Kamis, 08 November 2018

02181310232 ( PERJUANGAN BANGSA INDONESIA SEBELUM KEBANGKITAN NASIONAL 1908 )

DESKRIPSI

            Tujuan membuat artikel ini agar kita mengetahui peristiwa apa saja yang dialami oleh bangsa indonesia sebelum memperoleh kebangkitan nasional.Tanpa adanya perjuangan tokoh-tokoh bangsa mungkin kita tidak bisa menikmati kemerdekaan seperti saat ini,untuk menghargai mereka saya akan membahas sedikit mengenai perjuangan para tokoh bangsa.

Perjuangan pertama dlakukan oleh rakyat malaka, Johor, Aceh, Maluku, Demak dan Sunda Kelapa. Di lanjutkan dengan Perjuangan menentang Belanda menggunakan kekerasan senjata dimulai sejak awal abad ke tujuh belas sampai abad dua puluh. Perlawanan membawa kerugian besar bagi pihak Belanda. Pengorbanan harta benda dan jiwa sangat besar juga dari Indonesia. Sampai awal abad ke-20 Belanda tidak dapat terusir dari tanah air Indonesia.

                        Perjuangan Bangsa Indonesia setelah kebangkitan Nasional 1908. Kedatangan Jepang semula disambut gembira karena dianggap sebagai tentara pembebas yang akan melepaskan belenggu rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan belanda propagandanya menyatakan bahwa jepang (Nippon) adalah saudara tua, pemimpin asia, pelindung asia, dan untuk kemakmuran asia.

Selama berabad-abad mendatangkan penderitaan bangsa Indonesia bangsa penjajah memperlakukan rakyat Indonesia semena-mena tidak  ada kemerdekaan, kebebasan, dan kedaulatan hanya ada pemaksaan, penindasan, eksploitasi tenaga manusia, eksploitasi kekayaan tanah air yang keuntungannya untuk kepentingan bangsa penjajah.

Tanggal 20 Mei 1908 adalah hari lahirnya organisasi social pertama di Indonesia, yaitu Budi Oetomo. Didirikan oleh para mahasiswa STOVIA di Jakarta. Diprakarsai oleh gerakan dr. Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo yang sebelumnya memulai kampanye untuk meningkatakan martabat rakyat dengan cara membentuk dana pelajar. Ketuanya dipilih Sutomo.

   Ketika Belanda menyerah kepada jepang pada tanggal 8 Maret 1942, maka berakhirlah masa pemerintahan kolonial Belanda dan dimulainya pemerintahan Jepang. Kedatangan Jepang di Indonesia disambut baik oleh rakyat Indonesia karena berharap dapat melepaskan diri dari penderitaan yang berkepanjangan.

Keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka memuncak pada tahun 1945. Tetapi Golongan tua menginginkan kemerdekaan tanpa pertumpahan darah dan tetap bekerjasama dengan Jepang. Sementara golongan muda menginginkan kemerdekaan yang tanpa campur tangan dari Jepang.

 

 

 

PENDAHULUAN

 

Indonesia memperoleh kemerdekaan dalam waktu yang lama. Banyak para pahlawan yang gugur demi mempertahankan bumi perti tercinta. Mereka mengorbankan seluruh jiwa dan raga untuk mengejar sebuah kata merdeka. Sebelum tahun 1908, telah banyak bangsa lain yang ingin menjajah dan menguasai Indonesia. Mereka banyak memeras, menindas, dan merampas hak-hak rakyat Nusantara. Banyak perlawanan dari pahlawan-pahlawan kita yang masih bersifat kedaerahan. Muncul banyak tokoh-tokoh yang memegang andil besar dalam perlawanan terhadap penjajahan yang bangsa lain lakukan.

 

Kebangkitan Nasional adalah masa dimana bangkitnya rasa dan semangat persatuan,kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Dalam masa ini muncul sekelompok masyarakat indonesia yang menginginkan adanya perubahan dari masyarakat indonesia yang selama ini dijajah dan ditindas oleh bangsa lain seperti belanda,jepang,dll. Kebangkitan nasional Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo. Sedangkan kebangkitan pemuda Indonesia ditandai dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda. Kedua peristiwa itu merupakan bagian dari peristiwa yang menjadi tonggak sejarah kemerdekaan negara indonesia.

 

Dan kini,tugas kita sebagai penerus bangsa adalah mempertahankan kemerdekaan ini. Jadi untuk mengingatkan kembali perjuangan para pahlawan kita terdahulu pada masa sebelum dan sesudah Kebangkitan Nasional (1908), maka disusunlah makalah ini dengan judul " Perjuangan Bangsa Indonesia melawan sistem penjajah pada masa sebelum dan sesudah Kebangkitan Nasional 1908 ".

 

Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia melawan system penjajah pada masa sebelum Kebangkitan Nasional 1908.Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia melawan system penjajah pada masa sesudah Kebangkitan Nasional 1908.

 

Manfaatnya yaitu untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah sebelum Kebangkitan Nasional 1908. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang sejarah perjuangan bangsa melawan penjajah sesudah Kebangkitan Nasional 1908.

 

PEMBAHASAN

 

            PERJUANGAN BANGSA INDONESIA SEBELUM KEBANGKITAN NASIONAL

 

            Perjuangan Melawan Portugis

Perjuangan pertama dlakukan oleh rakyat malaka, Johor, Aceh, Maluku, Demak dan Sunda Kelapa.

a.       Perjuanagn Rakyat Malaka

Pada tahun 1511 dibawah pimpinan Sultan Mahmud Syah I melakukan perlawanan terhadap Portugis  namun Malaka dapat di desak hingga menyingkir ke pulau Bintan. Akhirnya Malaka jatuh ke portugis pada 1511. Pada 1526 pulau Bintan diserbu oleh Portugis  Sultan Mahmud Syah I  lari ke pulau Kampar hingga wafatnya 1528.

b.      Perjuangan Rakyat Johor

Dipimpin oleh Alaudin Ri'ayat Syah II mulai tahun 1530 kemudian dilanjutkan Abdul Jalil Syah I (1580-1597) dapat menangkis serangan Portugis.

c.       Perjuangan Rakyat Demak

Dipimpin oleh Dipati Unus. Pada tahun 1512-1523. Melakukan perlawanan terhadap Portugis, dibantu oleh armada Aceh, Palembang, dan Bintan. Berusaha merebut keembali Malaka namun tidak berhasil

d.      Perjuangan Rakyat Maluku

Berhasil menaklukkan Malaka tahun 1511 kemudian menuju ke Maluku Utara karena sebagai penghasil rempah-rempah. Tahun 1512 Portugis mengadakan hubungan dagang dengan Sulatan Harun dari Ternate. Portugis ternyata memonopoli perdagangan, memeras dan menindas rakyat, penyebaran agama Kristen secara paksa sehingga membuat rakyat melakukan perlawanan. Tahun 1550 rakyat Ternate dibawah pimpinan Sultan Hairun melakukan perlawanan. Portugis menipu dan membunuh Sultan Hairun dnegan dalih untuk mengadakan perundingan. Perjuangan diteruskan oleh Sultan Baabullah, putra Sultan Hairun. Tahun 1570-1575 Ternate, Tidore, dan Halmahera bersatu padu melawan Portugis. Tanggal 18 Desember 1577 rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis dari Ternate.

e.       Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa

Fatahillah seorang ulama dari Demak yang menyebarkan agama islam di Jawa Barat memimpin rakyat melakukan perlawanan terhadap Portugis. Tahun 1527 Fatahillah menyerang orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan berhasil mengalahkannya. Portugis terusir kembali ke Malaka. Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta oleh Fatahillah kemudian berdirilah kerajaan Banten.

                                                                    

Perjuangan Menentang Penjajah Belanda

Perjuangan menentang Belanda menggunakan kekerasan senjata dimulai sejak awal abad ke tujuh belas sampai abad dua puluh. Pada abad ke-16 penentangan dilakukan oleh:

1.         Sultan Agung dari Mataram (1613-1645).

2.         Sultan Hasanuddin dari kerajaan Goa Sulawesi Selatan (1667)

3.         Sultan Ageng Tirtayasa (1684)

4.         Sultan Iskandar Muda dari Aceh (1635)

5.         Untung Suropati dan Trunojoyo (1670)

6.         Ibnu Iskandar dari Minangkabau (1680)

 

Yang berjuang pada abad ke-19 antara lain:

1.         Pattimura dari Maluku (1817)

2.         Pangeran Diponegoro (1825-1830)

3.         Imam Bonjol dari Minangkabau (1822-1837)

4.         Sultan Badaruddin dari Palembang (1817)

5.         Pangeran Antasari dari Kalimantan (1860)

6.         Jelantik dari Bali (1850)

7.         Anak Agung Made dari Lombok (1895)

8.         Teuku Umar, Teuku Cik Di Tiro, Cut Nyak Dien (1873-1904)

9.         Si singamangaraja dari Batak (1900)

 

Perlawanan membawa kerugian besar bagi pihak Belanda. Pengorbanan harta benda dan jiwa sangat besar juga dari Indonesia. Sampai awal abad ke-20 Belanda tidak dapat terusir dari tanah air Indonesia.

 

Kelemahan perjuangan Bangsa Indonesia :

 

1.         Perlawanan secara sporadic dan tidak serentak

2.         Perlawanan dipimpin oleh pimpinan kharismatik sehingga tidak ada yang melanjutkan

3.         Sebelum masa 1908 perlawanan menggunakan kekerasan senjata

4.         Para pejuang di adu domba oleh penjajah (devide et impera politik memecah belah bangsa Indonesia)

 

PERJUANGAN BANGSA INDONESIA SETELAH KEBANGKITAN NASIONAL 1908

 

Penjajahan Jepang 1942-1945

Kedatangan Jepang semula disambut gembira karena dianggap sebagai tentara pembebas yang akan melepaskan belenggu rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan belanda propagandanya menyatakan bahwa jepang (Nippon) adalah saudara tua, pemimpin asia, pelindung asia, dan untuk kemakmuran asia. Pada awalnya  memperoleh simpati rakyat namun pada akhirnya menjajah dan mengeksploitas dengan sangat kejam, masa penjajahannya hanya 3,5 tahun namun membuat bangsa Indonesia sangat menderita. Penjajahan Jepang berakhir saat jepang harus menyerah tanpa syarat terhadap sekutu pada tanggal 14 agustus 1945 setelah secara berturut-turut Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh amerika serikat tanggal 6 dan 9 agustus 1945.

 

Penderitaan di Bawah Penjajahan

Selama berabad-abad mendatangkan penderitaan bangsa Indonesia bangsa penjajah memperlakukan rakyat Indonesia semena-mena tidak lagi ada kemerdekaan, kebebasan, dan kedaulatan hanya ada pemaksaan, penindasan, eksploitasi tenaga manusia, eksploitasi kekayaan tanah air yang keuntungannya untuk kepentingan bangsa penjajah. Portugis pertama kali datang ke Indonesia memonopoli perdagangan di Indonesia selalu memaksakan keinginannya dengan jalan kekerasan mereka menaklukan kerajaan-kerajaan yang tak mau tunduk.

hasilnya semakin buruk jauh lebih buruk dan lebih lama dan penjajahan yang dilakukan oleh VOC Bergantinya penjajahan dari Portugis ke Belanda menerapakan beberapa kebijakan yang sangat merugikan, antara lain:

1.      Sistem monopoli perdagangan ( menguasai seluruh perdagangan)

2.      Kerja rodi ( kerja paksa tanpa upah)

3.      Pungutan pajak yang sangat memberatkan rakyat

4.      Wajib tanam kopi untuk perdagangan VOC

5.      Pelayaran Hongi ( mendayung perahu kora-kora di perairan maluku)

6.       Ekstripasi ( penebangan tanaman yang melanggar aturan monopoli )

7.      Tanam paksa ( menanam tanaman keperluan ekspor VOC ke Eropa)

 

Rakyat sangat menderita karena harus kerja rodi menyerahkan semua hasil tanamn dan itu berlangsung lama rakyat akhirnya kelaparan dan akhirnya meninggal dunia. Penyerahan pajak ke VOC harus dalam bentuk barang yaitu hasil pertanian mereka bukan dalam bentuk uang seperti sistem pajak tanah. Vandenbosch berpendapat bahwa sistem ini dapat menaikan tanaman dagangan yang dikirim ke Belanda, menguntungkan rakyat tidak lagi harus membayar pajak tanah.

 

Ketentuan tanam paksa sebagai berikut:

a.       Menyediakan sebagian dari tanahnya untuk menanam tanaman yang dapat dijual di pasaran eropa.

b.      Bagian dari tanah pertanian untuk tujuan ini tidak boleh melebihi sperlima dari tanah pertanian.

c.       Waktu pengerjaan tanaman wajib tidak boleh melebihi waktu penanaman padi.

d.      Bagian dari tanah untuk menanam tanamamn wajib dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.

e.       Tanaman wajib diserahkan kepada pemerintah hindia belanda jika ditaksir melebihi pajak tanah yang harus dibayar maka selisih akan dikembalikan.

f.       Panen yang gagal akan dibebankan pada pemerintah.

g.      Pengerjaan tanah di bawah pengawasan kepala pemerintah.

 

Dalam prakteknya ketentuan-ketentuan tersebut diselewengkan oleh para pegawai pemerintah Hindia Belanda dan para pemimpin pribumi yang mencari keuntungan untuk kepentingan mereka sendiri tanam paksa sangat menyengsarakan rakyat.

 

Perjuangan Setelah Kebangkitan Nasional

Tanggal 20 Mei 1908 adalah hari lahirnya organisasi social pertama di Indonesia, yaitu Budi Oetomo. Tangggal kelahiran Budi Oetomo dianggap sebagai dimulainya Kebangkitan Nasional karena menggunakan strategi perjuangan yang baru dan berbeda dengan perjuangan sebelumnya.

 

 

 

Ciri-ciri perjuangan bangsa Indonesia setelah tahun 1908:

1.        Perjuangan dlakujan dengan menggunakan organisasi, bukan menggunakan kekerasan

2.        Para pemimpin berasal dari kaum intelektual, bukan raja atau sultan

3.        Rasa persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh. Perjuangan tidak bersifat kedaerahan lagi.

Menurut Ismaun (1986:42), tumbuhnya kesadaran kebangsaan bangsa Indonesia di percepat oleh faktor:

1.        Perlawanan bangsa Filipina terhadap Spanyol pada tahun 1989

2.        Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1885

3.        Kegiatan Partai Kongres di India melawan Inggris tahun 1885

4.        Bangkitnya Kemal Pasha di Turki pada tahun 1881

5.        Keberhasilan dr. Sun Yat Sen dalam mendirikan Republik Cina pada tahun 1911

6.        Pecahnya Perang Dunia I

7.        Didirikannya Volksraad (DPR) oleh Belanda tahun 1911

Sejak Budi Oetomo berdiri pada tahun 1908, di Indonesia kemudian berdiri beberapa organisasi yang bercorak budaya, politik, maupun keagamaan.

Budi Oetomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Didirikan oleh para mahasiswa STOVIA di Jakarta. Diprakarsai oleh gerakan dr. Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo yang sebelumnya memulai kampanye untuk meningkatakan martabat rakyat dengan cara membentuk dana pelajar. Ketuanya dipilih Sutomo.

Budi Oetomo tidak pernah mendapat dukungan massa sehingga kedudukannya di politik kurang penting. Namun Budi Oetomo dipandang sebagai induk Kebangkitan Nasional karena Budi Oetomo pelopor berdirinya organisasi nasional.

 

1.      Sarekat Islam

Sarekat Islam semula bernama Sarekat Dagang Islam. Berdiri pada tahun 1911 di Solo oleh Haji Samanhudi. Sarekat Islam didirikan untuk melawan pedagang Cina dan untuk menentang penghinaan terhadap rakyat Bumiputra. Sarekat Islam juga didirikan untuk menentang kristenisasi dan melakukan perlawanan terhadap kecurangan para pejabar Eropa dan Bumiputra.

Gerakan Sarekat Islam berani memperjuangkan kebenaran dan keadilan terhadap penindasan penjajah kepada pihak Indonesia. Sehingga Sarekat Islam dapat dengan cepat menarik massa. Sarekat Islam merupakan organisasi massa yang pertama di Indonesia. Penggerak Sarekat Islam yang terkenal adalah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, Haji Samanhudi, dan Suryopranoto.

 

2.      Indische Partij

Didirikan pada 25 Desember 1912. Pendirinya adalah Douwes Dekker yang terkenal dengan nama Danudirdja Setyabudi. Tokoh Indische Partij lainnya adalah dr. Tjipto mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat.

Indische Partij berpijak pada asas nasionalisme yang mencita-citakan Indonesia merdeka, sehingga menarik banyak massa. Paham nasionalismenya dikenal dengan istilah Indische Nationalisme. Indische Partij dikenal sebagai partai politik pertama di Indonesia. Organisasi ini bersifat agak radikal sehingga pemerintah Hindia Belanda bersifat tegas dan dianggap sebagai organisasi terlarang. Para pemimpin Indische Partij juga dibuang ke Belanda. Setelah itu Indische Partij diganti namanya menjadi Partai Insulinde, namun tidak berpengaruh lagi terhadap rakyat.

 

 

3.      Gerakan Pemuda

Gerakan pemuda sebelumnya oleh Budi Oetomo, namun karena lebih didominasi oleh golongan tua, maka para golongan muda keluar. Dan gerakan pemuda sebenarnya adalah Tri Koro Darmo yang berdiri di Jakarta pada tanggal 7 Maret 1915 oleh dr. R. Satiman Wiryosandjojo, Kadarman, dan Sunardi. Tri Koro Darmo memiliki arti tida tujuan mulai, yaitu: sakti, budhi, dan bakti. Tujuan perkumpulan ini adalah mencapai Jawa Raya dengan memperkokoh rasa persatuan anatara pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok. Azas Tri Koro Darmo adalah:

1.        Menumbuhkan pertalian antara murid-murid Bumiputra pada sekolah menengah, dan kurus-kursus perguruan kejuruan dan sekolah rakyat.

2.        Menambah pengetahuan umu bagi anggota-anggoatanya

3.        Membangkitkan dan mempertajam perasaan unutk segala bahasa dan buadaya Indonesia.

Dalam Kongres di Solo, mulai 12 Juni 1918 Tri Koro Darmo berubah nama menjadi Jong Java. Jong Java bertujuan mendidik para anggotanya agar dapat mebnagun Jawa Raya dengan cara mempererat persatuan, menambah pengetahuan anggota dan menumbuhkan cinta pada budaya sendiri.

Organisasi Pemuda Indonesai di luar negeri yang paling terkenal adalah Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan Indonesia berpusat di Belanda dan menyampaikan informasi ke dunia luar tentang perjuangan rakyat Indonesia. Perhimpunan Indonesia mempunyai arah ke politik terutama ketika dipimpin oleh Muhammad Hatta dan A. Subardjo.

 

4.      Partai Nasional Indonesia

PNI didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 oleh Ir. Soekarno dan kawan-kawan. Partai ini bersifat radikal. Tujuan dari PNI adalah bekerja untuk kemerdekaan Indonesia yang akan dicapai dengan asas percaya pada diri sendiri. Dengan asas ini PNI bersikap nonkoperatif, artinya tidak mau bekerjasama atau iku serta dengan dewan-dewan bentukan Belanda.

Dalam kongres PNI pertama tanggal 27-30 Mei di SurabayaIr. Soekarno terpilih sebagai ketua Pengurus Besar PNI. Cita-cita PNI untuk menggalang persatuan bukan hanya mempengruhi pikirn organisasi-organisasi politik lainnya, melainkan juga berpengaruh positif pada organisasi pemuda yang kemudian mengadakan sumpah pemuda, dan organisasi persatuan wanita yang kemudian membentuk Perserikatan perempuan Indonesia.

Kemajuan PNI dalam membawa rakyat untuk memperjuangkan kemerdekaan membuat pemerintah kolonial Belanda merasa cemas. Akhirnya mereka menangkapi para tokoh dan anggota PNI pada 29 Desember 1929.

 

 

5.      Fraksi Nasional

Fraksi nasional dalan volksraad didirakan pada 27 Januari 1930 di jakarta yang beranggotakan 10 orang anggota volksraad dengan ketua Moh. Husni Thamrin.

Fraksi nasional mempunyai tujuan untuk menjamin adanya kemerdekaan nasional yakni:

a.            Mengusahakan perubahan-perubahan ketatanegaraan.

b.     Berusaha menghapuskan perbedaan-perbedaan politik, ekonomi, dan intelektual sebagai antithese colonial.

c.      Mengusahakan kedua hal tersebut di atas dengan cara-cara yang tidakbertentangan dengan hukum.

 

Menjelang Proklamasi Kemerdekaan

Ketika Belanda menyerah kepada jepang pada tanggal 8 Maret 1942, maka berakhirlah masa pemerintahan kolonial Belanda dan dimulainya pemerintahan Jepang. Kedatangan Jepang di Indonesia disambut baik oleh rakyat Indonesia karena berharap dapat melepaskan diri dari penderitaan yang berkepanjangan.

Factor yang mendorong rakyat Indonesia mau bekerjasama dengan Jepang antara lain karena Jepang yang kuat diharapkan dapat membantu Indonesia yang lemah, selain itu sikap keras pemerintah koloniah Belanda menjelang akhir masa kekuasaanya yang tidak memberikan harapan kemerdekaan kepada para pejuang pergerakan nasional.

Keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka memuncak pada tahun 1945. Akan tetapi terjadi perbedaan pendapat antara golongan muda dengan golongan tua. Golongan tua menginginkan kemerdekaan yang tanpa pertumpahan darah dan tetap bekerjasama dengan Jepang. Sementara golongan muda menginginkan kemerdekaan yang tanpa campur tangan dari Jepang.

Akhirnya setelah mendengar berita penyarahan Jepang kepada sekutu, golongan muda langsung mendesak Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Akan tetapi , Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta malah menginginkan masalah itu dibicarakan dulu dalam rapat PPKI. Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, teks proklamasi  kemerdekaan dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan disaksikan oleh para tokoh pejuang Indonesia. Dengan dibacakanya teks proklamasi itu, maka bangsa Indonesia resmi menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, dan lepas dari belenggu penjajahan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENUTUP

 

SIMPULAN

Mengenang sejarah tidaklah sesempit memahami gurauan. Namun mempelajari sejarah adalah jauh lebih mendalam daripada kita memahami realitas saat ini. Karena sejarah adalah salah satu dari bagian bangunan waktu, yang darinya kita dapat berdiri saat ini dan mendirikan serangkaian peristiwa baru yang lain. Sejarahlah yang menjadi pondasi waktu, karena sejarahlah kita ada saat ini. Dan tidak hanya kita, bahkaan bangsa kita serta dunia sekalipun adalah dibangun oleh sejarah-sejarah luar biasa umat manusia.

Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari perjuangan kemerdekaan masa kebangkitan nasional, pastilah sangat banyak dan beragam tergantung bagimana kita memandangnya. Dan setidaknya tiga pelajaran penting dari sejarah kebangkitan nasional ini.

Yang pertama adalah bahwa apabila kita menginginkan satu cita-cita bersama, kita tidak bias meraihnya dengan hanya sekelompok orang atau bahkan sendirian.namun yang kita perlukan adalah persatuan seluruh kekuatan manusia yang ada guna menuju pencapaian tujuan bersama tersebut. Seperti perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia ini dulu, ketika kedaerahan membawa kegagalan, maka jawabannya adalah persatuan yang membawa keberhasilan.

Kedua, persatuan tidak akan terwujud begitu saja. Persatuan tidak bermakna hanya sekedar berkumpulnya beberapa atau banyak orang, namun persatuan adalah lebih kepada tersinergikannya suatu kelompok kekuatan secara rapi. Hal tersebut disebut terkoordinasi secara baik. Dalam realitasnya, koordinasi tersebut terwujud dalam wadah perjuangan masyarakat berupa organisasi. Jadi jika kita hendak bertindak pada arah cita-cita, kita harus berorganisasi. Organisasi pun tidak bermakna hanya sekedar organisasi yang merupakan wadah bagi beberapa orang yang bervisi sama, namun juga berarti kepada setiap pribadi setiap orang. Karena organisasi adalah berarti senantiasa mengorganisir segala sesuatu secara rapi dan teratur, memiliku rencana-rencana dan strategi yang jelas untuk melangkah pada suatu tujuan. Tanpa adanya suatu organisasi yang baik, langkah kita dalam mencapai suatu cita-cita adalah sulit. Seperti tujuan kemerdekaan Indonesia ini dulu, bangsa Indonesia telah menyusun rencananya dalam wadah-wadah organisasi yang rapi berupa partai-partai nasional sehingga pada akhirnya tercapailah mimpi proklamasi kemerdekaan Indonesia

Kemudian yang ketiga adalah kemauan yang membawa perwujudan. Keinginan yang tinggi bangsa Indonesia untuk merdeka, sesungguhnya bukanlah sekedar hanya keinginan , namun senantiasa di wujudkan dalam perjuangan-perjuangan nyata.

Oleh karena itu dalam mewujudkan suatu impian ,kita harus mau bertindak segera karna mimpi akan tindakan hanyalah akan berupa mimpi dalam pikiran kita ,jika ingin melihatnya sebgai kenyataan maka kita harus membangunnya.

DAFTAR PUSTAKA

 

http://gita-risda2.blogspot.com/perjuangan-bangsa-indonesia.htm

Assalamualaikum wr.wb
Pak berikut ini saya kirim tugas pancasila..

08 181310304 PEMUDA BERPERAN DALAM PERJALANAN KEHIDUPAN BANGSA

peran kaum muda sangat signifikan dalam memajukan bangsa Indonesia, karena itu Pemuda berperan dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga maju mundurnya suatu negara sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif dari pemuda.

 Generasi muda Indonesia adalah masa depan bangsa, Karena itu setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor penting yang sangat diandalkan oleh bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan bangsa.

Begitu juga dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial dalam tatanan masyarakat sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumbe bagi pembangunan bangsa, karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.

Salah satu langkah pemuda untuk membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik adalah dengan partisipasi aktif pemuda Indonesia dalam upaya pembangunan masyarakat.

Secara garis besar ada empat peran yang harus dipikul oleh generasi muda. Keempat peran ini adalah peran yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh mahasiswa. Keempat peran itu, adalah:

 

          Agent of change

Mahasiswa berperan di dalam melakukan perubahan terhadap kondisi bangsa. Saat ini bangsa kita sedang mengalami kondisi terpuruk. Dari segi ekonomi kita melihat masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kesenjangan antara si Kaya dan si Miskin sangat jelas sekali terlihat. Yang kaya sibuk memperkaya diri sendiri sementara yang miskin harus berjuang keras untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Dari segi politik, kita melihat banyak pejabat yang melakukan korupsi. Mereka sibuk untuk memperkaya diri sendiri dan melupakan amanahnya untuk mensejahterakan rakyat. Bagaimana ingin menyejahterakan rakyat sementara uang rakyat saja mereka curi. Sungguh ironi memang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam yang dimilikinya tetapi untuk mensejahterakan kehidupan rakyat saja, negara ini belum mampu untuk melakukannya. Untuk itu mahasiswa sebagai agent of change diharapkan dapat membuat perubahan terhadap bangsa ini.

 

Iron Stock

Iron stock merupakan peranan mahasiswa yang tidak kalah penting, dengan idealisme yang dimilikinya membuat mahasiswa menjadi tangguh untuk menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Mahasiwa adalah aset yang penting di dalam melakukan pergerakan dan perubahan. Tentunya di dalam menjalankan peran ini mahasiswa harus memiliki skill yang di dapat dari pengalaman organisasi di kampus dan mahasiswa harus memiliki akhlak mulia agar ilmu yang ia dapat dapat dipergunakan untuk melakukan hal-hal yang baik.

 

 Social control

Mahasiswa berperan dalam melakukan kontrol ketika melihat adanya gejala yang tidak beres di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa yang akan mengontrol perilaku pemerintah yang bertentangan dengan Undang-undang dan merugikan masyarakat. Kontrol yang dilakukan oleh mahasiswa bisa saja dalam bentuk demonstrasi. Selama ini orang berpandangan negatif terhadap mahasiswa yang melakukan demo. Padahal demo yang dilakukan oleh mahasiswa itu hanya semata-mata untuk membela kepentingan rakyat. Siapa lagi yang akan membela dan menjadi garda terdepan dalam pergerakan untuk rakyat kalau bukan mahasiswa yang notabene juga berasal dari rakyat. Tentunya demo yang dilakukan oleh mahasiswa harus mengindahkan norma-norma yang ada sehingga demo dapat berjalan dengan tertib dan damai. Selain dengan demonstrasi, mahasiswa juga dapat melakukan kontrol sosialnya dengan jalan diskusi dan melakukan kajian. Namun cara seperti apa yang tepat untuk melakukan kontrol sosial, itu dikembalikan kepada diri masing-masing mahasiswa.

 

 Moral Force

Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik, karena mahasiswa berperan sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat. Segala tingkah laku mahasiswa akan diamati dan dinilai oleh masyarakat. Untuk itu mahasiswa harus pandai menempatkan diri dan hidup berdampingan di tengah-tengah masyarakat.

 

Itulah keempat peran yang ide harus dilakukan oleh mahasiswa. Implementasi dari peran tersebut dapat terwujud apabila mahasiswa memahami dan menjalani nilai-nilai yang terkandung di dalam Perguruan Tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

 

Pendidikan juga diperlukan agar mahasiswa memiliki intelektual dan wawasan yang luas sehingga membantu di dalam proses berpikir untuk mencari solusi terhadap berbagai persoalan. Penelitian diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat dengan landasan research agar karya tersebut tepat sasaran. Pengabdian masyarakat diperlukan agar ilmu yang didapat oleh mahasiswa tidak disimpan untuk dirinya sendiri tetapi berusaha agar masyarakat juga merasakan manfaat dari ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa.

Betapa pentingnya peran mahasiswa untuk membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik. Untuk itu kita sebagai mahasiswa diharapkan tidak hanya sekedar belajar mencari IP setinggi-tingginya namun kita juga harus berkontribusi nyata di tengah-tengah masyarakat. Karena mahasiswa adalah salah satu unsur terpenting dalam pembangunan bangsa.

 

Kewajiban dan Hak Mahasisw

 seorang mahasiswa terlebih dahulu harus melaksanakan kewajibannya dan kemudian mendapatkan haknya sebagai seorang mahasiswa. Mahasiswa sebagai kelompok terpenting dalam sebuah masyarakat memiliki kewajiban yaitu menuntut ilmu, menguasai ilmu dengan sungguh-sungguh agar menjadi seorang yang berguna yang mengaplikasikan atau mengembangkan disiplin ilmunya bagi lingkungan tempat dimana ia tinggal, mematuhi peraturan yang berlaku, sebuah perturan yang tidak menyimpang dari ketetapan hukum-hukum dan nilai-nilai, norma-norma yang ada, selain itu mahasiswa juga harus memainkan peranan penting sebagai pencetus perubahan dan revolusi. Saidina
bahwa seorang mahasiswa seharusnya memiliki prinsip yang kuat, mampu melakukan perubahan dan berani menegakkan kata kebenaran di atas sebuah kemungkaran, kewajiban mahasiswa juga berhak mendapatkan hak yang diterimanya, yaitu mendapatkan perlakuan yang sama dari pendidik tanpa memandang status sosial dari mahasiswa tersebut, apakah mahasiswa tersebut berasal dari kalangan menengah atau dari kalangan menengah ke bawah, mendapatkan ilmu, menerima dan dapat menggunakan sarana dan prasarana yang ada, mengemukakan aspirasinya tetap dengan "sopan", dan mendapatkan pencerahan agama sebagai penyeimbang dalam menjalani kehidupan.

Pemuda dalam Pembangunan Kemandirian Bangsa.

Sebagai pemuda sudah selayaknya kita mengambil peran kita dalam kehidupan berbangsa. Kita harus bisa menjalankan tugas dan kewajiban sebagai generasi penerus bangsa  yaitu mampu melakukan perubahan. Sebagai tulang punggung perekonomian yang memikul tanggung jawab demi memajukan bangsa pemuda harus bisa melanjutkan dan mengisi perananya untuk pembangunan dan perbaikan bangsa termasuk dalam bidang ekonomi. dengan menggali kembali eksistensi dalam cita-cita kemandirian bangsa dibidang perekonomian.

Yang pertama adalah  meningkatkan produktivitas dan kualitas dalam proses industri,tanpa adanya peningkatan tersebut kita tidak akan mampu besaing karena kenyataanya masyarakat kita lebih percaya pada produk luar, dengann alasan harga yang lebih rendah.Sebuah kalimat 'kemandirian" akan terealisasikan jika sebagai penggerak pembangunan pemudanya mampu meciptakan konsep kreatifitas dan daya saing guna memenuhi kebutuhan bangsanya sendiri, baik dalam kebutuhan sandang, pangan maupun papan. Bukan seperti realita sekarang ini dimana masyarakat kita tidak mampu memenuhi kesejahteraan hidupnya sendiri. Sebagai bangsa yang berpenduduk lebih dari dua ratus tiga puluh juta jiwa, bisa disebut sangat memprihatinkan jika sebagian besar  SDA dan aset-aset negara dikuasai dan dimiliki oleh pihak asing. Sudah berapa perusahaan dan instansi asing yang 'numpang tinggal" di negara kita? Kita juga tidak bisa menyalahkan orang-orang luar yang bisa mengeruk banyak keuntungan dari usaha pembodohanya terhadap kita. Karena kita sendiri yang memang mau-maunya dibodohi. Degan alasan inilah pemuda harus membangun perubahan.

Yang kedua adalah  membiasakan untuk menjadi yang selalu muncul dengan gebrakan-gebrakan kreatifitasnya sehingga kita sebagai pemuda tidak hanya menjadi something taker, muncul ini ikutan ini, muncul itu ikutan itu. Harus kita akui arus globalisasi yang berkembang dewasa ini meyebabkan kaburnya batasan antar negara. Tak  terkecuali dalam bidang ekonomi. Akses keluar masuk antar negara sudah tidak dapat dibendung. Proses kegiatan ekonomi yang meliputi produsi ,konsumsi dan distribusi sudah tidak mengenal batas Negara. Perdagangan barang jasa maupun modal sudah sangat  terbuka bagi pasar-pasar asing, sehingga kesempatan untuk bersaing semakin terbuka lebar. Kita bisa dengan bebas keluar masuk pasar internasional, dan justru keadaan inilah yang menjadi kelemahan kita, karena pada kenyataanya barang dan jasa yang kita hasilkan belum mampu bersaing dengan  pasar duniaDalam keadaan seperti inilah pemuda dituntut untuk lebih kreatif dalam mengelurakan ide-idenya karena untuk menghadapi globalisasi dan perubahanyang semakin pesat ini sangatlah dibutuhkan  peranan pemuda dalam perencanaan manjadi pemuda yang inovatif, kreatif,kompetitif, mandiri serta mempunyai ketangguhan untuk tetap bertahan pada persaingan dengan dunia luar. Karena yang sebenarnya perlu dibangun oleh bangsa Indonesia adalah kualitas SDM (Human Resources) nya dimana kekuatan terbesar human resources tersebut  ada pada generasi muda

Yang ketiga adalah mewujudkan kemandirian dan kemajuan bangsa yang perlu didukung oleh kemampuan mengembangkan potensi diri dan konsep yang terarah. Konsep kemandirian itu  sendiri bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan dan pengerjaan segala sesuatu untuk diri sendiri dengan kekuatan dan kemamuan sendiri, sebisa mungkin tidak bergantung pada orang lain sesuai dengan  semangat berdikari (berdiri diatas kaki sendiri) sesuai dengan yang dicita-citakan oleh Bung Karno. Tidak mudah memang, apalagi melihat realita pemuda saat ini yang selalu bersikap apatis, yang menurut mereka tanpa perubahanpun semuanya akan baik-baik saja, tentu, karena  meraka sudah terbiasa hidup enak.  Padahal konsep kemandirian yang meliputi swdaya, swasembada dan swakarya itu membutuhkan peranan dari pemuda untuk menjadi creator. Pemuda harus dididik untukmempunyai rancangan yang matang akan tatanan ekonomi bangsa ini. Karena kita tahupemuda atau generasi muda sangat peka  dan mudah  beradaptasi dengan  perubahan dan berbagai tantangan yang dihadapi, pada potensi inilah kita mengharapakan pemuda untuk bisa jadi economic agent change atau agen perubahan dalam bidang ekonomi. Mampu mengembangkan perekonomian yang didukung oleh skill dan penerapan teknologi yang ada tentu saja akan menghasilkan output yang memuskan bagi perekonomian bangsa ini.

 

Sebagai sosok  yang hidup  dalam neraca perusahaan yang bernama Indonesia ini, pemuda tidak hanya menjadi "modal" akan tetapi juga sebagai "aset atau harta", pemuda bisa dideskripsikan sebagai balance account atau akun   penyeimbang, dimana dalam sisi kredit menjalankan perannya sebagai manusia yang bermodalkan imtaq dan iptek sehingga pada sisi debit bisa menghasilkan output yang berupa pembangunan kemandirian.

 Peranan Pemuda Dan Dalam Pembangunan Nasional

Peran penting pemuda telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan tahun 1945, pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa tahun 1966, sampai dengan pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang meruntuhkan kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun sekaligus membawa bangsa Indonesia memasuki masa reformasi. Fakta historis ini menjadi salah satu bukti bahwa pemuda selama ini mampu berperan aktif sebagai pionir dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan nasional.

Dalam proses pembangunan nasional, pemuda merupakan kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional. Untuk itu, tanggung jawab dan peran strategis pemuda di segala dimensi pembangunan perlu ditingkatkan dalam kerangka hukum nasional sesuai dengan nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, kebangsaan, kebhinekaan, demokratis, keadilan, partisipatif, kebersamaan, kesetaraan, dan kemandirian.

Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Pemuda, disebutkan bahwa pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun. Pembangunan kepemudaan adalah proses memfasilitasi segala hal yang berkaitan dengan kepemudaan yang bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

Peran Aktif Pemuda Sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan, memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual, dan meningkatkan kesadaran hukum.Peran Aktif Pemuda Sebagai kontrol sosial diwujudkan dengan memperkuat wawasan kebangsaan, membangkitkan kesadaran atas tanggungjawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum, meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik, menjamin transparansi dan akuntabilitas publik, dan memberikan kemudahan akses informasi.

Peran Aktif Pemuda Sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan politik dan demokratisasi, sumberdaya ekonomi, kepedulian terhadap masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga, seni, dan budaya, kepedulian terhadap lingkungan hidup, pendidikan kewirausahaan, serta kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.

 

Peranan pemuda dalam suatu Negara sangat penting karena , pemuda adalah  generasi yang menentukan maju atau tidaknya suatu bangsa  dalam segala bidang seperti : ekonomi , politik.

 

Pemuda selalu identik dengan perubahan , pergerakan , dan kreatifitas. Seperti pada masa proklamasi kemerdekaan . Peranan pemuda waktu itu sangat luar biasa karena kalau pemuda tidak melakukan pengasingan terhadap sukarno dan hatta mungkin sampai sekarang bangsa kita tidak merdeka.Maka tidak berlebihan pemuda disebut generasai yang memiliki tanggung jawab dalam membawa suatu bangsa kearah lebih baik atau sebaliknya.

Dalam pembangunan nasional pemuda memiliki peranan penting.Pemuda harus aktif dalam pembangunan nasional sesuai dengan keahlianya masing – masing. Karna pembangunan nasional adalah aspek terpenting dalam kemajuan suatu Negara.

 

Memahami betapa besarnya peranan pemuda sudah selayaknya pengembangan dan pemberdayaan pemuda harus di lakukan . Melalui program yang efisien diharapkan pemuda dapat mengembangkan bakat dan kreatifitasnya dalam memajukan bangsa di masa mendatang.

 

Di masa sekarang ini, sudah saat nya pemerintah memberikan perhatian yang lebih kepada pemuda untuk memajukan pembangunan nasional. Mereka seharusnya memberikan pelatihan , penghargaan , dll untuk memotifasi pemuda untuk dapat menunjukan kemampuanya dalam berbagai aspek khususnya pembangunan nasional .

 

Kontribusi anak muda dalam pembangunan nasional memang tidak harus tampak dari segi fisik,tetapi bisa dari segala hal.Mulai dari prestasi akademik hingga yang bersifat olahraga. Pemuda harus memberikan usaha terbaiknya sebagai bentuk bakti pada bangsa. Selain itu,pemuda harus mampu menciptakan pengaruh yang besar dalam pembaharuan dan kemajuan ekonomi.

Selanjutnya, mengarahkan pengertian bahwa kontribusi pemuda dalam pembangunan nasional merupakan sebagai sebuah sumbangsih kaum muda dengan melibatkan keahlian dan bakatnya di bidang masingmasing demi kemajuan bangsa.

 

Dengan demikian peranan pemuda dalam pembangunan bangsa ini terutama dalam pembangunan perekonomian sangat dibutuhkan. karena pada hakikatnya , pembangunan yang perlu dilakukan bangsa indonesia adala pembangunan insan-insanya, agar bisa menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas, Karena  SDA yang melimpah saja tidak cukup jika  tidak didukung oleh SDM yang berkompeten dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita  harus percaya bahwa para pemuda Indonesia yang lahir dan hidup pada saat ini bisa membangun perekonomian   demi kemajuan dan kemandirian bangsa serta mampu membwa Indonesia menuju developed country( negara maju) sehingga tidak hanya berada pada status quo sebagai developing country ( negara berkembang) . Karena dengan kemandirian dan eksistensi dalam pembangunan itulah kita akan diakui dan bermartabat dalam pergaulan dunia, dan itu menjadi tugas kita sebagai generasi muda untuk mewujudkannya. Melalui  semangat dan eksistensi kita menjadi seorang pemimpin dan penumpu harapan dimasa depan.

 Posisi Mahasiswa

Mahasiswa dengan segala kelebihan dan potensinya tentu saja tidak bisa disamakan dengan rakyat dalam hal perjuangan dan kontribusi terhadap bangsa. Mahasiswa pun masih tergolong kaum idealis, dimana keyakinan dan pemikiran mereka belum dipengarohi oleh parpol, ormas, dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa menurut saya tepat bila dikatakan memiliki posisi diantara masyarakat dan pemerintah.

Mahasiswa dalam hal hubungan masyarakat ke pemerintah dapat berperan sebagai kontrol politik, yaitu mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan beserta keputusan-keputusan yang telah dihasilkan sebelumnya. Mahasiswa pun dapat berperan sebagai penyampai aspirasi rakyat, dengan melakukan interaksi sosial dengan masyarakat dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat maka diharapkan mahasiswa mampu menyampaikan realita yang terjadi di masyarakat beserta solusi ilmiah dan bertanggung jawab dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.

Mahasiswa dalam hal hubungan pemerintah ke masyarakat dapat berperan sebagai penyambung lidah pemerintah. Mahasiswa diharapkan mampu membantu menyosialisasikan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tak jarang kebijakan-kebijakan pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari masyarakat, oleh karena itu tugas mahasiswalah yang marus "menerjemahkan" maksud dan tujuan berbagai kebijakan kontroversial tersebut agar mudah dimengerti masyarakat.

Posisi mahasiswa cukuplah rentan, sebab mahasiswa berdiri di antara idealisme dan realita. Tak jarang kita berat sebelah, saat kita membela idealisme ternyata kita melihat realita masyarakat yang semakin buruk. Saat kita berpihak pada realita, ternyata kita secara tak sadar sudah meninggalkan idealisme kita dan juga kadang sudah meninggalkan watak ilmu yang seharusnya kita miliki. Contoh kasusnya yang paling gampang adalah saat terjadi penaikkan harga BBM beberapa bulan yang lalu.

Mengenai posisi mahasiswa saat ini saya berpendapat bahwa mahasiswa terlalu menganggap dirinya "elit" sehingga terciptalah jurang lebar dengan masyarakat. Perjuangan-perjuangan yang dilakukan mahasiswa kini sudah kehilangan esensinya, sehingga masyarakat sudah tidak menganggapnya suatu harapan pembaruan lagi. Sedangkan golongan-golongan atas seperti pengusaha, dokter, dsb. Merasa sudah tidak ada lagi kesamaan gerakan. Perjuangan mahasiswa kini sudah berdiri sendiri dan tidak lagi "satu nafas" bersama rakyat.

 

Ada Peran Mahasiswa dalam Pendidikan Karakter Bangsa sebagai berikut

Menyebarkan propaganda kebaikan

Masih sedikit berkaitan dengan poin sebelumnya, mahasiswa masih memiliki semangat untuk mewujudkan ideologi mereka. Maka, akan sangat bagus jika mahasiswa diarahkan untuk menjadi 'agen propaganda' nilai-nilai kebaikan. Mereka bisa menjadi contoh atau 'lambang' dari semangat berbuat kebaikan yang berada di tengah-tengah masyarakat. Pada akhirnya, hal ini diharapkan dapat tertular ke maasyarakat di sekitanya sehingga akan membentuk suatu karakter kebangsaan yang kuat.

Penerima tongkat estafet pembangunan bangsa

Mahasiswa dan pemuda memiliki potensi yang besar di negara Indonesia. Menurut data dari Deputi Menpora Bidang Pemberdayaan Pemuda, komposisi pemuda di Indonesia adalah 37,8% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia. Besarnya komposisi pemuda ini dapat dimanfaatkan untuk menjadi agen pembangunan bangsa Indonesia ini sendiri.

Misalnya, dengan menyediakan wadah yang cukup untuk memberi ruang seluruh pemuda ini berkontribusi untuk negara. Di masa depan nanti, para pemuda inilah yang akan menjadi pengganti pemerintah saat ini. Regenerasi potiik dan sosial harus dilakukan. Merekalah yang akan menerima tongkat estafet dalam pembangunan negara, sehingga pendidikan karakter merekalah yang nantinya akan menjadi karakter bangsa ini.


Kritis mencegah dan mengendalikan penyelewengan

Mahasiswa biasanya masih memiliki sikap kritis dalam dirinya. Hal Ini perlu dipertahankan karena mereka memiliki peran sebagai pengendali untuk mampu mencegah beragam penyelewangan atas perubahan yang mereka perjuangkan. Dengan kekritisan mereka, mahasiswa bisa mewujudkan pendidikan karakter bangsa yang adil dan mementingkan rakyat.

Pengontrol kebijakan pemerintah

Mahasiswa memang masih memiliki keterbatasan dalam pembuatan kebijakan pemerintah. Mahasiswa belum memiliki posisi strategis untuk membuat kebijakan yang memiliki dampak luas pada masyarakat. Namun, bukan berarti mahasiswa tidak dapat berperan dalam pengaplikasian kebijakan yang dibuat. 

Peran dan fungsi mahasiswa seharusnya dapat diaplikasikan sebagai solusi untuk permasalahan yang ditimbulkan dari kebijakan. Misalnya, di bidang pendidikan mahasiswa dapat membuat pemikiran yang membangun dan penuh solusi. Pemikiran ini dapat disampaikan ke pihak yang terkait dan menghasilkan solusi yang bisa menjadi perbaikan untuk kebijakan yang telah dibuat sebelumnya.

Sebagai kontrol sosial

Mahasiswa dan pemuda harus memiliki peran aktif dalam kehidupan sosial, salah satunya sebagai kontrol sosial. Hal ini dapat terwujud melalui penguatan wawasan kebangsaan, membangkitkan awareness tentang kewajiban sebagai warga negara berikut hak dan tanggung jawabnya. Dengan begitu, karakter bangsa yang kuat dapat terbentuk dengan sendirinya.

Kaderisasi melalui organisasi mahasiswa

Di dunia universitas biasanya banyak tersedia organisasi yang menjadi wadah ideal untuk membentuk karakter bangsa. Dalam setiap kegiatan organisasi, mahasiswa akan belajar untuk disiplin, bertanggung jawab, bekerja sama hingga sifat-sifat mendasar seperti toleransi, sabar dan ikhlas. Beberapa organisasi intra kampus juga bisa menjadi lahan untuk belajar menumbuhkan jiwa kewirausahaan, pengembangan diri dan berkreasi.

Maka melalui keterlibatan mahasiswa dalam organisasi kampus, akan terbentuk karakter yang mulia, yang bisa mereka tularkan ke lingkungan sekitarnya. Hal ini pun bisa menjadi peran mahasiswa dalam pendidikan karakter bangsa. (Baca juga: Aplikasi Psikologi Sosial Dalam Bidang Organisasi)

Perbaikan kualitas pendidikan Indonesia

Tidak hanya belajar dan lulus ujian, hendaknya mahasiswa mampu berprestasi di bidangnya masing-masing. Dengan banyaknya mahasiswa yang berprestasi, di masa depan bangsa kita akan memiliki banyak ahli di banyak bidang. Secara tidak langsung, hal ini akan berdampak pada perbaikan kualitas pendidikan Indonesia yang kemudian akan bisa memperkuat karakter bangsa.


Program pembangunan masyarakat

Mahasiswa dapat membantu pembangunan masyarakat dengan peran edukatif yang mereka miliki. Hal ini dapat dilakukan, misalnya dengan melakukan penyuluhan dan membimbing masyarakat di sekitarnya dalam menyuarakan pemikiran mereka. Mahasiswa juga dapat membuat kesempatan yang mendorong masyarakat berani menyampaikan aspirasi.

Tentu hal ini harus dilakukan sesuai dengan norma dan ketertiban umum, bukan dengan tindakan anarkis dan provokatif.

Menjalankan strategi investigatif

Selain membantu edukasi masyarakat untuk berani menyurakan pendapat, mahasiswa juga dapat menjalankan strategi investigatif, yaitu dengan mendampingi rakyat dalam mengupayakan penegakan kebijakan pemerintah. Hal ini bisa dilakukan baik melalui demonstrasi ataupun pembentukan opini publik yang sifatnya idealis tanpa ditunggangi oleh niat politis atau kepentingan tertentu.