Kamis, 08 November 2018

Assallamualaikum pak,berikut artikel karya saya...Terimakasih

Nama               : Aldino Persi

Nim                 : 181310316

Program Studi : Manajemen kelas 08 (Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

Tema Artikel   : Peran pemuda dan Mahasiswa dalam pergerakan dan pembangunan    

                           Bangsa Indonesia

 

DEDIKASI PEMUDA SEBAGAI FONDASI BANGSA

 DALAM PELUANG BONUS DEMOGRAFI INDONESIA

 

     Pemuda merupakan generasi yang diharapkan mampu meneruskan estafet kepemimpinan di suatu bangsa.Peran pemuda sangatlah diharapkan dalam perkembangan berbagai aspek bidang kehidupan termasuk kehidupan berbangsa dan bernegara.Mengingat kembali bahwa Indonesia akan di prediksikan menjadi Negara yang akan mengalami bonus demografi,yaitu penduduk usia muda/produktif akan mendominasi dari total seluruh penduduk di Indonesia pada tahun 2030.Lantas peran apa yang seharusnya di dedikasikan oleh para pemuda-pemudi Tanah Air dalam pergerakan dan pembangunan Bangsa Indonesia?,bagaimana pula peran yang seharusnya di berikan oleh pemuda terdidik di perguruan tinggi/Mahasiswa?

 


     Pemuda bisa digambarkan sebagai titik tertinggi dari perkembangan jiwa manusia sehingga dalam fase ini merupakan waktu yang sangat ideal bagi seseorang untuk bebas melakukan apapun dalam hidupnya. Pemuda juga digambarkan sebagai seseorang yang memiliki semangat tinggi, bertenaga, dan berintelektual.

Dalam sejarah bangsa ini, Pemuda Indonesia memiliki peran yang sangat besar bagi kemerdekaan Indonesia. Mereka menjadi penggerak kebangkitan bangsa, mulai didesaknya Presiden Soekarno untuk mempercepat pembacaan teks proklamasi, sehingga keesokan harinya pada 17 Agustus 1845 terjadilah momen yang sangat penting bagi negeri ini, yaitu kemerdekaan Indonesia.

 

Tonggak sejarah yang penting bagi kebangkitan pemuda tak lain dan tak bukan yaitu, Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan selama dua hari, yaitu 27-28 Oktober 1928 di Batavia, atau yang kini dikenal dengan nama Jakarta. Sejak saat itu, setiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.Seperti kita ketahui bahwa butir Sumpah Pemuda yang ditulis Moehammad Yamin yaitu, bertanah satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu. Bertanah satu, maksudnya adalah bahwa setiap pemuda Indonesia berjuang hingga darah penghabisan untuk menjunjung tinggi tanah air Indonesia. Berbangsa Indonesia yaitu agar para pemuda berjuang untuk membela bangsa Indonesia, dan Berbahasa Indonesia yaitu bahwa Indonesia memiliki keragaman budaya, suku, dan bahasa, sehingga Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pemersatu.

Lantas bagaimana peran Pemuda dalam pergerakan dan pembangunan Bangsa?

     Keberhasilan suatu negara bisa dilihat dari kualitas bangsanya. Pemuda memiliki peran yang besar bagi perubahan-perubahan sosial di lingkungan,ditambah lagi Indonesia akan menyongsong fase bonus demografi,dimana fase ini akan menjadi kesempatan emas bagi Indonesia dalam memajukan Bangsa melalui peran Pemuda-pemudi Nusantara.Peran pemuda pada era ini sangatlah dibutuhkan guna memperbaiki seluruh lapisan struktural Negara. Bonus demografi merupakan kesempatan emas bagi suatu bangsa jika mampu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Namun, apakah Indonesia siap memanfaatkan jendela kesempatan tersebut untuk memajukan bangsa melalui pemuda? Tentu bukan hal yang mudah untuk memanfaatkan bonus tersebut agar tidak menjadi peluang yang sia-sia atau bahkan menjadi suatu malapetaka bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Satu hal yang paling mendasar yakni dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya pemuda agar mempunyai ketrampilan yang berkualitas dan mampu memajukan Bangsa. Maka dari itu pemuda diharapkan mampu mengisi kemerdekaan dengan menempuh pendidikan/mendalami suatu keterampilan positif dalam memajukan kualitasnya sebagai pemuda harapan Bangsa.Salah satunya peran mahasiswa. Itulah mengapa mahasiswa sering disebut sebagai agent of change (agen perubahan).Sebagai agen perubahan, dengan sikap kritis dan semangatnya, mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan menyadarkan masyarakat untuk melakukan suatu gerakan perubahan sosial. Mahasiswa juga bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat dari ketidak sesuaian kebijakan pemerintah. Karena seringkali kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat.

Adapun peran yang seharusnya dilaksanakan oleh seorang Pemuda Bangsa guna memajukan serta berpartisipasi dalam pergerakan Bangsa Indonesia,yaitu:

1)       Pemuda Harus Berjuang Demi Kemajuan Bangsa

Sebagai penerus bangsa, sudah seharusnya pemuda Indonesia banyak belajar dan menyadari betapa pentingnya pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu kunci besarnya suatu negeri. Dengan bekal pendidikan, mereka berpotensi melahirkan karya-karya, inovasi, dan semangat juang demi memajukan bangsa dan negaranya.

2)      Menjaga Kemajemukan Adat dan Budaya

Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku, bangsa, dan budaya. Budaya yang heterogen ini melahirkan bahasa-bahasa yang berbeda pula. Untuk itulah diciptakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, namun kita juga dituntut untuk melestarikan bahasa daerah agar tidak punah walaupun bahasa asing semakin menguasai negeri

3)      Menjunjung Tinggi Persatuan Bangsa Indonesia

Pemuda memiliki tantangan agar tidak ada lagi perpecahan yang terjadi. Menjaga kedamaian dengan sikap saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, antar suku dan bangsa, maupun antar budaya.

Memang sangat disayangkan perkembangan teknologi yang semakin pesat dapat menyebabkan identitas semakin memudar. Padahal. identitas adalah hal yang harus dimiliki oleh pemuda. Era globalisasi ini bisa membuat identitas keindonesiaan semakin hilang. Untuk itu pemuda Indonesia memiliki tantangan agar bangsa Indonesia tidak kehilangan identitasnya. Di era digital ini, pemuda diharapkan menjaga identitas ke-Indonesia-annya dalam menghadapi pergaulan bertaraf global dengan tidak hidup yang hanya mengikuti tren semata.

4)       Pemuda Harus Berani Membela yang Benar

Pemuda Indonesia masa kini juga harus mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan kegiatan yang positif dan berani membela yang benar. Indonesia sebagai negara dengan bonus demografi memiliki peluang untuk menjadi negara yang besar. Bonus demografi ini berarti populasi anak muda atau remaja lebih besar dibandingkan orang dewasa/orangtua.

Namun, sayangnya karena pengaruh teknologi yang semakin menguasai ruang kehidupan memiliki sisi negatif bagi banyak pemuda Indonesia. Hal ini juga karena mereka yang kurang membatasi diri dalam menggunakan teknologi. Miris memang ketika melihat anak Sekolah Dasar sudah mengenal media sosial yang parahnya disalahgunakan dengan mempost foto bersama temannya yang ia sebut sebagai 'pacar'.

Ketika anak usia belia dengan emosi yang masih belum stabil sudah bisa mengendarakan sepeda motor, lebih banyak bermain dengan gadgetnya dibandingkan bermain di luar rumah bersama teman-temannya, narkoba, perkelahian, dan lain sebagainya. Jika dibiarkan, maka mereka akan tumbuh menjadi anak yang apatis, kurang bersosialisasi, dan konsumtif. Padahal, mereka yang akan membangun bangsa yang akan menghadapi berbagai masalah sosial yang membutuhkan kehebatan para pemuda dalam menghadapinya.

Suatu bangsa yang besar akan bertahan karena ada pemuda yang menggerakkan perubahan dan melakukan kegiatan positif untuk kemajuan bangsanya. Jangan sampai pemuda malah terjebak dalam kegiatan yang tidak produktif yang justru akan menghancurkan masa depannya.

Untuk itulah dalam menyambut Hari Sumpah Pemuda yang ke-90 ini sejatinya dijadikan bahan renungan bagi para pemuda dengan mengingat perjuangan pemuda Indonesia dahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dalam melawan penjajahan hingga nyawa yang menjadi taruhannya pun tidak mereka hiraukan.

Kita tidak melakukan perjuangan seperti yang mereka lakukan, kita hanya melanjutkan perjuangan mereka untuk membuat bangsa ini semakin maju, yang dimulai dari diri sendiri di diri pemuda Indonesia untuk Indonesia yang lebih baik lagi.

Selain menjadi agen perubahan yang telah dijelaskan di awal, peran pemuda juga sebagai agen pembangunan dan modernisasi. Sebagai agen pembangunan, pemuda bisa turut berkontribusi dalam pembangunan baik fisik maupun non fisik dan sebagai agen modernisasi yang menjadi pelopor pembaharuan apapun di era teknologi yang serba canggih dengan membantu memperkenalkan teknologi dengan berbagai dampak didalamnya sehingga tidak ada lagi penyalahgunaan teknologi.

 

     Peran pemuda dalam membangun bangsa akan menjadi prioritas utama. Sebab, kedepannya bangsa ini akan disibukkan dengan rekayasa sosial yang didalamnya membutuhkan keampuhan dan kehebatan para pemuda Indonesia untuk menghadapinya. Kehebatan tekhnologi, informasi dan perkembangan ekonomi akan menjadi bagian yang teramat penting bagi pembenahan pemuda kedepannya agar siap menghadapi semua permasalahan bangsa. Nilai harmonisasi bangsa akan terjaga dengan baik jika dikelola oleh pemuda yang cerdas dan terdidik oleh bangsanya sendiri. Pluralisme yang ada di Indonesia bisa menjadi salah satu identitas tersendiri dalam melahirkan nilai-nilai persatuan.Ketika kita berbicara tentang pemuda maka tak luput pula peranan Mahasiswa,sebagai pemuda terdidik yang tentunya dipersiapkan untuk menjadi generasi hebat/kaum intelektual Bangsa. Apa saja peran yang diharapkan oleh Bangsa terhadap pergerakan Mahasiswa di Indonesia?

Peran Mahasiswa Dalam Menunjang Kemajuan Bangsa

 

     Mahasiswa memang menjadi komunitas yang unik di mana dalam catatan sejarah perubahan selalu menjadi garda terdepan dan motor penggerak perubahan. Mahasiswa di kenal dengan jiwa patriotnya serta pengorbanan yang tulus tanpa pamrih. Namun hanya sedikit rakyat Indonesia yang dapat merasakan dan punya kesempatan memperoleh pendidikan hingga ke jenjang ini karena sistem perekonomian Indonesia yang kapitalis serta biaya pendidikan yang begitu mahal sehingga kemiskinan menjadi bagian hidup rakyat ini.Dalam tulisan ini penulis memetakan ada empat peran mahasiswa yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang akan dipikul

1)       Peran Moral

Mahasiswa yang dalam kehidupannya tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai kaum terpelajar. Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura-hura dan kesenangan) maka berarti telah berada persimpangan jalan. Jika mahasiswa hari ini lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu dan mau ambil tahu tentang perubahan di negeri ini, jika hari ini mahsiswa lebih suka dengan kegiatan festival musik dan kompetisi (entertainment) dengan alasan kreatifitas, dibanding memperhatikan dan memperbaiki kondisi masyarakat dan mengalihkan kreatifitasnya pada hal-hal yang lebih ilmiah dan menyentuh ke rakyat maka mahsiswa semacam ini adalah potret generasi yang hilang yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda dan mahasiswa.

2)      Peran Sosial

Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitaan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materiil bagi siapa saja yang memerlukannya. Sebagai contoh di Kalimantan Barat pada tahun 1998 s/d 2000 pernah terjadi gelombang pengungsian besar-besaran akibat konflik sosial di daerah ini, maka mahasiswa harus ikut memperhatikan masalah ini dengan memberikan bantuan baik secara moril maupun maeriil serta pemikirannya serta ikut mencarikan solusi penanganan bencana kemanusiaan ini. Betapa peran sosial mahasiswa jauh dari pragmatisme, dan rakyat dapat merasakan bahwa mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari rakyat, walaupun upaya sistematis untuk memisahkan mahasiswa dari rakyat telah dan dengan gencar dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak ingin rakyat ini cerdas dan sadar akan problematika ummat terjadi.

3)      Peran Akademik

Sesibuk apapun mahasiswa turun ke jalan, turun ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa adalah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka sebagai seorang anak berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa depan yang cerah. Peran yang satu ini teramat sangat penting bagi kita, dan inilah yang membedakan kita dengan komonitas yang lain, peran ini menjadi simbol dan miniatur kesuksesan kita dalam menjaga keseimbangan dan memajukan diri kita. Jika memang kegagalan akademik telah terjadi maka segeralah bangkit, nasi sudah jadi bubur maka bagaimana sekarang kita membuat bubur itu menjadi bubur ayam special. Artinya, jika sudah terlanjur gagal maka tetaplah bangkit serta mencari solusi alternatif untuk mengembangkan kemampuan diri meraih masa depan yang cerah dunia dan akherat.

4)      Peran Politik

Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena disini mahasiswa berfungsi sebagai presseur group (group penekan) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena itu, pemerintah yang zalim merancang sedemikian rupa agar mahasiswa tidak mengambil peran yang satu ini. Pada masa orde baru di mana daya kritis rakyat itu di pasung, siapa yang berbeda pemikiran dengan pemerintah langsung di cap sebagai makar dan kejahatan terhadap negara. Pemerintah orba tidak segan-segan membumi hanguskan setiap orang-orang yang kritis dan bersebrangan dengan kebijakan pemerintah. Dalam dunia kampus pada tahun 1984 lewat menteri pendidikan Daud Yusuf pemerintah mengeluarkan kebijakan NKK/BKK (Normalisasis Kehidupan Kampus) yang melarang keras mahasiswa beraktifitas politik. Dan kebijakan ini terbukti ampuh memasung gerakan-gerakan mahasiswa yang membuat mahasiswa sibuk dengan kegiatan rutinitas kampus sehigga membuat mahasiswa terpenjara oleh sistem yang ada.

Mahasiswa adalah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreatifitas. Mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Sekarang mari kita pertanyakan pada diri kita yang memegang label mahasiswa, sudah seberapa jauh kita mengambil peran dalam diri kita dan lingkungan.

Tantangan Mahasiswa dan Pemuda Dalam dan Usaha Memajukan Bangsa

Pembangunan pemuda mempunyai peran strategis dalam mendukung peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. Pemuda merupakan generasi penerus, penanggung jawab dan pelaku pembangunan masa depan. Kekuatan bangsa di masa mendatang tercermin dari kualitas sumber daya pemuda saat ini. Untuk itu, pemuda harus disiapkan dan diberdayakan agar mampu memiliki kualitas dan keunggulan daya saing guna menghadapi tuntutan, kebutuhan, serta tantangan dan persaingan di era global.Mahasiswa adalah golongan yang harus menjadi garda terdepan dalam melakukan perubahan dikarenakan mahasiswa merupakan kaum yang "eksklusif", hanya 5% dari pemuda yang bisa menyandang status mahasiswa, dan dari jumlah itu bisa dihitung pula berapa persen lagi yang mau mengkaji tentang peran-peran mahasiswa di bangsa dan negaranya ini. Mahasiswa-mahasiswa yang telah sadar tersebut sudah seharusnya tidak lepas tangan begitu saja. Mereka tidak boleh membiarkan bangsa ini melakukan perubahan ke Dalam dunia kemahasiswaan, biasa kita menjumpai perbincangan tentang kebiasaan-kebiasaan yang menjadi budaya di kalangan mahasiswa sebagai kaum intelektual. Kebiasaan yang dimaksud adalah kegiatan membaca, menulis dan berdiskusi. Budaya tersebut menjadi ciri khas bagi mahasiswa karena kesehariannya lebih banyak bergelut dengan suasana yang menunjang berkembangnya pengetahuan.

 

     Dalam realitas dunia kemahasiswaan, budaya membaca, menulis, dan berdiskusi kian menghilang seiring berkembangya zaman.Meskipun tampak sepele namun hal hal seperti itu yang akan dijadikan modal dalam meningkatkan kualitas diri maupun Bangsa. Kini sangat susah ditemui mahasiswa yang membaca buku-buku pergerakan dan buku-buku yang lain. Apalagi mahasiswa yang mendiskusikan tentang segala persoalan yang terjadi disekitarnya. Barangkali mahasiswa sekarang tidak mampu menjadi manajer bagi dirinya sendiri dalam hal mengatur kesibukannya, untuk meluangkan waktu membaca, menulis dan berdiskusi saja mereka tak mampu. faktor yang lain adalah kemalasan yang ,merambati kehidupan mahasiswa, Malas adalah penyakit manusia modern yang terlalu dimanjakan oleh teknologi. Dampaknya kemudian adalah menjadikan mahasiswa malas untuk melestarikan budaya intelektual tersebut.

 

Merosotnya budaya intelektual dikampus tentu berefek pada melemahnya gerakan-gerakan yang dibangun, serta penyusunan program-program yang progresif, untuk menghasilkan Output-Output yang mempuni untuk menghadapi tantangan Zaman, Kurangnya referensi dalam merumuskan strategi dan program kerja untuk mencapai tujuan Organanisasi menjadi penyakit di kalangan mahasiswa akhir-akhir ini. Analisis yang tumpul membuat mahasiswa hanya dipandang sebelah mata dan bukan lagi sebagai Kaum intelektualis ataupun agen perubahan, gambaran diatas merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapai oleh Mahasiswa di Era Globalisasi, apalagi kalau kita melihat Merosotnya Kelembagaan mahasiswa salah satunya disebabkan hilangnya budaya Diskusi, Menulis dan Membaca dikalangan mahasiswa.

 

Tantangan yang terakhir adalah revitalisasi militansi dalam setiap jiwa mahasiswa. Organisasi mahasiswa bukanlah sebuah event organizer apalagi mengingat organisasi Kemahasiswaan merupakan lembaga yang juga Mengkaderisasi mahasiswanya untuk menciptakan Manusia yang berintelektual, bertaqwa dan bertanggung jawab atas bangsa dan negara serta memajukan kampus yang menaunginya. Tidak perlu menjadi mahasiswapun kita mampu untuk menggalang dana, tidak perlu menjadi mahasiswapun kita mampu untuk merancang sebuah event besar. Tidak mengesampingkan manfaat dan pahala yang dilakukan dalam kegiatan sosial, namun ambigu rasanya ketika kita ingin menegaskan kepedulian sosial, terhadap masyarakat yang terkena bencana melalui penggalangan dana di jalan, namun ketika hak-hak masyarakat diinjak-injak oleh para penguasa, mahasiswa terdiam seribu bahasa.

 

Selain itu pula, Sikap pragmatisme dan hedonisme yang dilakukan oleh mahasiswa dewasa ini membuat diriya terjebak dalam ruang praktis tanpa berusahan keluar dari kondisi praktis seperti itu, andri wislawawan pernah menuliskan tentang Gerakan mahasiswa di era Kontemporer, ia mengatakan bahwa Jangankan berbicara tentang intelektualitas, membaca buku saja mungkin sangat jarang. Mahasiswa saat ini terlalu fokus terhadap pengetahuan, namun terlupa akan hal yang paling penting yaitu, ilmu untuk mengimplementasikan pengetahuan tersebut. Budaya intelektual sudah terganti dengan orientasi struktural, bahkan organisasi mahasiswa yang notabene adalah poros revolusi dan penggerak perubahan sosial, malah menjadi seperti sebuah event organizer dengan proposalnya. Jadilah gerakan mahasiswa saat ini semakin terkapar di tengah-tengah zaman yang terus berjalan. Oleh karena itu dituntut untuk meredefinisi ulang makna mahasiswa. Langkah yang paling konkrit yang harus diambil mahasiswa adalah professional.

Perubahan itu sendiri sebenarnya dapat dilihat dari dua pandangan. Pandangan pertama menyatakan bahwa tatanan kehidupan bermasyarakat sangat dipengaruhi oleh hal-hal bersifat materialistik seperti teknologi, misalnya kincir angin akan menciptakan masyarakat feodal, mesin industri akan menciptakan mayarakat kapitalis, internet akan menciptakan menciptakan masyarakat yang informatif, dan lain sebagainya. Pandangan selanjutnya menyatakan bahwa ideologi atau nilai sebagai faktor yang mempengaruhi perubahan. Sebagai mahasiswa nampaknya kita harus bisa mengakomodasi kedua pandangan tersebut demi terjadinya perubahan yang diharapkan. Itu semua karena kita berpotensi lebih untuk mewujudkan hal-hal tersebut.

Sudah jelas kenapa perubahan itu perlu dilakukan dan kenapa pula mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam perubahan tersebut, lantas dalam melakukan perubahan tersebut haruslah dibuat metode yang tidak tergesa-gesa, dimulai dari ruang lingkup terkecil yaitu diri sendiri, lalu menyebar terus hingga akhirnya sampai ke ruang lingkup yang kita harapkan, yaitu bangsa ini.

 

Fungsi Mahasiswa

Berdasarkan tugas perguruan tinggi yang diungkapkan M.Hatta yaitu membentuk manusisa susila dan demokrat yang memiliki keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat, cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan, serta cakap memangku jabatan atau pekerjaan di masyarakat

Berdasarkan pemikiran M.Hatta tersebut, dapat kita sederhanakan bahwa tugas perguruan tinggi adalah membentuk insan akademis, yang selanjutnya hal tersebut akan menjadi sebuah fungsi bagi mahasiswa itu sendiri. Insan akademis itu sendiri memiliki dua ciri yaitu : memiliki sense of crisis, dan selalu mengembangkan dirinya.

 

Kesimpulan dan Saran
    
Pemuda merupakan generasi yang diharapkan bangsa dapat menjadi AGENT OF CHANGE dalam pergerakan kemajuan Negara,melalui berbagai peranannya yang memberikan tindakan positif serta inovasi terampil.Selain kualitas yang mumpuni,Pemuda juga diharapkan mampu menjunjung norma serta nilai nilai kehidupan yang terkandung di dalam Pancasila maupun sumber pengajaran etika luhur sebagaimana yang telah mendarah daging di Indonesia. Guna menghasilkan generasi yang berkompeten di berbagai bidang kehidupan,mampu menggerakkan kemajuan Bangsa,dan mampu mengatasi berbagai rintangan serta tantangan di era globalisasi. Mengingat arus demografi yang akan menghampiri Indonesia diharapkan pemuda tidak hanya terampil namun memiliki wawasan luas sebagai kaum intelektual cerdas dan berkualitas. Sebab itu Mahasiswa juga menjadi pusat perhatian dunia dalam memajukan Bangsa.

Beragam peran yang seharusnya di atasi oleh generasi muda di zaman ini tak luput menghadapi berbagai rintangan  pula. Tentunya hal ini menjadi tugas yang mesti diemban oleh seluruh pemuda yang ada di Indonesia.

     Sudah sepantasnya kita sebagai generasi muda,pembangun masa depan Bangsa,penggerak progres Negara,dan Kaum Intelektual mampu memberikan peranan positif dalam mengarahkan Bangsa Indonesia ke masa depan yang lebih cerah.Tak hanya menggali berbagai potensi diri namun mampu menjunjung tinggi nilai nilai luhur,norma dan pengajaran serta etika.Sebagai Duta Pemuda Indonesia Kalimantan Barat 2018 saya telah banyak mendapat ilmu,wawasan,dan pengajaran di bidang kepemudaan.Tentunya saya mengajak seluruh kaum muda serta Mahasiswa dalam mengisi kemerdekaan kita Indonesia,mulai dari sedini mungkin. Tak perlu langsung ke arah yang besar namun mulai dari hal sekecil mungkin tetapi dapat berdampak luas bagi sekitar. Pemuda Indonesia memiliki potensi dan kemampuan yang luar,bukan tidak mungkin kita mampu mengarahkan Bangsa dan Negara kita kearah kemajuan Dunia.Melalui tekad,kerja keras,usaha,serta doa kepada yang Maha Esa.Inovasi,Kreativitas,serta kualitas pemuda tiada ada batasnya.Marilah menjadi Pemuda/Mahasiswa yang bertanggung jawab,kritis,bijak,dan mampu memberikan pengaruh positif terhadap kemajuan Bangsa,guna menjadikan Bangsa Indonesia sebagai pusat perhatian dunia.

 

"Beri aku 1.000 Orang Tua,niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya.Beri aku 10 Pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia"

(Ir. Soekarno)

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar