Senin, 29 Oktober 2018

07181310251-jawaban saya

1.Tokoh anggota yang menghapus 7 kata dalam Piagam Jakarta yaitu Mohammad Hatta, K.H.Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singadimejo, dan Teuku.M.Hasan

2. Profil masing masing anggota tokoh yang menghapus 7 kata dalam Piagam Jakarta 
a. MOHAMMAD HATTA
Ttl : Bukit Tinggi,12 Agustus 1902 
Profesi :
1.Perdana Mentri Pemerintahan Republik Indonesia pada tahun 1948-19501
2. Wakil Presiden  Republik Indonesia priode 1948-1950
3. Mentri Pertahanan,Mentri Luar Negri  
Riwayat Pendididkan :
Nederlend Headelshogeschool,Rotterdam,Belanda pada tahun 1925-1931

b.K.H.WACHID HASYIM
Ttl : Jombang,Jawa Timur,1 Juni 1914
Profesi : 
1. Menjadi anggota MIAI (Majelis Islam A'la  Indonesia) pada tahun 1939
2. Ketua Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi)
3. Pendiri sekolah Tinggi Ialam di Jakarta pada tahun1944
4. Menjadi amggota BPUPKI&PPKI pada tahun 1945
Riwayat Pendidikan :
Madrasah Salafiyah,Pesantren Tebuireng

c. Ki BAGUS HADIKUSUMO
Ttl : Kampung Kauman,Yogyakarta, 24 november 1890
Profesi : 
1. Pengurus Besar Muhammadiyah 
2. Ketua Majelis Tablig,1922
3. Anggota Komisi MPM Hoofdbestuur Muhammadiyah,1926
4. Ketua PP Muhammadiyah 1942-1953
5. Anggota BPUPKI&PPKI 
6.Anggota PUTERA
Riwayat Pendidikan :
Pesantren Wonokroma,Yogyakarta

d. KASMAN SINGODIMEJO 
Ttl : Purworejo,Jawa Tengah, 25 Februari 1904
Profesi : 
1. Jaksa Agung Indonesia (1945-1946)
2. Mantan Mentri Muda Kehakiman pada kabinet Amir Sjarifudin II
3. Ketua KNIP
4. Komandan PETA
Riwayat Pendidikan :
1. Hollanda Indisc School (HIS) di Kwitang Jakarta 
2. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Magelang 
3. School Tot Opleiding Voor Indische Artsen (STOVIA) di Jakarta

e. TEUKU.M.HASSAN 
Ttl : Pidie,Aceh, 4 April 1906
Profesi : 
1. Gubernur pertama Sumatra Barat priode 1945-1948
2. Menti Pendidikan & Kebudayaan (19-12-1948 sampai dengan 13-07-1949)
3. Mentri Agama
Riwayat Pendidikan : 
Ladien University,Belanda pada usia 25tahun

3.Alasan mengapa terjadi perubahan 7 kata pada Piagam Jakarta

Dalam buku sejarah menjelaskan bahwa sebelum Pancasila seperti sekarang  ini,ada 7 kata  yang dihilangkan oleh tokoh tokoh pendiri bangsa ini, yaitu " Dengan Menjalankan Syariat Islam Bagi Para Pemeluknya". Ada yang berpendapat bahwa ini adalah gantelment Agreement dari umat islam, Karena bersedia "mengalah" demi terciptanya kesatuan bangsa. Ini didasari oleh adanya rumor yang berkembang bahwa jikalau 7 kata itu tidaK dihapus ,maka wilayah Indonesia bagian Timur akan memisahkan diri. Selain itu juga ada salah satu pihak kristiani,Laturharhary menyampaikan bahwa banyak yang tidak setuju dengan sila pertama Pancasila . Laturharary mengatakan bahwa kemerdekaan dapat diraih bukan hanya berkat para pejuang beragama muslim . Oleh sebab itu maka kelima tokoh diatas memutuskan untuk mengubah 7 kata dalam piagam jakarta sila pertama dengan bunyi " Ketuhanan Yang Maha Esa".

07181310244

 Jawaban Pancasila

1.        Drs. Moh. Hatta, K.H. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Kasman Singodimejo, dan Teuku M. Hasan.

2.A.     Drs. Moh. Hatta

Mohammad Hatta (perdana menteri pemerintah Republik Indonesia 1948-1950)

  Ttl        : Bukit tinggi, kota bukit tinggi, Sumatera Barat

              Indonesia, 12 Agustus 1902.           

Profesi : Perdana Menteri Pemerintah RI (1948-1950)

Karier  : -Wakil Presiden NKRI (1945-1956)

              -Perdana Menteri (1948-1950)

              -Menteri pertahanan (ad, interm) M. Luar. Negeri 

 Pendidikan : Headolf Hogeschool, Rotterdam (1925-1931)                                                     Nederhland Hendelshogeschool, Retterdom Belanda.

B.  K.H. Wachid Hasyim  (Menteri agama No.1)

Ttl                    : Jombang, Jawa Timur, 1 Juni 1914

Profesi             : -Menjadi anggota MIAI (Majelis Islam A'la

                                        Indonesia.

                                      -Ketua majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi)

                                      Pada 24-Oktober-1943

                                      -Pendiri sekolah tiggi islam di Jakarta pada tahun

                                      1944.

                                      -Menjadi anggota BPUPKI

Pendidikan      : Madrasah Salafiyah, pesantren Tebuireng.

C.                                  Ki Bagus Hadikusumo (pengurus besar Muhammadiyah)

Ttl                    : Kampung Kauman,Yogyakarta, 24 November 1890

Profesi             : -Ketua Majelis Tabligh, 1928

                                      -Ketua MajelisTarjih dan anggota komisi MPM

   Hoofdbestuur Muhammadiyah, 1926.

  -Ketua BP md pel.kongres ke-26 1937, Yogyakarta,

  anggota PUTERA, 1942.

 -Anggota BPUPKI dan PPKI.

Pendidikan      : Pesantren Wonokromo, Yogyakarta.

D.        Kasman Singodimejo

Ttl                    : Purworejo, Jawa Tengah, 25 Februari 1904

Profesi             : -Jaksa Agung Indonesia (1945-1946)

                                      -Matari Menteri Muda kehakiman pada kabinet

   Amir Syarifudin II.

  -Ketua KMP

  -Komandan PETA

Pendidikan      : -Holanda Indisc School (HIS) di Kwitang Jakarta.

                                      -Meer Uitgebred Lager Orderwigs (MULO) di

   Magelang.

  -School Tot Opleding Voor Indische Artsen (STOVIA)

   Jakarta.

E.         Teuku. M. Hasan

Ttl                   : Pidie, Aceh, 4 April 1906

Profesi             : -Gubernur Sumatera (1945-1948)

  -Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (19/12-1948

   13/07-1949)

  -Menteri Agama (19/12-1945 – 13/07-1949)

Pendidikan      : Ladien University, Belanda (usia 25 tahun).

 

 

           

3.Piagam Jakarta merupakan sebuah pembukaan dari UUD tahun 45 yang pertama. Namun,    piagam tersebut mengalami perubahan dimana, ada 7 kata yang dihapuskan dari piagam tersebut. Hal tersebut dikarenakan kemajemukan dalam hal beragama di Indonesia. Selain itu, hal tersebut juga tidak disetujui oleh banyak pihak seperti yang disampaikan oleh Laturharhary selaku pejuang yang beragama Kristiani. Laturharhary mengatakan bahwa kemerdekaan dapat diraih oleh Indonesia tidak hanya berkat para pejuang yang beragama muslim. Selain Laturharhary, banyak pula golongan pejuang yang juga menolak hal tersebut sehingga ketujuh kata tersebut akhirnya dihapuskan dari piagam Jakarta.

07181310272-Jawaban saya

1. Mohammad Hatta,Melalui sidang kedua BPUPKI di tanggal 14 Juli 1945,Ir sukarno sebagai ketua panitia perncang UUD Mengatakan bahwa ada tiga hasil, yaitu:
     1.Pernyataan indonesia Merdeka
     2.Pembukaan UUD
     3.Batang Tubuh Undang-undang                     dassar

Setelah itu,di tanggal 15 Juli 1945 BPUPKI kembali melakukan sidang untuk membicarakan rancangan UUD. Keesokan hari nya,BPUPKI sudah menerima hasil rancangan UUD secara utuh menyelidiki proses kemerdekaan Indonesia. Karena tugasnya sudah selesai, BPUPKI pun akhirnya dibubarkan. Namun, para anggota mengusulkan tentang pembentukan PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia di tanggal 7 Agustus 1945.Meskipun dibentuk tanggal 7,PPKI baru bisa mulai bekerja di tanggal 18 Agustus 1945 .

Sidang pertama PPKI dilakukan di pejambon. Sebelum rapatdimulai, Ir. Sukarno dan Drs. Mohammad Hatta meminta kepada Ki Bagus Hadikusumo, KH Wahid Hasyim, Mr Kasman Singodimedjo dan Mr. Teuku Mohammad Hasan untuk membahas lagi tentang rancangan UUD. Hal itu di karenakan adanya kelompok yang tidak mau menerima kalimat pertama sila pertama naskah Piagam Jakarta. Untuk bisa menjaga persatuan bangsa Indonesia, maka dilakukan perubahan terhadap isi sila itu. 
Akhirnya, sila pertama Pancasila diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Nah, sekarang kamu sudah tahu tentang pembubaran BPUPKI dan penggantian kalimat dari sila pertama Pancasila. Sampai saat ini, Pancasila masih mendapatkan tempat yang khusus sebagai dasar negara Indonesia dan sebagai pedoman hidup berbangsa bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. 

2. Dr.(HC) Drs. H. Mohammad Hatta(lahir dengan nama Mohammad Athar,populer sebagai Bung Hatta:lahir di Fort de kock(sekarang Bukittinggi,Sumatera Barat), Hindia Belanda, 12 agustus 1902-meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah tokoh pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamasikannya pada 17 Agustus 1945.Ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta l, Hatta ll. dan RIS. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956,karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

3.Piagam Jakarta merupakan sebuah pembukaan dari UUD tahun 45 yang pertama. Namun, piagam tersebut mengalami perubahan dimana ada 7 kata yang di hapuskan dari piagam tersebut. Hal tersebut di karenakan kemajemukan dalam hal beragam di Indonesia. Selain itu, hal tersebut juga tidak disetujui oleh banyak pihak seperti yang disampaikan oleh Laturharhary selaku pejuang yang beragama Kristiani.Laturharhary mengatakan bahwa kemerdekaan dapat di raih oleh indonesia tidak hanya berkat para pejuang yang beragama muslim. Selain Laturharhary, banyak pula golongan pejuang yang juga menolak hal tersebut sehingga ketujuh kata tersebut akhirnya di hapus dari piagam jakarta. 

07181310263

Jawaban Pancasila

1.        Drs. Moh. Hatta, K.H. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Kasman Singodimejo, dan Teuku M. Hasan.

2.A.     Drs. Moh. Hatta

Mohammad Hatta (perdana menteri pemerintah Republik Indonesia 1948-1950)

Ttl                    : Bukit tinggi, kota bukit tinggi, Sumatera Barat

                                    Indonesia, 12 Agustus 1902. 

Profesi             : Perdana Menteri Pemerintah RI (1948-1950)

Karier              : -Wakil Presiden NKRI (1945-1956)

-Perdana Menteri (1948-1950)

  -Menteri pertahanan (ad, interm) M. Luar. Negeri 

Pendidikan      : Headolf Hogeschool, Rotterdam (1925-1931)                     Nederhland Hendelshogeschool, Retterdom Belanda.

B.      K.H. Wachid Hasyim 

(Menteri agama No.1)

Ttl                    : Jombang, Jawa Timur, 1 Juni 1914

Profesi             : -Menjadi anggota MIAI (Majelis Islam A'la

                                       Indonesia.

                                      -Ketua majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi)

                                       Pada 24-Oktober-1943

                                      -Pendiri sekolah tiggi islam di Jakarta pada tahun

                                       1944.

                                      -Menjadi anggota BPUPKI

Pendidikan      : Madrasah Salafiyah, pesantren Tebuireng.

C.        Ki Bagus Hadikusumo

(pengurus besar Muhammadiyah)

Ttl                    : Kampung Kauman,Yogyakarta, 24 November 1890

Profesi             : -Ketua Majelis Tabligh, 1928

                                      -Ketua MajelisTarjih dan anggota komisi MPM

   Hoofdbestuur Muhammadiyah, 1926.

  -Ketua BP md pel.kongres ke-26 1937, Yogyakarta,

  anggota PUTERA, 1942.

  -Anggota BPUPKI dan PPKI.

Pendidikan      : Pesantren Wonokromo, Yogyakarta.

D.        Kasman Singodimejo

Ttl                    : Purworejo, Jawa Tengah, 25 Februari 1904

Profesi             : -Jaksa Agung Indonesia (1945-1946)

                                      -Matari Menteri Muda kehakiman pada kabinet

    Amir Syarifudin II.

  -Ketua KMP

  -Komandan PETA

Pendidikan      : -Holanda Indisc School (HIS) di Kwitang Jakarta.

                                      -Meer Uitgebred Lager Orderwigs (MULO) di

   Magelang.

  -School Tot Opleding Voor Indische Artsen (STOVIA)

   Jakarta.

 

 

E.         Teuku. M. Hasan

Ttl                    : Pidie, Aceh, 4 April 1906

Profesi             : -Gubernur Sumatera (1945-1948)

  -Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (19/12-1948

   13/07-1949)

  -Menteri Agama (19/12-1945 – 13/07-1949)

Pendidikan      : Ladien University, Belanda (usia 25 tahun).

 

3.         1. karena umat kristen sangat tidak menyetujui isi piagam itu

2. mahasiswa keberatan dengan isi piagam jakarta, karena kalimat dalam piagam     jakarta,bagi mereka sangat menusuk perasaan golongan umat kristen. 

 

Kelas 07 - Nim 181310328

07 181310250 jawaban saya

1.     Drs. Moh. Hatta, K.H. Wachid Hasyim, Ki Bagus                              Hadikusumo, Mr. Kasman Singodimejo, dan Teuku M. Hasan

2.A..     Drs. Moh. Hatta

    Mohammad Hatta (perdana menteri pemerintah Republik            Indonesia 1948-1950)

Ttl        :  Bukit tinggi, kota bukit tinggi, Sumatera Barat

                Indonesia, 12 Agustus 1902.           

Profesi :  Perdana Menteri Pemerintah RI (1948-1950)

Karier  :  -Wakil Presiden NKRI (1945-1956)

               -Perdana Menteri (1948-1950)

               -Menteri pertahanan (ad, interm) M. Luar. Negeri    Pendidikan : Headolf Hogeschool, Rotterdam (1925- 1931                                          Nederhland Hendelshogeschool, Retterdom Belanda.

B.   K.H. Wachid Hasyim  (Menteri agama No.1)

Ttl                    : Jombang, Jawa Timur, 1 Juni 1914

Profesi             : -Menjadi anggota MIAI (Majelis Islam A'la

                                        Indonesia.

                                      -Ketua majelis Syura Muslimin Indonesia                   (Masyumi)

                                      Pada 24-Oktober-1943

                                      -Pendiri sekolah tiggi islam di Jakarta pada                   tahun

                                      1944.

                                      -Menjadi anggota BPUPKI

Pendidikan      : Madrasah Salafiyah, pesantren Tebuireng.

C.                                  Ki Bagus Hadikusumo (pengurus besar                           Muhammadiyah)

Ttl                    : Kampung Kauman,Yogyakarta, 24 November                                            1890

Profesi             : -Ketua Majelis Tabligh, 1928

                                      -Ketua MajelisTarjih dan anggota komisi MPM

   Hoofdbestuur Muhammadiyah, 1926.

  -Ketua BP md pel.kongres ke-26 1937,                             Yogyakarta,

   anggota PUTERA, 1942.

 -Anggota BPUPKI dan PPKI.

Pendidikan      : Pesantren Wonokromo, Yogyakarta.

D.        Kasman Singodimejo

Ttl                    : Purworejo, Jawa Tengah, 25 Februari 1904

Profesi             : -Jaksa Agung Indonesia (1945-1946)

                                      -Matari Menteri Muda kehakiman pada kabinet

   Amir Syarifudin II.

  -Ketua KMP

  -Komandan PETA

Pendidikan      : -Holanda Indisc School (HIS) di Kwitang                                                  Jakarta.

                                      -Meer Uitgebred Lager Orderwigs (MULO) di

   Magelang.

  -School Tot Opleding Voor Indische Artsen                        (STOVIA)

   Jakarta.

E.         Teuku. M. Hasan

Ttl                   : Pidie, Aceh, 4 April 1906

Profesi             : -Gubernur Sumatera (1945-1948)

  -Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (19/12-       1948

   13/07-1949)

  -Menteri Agama (19/12-1945 – 13/07-1949)

Pendidikan      : Ladien University, Belanda (usia 25 tahun).

 

3.  Alasan piagam tersebut mengalami perubahan dimana ,ada 7 kata           yang

     Dihapuskan dari piagam tersebut maksud dari penghapusan kata              tersebut

     Berkaitan dengan kemajemukan yang terdapat ditanah air.indonesia         sendiri                                                               

     Terdiri  dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki beragam          jenis

     Budaya dan tentunya agama. Tentunya, kemajemukan agama                  dipandang

     Sebagai suatu hal yang indah dan semakin menguatkan                           persatuan.                        

     Penghapusan kata tersebut tentunya diputuskan secara mendalam           serta

     Berbagai pertimbangan yang akhirnya membuat presiden soekarno         dan

     Memutuskan untuk menghapus hal tersebut mengingat indonesia           adalah

     Negara yang majemuk

07181310252-jawaban saya

1.muhammad Hatta
2. Mohammad Hatta  lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang asli dari Minangkabau. Sang ayah masih berada di garis keturunan ulama tarekat di Batuhampar (dekat Payakumbuh, Sumatera Barat). Sedangkan, sang ibu merupakan keturunan dari keluarga Pedagang di Bukittinggi.

Sang ayah meninggal dunia saat usianya 7 bulan. Kemudian, ibunya menikah lagi dengan Agus Haji Ning, seorang pedagang asal Palembang. Pernikahan mereka dikaruniai 4 orang anak perempuan.

Pria yang akrab disapa Bung Hatta ini pun mengenyam pendidikan pertama kali di Sekolah Dasar Melayu Fort de kock. Namun, kemudian pindah ke Europeesche Lagere School (ELS), Padang (Kini SMA Negeri 1 Padang) dan melanjutkan ke Meer Uirgebreid Lagere School (MULO), Padang hingga tahun 1919. Sedangkan, sekolah tingginya sendiri ia lanjutkan ke Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School, Batavia.

Selain menyerap segala ilmu pengetahuan di pendidikan formal, Hatta juga mempelajari ilmu-ilmu agama, berhubung keluarganya merupakan keluarga yang taat Agama. Ia pernah belajar bersama Muhammad Jamil Jambek, Abdullah Ahmad, dan beberapa ulama lainnya.

Kiprahnya di dunia politik diawali dengan masuknya ia ke organisasi Jong Sumatranen Bond region Padang dengan jabatan sebagai bendahara pada tahun 1916. Pengetahuanya di bidang politik pun bertambah pesat karena rajin menghadiri berbagai pertemuan.

Pada tahun 1921, Hatta hijrah ke Belanda untuk melanjutkan studinya di Handels Hogeschool (sekarang namanya Universitas Erasmus Rotterdam). Ia bergabung dengan perkumpulan pelajar tanah air, Indische Vereeniging. 

Pada awalnya Indische Vereeniging hanyalah komunitas biasa. Tapi, segalanya berubah setelah pentolan Indische Partij, yaitu Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto Mangunkusumo bergabung ke dalam komunitas tersebut. Geliat politik pun semakin mencuat ke permukaan. Komunitas itu pun memiliki tujuan baru yaitu, mempersiapkan kemerdekan Indonesia. Namanya pun berubah menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

Pada tahun 1922, Hatta kembali menduduki posisi bendahara di Perhimpunan Indonesia dan 3 tahun kemudian ia terpilih sebagai ketua. Hatta juga sempat mengatur majalah Hindia Putera yang berganti nama menjadi Indonesia Merdeka di tahun 1924.

Di bawah kepemimpinan Hatta, Persatuan Indonesia mengalami banyak perubahan, mereka jauh lebih memperhatikan pergerakan di Indonesia melalui ulasan dan komentar yang rilis di media massa. 

Mohammad Hatta juga pernah berpidato inagurasi denga judul "Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan Kekuasaan". Dalam pidatonya, ia menganalisis struktur ekonomi dunia saat itu.

Hatta juga pernah memimpin Kongres Demokrasi Internasional untuk perdamaian di Berville, Prancis mewakili himpunannya pada tahun 1926. Sejak saat itu, nama Indonesia mulai dikenal oleh berbagai organisasi internasional. 

Setahun kemudian, Hatta bergabung dengan Liga Menentang Imperialisme dan Kolonialisme di Belanda. Di sanalah ia bertemu dengan Jawaharhal Nehru, aktivis nasionalis asal India. Keaktifannya di beberapa organisasi tersebut membuat studinya molor hingga tahun 1932.

Aktivitasnya ini pula yang membuat Hatta ditangkap Belanda bersama Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul madjid Djojodiningrat. Namun, akhirnya dibebaskan setelah ia memberikan pidato pembelaan bertajuk Indonesie Vrij.

Pada tahun 1931, Hatta undur diri sebagai ketua Perhimpunan Indonesia karena ingin menyelesaikan studinya. Perhimpunan Indonesia pun jatuh ke tangan komunis dan berbalik menjadi mengecam Hatta sampai akhirnya Hatta dan rekannya Syahrir keluar dari partai.

Setelah kembali ke tanah air pada tahun 1932, Hatta bergabung dengan Club Pendidikan Nasional Indonesia yang bertujuan untuk membuka mata masyarakat Indonesia tentang dunia politik dengan mengadakan berbagai pelatihan. Bisa dikatakan, himpunan ini merupakan tandingan dari Perhimpunan Indonesia.
3.Desakan orang2 kristen di Indonesia bagian timur supaya menghapus kalimat "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya"

07181310252-jawaban saya. 1.muhammad Hatta. 2. Ini fropil nya... Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang asli dari Minangkabau. Sang ayah masih berada di garis keturunan ulama tarekat di Batuhampar (dekat Payakumbuh, Sumatera Barat). Sedangkan, sang ibu merupakan keturunan dari keluarga Pedagang di Bukittinggi. Sang ayah meninggal dunia saat usianya 7 bulan. Kemudian, ibunya menikah lagi dengan Agus Haji Ning, seorang pedagang asal Palembang. Pernikahan mereka dikaruniai 4 orang anak perempuan. Pria yang akrab disapa Bung Hatta ini pun mengenyam pendidikan pertama kali di Sekolah Dasar Melayu Fort de kock. Namun, kemudian pindah ke Europeesche Lagere School (ELS), Padang (Kini SMA Negeri 1 Padang) dan melanjutkan ke Meer Uirgebreid Lagere School (MULO), Padang hingga tahun 1919. Sedangkan, sekolah tingginya sendiri i

07 18310250 - jawaban saya

Jawaban Pancasila

1.        Drs. Moh. Hatta, K.H. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Kasman Singodimejo, dan Teuku M. Hasan.

2.A.     Drs. Moh. Hatta

Mohammad Hatta (perdana menteri pemerintah Republik Indonesia 1948-1950)

Ttl        : Bukit tinggi, kota bukit tinggi, Sumatera Barat

              Indonesia, 12 Agustus 1902.           

Profesi : Perdana Menteri Pemerintah RI (1948-1950)

Karier  : -Wakil Presiden NKRI (1945-1956)

              -Perdana Menteri (1948-1950)

              -Menteri pertahanan (ad, interm) M. Luar. Negeri 

 Pendidikan : Headolf Hogeschool, Rotterdam (1925-1931)                                                     Nederhland Hendelshogeschool, Retterdom Belanda.

B.  K.H. Wachid Hasyim  (Menteri agama No.1)

Ttl                    : Jombang, Jawa Timur, 1 Juni 1914

Profesi             : -Menjadi anggota MIAI (Majelis Islam A'la

                                        Indonesia.

                                      -Ketua majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi)

                                      Pada 24-Oktober-1943

                                      -Pendiri sekolah tiggi islam di Jakarta pada tahun

                                      1944.

                                      -Menjadi anggota BPUPKI

Pendidikan      : Madrasah Salafiyah, pesantren Tebuireng.

C.                                  Ki Bagus Hadikusumo (pengurus besar Muhammadiyah)

Ttl                    : Kampung Kauman,Yogyakarta, 24 November 1890

Profesi             : -Ketua Majelis Tabligh, 1928

                                      -Ketua MajelisTarjih dan anggota komisi MPM

   Hoofdbestuur Muhammadiyah, 1926.

  -Ketua BP md pel.kongres ke-26 1937, Yogyakarta,

  anggota PUTERA, 1942.

 -Anggota BPUPKI dan PPKI.

Pendidikan      : Pesantren Wonokromo, Yogyakarta.

D.        Kasman Singodimejo

Ttl                    : Purworejo, Jawa Tengah, 25 Februari 1904

Profesi             : -Jaksa Agung Indonesia (1945-1946)

                                      -Matari Menteri Muda kehakiman pada kabinet

   Amir Syarifudin II.

  -Ketua KMP

  -Komandan PETA

Pendidikan      : -Holanda Indisc School (HIS) di Kwitang Jakarta.

                                      -Meer Uitgebred Lager Orderwigs (MULO) di

   Magelang.

  -School Tot Opleding Voor Indische Artsen (STOVIA)

   Jakarta.

E.         Teuku. M. Hasan

Ttl                   : Pidie, Aceh, 4 April 1906

Profesi             : -Gubernur Sumatera (1945-1948)

  -Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (19/12-1948

   13/07-1949)

  -Menteri Agama (19/12-1945 – 13/07-1949)

Pendidikan      : Ladien University, Belanda (usia 25 tahun).

 

3.Alasan piagam tersebut mengalami perubahan dimana ,ada 7 kata yang

   Dihapuskan dari piagam tersebut maksud dari penghapusan kata tersebut

   Berkaitan dengan kemajemukan yang terdapat di tanah air. Indonesia sendiri

   Terdiri  dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki beragam jenis

   Budaya dan tentunya agama. Tentunya, kemajemukan agama dipandang

   Sebagai suatu hal yang indah dan semakin menguatkan persatuan.                        

   Penghapusan kata tersebut tentunya diputuskan secara mendalam serta

   Berbagai pertimbangan yang akhirnya membuat presiden soekarno dan

   Memutuskan untuk menghapus hal tersebut mengingat indonesia adalah

   Negara yang majemuk

Tata Cara Menulis Artikel

Bagi Anda yang suka membaca tulisan non-fiksi populer mungkin tidak asing dengan istilah artikel. Tulisan artikel sering kita temui di media cetak seperti rubrik khusus di majalah, koran, buletin, atau di media online. Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dlsb.) bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. 

Berdasarkan pengertian di atas, mungkin Anda kebingungan apa perbedaan artikel dengan opini. Padahal, keduanya sama-sama tulisan non-fiksi populer yang ditulis untuk menyampaikan gagasan dan pendapat seseorang. Sebenarnya, keduanya tidak jauh berbeda. Keduanya sama-sama menyampaikan pikiran seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Perbedaannya bisa ditinjau dari segi isi; opini hanya sekadar pendapat penulis saja, sedangkan tulisan artikel tidak hanya emmuat pikiran penulis saja tetapi juga dilengkapi dengan pikiran orang lain, data, dan fakta. Selain itu, tema-tema artikel tidak mesti up to date, sementara tema opini selalu up to date dan relevan dengan isu kekinian. 

Lalu seperti apa struktur yang terdapat pada artikel? Struktur artikel pada dasarnya terdiri dari tiga bagian, yaitu: 1. Alinea pembuka (lead) yang berisi orientasi terhadap isi artikel yang akan dibahas 2. Alinea isi (batang tubuh) berisi uraian penjelasan pokok permasalahan yang dibahasa dalam artikel; dan 3. Alinea penutup (ending) yang menyampaikan reorientasi sebuah simpulan dari permasalahan yang diangkat. 
Bambang Rahino Setokoesoemo (2002: 92-95) menyampaikan bahwa artikel memiliki empat struktur bangunan sebagai berikut. 

1. Pembuka (lead) 

Pembuka adalah alinea pertama pada awal sebuah artikel. Terdiri atas prolog, lead, intro, atau teras yang umumnya disebut dengan pembuka. Bagian kepala ini berisi uraian aktual yang penting untuk dijadikan pijakan pada pembahasan artikel berikutnya. Bagian pembuka ini berisi uraian peristiwa, pernyataan, rangkaian kejadian, kutipan kata bernyali dan sebagainya. Jika kita jeli dalam menguraikan peristiwa atau pernyataan yang akan kita tuangkan dalam artikel, maka akan ada daya tarik tersendiri. 

2. Leher 

Pada bagian ini disambungkan teras dengan isi materi yang akan disajikan dalam artikel. Bagian ini sering disebut sebagai jembatan atau pengait. Isi bagian leher artikel ini menyampaikan pernyataan atau uraian yang mengungkapkan suatu permasalahan. Jelasnya, bagian ini menghubungkan antara kepala dengan perut artikel yang kita rencanakan. 

3. Isi/tubuh 

Bagian isi artikel merupakan bagian yang paling penting dalam proses penulisan artikel, karena di bagian inilah segala permasalahan dituangkan. Bagian ini berupa uraian eksplanasi. Caranya dengan mengungkapkan permasalahan yang ingin dikupas. Usahakan tetap terjaga fokusnya, jangan sampai keluar dari fokus permasalahan. 

4. Alinea penutup 

Bagian akhir dari artikel biasa disebut antiklimaks, kaki, atau ending dari suatu artikel. Bagian ini berisi kalimat kunci yang merangkum pembahasan kedalam bentuk simpulanyang ringkas dan jelas. Dalam membuat ending yang baik, kita harus mengaitkan kembali teras, prolog, isi, dan materi artikel dengan runtut agar tercapai suatu kesatuan yang utuh. Jangan mengakhiri penulisan artikel dengan simpulan yang bernada normatif, umum, atau menggurui.
Jenis-Jenis Artikel 

Tartono (2005: 85-86) mengemukakan jenis-jenis artikel berdasarkan siapa penulisnya dan fungsi/kepentingannya. Beradasarkan penulisnya, ada artikel redaksi dan ada artikel umum. Artikel redaksi adalah artikel tulisan yang digarap oleh redaksi di bawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit. Sedangkan artikel umum merupakan tulisan yang ditulis oleh masyarakat umum yang dipublikasikan di media. 

Berdasarkan fungsinya atau kepentingannya, ada artikel khusus dan artikel sponsor. Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi. Artikel sponsor adalah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu. Bahasa yang digunakan cenderung bebas (bahasa artikel yang digunakan di majalah). 

Model artikel yang paling sulit adalah artikel ilmiah. Dari aspek bahasa, tulisna ilmiah memiliki syarat bahasa yang baku. Artikel ilmiah populer ditujukan untuk pembaca umum yang tidak perlu membedakan antara kosakata ilmiah dan populer. Kata populer adalah kata-kata yang dipakai dalam komunikasi sehari-hari. Sedangkan kata-kata yang biasa dipakai oleh kaum pelajar terutama dalam penulisan ilmiah, pertemuan-pertemuan resmi, diskusi khusus disebut kata-kata ilmiah (Keraf, 2004; 105-106). 

Redaktur media massa mengelompokkan artikel menjadi beberapa jenis berdasarkan sudut pandang penulis dalam memaparkan ide atau gagasannya. Bambang Rahino setokoesoemo (2002: 10) telah membagi jenis artikel berdasarkan sudut pandang penulisnya menjadi lima jenis. Diantaranya sebagai berikut: 

1. Artikel eksploratif 

Artikel eksploratif adalah artikel yang mengungkapkan fakta-fakta berdasarkan kajian dari penulisnya. Jenis artikel ini cocok untuk menguraikan penemuan-penemuan baru, misalnya seseorang menemukan benda-benda antik peninggalan zaman purba. Penulis artikel kemudian menelusuri sejarah barang yang ditemukan itu dan menguraikannya melalui tulisan artikel. Tulisan semacam ini menurut redaksi dikelompokkan ke dalam jenis artikel eksploratif. 

2. Artikel eksplanatif 

Eskplanasi secara bahasa adalah menerangkan. Artikel ekspalanatif adalah artikel yang isinya menerangkan sesuatu untuk dapat dipahami pembaca. Misalnya, ketika presiden ingin membubarkan parlemen (DPR) dengan sebutan dekret presiden. Hal ini mengundang berbagai reaksi dan tanggapan dari para pengamat. Penulis artikel yang jeli akan membuat artikel dengan menerangkan apa sih dekret presiden itu, bagaimana prosesnya, dan lain sebagainya. 

3. Artikel deskriptif 

Artikel deskriptif adalah artikel yang menggambarkan suatu permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat sehingga dapat diketahui apa yang sebenarnya terjadi. Jenis artikel ini mirip dengan laporan atau reportase. Bedanya, jika laporan atau reportase hanya memaparkan fakta saja, sedangkan artikel, penulisnya bisa memasukkan opini untuk memperjelas masalah yang digambarkan itu. Misalnya, ketika terjadi bentrok antara mahasiswa dan aparat keamanan dalma peristiwa demonstrasi, seorang penulis yang kebetulan menyaksikan kejadian tersebut bisa menuliskannya dalam bentuk artikel dengan cara mengungkapkan fakta di lapangan dilengkapi dengan pendapat dari penulis tersebut. 

4. Artikel prediktif 

Artikel prediktif adalah artikel yang berisi perhitungan atau ramalan tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari berdasarkan perhitungan penulisnya. Misalnya, ketika Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga deposito, seorang pengamat ekonomi memperkirakan atau memprediksikan kelak di kemudian hari bakal banyak deposan (orang yang memiliki simpanan deposito) memindahkan uangnya ke luar negeri. 

5. Artikel preskriptif 

Artikel semacam ini adalah artikel yang memberikan tuntunan kepada pembaca untuk melakukan sesuatu sehingga tidak mengalami kesalahan dan kekeliruan. Misalnya artikel tentang bagaimana caranya mengurus paspor, KTP, atau SIM tanpa melalui perantara. Penjelasan mendetail yang sifatnya menuntun pembaca sangatlah diperlukan.


07181310243 - Jawaban Saya

1. Mohammad Hatta
2. Dr.(HC) Drs. H. Mohammad Hatta (lahir dengan nama Mohammad Athar, populer sebagai Bung Hatta; lahir di Fort de Kock(sekarang BukittinggiSumatera Barat), Hindia Belanda12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah tokoh pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta IHatta II, dan RIS. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta juga dikenal sebagai Bapak KoperasiIndonesia.
3. Piagam Jakarta merupakan sebuah pembukaan dari UUD tahun 45 yang pertama. Namun, piagam tersebut mengalami perubahan dimana, ada 7 kata yang dihapuskan dari piagam tersebut. Hal tersebut dikarenakan kemajemukan dalam hal beragama di Indonesia. Selain itu, hal tersebut juga tidak disetujui oleh banyak pihak seperti yang disampaikan oleh Laturharhary selaku pejuang yang beragama Kristiani. Laturharhary mengatakan bahwa kemerdekaan dapat diraih oleh Indonesia tidak hanya berkat para pejuang yang beragama muslim. Selain Laturharhary, banyak pula golongan pejuang yang juga menolak hal tersebut sehingga ketujuh kata tersebut akhirnya dihapuskan dari piagam Jakarta.