di rumah dan di lingkungannya.

4.      Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia.

5.      Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara.

Yakin akan Pancasila

Pancasila sebagai pedoman dan pandangan hidup bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara guna mencapai tujuan nasional. Rasa yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara dicapai dengan menumbuhkan kesadaran:

1.      Yang didasari pada Pancasila.

2.      Pada kebenaran negara kesatuan republik Indonesia.

3.      Bahwa hanya dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, negara bangsa Indonesia akan tetap jaya.

4.      Setiap perbedaan pendapat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat.

5.      Bahwa Pancasila dapat membentengi mental dan karakter bangsa dalam menghadapi ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.

Indikator nilai yakin pada Pancasila sebagai ideologi bangsa meliputi:

1.      Memahami nilai-nilai dalamPancasila.

2.      Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

3.      Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara Indonesia.

4.      Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila.

5.      Setia pada Pancasila dan meyakini sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Rela berkorban

Rela berkorban untuk bangsa dan negara. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan harta benda untuk kepentingan umum sehingga pada saatnya nanti siap mengorbankan jiwa raga bagi kepentingan bangsa dan negara. Indikator rela berkorban bagi bangsa dan negara meliputi:

1.      Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara.

2.      Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman.

3.      Memiliki kepedulian terhadap keselamatan bangsa dan negara.

4.      Memiliki jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.

5.      Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan/atau golongan.

Kemampuan awal bela negara

  1. Secara psikis (mental) memiliki sifat disiplin, ulet, mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku, percaya akan kemampuan diri sendiri, tahan uji, pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan untuk mencapai tujuan nasional.
  2. Secara fisik (jasmani) memiliki kondisi kesehatan dan keterampilan jasmani yang dapat mendukung kemampuan awal bela negara yang bersifat psikis.

Indikator nilai memiliki kemampuan awal bela negara meliputi:

1.      Memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan dalam bertahan hidup atau mengatasi kesulitan.

2.      Senantiasa memelihara kesehatan jiwa dan raganya.

3.      Ulet dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan.

4.      Terus membina kemampuan jasmani dan rohani.

5.      Memiliki keterampilan bela negara dalam bentuk keterampilan.

Nama: Minatul Ula

Nim: 181710019