Kamis, 19 Oktober 2017

Gusti Ardhasna Fauzan_IT2017_PANCASILA DAN TEKNOLOGI

Pola hidup masyarakat terus berubah seiring dengan perkembangan zaman. Pada saat ini setiap aktifitas masyarakat Indonesia tak lepas dari yang namanya teknologi. Dunia maya sudah seperti dunia kedua bagi sebagian orang. Teknologi memungkinkan masyarakat untuk berinteraksi sosial dengan lebih mudah dan lebih luas. Semua kemudahan dan kebebasan didalamnya tak selamanya memberi damapak yang positif.

 

Kemudahan mengakses informasi dan pengetahuan tanpa adanya "penyaring" dapat memberikan dampak yang cukup berarti bagi bangsa dan negara kita. Pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah dirasa masih kurang cukup untuk memproteksi masyarakat Indonesia dari ideologi - ideologi yang tersebar di dunia Internet. Sedikit tulisan yang dibaca seseorang mungkin akan berarti besar bagi sebagian seseorang tersebut. Diperlukannya proteksi dari pemerintah Indonesia untuk melindungi Ideologi Pancasila ini agar tetap bertahan, dan tak dikalahkan oleh ideologi - ideologi lain di seluruh dunia.

 

Pancasila telah dirancang oleh para pendahulu kita dengan sebaik – baiknya sehingga dia tak dimakan oleh zaman. Pancasila mengandung unsur - unsur terpenting dari Bangsa ini, yang semuanya telah dirumuskan sesederhana mungkin sehingga mudah untuk diingat dan dihafalkan bahkan anak – anak pun mudah untuk menghapalkannya. Kemudahan dalam menghafalkan pun salah satu strategi untuk memupukkan dasar – dasar negara ini kepada anak – anak sehingga mereka disaat besar nanti tetap mengedepankan Pancasila sebagai pedoman dan ideologi bangsa ini.

 

Pancasila sebagai ideologi juga berperan dalam mengatur dan menyatukan pemikiran masyarakat agar tak terpecah belah dan mudah diatur. Lalu apakah ideologi itu?

Berikut beberapa pengertian ideologi yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh kenegaraan. 

 

  • Alfian :

Menurut definisi Alfian, pengertian ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan. 

  • C.C. Rodee

Menurut pendapat C.C. Rodee yang menyatakan bahwa pengertian ideologi adalah sekumpulan yang secara logis berkaitan dan mengindentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi dan pelakunya. 

  • Ali Syariati

 Menurut Ali Syariati mengenai pendapat tentang pengertian ideologi yang mengatakan bahwa ideologi adalah sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.

 

Selain definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang ideologi:

 

  • Drs. Moerdiono

Ideologi berarti a system of  ideas, akan mensistematisasikan seluruh pemikiran mengenai kehidupan ini dan melengkapinya dengan sarana serta kebijakan dan strategi dengan tujuan menyesuaikan keadaan nyata dengan nilai-nilai yang terkandung dalam filsafat yang menjadi induknya.

  • Gunawan Setiardjo :

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan

Ideologi adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu. 2 april 2004

Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. 5 mei 2004

  • Machiavelli:

Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa. 1 agustus 2006

  • Thomas H:

Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya. 23 oktober 2004

  • Francis Bacon:

Ideologi adalah sintesis pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup. 5 januari 2007

  • Moh. A Safaudin

"Ideologi adalah pemikiran menuju keadilan, kesetaraan dan kesejahteraan bersama yang melalui proses berfikir manusia untuk menentukan aturan-aturan dalam kehidupan."

  • Karl Marx:

Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. 1 mei 2005

  • Napoleon:

Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya. 22 desember 2003

 

Dari hasil pendapat para ahli mengenai pengertian ideologi, yang disimpulkan bahwa pengertian ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. 

 

Ideologi berlaku menyeluruh untuk setiap orang yang percaya dan yakin akan ideologi tersebut. Ideologi tidak hanya berlaku di kantor – kantor dan di acara –acara resmi, ideologi juga berlaku disetiap lapisan kehidupan kita. Ia didesain sedemikian rupa agar fleksibel dan dapat diterapkan dan disesuaikan dengan keadaan lingkungan yang ada. Begitu pula di dunia teknologi, sudah seharusnya pula Pancasila sebagai ideologi bangsa ini masuk dan mengatur teknologi yang ada agar bisa menyaring segala sesuatu hal yang dapat menghancurkan keutuhan bangsa ini.

 

Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga

eksistensi kepribadian bangsa Indonesia. Karena dengan adanya globalisasi, batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke dalam masyarakat.

 

Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia. Jika kita

dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di dunia. Tapi jika kita tidak dapat memfilter dengan baik maka  hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan indonesia.

 

Melihat kenyataan dalam masyarakat, sebenarnya bukan pancasila yang terpengaruh

oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu sendiri. Memberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung bagaimana masyarakat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi perkembangan teknologi informasi tersebut.

 

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan

muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

 

Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis

yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

 

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan

dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno.

 

Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa

sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

 

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut?

Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.

 

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan oleh para pendiri

negara ini haruslah menjadi sebuah acuan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi pancasila juga tidak mampu untuk menggantikankan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia,pancasila terus dipertahankan oleh segenap bangsa Indonesia sebagai dasar negara, itu membuktikan bahwa pancasila merupakan ideologi yang sejati untuk bangsa Indonesia.

 

Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa mengancam eksistensi

kepribadian bangsa, dan kini mau tak mau, suka tak suka ,bangsa Indonesia berada di pusaran arus globalisasi dunia. Tetapi harus diingat bahwa bangsa dan negara Indonesia tak mesti kehilangan jatidiri, kendati hidup ditengah-tengah pergaulan dunia. Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian bangsa asing mungkin saja mendatangkan kemajuan, tetapi kemajuan tersebut akan membuat rakyat tersebut menjadi asing dengan dirinya sendiri. Mereka kehilangan jatidiri yang sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.

 

Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-batasan yang jelas antar setiap bangsa Indonesia, rakyat dan bangsa Indonesia harus membuka diri.

Dahulu, sesuai dengan tangan terbuka menerima masuknya pengaruh budaya

hindu, islam, serta masuknya kaum barat yang akhirnya melahirkan kolonialisme. pengalaman pahit berupa kolonialisme tentu sangat tidak menyenangkan untuk kembali terulang. Patut diingat bahwa pada zaman modern sekarang ini wajah kolonialisme dan imperialisme tidak lagi dalam bentuk fisik, tetapi dalam wujud lain seperti penguasaan politik dan ekonomi. Meski tidak berwujud fisik, tetapi penguasaan politik dan ekonomi nasional oleh pihak asing akan berdampak sama seperti penjajahan pada masa lalu, bahkan akan terasa lebih menyakitkan. Dalam pergaulan dunia yang kian global, bangsa yang menutup diri rapat-rapat dari dunia luar bisa dipastikan akan tertinggal oleh kemajuan zaman dan kemajuan bangsa-bangsa lain. Bahkan, negara sosialis seperti Uni Soviet yang terkenal anti dunia luar tidak bisa bertahan dan terpaksa membuka diri. Maka, kini, konsep pembangunan modern harus membuat bangsa dan rakyat Indonesia membuka diri. Dalam upaya untuk meletakan dasar-dasar masyarakat modern, bangsa Indonesia bukan hanya menyerap masuknya modal, teknologi, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan, tetapi juga terbawa masuk nilai-nilai sosial politik yang berasal dari kebudayaan bangsa lain.

 

Yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan rakyat Indonesia mampu menyaring

agar hanya nilai-nilai kebudayaan yang baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang terserap. Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai apalagi merusak tata nilai budaya nasional mesti ditolak dengan tegas. Kunci jawaban dari persoalan tersebut terletak pada Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan bangsa Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka nilai-nilai atau budaya dari luar yang tidak baik akan tertolak dengan sendirinya. Cuma, persoalannya, dalam kondisi yang serba terbuka seperti saat ini justeru jati diri bangsa Indonesia tengah berada pada titik nadir.

 

Siti Aminah_IT2017_Pancasila Dan Teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpiki rmanusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Oleh karena itu sebagai warga negara Indonesia seharusnya manusia itu memiliki pedoman dan pegangan dalam bersikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan dasar negara yang mengandung filsafat sebagai upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia.Pancasila terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat yakni suatu kesatuan bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang berisi sistem nilai ke Indonesiaan yang telah berkembang secaraa kulturatif selama ribuan tahun.Ini berarti  bahwa Pancasila adalah suatu sistem budaya yang merupakan sari dari sistem-sistem budaya yang di warisi secara turun-temurun  oleh setiap masyarakat Indonesia.

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpiki rmanusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Oleh karena itu sebagai warga negara Indonesia seharusnya manusia itu memiliki pedoman dan pegangan dalam bersikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan dasar negara yang mengandung filsafat sebagai upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia.Pancasila terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat yakni suatu kesatuan bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang berisi sistem nilai ke Indonesiaan yang telah berkembang secaraa kulturatif selama ribuan tahun.Ini berarti  bahwa Pancasila adalah suatu sistem budaya yang merupakan sari dari sistem-sistem budaya yang di warisi secara turun-temurun  oleh setiap masyarakat Indonesia.

Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat dalam masyarakat adalah teknologi informasi. Hampir semua orang sependapat bahwa teknologi informasi telah,sedang dan akan merubah kehidupan umat manusia dengan menjanjikan cara kerja dan cara hidup lebih efektif,lebih bermanfaat, dan lebih kreatif. Sebagaimana dua sisi,baik dan buruk teknologi informasi juga memiliki hal yang demikian. Sebagai teknologi kedua sisi tersebut keberadaannya sangat tergantung pada pemakainya.

 

Melihat kenyataan dalam masyarakat,sebenernya bukan pancasila yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu sendiri. Memberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung bagaimana masyakarat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi perkembangan teknologi informasi tersebut.

 

Salah satu usaha untuk mencegah terkikis nya nilai-nilai luhur pancasila adalah dengan memupuk kembali nilai-nilai luhur tersebut dalam diri masyarakat indonesia,hal ini dapat dilakukan melalui penyuluhan nilai-nilai pancasila bagi masyarakat yang tidak sedang berada dalam dunia pendidikan. Untuk masyarakat yang sedang berada dalam dunia pendidikan seperti pelajar dan mahasiswa,pengetahuan tentang pancasila bisa dimasukkan dalam kurikulim pembelajaran. Kendala terbesar adalah untuk penyuluhan kepada masyarakat umum yang sedang tidak berada dalam dunia pendidikan,maka hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus mengenai metode penyuluhan.

 

Dalam rangka meningkatkan profesionalisme para pelaku penyuluhan,perkembangan teknologi informasi harus dapat dimanfaatkan oleh bidang penyuluhan sebagai alat mncapai tujuannya. Untuk itu perlu didukung oleh suatu kehendak dan etika yang dilandasi oleh keilmuan penyuluhan dengan dukungan berbagai pengalaman para praktis penyuluhan dilapangan.peran program pendidikan yang mempersiapkan tenaga ahli penyuluhan,seperti perguruan tinggi,pusdiklat dan lembaga pendidikan kemasyarakatan lainnya perlu mempersiapkan pelaku-pelaku penyuluhan yang mampu menyampaikan informasi dan mampu memotivasi masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepa, sehingga tujuan dari pelaksaan penyuluhan pancasila dapat tercapai.

Nilai Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Teknologi

Pancasila bukan merupakan ideologi yang kaku dan tertutup, namun justru bersifat reformatif, dinamis, dan antisipatif. Dengan demikian Pancasilan mampu menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yaitu dengan tetap memperhatikan dinamika aspirasi masyarakat. Kemampuan ini bukan berarti Pancasila itu dapat mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung, tetapi lebih menekan pada kemampuan dalam mengartikulasikan suatu nilai menjadi aktivitas nyata dalam pemecahan masalah yang terjadi (inovasi teknologi canggih). Karena syarat Sebuah ideologi memiliki kekuatan dimensi reality,idealismedan fleksibelity adapun penjelasannya sebagai berikut:

a)      Dimensi Reality.

Yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam ideologi tersebut secara riil berakar dalam hidup masyarakat atau bangsanya, terutama karena nilai-nilai dasar tersebut bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya.

b)      Dimensi Idealisme.

Yaitu nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan bersama dengan berbagai dimensinya.

 

 

c)      Dimensi Fleksibility.

yaitu bahwa dimensi pengembangan Ideologi tersebut memiliki kekuasaan yang memungkinkan dan merangsang perkembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan dengan ideologi bersangkutan tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat atau jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.

 

 

Dan ini telah di miliki oleh ideologi pancasila sedangkan pancasila sebagai dasar nilai mengandung dimensi ontologis,epistemologis,dan aksiologis.dimensi dimensi inilah yang menjadi dasar nilai dalam mengembangkan iptek yang sesuai dengan pancasila. Adapun pengertian dimensi ontologis,epistemologis dan aksiologis sesuai dengan sila-sila pancasila sebagai berikut sebagai berikut:

v  Ontologi

Dimensi Ontologis adalah ilmu pengetahuan sebagai upaya manusia untuk mencari kebenaran yang tak mengenal titik henti

v  Epistemologi

Adala nilai nilai pancasila di jadikn senjata untuk analisis atau metode berfikir dan sebagai tolok ukur dalam mencari kebenara

v  Aksiologis

Mengandung nilai nilai imperatif (memaksa)dalam mengembangkan dimensi ini sila sila pamcasila akan menjadi satu kesatuan dan ilmuwan pun di tun tut harus memahami pancasila

 

Nilai Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Teknologi

Pancasila bukan merupakan ideologi yang kaku dan tertutup, namun justru bersifat reformatif, dinamis, dan antisipatif. Dengan demikian Pancasilan mampu menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yaitu dengan tetap memperhatikan dinamika aspirasi masyarakat. Kemampuan ini bukan berarti Pancasila itu dapat mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung, tetapi lebih menekan pada kemampuan dalam mengartikulasikan suatu nilai menjadi aktivitas nyata dalam pemecahan masalah yang terjadi (inovasi teknologi canggih). Karena syarat Sebuah ideologi memiliki kekuatan dimensi reality,idealismedan fleksibelity adapun penjelasannya sebagai berikut:

a)      Dimensi Reality.

Yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam ideologi tersebut secara riil berakar dalam hidup masyarakat atau bangsanya, terutama karena nilai-nilai dasar tersebut bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya.

b)      Dimensi Idealisme.

Yaitu nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan bersama dengan berbagai dimensinya.

 

 

c)      Dimensi Fleksibility.

yaitu bahwa dimensi pengembangan Ideologi tersebut memiliki kekuasaan yang memungkinkan dan merangsang perkembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan dengan ideologi bersangkutan tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat atau jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.

 

 

Dan ini telah di miliki oleh ideologi pancasila sedangkan pancasila sebagai dasar nilai mengandung dimensi ontologis,epistemologis,dan aksiologis.dimensi dimensi inilah yang menjadi dasar nilai dalam mengembangkan iptek yang sesuai dengan pancasila. Adapun pengertian dimensi ontologis,epistemologis dan aksiologis sesuai dengan sila-sila pancasila sebagai berikut sebagai berikut:

v  Ontologi

Dimensi Ontologis adalah ilmu pengetahuan sebagai upaya manusia untuk mencari kebenaran yang tak mengenal titik henti

v  Epistemologi

Adala nilai nilai pancasila di jadikn senjata untuk analisis atau metode berfikir dan sebagai tolok ukur dalam mencari kebenara

v  Aksiologis

Mengandung nilai nilai imperatif (memaksa)dalam mengembangkan dimensi ini sila sila pamcasila akan menjadi satu kesatuan dan ilmuwan pun di tun tut harus memahami pancasila.

Untuk penyuluhan secara langsung, bertatap muka antara penyuluh dan masyarakat. Kesuksesan penyuluhan pancasila kepada masyarakat secara umum memerlukan partisipasi aktif masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk pernyataan maupun kegiatan. Serta melalui program-program penyuluhan pembangunan yang efektif dan handal. Untuk itu maka kegiatan penyuluhan perlu dan harus ditangani oleh tenaga profesional dilandasi komitmen yang kuat dari berbagai pihak. Dalam hal ini subtansi keahlian dan kesungguhan bergerak serta bertindak dari para pelaku penyuluhan merupakan prasyarat.

JAKA CORBARA_TI_2017_PANCASILA & TEKNOLOGI

PANCASILA DAN TEKNOLOGI

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik ketika negara Indonesia didirikan hingga sekarang di era globalisasi. Negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara. Sebagai dasar negara tentulah pancasila harus menjadi acuan Negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang terus berkembang.

Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia. Karena dengan adanya globalisasi, batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke dalam masyarakat.

Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia. Jika kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di dunia.Tapi jika kita tidak dapat memfilter dengan baik maka  hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan indonesia.

Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat dalam masyarakat adalah teknologi informasi. Hampir semua orang sependapat bahwa teknologi informasi telah, sedang dan akan merubah kehidupan umat manusia dengan menjanjikan cara kerja dan cara hidup yang lebih efektif, lebih bermanfaat, dan lebih kreatif. Sebagaimana dua sisi, baik dan buruk, teknologi informasi juga memiliki hal yang demikian. Sebagai teknologi, kedua sisi tersebut keberadaanya sangat tergantung pada pemakainya.

Melihat kenyataan dalam masyarakat, sebenarnya bukan pancasila yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu sendiri. Memberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung bagaimana masyarakat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi perkembangan teknologi informasi tersebut.

Teknologi informasi dan komunikasi mencakup dua aspek yaitu, Teknologi Informasi dan Teknologi komunikasi. Teknologi informasi mencakup segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Maka Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu kesatuan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi.

Menurut Susanto Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah  sebuah media atau alat bantu yang digunakan  untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data atau informasi maupun memberikan informasi kepada orang lain serta dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah.

Peran Teknologi Informasi

Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang  salah satunya yaitu Bidang pendidikan.

Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, juga mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja dan juga kompetitif.

Keberhasilan pembangunan saat ini sangat dipengaruhi oleh penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Iptek diperlukan pada hampir semua sektor pembangunan, seperti industri, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, transportasi, dan bioteknologi. Tetapi apabila tidak dikelola dan dipahami dengan baik tentunya perkembangan Iptek ini akan menimbulkan dampak yang buruk.

Satu hal yang perlu disadari, kemajuan Iptek dapat menimbulkan dampak yang positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Penilaian tersebut tentu saja bersifat subyektif, karena tergantung kepada orang yang menilainya. Misalnya sesuatu yang dinilai negatif oleh bangsa Indonesia, belum tentu dinilai negatif oleh bangsa lain. Sebaliknya, sesuatu yang dinilai positif oleh bangsa Indonesia, bisa saja dinilai berbeda oleh bangsa lain.

Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi, dan informasi, telah membuat ruang lingkup dunia menjadi semakin kecil bahkan batas antar negara seolah-olah pudar bahkan menghilang. Sehingga orang tidak lagi berfikir hanya sebagai warga kampong atau negara saja, melainkan sebagai warga dunia.

Sisi positifnya adalah proses ini akan membuat orang tidak lagi berwawasan sempit dan lokal khususnya dalammemecahkan persoalan, manusia akan mencari referensi ke berbagai penjuru dunia guna menemukan solusi yang tepat untuk permasalahannya.  Seperti halnya juga dalam mencari pekerjaan atau ilmu, manusia tidak lagi membatasi diri pada pekerjaan atau lembaga pendidikan di kampungnya, kotanya, provinsinya, atau negaranya saja.

Contoh konkret dari kemajuan Iptek yang dapat dirasakan saat ini antara lain semakin majunya tingkat kecerdasan dan kemampuan bangsa serta derasnya arus pembaharuan kehidupan, terutama  dalam bidang teknologi transportasi, komunikasi dan informasi.

Misalnya saja perjalanan yang dulu menggunakan kapal laut selama berminggu-minggu, kini sudah dapat dilakukan dalam waktu beberapa hari saja saja menggunakan pesawat terbang, pembicaraan yang dulu hanya bisa dilakukan dengan bertemu, kini manusia sudah dapat berbicara dengan seseorang di mana saja dan dari mana saja.

Demikian dengan berkirim surat/pesan yang dulunya memakan waktu berhari-hari kini sudah bisa dilakukan hanya dalam hitungan detik menggunakan handphone. Teknologi juga memungkinkan manusia mampu melihat berbagai peristiwa dan informasi yang terjadi di setiap belahan bumi serta mengakses informasi, termasuk ilmu dari perpustakaan di seluruh dunia tanpa harus keluar dari kamar secara cepat menggunakan satelit dan internet.

Sementara itu, sisi negatifnya adalah perkembangan Iptek tersebut dapat menggerogoti jati diri bangsa, karena inovasi di bidang Iptek kebanyakan terjadi di negara lain yang memiliki nilai sosial, politik, dan budaya yang belum tentu sama dengan nilai-nilai yang ada pada bangsa kita.

Kendati pu nteknologi itu sendiri dapat dianggap netral atau bebas nilai, namun dari segi penerapan dan budaya yang dibawa Iptek tersebut secara langsung maupun tidak langsung turut mempengaruhi sehingga tidak dapat dikatakan selalu bebas nilai.

Sebagai contoh, kemajuan teknologi parabola telah memungkinkan semua orang dari berbagai kalangan dan usia dapat mengakses saluran televisi (TV) luar negeri tanpa ada sensor/batasan. Dengan adanya parabola, maka film bergenre dewasa dan film kekerasan yang ditayangkan stasiun  TV asing dapat dilihat anak-anak tanpa sensor dari petugas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Hal ini perlahan-lahan juga akan mempengaruhi pertumbuhan, pemahaman budaya bangsa, dan keputusan dalam hal bersikap, berpakaian maupun berprilaku. Selain itu hal ini juga dapat mempengaruhi para pemirsanya bahwa perselingkuhan dalam kehidupan suami istri itu adalah hal yang  biasa sebagaimana nilai yang terjadi di luar negeri, kasus kekerasan akan dianggap lumrah, dan bahkan bisa dijadikan sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah. Bahkan bukanlah hal yang baru, jika  film detektif dan kekerasan sering ditiru atau dijadikan 'guru' oleh para maling di berbagai daerah di Indonesia.

Hal tersebut menunjukkan bahwa kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berdampak juga pada globalisasi cara berfikir, sehingga manusia menjadi tidak lagi mengacu pada nilai-nilai tradisional bangsa dan agamanya.

Kemudahan memperoleh informasi juga telahmenyebabkan seseorang mempelajari nilai-nilai yang ada pada masyarakat dan bangsa lain, baik yang menyangkut nilai sosial, ekonomi, budaya, politik, maupun pertahanan dan keamanan. Di bidang ekonomi, misalnya, munculnya blok-blok perdagangan yang cenderung proteksionisme dan diskriminatif, yang menghambat pemasaran hasil produksi dalam negeri serta mendorong persaingan yang tidak sehat. 

Di bidang politik dan pertahanan keamanan berpotensi menimbulkan rongrongan terhadap ideologi Pancasila, nasionalisme, wawasan Nusantara, dan ketahanan nasional, yang dapat mengganggu kelancaran pembangunandan stabilitas nasional. Dan di bidang sosial budaya, masuknya nilai luar yang bertentangan dengan ajaran agama dan nilai luhur budaya dan jati diri bangsa yang menimbulkan keraguan dalam menentukan jati diri bangsa khususnya para generasi penerus bangsa.

Kemudahan untuk melakukan pembicaraan menggunakan perangkat handphone dan smartphone malalui social media menjadikan manusia terlena dan lupa bagaimana berinteraksi dalam dunia nyata dan cenderung autis dengan lebih mengutamakan handphone/smartphone-nya dari pada orang yang ada disekitarnya.

Kemudahan mengakses informasi yang menjadikan ruang lingkup dunia yang semakin sempit dan seolah tanpa batas seolah menjadi jalur dua arah yang memberikan akses bagi hacker, pornoaksi dan pornografi, serta transnational crime.

Dan yang terburuk adalah perkembangan iptek dengan segala kemudahannya tersebut semakin mempertebal kesenjangan di masyarakat Indonesia, antara mereka yang menguasai dan paham teknologi dengan mereka yang bahkan sama sekali tidak mengenal teknologi.

Perkembangan dan perubahan serta gejolak perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi yang ditandai oleh globalisasi bagaikan pedang bermata dua yang akan berpengaruh pada cara penggunanya memahami dan menguasainya. Karena perkembangan iptek tersebut mempunyai dampak yang positif dan negatif bagi bangsa Indonesia. 

Oleh karena itu, sebagai bangsa yang besar dan ditakdirkan untuk menjadi salah satu negara maju harus benar-benar menguasai dan memahami Iptek  tersebut baik dari segi dampak dan penanganannya, pengembangan, penggunaan dan lain sebagainya. agar globalisasi dapat berdampak positif bagi penguatan jati diri bangsa, nasionalisme, nilai luhur budaya dan sekaligus mampu menjadi pemacu kelancaran roda pembangunan nasional dan sebagai katalisator untuk merubah bangsa yang kecil menjadi bangsa yang besar.

 

Ervayana sari_IT2017_Pancasila dan Teknologi

Memanfaatkan Perkembangan Teknologi Informasi sebagai Umpan Balik dalam Penyuluhan Pancasila

Dinamika globalisasi membawa pengaruh besar terhadap tatanan kehidupan suatu bangsa.pengaruh tersebut dapat berupa ideologi,budaya,ilmu pengetahuan dan teknologi.jika diperhatikan dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh besar terhadap gaya hidup masyarakat.gaya hidup berkaitan erat dengan kebiasaan berperilaku dan berfikir.kebiasaan merupakan faktor utama terbentuknya budaya. Terlepas apakah berdampak baik atau buruk,jika budaya tersebut dibiarkan berkembang maka akan mempengaruhi ideologi yang telah ada dalam masyarakat atau bahkan dapat terlahir suatu ideologi baru.

Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat dalam masyarakat adalah teknologi informasi. Hampir semua orang sependapat bahwa teknologi informasi telah,sedang dan akan merubah kehidupan umat manusia dengan menjanjikan cara kerja dan cara hidup lebih efektif,lebih bermanfaat, dan lebih kreatif. Sebagaimana dua sisi,baik dan buruk teknologi informasi juga memiliki hal yang demikian. Sebagai teknologi kedua sisi tersebut keberadaannya sangat tergantung pada pemakainya.

Melihat kenyataan dalam masyarakat,sebenernya bukan pancasila yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu sendiri. Memberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung bagaimana masyakarat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi perkembangan teknologi informasi tersebut.

Salah satu usaha untuk mencegah terkikis nya nilai-nilai luhur pancasila adalah dengan memupuk kembali nilai-nilai luhur tersebut dalam diri masyarakat indonesia,hal ini dapat dilakukan melalui penyuluhan nilai-nilai pancasila bagi masyarakat yang tidak sedang berada dalam dunia pendidikan. Untuk masyarakat yang sedang berada dalam dunia pendidikan seperti pelajar dan mahasiswa,pengetahuan tentang pancasila bisa dimasukkan dalam kurikulim pembelajaran. Kendala terbesar adalah untuk penyuluhan kepada masyarakat umum yang sedang tidak berada dalam dunia pendidikan,maka hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus mengenai metode penyuluhan.

Dalam rangka meningkatkan profesionalisme para pelaku penyuluhan,perkembangan teknologi informasi harus dapat dimanfaatkan oleh bidang penyuluhan sebagai alat mncapai tujuannya. Untuk itu perlu didukung oleh suatu kehendak dan etika yang dilandasi oleh keilmuan penyuluhan dengan dukungan berbagai pengalaman para praktis penyuluhan dilapangan.peran program pendidikan yang mempersiapkan tenaga ahli penyuluhan,seperti perguruan tinggi,pusdiklat dan lembaga pendidikan kemasyarakatan lainnya perlu mempersiapkan pelaku-pelaku penyuluhan yang mampu menyampaikan informasi dan mampu memotivasi masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepa, sehingga tujuan dari pelaksaan penyuluhan pancasila dapat tercapai.

Bram Juminarko-IT2017_Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Ideologi Pancasila

Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Ideologi Pancasila

 
Banyak sekali pengaruh teknologi informasi terhadap berbagai hal, terutama terhadap ideologi Pancasila. Dimana Pengaruh teknologi informasi terhadap pancasila adalah memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat untuk mempelajari sila-sila yang terdapat dari pancasila khususnya di Negara Indonesia yang berpengaruh pada sistem informasi di negara ini. Pancasila sebagai dasar dan ideologi  negara merupakan kesepakatan politik ketika negara Indonesia didirikan hingga sekarang di era globalisasi. Negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara. Sebagai dasar negara tentulah pancasila harus menjadi acuan negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang harus berkembang.

Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat dalam masyarakat tentulah berpengaruh terhadap pancasila terutama didalam bidang teknologi informasi. Hampir semua orang sependapat bahwa teknologi informasi telah merubah kehidupan umat manusia dengan menjanjikan cara kerja dan cara hidup yang lebih efektif, lebih bermanfaat, dan lebih kreatif. Sebagaimana dua sisi, baik dan buruk, teknologi juga memiliki hal yang demikian. Sebagai teknologi, kedua sisi tersebut keberadaannya sangan tergantung pada pemakainya.

            Melihat kenyaataan dalam masyarakat, sebelumnya bukan pancasila yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu sendiri. Meberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung bagaimana masyarakat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi perkembangan teknologi informasi tersebut. Pesatnya perkembangan teknologi informasi memudahkannya sebagai macam pengaruh dari luar, seperti informasi mengenai gaaya hidup bangsa barat yang notabene, gaya hidup bangsa barat bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Jika hal tersebut dibiarkan akan menyebabkan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis bahkan habis tergilas budaya barat yang berkembang.

            Salah satu usaha untuk mencegah terkikisnya nilai-nilai luhur pancasila adalah dengan memupuk kembali nilai-nilai luhur tersebut dalam diri masyarakat Indonesia, hal ini dapat dilakukan memlalui penyuluhan nilai-nilai pancasila bagi masyarakat yang tidak sedang berada di dunia pendidikan. Untuk masyarakat yang sedang berada dalam dunia pendidikan seperti pelajar dan mahasiswa, pengetahuan tentang pancasila bisa di masukkan dalam kurikulum pembelajaran. Kendala terbesar adalah untuk penyuluhan kepada masyarakat umum yang sedang tidak berada dalam dunia pendidikan, maka hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus mengenai metode penyuluhannya. Kenyataannya nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat, hal ini menandakan masyarakat peka terhadap apa yang dibawa oleh perkembangan teknologi informasi tersebut. Dari fakta tersebut dapat diambil sebuah inisiatif untuk memasukkan informasi mengenai pancasila, seperti penyediaan artikel-artikel tentang pancasila. Sehingga proses penyuluhan pancasila kepada masyarakat secara umum dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi itu sendiri sebagai medianya. Dengan metode seperti ini berarti menjadikan perkembangan teknologi inforamsi sebagai umpan balik terhadap kemungkinan dampak negatif yang dibawanya.

A.    Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Nilai-Nilai Pancasila

1.      Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Pertama

Sila pertama adalah ketuhanan Yang Maha Esa, sila yang berhubungan dengan moral serta keyakinan manusia kepada tuhan. Tanpa adanya kepercayaan penuh akan sebuah ajaran agama, seseorang dapat melakukan tindakan-tindakan yang melanggar norma maupun hukum. Saat ini, media seperti website bisa dimanfaatkan untuk suatu kepentingan yang tidak baik di tangan orang-orang yang jahat, seperti konten yang berisi isu SARA dan kekerasan lain. Di dunia maya seperti diinternet, banyak sekali orang-orang yang sengaja manyebarkan doktrin sesat yang dapat menggangu kehidupan beragama di Indonesia. Bahkan ada juga ajaran sesat yang sengaja mengajak para pembacanya untuk mengikuti ajara serta keyakinan sesat dan tidak sedikit pula yang menjadi korban.

2.      Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Kedua

Sila kedua adalah kemanusiaan yang adil dan beradab. Tanpa menyadari sikap ini, seseorang bisa saja saling menghujat satu sama lain lewat media sosial maupun lewat media berita yang banyak diciptakan melalui teknologi informasi. Padahal sebaiknya dapat dimanfaatkan untuk hal-hal positif dalam meningkatkan rasa kemanusiaan, seperti yang dilakukan oleh para aktivitas-aktivitas sosial menggunakan media sosial/website untuk melakukan penggalangan dana dan bantuan sosial untuk kepedulian pada daerah-daerah yang sering terjadi bencana dan lain sebagainya.

3.      Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Ketiga

Sila ketiga adalah persatuan Indonesia. Sangat jelas bahwa sat ini teknologi dapat menciptakan media pe,mersatu bangsa. Seperti yang dijelaskan sebelumnya disaat daerah lain terkena bencana, banyak orang yang berada di daearah lain setelah melihat kejadiaan bencana tersebut di website akan bersatu membantu para korban bencana. Namun, disisi lain teknologi informasi dan komunikasi juga dapat menciptakan kerusakan pada persatuan dan kesatuan indonesia. Seperti pada sebuah forum diskusi di dunia maya banyak sekali orang yang ingin mengganggu kerukunan antar umat beragama, yakni dengan membuat suatu bahan diskusi yang bersifat SARA seperti menjelek-jelekan suatu ras dan agama tertentu, sehingga banyak anggota forum yang larut dalam emosi.

4.      Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Keempat

Sila keempat adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Dengan adanya TIK, media komukikasi yang baik akan tercipta dengan komunikasi yang baik ini akan mendukung terciptanya kebijakan yang baik pula. Jika musyawarah dapat dilakukan tanpa harus memikirkan kendala letak geografis para anggota majelis, maka betapa efisiennya hal tersebut. Dan teknologi Informasi dan Komunikasi ini juga memungkinkan untuk penerapannya di Indonesia.

5.      Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Sila Kelima

Sila kelima adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Indonesia adalah negara yang cukup luas dan informasi di Indonesia juga berkembang cepat sampai saat ini. Informasi yang menyangkut Negara adalah hak setiap warga negara untuk mengetahuinya. Apa yang diketahui warga di daerah tertentu misalnya Jakarta, seharusnya juga dapat diketahui warga di seluruh penjuru dinegeri ini. Namun sayangnya tidak semua warga Negara mampu memiliki akses untuk mendapatkan informasi dengan mudah sebelum adanya teknologi seperti saat ini. Dan untuk mengatasi hal ini pun dapat dipermudah dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi.

B.     Pancasila Sebagai Dasar Perkembangan IPTEK

Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan IPTEK dewasa ini dan di masa yang akan datang sangat cepat, makin menyentuh inti hayati dan materi di satu pihak, serta menggapai angkasa luas dan luar angkasa di lain pihak, lagi pula memasuki dan mempengaruhi makin dalam segala aspek kehidupan dan institusi budaya. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi yang tidak dibarengi dengan dasar-dasar Pancasila yang kuat justru akan menjadi aspek penghancur bangsa, terutama dari segi moralitas dan mentalitas.
Perubahan dan perkembangan tekhnologi yang terlampau deras menyebabkan terlalu mudahnya informasi dari seluruh penjuru dunia masuk ke dalam bangsa kita. Segala kemudahan dalam berinteraksi juga semakin tidak dapat dibendung lagi. Hal tersebut didukung dengan adanya perkembangan gadget yang menyediakan layanan-layanan dan berbagai fasilitas canggih untuk berkomunikasi.

Sesungguhanya semua kemajuan ini sangat membantu dan meringankan kita dalam melakukan aktivitas. Pekerjaan akan semakin cepat terselesaikan dan menghemat waktu serta tenaga. Kini tiada lagi jarak yang berarti dalam bertukar informasi. Kehidupan di dalam masyarakat semakin nyaman dan menyenakan. Masyarakat madani pun akan semakin mudah tercapai, walaupun di sisi lain hal ini merupakan suatu tantangan bagi bangsa kita untuk dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan tekhnologi. Sebab tak kan tercipta masyarakat madani apabila perkembangan dan kemajuan tekhnologi kita masih terbelakang dan hanya bertumpu kepada bangsa asing. Masyarakat akan selalu tergantung kepada pihak lain dan bertolak dari kemandirian serta cenderung akan mendekati masyarakat yang konsumtif.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang. Dalam proses perbaikan dari segala segi kehidupan, baik dalam segi sosial, politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan tekhnilogi serta budaya. Pembanguan demi pembanguan sarana dan prasarana selalu digalakan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dengan harapan agar bangsa kita tidak tertinggal dengan bangsa-bangsa lain. Walaupun semua itu dengan pengorbanan yang sangat besar. Negara harus berhutang kepada negara donatur untuk setiap pembanguan dan kemajuan IPTEK bangsa. Hasilnya dapat kita nikmati sekarang. Bangsa Indonesia tidak kalah majunya dengan negara-negara tetangga. Berbagai fasilitas publik telah tersedia demi meunjang jalan perekonomian bangsa. Barang-barang canggih banyak didatangkan dari luar negeri. Mulai dari perabotan rumah tangga sampai kendaraan bermotor. Namun, seiring dengan kemajuan pendidikan di Indonesia. Sekarang sebagian masyarakat Indonesia sudah dapat merakitnya sendiri, walaupun masih mengimpor bahan dasarnya. Ini, setidaknya Indonesia terus mengikuti perkembangan dan kemajuan tekhnologi. Sehingga tidak heran jika mulai terdapat berbagai barang elektronik buatan anak bangsa. Memang terasa sangat membanggakan mendengarnya. Namun, tanpa kita sadari dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang begitu santernya kita mulai melupakan akan apa tujuan dari yang kita lakukan ini. Padahal hal ini tercantum jelas dalam landasan ideologi bangsa kita (Pancasila) bahwa mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Tercantum dalam sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Perkembangan dan kemajuan IPTEK seharusnya diwujudkan untuk keadilan dan kehidupan yang beradab serta bermoral. Dengan segala fasilitas dan kemudahan yang ada seharusnya menyokong kita untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita, bukannya sebagai alat menindas atau berbuat kejahatan serta kecurangan bagi mereka yang memegang penguasaan akan IPTEK.

Di sinilah betapa pentingnya landasan Pancasila yang kental dalam setiap hati nurani anak bangsa Indonesia agar tidak akan timbul penyalahgunaan perkembangan dan kemajuan IPTEK dalam kehidupan masyarakat. Seperti yang dapat kita lihat dalam kehidupan keseharian. Berbagai macam informasi dapet dengan mudah disebarkan kepada khalayak. Seseorang yang berniat jahat kepada orang lain dapat dengan mudah untuk menghancurkan nama baiknya. Misalnya dengan menyebarkan sms-sms fiktif yang isinya menjatuhkan atau memberikan berita miring tentang orang tersebut dikarenakan dendam pribadi ataupun sakit hati. Fenomena lain yang sangat mengkhawatirkan adalah kalangan remaja bahkan anak-anak dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang apa saja yang mereka inginkan, padahal informasi itu bukanlah porsi yang tepat bagi mereka. Banyak kenakalan remaja terjadi, seperti pacaran kelewat batas yang menyebabkan MBA (Married by Accident). Itu semua berawal dari informasi yang seharusnya belum ia terima pada seusianya. Hal tersebut menyebabkan timbul keinginan untuk mencoba-coba. Hal yang paling mencengangkan adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) menunjukan bahwa sebesar 96% siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota-kota besar sudah pernah menonton video porno yang mereka dapat mengaksesnya dengan mudah dari internet. Dengan tanpa dibarengi pengawasan dari orang tua yang ketat serta kekuatan iman dan taqwa, perkembangan IPTEK justru menjadi malapetaka bagi generasi penerus bangsa.
Peristiwa-peristiwa tersebut tidak akan terjadi apabila masing-masing individu memegang teguh dasar-dasar Pancasila. Penanaman Pendidikan Pancasila sejak usia dini merupakan antisipasi awal dalam membangun filter bagi perkembangan dan kemajuan IPTEK yang terlamapau deras. Sehingga moral dan mental anak bangsa justru tidak melorot menghadapinya di tengah-tengah perubahan zaman. Dasar-dasar Pancasila dijadikan sebagai tameng untuk penangkal hal-hal yang buruk dalam perkembangan IPTEK. Lima sila yang terdapat dalam Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang merupakan suatu rumusan kompleks dan menyeluruh dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian diharapan dapat tercipta kehidupan masyarakat yang adil, beradab dan sejahtera, serta menyuluruh di setiap elemen lapisan masyarakat.

C.     Cara Masyarakat untuk Mempertahankan Nilai-Nilai Pancasila

Salah satu usaha untuk mencegah terkikisnya nilai-nilai luhur pancasila adalah dengan memupuk kembali nilai-nilai luhur tersebut dalam diri masyarakat Indonesia, hal ini dapat dilakukan melalui penyuluhan nilai-nilai pancasila bagi masyarakat yang tidak sedang berada dalam dunia pendidikan. Untuk masyarakat yang sedang berada dalam dunia pendidikan seperti pelajar dan mahasiswa, pengetahuan tentang pancasila bisa dimasukkan dalam kurikilum pembelajaran. Kendala terbesar adalah untuk penyuluhan kepada masyarakat umum yang sedang tidak berada dalam dunia pendidikan, maka hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus mengenai metode penyuluhannya.

Menanamkan mental agama yang lebih untuk anak-anak, agar tidak terjebak dalam hal-hal yang negative terkait dunia Ilmu Teknologi. Bekal agama pun tak kalah penting agar para siswa dapat mengetahui batasan batasan dan norma norma dalam mengambil informasi dari kemajuan Ilmu Teknologi. Memberikan pengarahan tentang pemanfaatan dan pengoptimalan ilmu teknologi sebagai media untuk membantu guru maupun siswa dalam proses belajar dan mengajar di sekolah.

 

SYAHRU RAMADHAN_IT 2017_PANCASILA & TEKNOLOGI

PANCASILA DAN TEKNOLOGI

Saat ini, kita harus melakukan langkah reorientasi (peninjauan kembali wawasan) dan revitalisasi (memvitalkan) secara nyata dalam pengamalan atau pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Semangat reformasi tidak boleh mengecilkan peran ideologi negara, apalagi sampai melupakannya. Pemerintah pun tidak boleh mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, Pancasila dijadikan sebagai legitimasi untuk melanggengkan kekuasaan. Langkah ini justru akan menjadikan Pancasila kehilangan makna dan nilai filosofisnya.Di era Globalisasi dan Teknologi ini pera Pancasila Tentu sangat penting untuk menjaga kepribadian bangsa Indonesia, karena semakin majunya era Globalisasi serta Teknologi Batasan-Batasan di antara Negara seakan tak terlihat, Sehingga kebudayaan Asing dapat masuk dengan mudah ke dalam Masyarakat, yang akan membuat kebudayaan asli Indonesia Menghilang.

Kemajuan Teknologi sangat berpengaruh terhadap nilai Nasionalisme terutama di kalangan Remaja, arus Globalisasi dan teknologi begitu cepat masuk ke dalam masyarakat, pengaruh terhadap  generasi Bangsa terutama remaja begitu kuat. Banyak anal muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.

Saat ini, kita harus melakukan langkah reorientasi (peninjauan kembali wawasan) dan revitalisasi (memvitalkan) secara nyata dalam pengamalan atau pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Semangat reformasi tidak boleh mengecilkan peran ideologi negara, apalagi sampai melupakannya. Pemerintah pun tidak boleh mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, Pancasila dijadikan sebagai legitimasi untuk melanggengkan kekuasaan. Langkah ini justru akan menjadikan Pancasila kehilangan makna dan nilai filosofisnya. Sebagai sebuah ideologi, Pancasila bukanlah ideologi tertutup melainkan di kembangkan sebagai ideologi terbuka sejalan dengan keterbukaan budaya.Dengan demikian, Pancasila bercir idinamis, mau menerima berbagai unsu rlokal dan modern sejauh tidak bertentangan dengan sila -silanya. Pancasila menjadi sebuah gerbang penyaring dalam menghadapi arus globalisasi. Globalisasi berdiri atas dasar kemajuan teknologi sebagai bagian modernisasi. Hal tersebut berimplikasi pada bagaimana kehidupan manusia terbentuk.Dalam hal ini, teknologi komunikasi membentuk fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini karena komunikasi adalah sebuah proses primer di mana terjadi transaksi informasi yang memiliki efek tertentu di dalam segala aspek kehidupan manusia.

Perkembangan iptek telah membuat dunia menjadi sempit, tidak ada lagi batas ruang dan waktu antar negara di dunia .Benturan, pergeseran, dan penggoyahan nilai-nilai khas bangsa dan nilai-nilai yang ingin dikembangkan berdasarkan  budaya Pancasila, tidak dapat di hindari. Oleh karena itu perlu di usahakan pembinaan dan pemantapan masyarakat kita di dalam nilai-nilai yang kita anggap sesuai.Apabila masyarakat dibina untuk tidak bersifat fanatisme dan kepicikan, maka daya tahan dan daya tangkap masyarakat akan mampu menahan benturan dan pergeseran. Kesimpang siuran norm asopan santun umum, pola hidup mewah, individualisme, liberalismea narkistik, otonomi pribadi dan bebas nilai banyak melanda msyarakat modern. Masyarakat modern yang bertumpu pada iptek, sering berpikir dengan pola empirisme. Empirisme dapat mengakibatkan agnostisisme, materialisme, danateisme.Mentalitasempirik lebih senang menganut paham pragmatisme dan utilitarisme.Pemikiran-pemikiran metafisik transedental karena ditolak dianggap tidak relevan dan membuang-buang waktu.

Nilai –nilai Pancasila sesungguhnya telah tertuang secara filosofis-ideologis dan konstitusional di dalam UUD 1945 baik sebelum amandemen maupun setelah amandemen.Nilai –nilai Pancasila ini juga telah teruji dalam dinamika kehidupan berbangsa pada berbagai periode kepemimpinan Indonesia. Hal ini sebenarnya telah menjadi kesadaran bersama bahwa Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya  bangsa Indonesia, yaitu kelima sila yang merupakan kesatuan yang bulat dan utuhs ehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung di dalamnya.

Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah (scientific method) , Sedang Teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari.jadi iptek adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dengan dibantu atau di dorong dengan perkembangan teknologi. Perkembangan iptek adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.

Kata Pancasila terdiri dari dua kata dari bahasa Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi :

a.       Ketuhanan Yang Maha Esa.

b.      Kemanusiaan yang adil dan beradap.

c.       Persatuan indonesia.

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam kemusyawaratan/perwakilan.

e.       Keadilan bagi seluruh rakyat indonesia.

Pancasila terlahir dalam nuansa perjuangan dengan melihat pengalaman dan gagasan-gagasan bangsa lain, tetapi tetap berakar pada kepribadian dan gagasan-gagasan bangsa Indonesia sendiri. Oleh sebab itu, Pancasila bisa diterima sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Sejarah telah mencatat, kendati bangsa Indonesia pernah memiliki tiga kali pergantian UUD, tetapi rumusan Pancasila tetap berlaku di dalamnya. Pancasila akan kehilangan makna bila para elite tidak mau bersikap atau bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Bila Pancasila tidak tersentuh dengan kehidupan nyata, Pancasila tidak akan bergema. Maka, lambat-laun pengertian dan kesetiaan rakyat terhadap Pancasila akan kabur dan secara perlahan-lahan menghilang. Maka, guna meredam pengaruh dari luar perlu dilakukan akulturasi kebudayaan. Artinya, budaya dari luar disaring oleh budaya nasional sehingga output yang dikeluarkan seusai dengan nilai dan norma bangsa dan rakyat Indonesia.

Sebagai bangsa yang memiliki ideology Pancasila yang sangat kuat, sebagai masyarakat Indonesia kita harus pandai dalam menyikapi perkembangan Teknologi Informasi yang sudah merabah dan mewambah di Indonesia. Khususnya di dunia pendidikan yang sudah terkontaminasi dengan adanya perkembangan Teknologi Informasi. Oleh karena itu, maka diperlukan sikap-sikap yang sesuai dengan Pancasila sehingga tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang merugikan. Sikap sikap tersebut adalah :

 

Harus selektif dalam menerima informasi-informasi dari internet yang dapat menjeruskan kearah yang tidak benar.

Menjaga Iman dan pedoman sehingga tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain, semisal hacker.

Tidak menggunakan internet untuk memperoleh hal-hal yang bersifat tidak sesuai dengan Agama dan Pancasila, seperti halnya membuka situs-situs pornografi.

Menjadikan perkembangan teknologi informasi sebagai penunjang dalam pembelajaran / pendidikan, semisal mencari referensi melalui internet.

 

 

Peran Pancasila Di Era Teknologi

Fenomena teknologi adalah fenomena di mana batasan-batasan antar negara seakan memudar karena terjadinya berbagai perkembangan disegala aspek kehidupan, khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan terjadinya perkembangan berbagai aspek kehidupan khususnya dibidang IPTEK, maka manusia dapat pergi dan berpindah ke berbagai negara dengan lebih mudah serta mendapatkan berbagai informasi yang ada dan yang terjadi di dunia. Namun fenomena teknologi ini tidak selalu positif, berbagai perubahan yang terjadi akibat dari teknologi sudah sangat terasa, baik itu dibidang Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Teknologi Informasi. Berbagai dampak negatif terjadi karena manusia kurang memfilter dampak dari teknologi sehingga lebih banyak mengambil hal-hal negatif daripada hal-hal positif yang sebenarnya bisa lebih banyak kita dapatkan dari fenomena teknologi Pancasila terus dipertahankan oleh segenap bangsa Indonesia sebagai dasar negara, itu membuktikan bahwa Pancasila merupakan Ideologi yang sejati untuk bangsa Indonesia. Oleh karena itu, tantangan di era teknologi yang bisa mengancam eksistensi kepribadian bangsa, dan kini mau tidak mau, suka tidak suka, bangsa Indonesia berada di pusaran arus teknologi dunia. sumber daya manusia yang berkualitas

Masih banyak masyarakat indonesia yang belum mengetahuim tentang perkembanga iptek di dunia khususnya di daerah dareh pelosok Indonesia jadi masyarakat indonesia masih buta tentang  perkembangan teknologi hal ini mengakibatkan lambatnya perkembangan teknologi di indoonesia.

·Kurangnya keseriusan pemerintah dalam mengembangkan iptek

Pemerintah di indonesia ternyata masih banyak mementingkan kepentingannya sendiri atau golongannya dari pada kepentingan rakyatnya jadi ini akan memepengaruhi perkembangan iptek di indonesia selain intu pemerintah di nilai tidak serius dalm memgembangkan iptek demi kemajuan rakyatnya.

Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia.jika kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di dunia.Tapi jika kita tidak dapat memfilter dengan baik sehingga hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan indonesia.

Dari faktor-faktor tersebutlah di butuhkan peranan pancasila sebagai dasar dan pedoman negara dalam menghadapi tantangan global yang terus meningkat diera globalisasi. Di era globalisasi ini, teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu jenis dari bentuk teknologi yang berkembang dengan sangat pesat. Melalui fitur andalannya yaitu internet, saat ini teknologi komunikasi dan informasi seperti merupakan salah satu jenis teknologi yang menduduki peringkat teratas, baik dari sisi positif, negatif, hingga penggunaannya.

 

 

 

ANGGA NURMANSYAH_IT2017_PANCASILA DAN TEKNOLOGI

PANCASILA DAN TEKNOLOGI

Pancasila sebagai dasar dan Ideologi Negara merupakan Kesepakatan Politik. Ketika Nehara Indonesia di dirikan dan hingga sekaang di era Globalisasi serta Teknologi,  Negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar Negara.

Di era Globalisasi dan Teknologi ini pera Pancasila Tentu sangat penting untuk menjaga kepribadian bangsa Indonesia, karena semakin majunya era Globalisasi serta Teknologi Batasan-Batasan di antara Negara seakan tak terlihat, Sehingga kebudayaan Asing dapat masuk dengan mudah ke dalam Masyarakat, yang akan membuat kebudayaan asli Indonesia Menghilang.

Kemajuan Teknologi sangat berpengaruh terhadap nilai Nasionalisme terutama di kalangan Remaja, arus Globalisasi dan teknologi begitu cepat masuk ke dalam masyarakat, pengaruh terhadap  generasi Bangsa terutama remaja begitu kuat. Banyak anal muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.

Saat ini, kita harus melakukan langkah reorientasi (peninjauan kembali wawasan) dan revitalisasi (memvitalkan) secara nyata dalam pengamalan atau pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Semangat reformasi tidak boleh mengecilkan peran ideologi negara, apalagi sampai melupakannya. Pemerintah pun tidak boleh mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, Pancasila dijadikan sebagai legitimasi untuk melanggengkan kekuasaan. Langkah ini justru akan menjadikan Pancasila kehilangan makna dan nilai filosofisnya. Sebagai sebuah ideologi, Pancasila bukanlah ideologi tertutup melainkan di kembangkan sebagai ideologi terbuka sejalan dengan keterbukaan budaya.Dengan demikian, Pancasila bercir idinamis, mau menerima berbagai unsu rlokal dan modern sejauh tidak bertentangan dengan sila -silanya. Pancasila menjadi sebuah gerbang penyaring dalam menghadapi arus globalisasi. Globalisasi berdiri atas dasar kemajuan teknologi sebagai bagian modernisasi. Hal tersebut berimplikasi pada bagaimana kehidupan manusia terbentuk.Dalam hal ini, teknologi komunikasi membentuk fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini karena komunikasi adalah sebuah proses primer di mana terjadi transaksi informasi yang memiliki efek tertentu di dalam segala aspek kehidupan manusia.

Perkembangan iptek telah membuat dunia menjadi sempit, tidak ada lagi batas ruang dan waktu antar negara di dunia .Benturan, pergeseran, dan penggoyahan nilai-nilai khas bangsa dan nilai-nilai yang ingin dikembangkan berdasarkan  budaya Pancasila, tidak dapat di hindari. Oleh karena itu perlu di usahakan pembinaan dan pemantapan masyarakat kita di dalam nilai-nilai yang kita anggap sesuai.Apabila masyarakat dibina untuk tidak bersifat fanatisme dan kepicikan, maka daya tahan dan daya tangkap masyarakat akan mampu menahan benturan dan pergeseran. Kesimpang siuran norm asopan santun umum, pola hidup mewah, individualisme, liberalismea narkistik, otonomi pribadi dan bebas nilai banyak melanda msyarakat modern. Masyarakat modern yang bertumpu pada iptek, sering berpikir dengan pola empirisme. Empirisme dapat mengakibatkan agnostisisme, materialisme, danateisme.Mentalitasempirik lebih senang menganut paham pragmatisme dan utilitarisme.Pemikiran-pemikiran metafisik transedental karena ditolak dianggap tidak relevan dan membuang-buang waktu.

Nilai –nilai Pancasila sesungguhnya telah tertuang secara filosofis-ideologis dan konstitusional di dalam UUD 1945 baik sebelum amandemen maupun setelah amandemen.Nilai –nilai Pancasila ini juga telah teruji dalam dinamika kehidupan berbangsa pada berbagai periode kepemimpinan Indonesia. Hal ini sebenarnya telah menjadi kesadaran bersama bahwa Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya  bangsa Indonesia, yaitu kelima sila yang merupakan kesatuan yang bulat dan utuhs ehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung di dalamnya.

Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah (scientific method) , Sedang Teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari.jadi iptek adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dengan dibantu atau di dorong dengan perkembangan teknologi. Perkembangan iptek adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.

Kata Pancasila terdiri dari dua kata dari bahasa Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi :

a.       Ketuhanan Yang Maha Esa.

b.      Kemanusiaan yang adil dan beradap.

c.       Persatuan indonesia.

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam kemusyawaratan/perwakilan.

e.       Keadilan bagi seluruh rakyat indonesia.

Pancasila terlahir dalam nuansa perjuangan dengan melihat pengalaman dan gagasan-gagasan bangsa lain, tetapi tetap berakar pada kepribadian dan gagasan-gagasan bangsa Indonesia sendiri. Oleh sebab itu, Pancasila bisa diterima sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Sejarah telah mencatat, kendati bangsa Indonesia pernah memiliki tiga kali pergantian UUD, tetapi rumusan Pancasila tetap berlaku di dalamnya. Pancasila akan kehilangan makna bila para elite tidak mau bersikap atau bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Bila Pancasila tidak tersentuh dengan kehidupan nyata, Pancasila tidak akan bergema. Maka, lambat-laun pengertian dan kesetiaan rakyat terhadap Pancasila akan kabur dan secara perlahan-lahan menghilang. Maka, guna meredam pengaruh dari luar perlu dilakukan akulturasi kebudayaan. Artinya, budaya dari luar disaring oleh budaya nasional sehingga output yang dikeluarkan seusai dengan nilai dan norma bangsa dan rakyat Indonesia.

 

 

Peran Pancasila Di Era Teknologi

Fenomena teknologi adalah fenomena di mana batasan-batasan antar negara seakan memudar karena terjadinya berbagai perkembangan disegala aspek kehidupan, khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan terjadinya perkembangan berbagai aspek kehidupan khususnya dibidang IPTEK, maka manusia dapat pergi dan berpindah ke berbagai negara dengan lebih mudah serta mendapatkan berbagai informasi yang ada dan yang terjadi di dunia. Namun fenomena teknologi ini tidak selalu positif, berbagai perubahan yang terjadi akibat dari teknologi sudah sangat terasa, baik itu dibidang Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Teknologi Informasi. Berbagai dampak negatif terjadi karena manusia kurang memfilter dampak dari teknologi sehingga lebih banyak mengambil hal-hal negatif daripada hal-hal positif yang sebenarnya bisa lebih banyak kita dapatkan dari fenomena teknologi Pancasila terus dipertahankan oleh segenap bangsa Indonesia sebagai dasar negara, itu membuktikan bahwa Pancasila merupakan Ideologi yang sejati untuk bangsa Indonesia. Oleh karena itu, tantangan di era teknologi yang bisa mengancam eksistensi kepribadian bangsa, dan kini mau tidak mau, suka tidak suka, bangsa Indonesia berada di pusaran arus teknologi dunia. Hal itu tidak akan terjadi karena kunci persoalan tersebut terletak pada Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan bangsa Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka nilai-nilai atau budaya dari luar yang tidak baik akan tertolak dengan sendirinya secara otomatis. Nilai-nilai yang datang dari luar serta merta dinilai bagus sedangkan nilai-nilai luhur yang telah tertanam sejak lama dalam hati sanubari rakyat seakan-akan telah usang. Dalam kondisi ini sekali lagi peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memegang peranan penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang bisa diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya setiap bangsa di dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai suatu pedoman dalam memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut. Dalam pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa.karena itu, dalam pergaulan kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia tidak bisa begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan bangsa lain, tanpa menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan bangsa Indonesia sendiri.

 sumber daya manusia yang berkualitas

Masih banyak masyarakat indonesia yang belum mengetahuim tentang perkembanga iptek di dunia khususnya di daerah dareh pelosok Indonesia jadi masyarakat indonesia masih buta tentang  perkembangan teknologi hal ini mengakibatkan lambatnya perkembangan teknologi di indoonesia.

·Kurangnya keseriusan pemerintah dalam mengembangkan iptek

Pemerintah di indonesia ternyata masih banyak mementingkan kepentingannya sendiri atau golongannya dari pada kepentingan rakyatnya jadi ini akan memepengaruhi perkembangan iptek di indonesia selain intu pemerintah di nilai tidak serius dalm memgembangkan iptek demi kemajuan rakyatnya.

Minat yang kurang dari penduduk indonesia untuk lebih giat belajar

Permasalahan diindonesia selain didukung dengang ketidakseriusan pemerintah ternyata di dukung pula dengan minat yang kurang dari penduduknya dan hal ini akan secara otomatis mengakibatkan iptek di Indonesia sulit berkembang.

Perekonomian penduduk yang belum merata

Perkembangan iptek di Indonesia akan sulit karena perekonomian yang belum merata yang menyebabkan adanya jarak antara orang kaya dengan orang miskin yang menyebabkan perkembangan iptek yang tidak merata pula.

 Peranan pancasila dalam mengembangkan iptek.

Dalam perkembangan iptek peranan pancasila sangatlah penting guna menjaga nama baik dan integritas bangsa. Peran pancasila antara lain :

Ø  Sebagai filtrasi

Pancasila berperan sebagai filtrasi masuknya budaya asing ke indonesia, sehingga Indonesia masih mempertahankan ciri khas atau integritas bangsa tanpa ketinggalan zaman di era globalisasi.

Ø  Sebagai tolok ukur

Dalam pengembangan iptek tidak selalu bernilai positif namun dapat juga bernilai negatif, oleh karena itu, pancasila disini berperan untuk mengukur baik buruknya perkembangan iptek tersebut,

Ø  Sebagai alat kontrol

Perkembangan iptek yang tidak terkontrol akan menimbulkan penyimpangan-penyimpangan yang tidak di inginkan. Dengan adanya nilai-nilai pancasila perkembangan iptek dapat terkontrol, Sebagai contoh, Kloning, Bom nuklir.