Selasa, 16 Oktober 2018

A181710013- Ketidakadilan terhadap penegak hukum

Asa Mustika telah mengirimi Anda email melalui mode rahasia Gmail:


Pesan ini akan dikirim pada tanggal 2018 Okt 16 pukul 20:21:34 PDT
Anda dapat membukanya dengan mengklik link berikut. Link ini hanya berfungsi untuk fajrinmh.classfm@blogger.com.

Lihat email

Mode rahasia Gmail memberi Anda lebih banyak kontrol atas pesan yang dikirim. Tetapkan waktu habis masa berlaku, nonaktifkan pencetakan atau penerusan pesan, dan banyak lagi. Pelajari lebih lanjut
Gmail: Email oleh Google
Penggunaannya tunduk pada Kebijakan Privasi Google
Google LLC, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, USA
Anda menerima pesan ini karena seseorang mengirimi Anda email melalui mode rahasia Gmail.
Logo Google

B 181710058 Upacara Ngaben





Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.

A181710013- Ketidakadilan Penegak Hukum

Hukum di Indonesia nampak nya semangkin lama semakin miris itu di karena kan ketidakadilan yang telah terjadi . Turun nya kepercayaan masyarakat terhadap penegak hukum . Hal ini di buktikan dengan adanya kasus kasus korupsi,kriminalitas dll. Hukum di Indonesia bukan nya mendapatkan pujian akan tetapi Banyak mendapatkan kritikan yang sangat pedas karena adanya ketidakadilan yang di rasakan oleh masyarkat . Tak asing jika kita mendengarkan slogan masyarakat yang di mana hukum itu bisa di beli . Hal ini dapat di lihat sebagian penguasa di Indonesia . Dia berupaya untuk memperkaya diri sendiri tanpa memikirkan orang lain .menurut saya hukum di Indonesia ini sama seperti apa yang di kemukakan oleh filsuf Plato bahawa hukum adalah jaring laba-laba yang hanya mampu menjerat yang lemah tetapi akan robek jika menjerat yang kaya dan yang kuat .hal ini dapat dikaitkan dengan dengan berbagai persoalan yang ada di Indonesia,salah satunya ialah ada orang biasa yang ketahuan pencurian kecil seperti contoh nya anak di bawah umur yang bernama Hamdani yang ketahuan mencuri sendal jepit yang bolong milik penguasa dan Basari di Kediri yang mencuri dua biji semangka langsung di tangkap dan di hukum seberat berat nya . Bandingkan dengan seorang pejabat negara yang melakukan pencurian dengan korupsi milyaran rupiah bahkan triliunan tidak diberikan hukuman yang setimpal mereka juga masih bisa berkeliaran jika pun mereka di penjara mereka masih mendapatkan fasilitas yang enak di penjara contoh nya seperti Luthfi Hasan ishaaq yang mendapatkan sel mewah di lapas sukamiskin. Saya hanya mengambil dari dua contoh tersebut hal itu sudah mewakili bagaimana penegak hukum yang hanya memikirkan politik Nya saja yang hanya memperkaya dirinya saja tanpa memikirkan rakyat nya terutama rakyat yang lemah .yang tak paham dengan keadaan hukum.kualitas penegak hukum yang buruk seperti ini akan sangat berpengaruh terhadap kekuatan dari demokrasi di Indonesia sikap dan mental seperti inilah yang dapat merusak para penegak hukum .penegak hukum yang memperjualbelikan hukum itu sama dengan merusak keadilan . Ketika kondisi keadilan terus menerus di hindari bukan hal yang tidak mungkin untuk pertahanan dan keamanan bangsa menjadi taruhannya.dari ketidakadilan ini lah yang membuat sebagian masyarkat membuat perlawanan perlawanan yang menjadikan masyarakat menjadi anarki atau kekerasan yang kontra produktif terhadap pembangunan bangsa. Situasi ini adalah permasalahan yang sangat besar di Indonesia .jangan pernah terlena dengan perkembangan zaman .Bangkitlah penegakan hukum Negri ku Indonesia karena kami cinta bangsa Indonesia dan bangga menjadi bangsa indonesia dan kami penerus bangsa siap untuk menegakkn hukum dengan seadil adilnya. 


  Di buat oleh : Asa Mustika (A181710013)
                           16/Oktober 2018 

B. 181710020 - Nilai – Nilai Pancasila Yang Terkandung Pada Tradisi Perang Topat

Tradisi Perang Topat merupakan salah satu rangkain dengan Upacara Pujawali, sebuah acara adat  yang diadakan di Pura Lingsar, Lombok , Nusa Tenggara Barat.  Perang ini merupakan simbol perdamaian antara Etnis Sasak Islam penganut Wetu Telu dan Etnis Bali beragama Hindu. Acara ini dilakukan pada sore hari, setiap bulan purnama ke tujuh dalam penanggalan Suku Sasak . Sore hari yang merupakan puncak acara yang dilakukan setelah salat ashar atau dalam bahasa Sasak  "rarak kembang waru" (gugur bunga waru). Masyarakat Lombok memiliki kepercayaan bahwa gugurnya bunga waru pada sore hari sebagai bentuk kepatuhan pada hukum alam semesta. Ribuan umat Hindu dan Muslim memenuhi Pura Lingsar, dua komunitas umat beda kepercayaan ini menggelar prosesi upacara Puja Wali, sebagai ungkapan atas puji syukur limpahan berkah dari sang pencipta.

'Perang' yang dimaksud dilakukan dengan saling melempar ketupat di antara masyarakat muslim dengan masyarakat hindu. Ketupat yang telah digunakan untuk berperang seringkali diperebutkan, karena dipercaya bisa membawa kesuburan bagi tanaman agar hasil panennya bisa maksimal. Kepercayaan ini sudah berlangsung ratusan tahun, dan masih terus dijalankan.

Dalam tradisi perang topat kita dapat memperoleh nilai nilai dasar pancasila yaitu pada sila ke-3 " Persatuan Indonesia ". melalui tradisi perang topat kita dapat malihat adanya rasa kebersamaan dan kerja sama untuk mendapat tujuan yang sama, yakni mendapat keselamatan dan kesejahteraan walaupun meraka berasal dari etnis dan agama berbeda. 

B 181710090 'Suku Kajang'

'Suku Kajang'

Nama : ROHMAD APRIANDI

NIM    : 181710090

           Suku ini tinggal di Pedalaman Bulukumba, Sulawesi Selatan. Mayoritas suku ini masih menetap di Desa Tana Toa dan masih hidup dengan cara-cara yang tradisional. Namun terlepas dari primitifnya suku ini, atura-aturan hidup sudah berlaku untuk mengatur kehidupan Suku Kajang. Hanya saja suku ini begitu menolak peradaban, bahkan ketika ada warga yang ingin berkunjung pun tidak dapat menggunakan alas kaki. Warna hitam menjadi kewajiban dalam berpakaian, karena suku ini percaya bahwa warna hitam menggambarkan kesederhanaan dan persamaan.




Menurut saya, dengan adanya tradisi dan budaya 'Suku Kajang' di Negara Indonesia terhadap nilai pancasila. Mencerminkan bahwa Negara Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang sangat harmonis. Dan dimanapun kita hidup dengan memijakkan kaki di wilayah tertentu, kita harus mengikuti serta taat terhadap aturan se-tempat. Seperti halnya pada nilai pancasila yaitu pada sila ke-2, dan norma-norma yang berlaku pada Negara Republik Indoneisa. 





B 181710084 Kebudayaan menganjan dayak pesaguan Kalimantan Barat


        Menganjan adalah ritual syukuran  agar arwah masuk ke seruga dalam sebayan tujoh(surga, bahasa Pesaguan). "Dalam ritual menganjan, masyarakat Dayak Pesaguan diingatkan akan pengorbanan jiwa raga orang Tuluyan yang selalu dijadikan tumbal dalam setiap ritual menganjan,"jelas Gemalo Nius, kepala adat kampung Serengkah Kanan (55 tahun). Menganjan dilakukan pada saat kematian atau beberapa tahun kemudian. Jika saat kematian, maka menganjan dilakukan jika pembuatans andung atau tambak telah selesai. Artinya butuh waktutiga atau empat hari. Tambak adalah bangunan bujur sangkar dengan ukiran motif di dindingnya yang diletakkan di pusara makam dan di bagian atasnya diberi atap.
      Secara sederhana makna menganjan adalah ungkapankemenangan atas maut.Dengan menganjan dimaksudkan agar suasanaduka dalam masa berkabung diganti dengan suasanariang gembira.Menganjan juga untuk melepaskansemacam ikatan yang disebut pantang pamali.Setelah menganjan orang yang berkabung boleh bersukaria, termasuk boleh menikah lagi,"jelas Nius yang memimpin seluruh prosesi menganjan.
      Ritual menganjan yang terbaru terjadi di Kampung Serengkah Kanan, Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, 450 km Selatan Kota Pontianak tanggal 6-8 Juli 2012. Ada empat orang yang dikanjakan, yakni almarhum Gando Bakah Berandong Marsianus Silan, Salesta Ita, Petrus dan Dalmasius Itan. Silan adalah kepala adat kampung Serengkah Kanan selama sembilan tahun; sedangkan Ita, Petrus dan Itan adalah anaknya. Tuan rumah mengundang warga dari 9 kampung. Karena itulah, ribuan orang berkumpul di sana. Penulis mengikuti seluruh prosesi ritual ini.
.
       Adapun acara yang paling di gemari dalam menganjan ini adalah Bedansai.  Bedansai merupakan nama Lain dari bergoyang mengelilingi tambak yang sudah di buat sesuai irama gong yang di pukul berirama sehingga menghasilkan bunyi yang sangat indah, sehingga bisa membuat orang yng mendengar irama tersebut bergoyang dengan asiknya.
       Terkadang ratusan hingga ribuan orang baik dari kalangan anak-anak, remaja,orang Dewasa, hingga lanjut usiapun datang untuk menghadiri acara menganjan tersebut untuk bergembiraria memeriahkan ritual menganjan. Berbagai golongan ras dari golongan apa saja baik orang dayak maupun orang melayu dan orang luar negri sekalipun hadir untuk menikmati ritual menganjan tersebut.  Acara bedansai biasanya dilakukan selama 3 hari 2 malam adapun acara akirnya adalah menebang jarau.  Adapun pengertian Jarau adalah sebuah pohon batang pinang yang digantungi  berbagai ragam makanan ringan dan perlengkapan rumah tangga, penebangan jarau ini yang sangat mengasikan karena orang berebutan mengambil buah dari jarau.  Jumlah Jarau bisa mencapai ratusan batang atau  lebih tergantung sumbangan desa yang di undang. Hingga jarau habis di tebang berarti pertanda acara ritual menganjan sudah selesai.
Jadi kebudayan menganjan mengandung nilai panca sila yang ke 3 dan ke 4  "  PERSATUAN INDONESIA. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN,PERWAKILAN". 
Adapun alasan saya memilih kebudayaan ini karena, mengandung nilain sila ke 3 dan ke 4.  kebudayaan ini sangat menyenangkan untuk di ikuti dan di jaga ke aslian-nya dari budaya Dayak kalimantan barat khususnya di Kabupaten KETAPANG. 

B 181710084 Kebudayaan enganjan dayak pesaguan Kalimantan Barat


        Menganjan adalah ritual syukuran  agar arwah masuk ke seruga dalam sebayan tujoh(surga, bahasa Pesaguan). "Dalam ritual menganjan, masyarakat Dayak Pesaguan diingatkan akan pengorbanan jiwa raga orang Tuluyan yang selalu dijadikan tumbal dalam setiap ritual menganjan,"jelas Gemalo Nius, kepala adat kampung Serengkah Kanan (55 tahun). Menganjan dilakukan pada saat kematian atau beberapa tahun kemudian. Jika saat kematian, maka menganjan dilakukan jika pembuatans andung atau tambak telah selesai. Artinya butuh waktutiga atau empat hari. Tambak adalah bangunan bujur sangkar dengan ukiran motif di dindingnya yang diletakkan di pusara makam dan di bagian atasnya diberi atap.
      Secara sederhana makna menganjan adalah ungkapankemenangan atas maut.Dengan menganjan dimaksudkan agar suasanaduka dalam masa berkabung diganti dengan suasanariang gembira.Menganjan juga untuk melepaskansemacam ikatan yang disebut pantang pamali.Setelah menganjan orang yang berkabung boleh bersukaria, termasuk boleh menikah lagi,"jelas Nius yang memimpin seluruh prosesi menganjan.
      Ritual menganjan yang terbaru terjadi di Kampung Serengkah Kanan, Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, 450 km Selatan Kota Pontianak tanggal 6-8 Juli 2012. Ada empat orang yang dikanjakan, yakni almarhum Gando Bakah Berandong Marsianus Silan, Salesta Ita, Petrus dan Dalmasius Itan. Silan adalah kepala adat kampung Serengkah Kanan selama sembilan tahun; sedangkan Ita, Petrus dan Itan adalah anaknya. Tuan rumah mengundang warga dari 9 kampung. Karena itulah, ribuan orang berkumpul di sana. Penulis mengikuti seluruh prosesi ritual ini.
.
       Adapun acara yang paling di gemari dalam menganjan ini adalah Bedansai.  Bedansai merupakan nama Lain dari bergoyang mengelilingi tambak yang sudah di buat sesuai irama gong yang di pukul berirama sehingga menghasilkan bunyi yang sangat indah, sehingga bisa membuat orang yng mendengar irama tersebut bergoyang dengan asiknya.
       Terkadang ratusan hingga ribuan orang baik dari kalangan anak-anak, remaja,orang Dewasa, hingga lanjut usiapun datang untuk menghadiri acara menganjan tersebut untuk bergembiraria memeriahkan ritual menganjan. Berbagai golongan ras dari golongan apa saja baik orang dayak maupun orang melayu dan orang luar negri sekalipun hadir untuk menikmati ritual menganjan tersebut.  Acara bedansai biasanya dilakukan selama 3 hari 2 malam adapun acara akirnya adalah menebang jarau.  Adapun pengertian Jarau adalah sebuah pohon batang pinang yang digantungi  berbagai ragam makanan ringan dan perlengkapan rumah tangga, penebangan jarau ini yang sangat mengasikan karena orang berebutan mengambil buah dari jarau.  Jumlah Jarau bisa mencapai ratusan batang atau  lebih tergantung sumbangan desa yang di undang. Hingga jarau habis di tebang berarti pertanda acara ritual menganjan sudah selesai.
Jadi kebudayan menganjan mengandung nilai panca sila yang ke 3 dan ke 4  "  PERSATUAN INDONESIA. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN,PERWAKILAN". 
Adapun alasan saya memilih kebudayaan ini karena, mengandung nilain sila ke 3 dan ke 4.  kebudayaan ini sangat menyenangkan untuk di ikuti dan di jaga ke aslian-nya dari budaya Dayak kalimantan barat khususnya di Kabupaten KETAPANG. 

B181710050- KEBUDAYAAN TARI BEDANA PROVINSI LAMPUNG

Tari Bedana - Daerah Lampung. Tari Bedana adalah tarian yang berasal dari daerah Lampung. Tari ini merupakan tari muda-mudi Lampung. Tarian ini biasa dibawakan oleh pemuda-pemudi dalam acara-acara adat dan acara-acara yang tidak resmi sebagai ungkapan rasa gembira.
Tari Bedana adalah salah satu jenis seni Tari masyarakat Suku Lampung selain tari cangget Lampung, baik Lampung Pepadun maupun Lampung Sebatin. Namun masing-masing memiliki karakteristik, baik dari alat musik yang digunakan maupun gerakan tarinya.

Menurut informasi, Tari Bedana masyarakat Lampung Pepadun memiliki warna musik dan gerak yang lebih kaya. Hal ini dapat dimaklumi karena watak khas masyarakat ini lebih terbuka dan berani dibandingkan masyarakat Lampung Sebatin. Masyarakat yang disebutkan terakhir ini dikenal lebih halus perangainya, dan cenderung membatasi diri. Namun pada umumnya mereka semua ramah dan baik hati.

Tari Bedana adalah perwujudan luapan sukacita atas wiraga (gerak badan) untuk mencapai ekstase, dalam batas-batas tertentu ketika menari diiringi gamelan khasnya, jiwa kita seperti mengembarai lembah-lembah hijau di bawah kaki Gunung Rajabasa, semua berubah indah. Riang.

Tari bedana sebagai salah satu tarian daerah Lampung yang diyakini bernapaskan agama Islam merupakan tari tradisional, mencerminkan tata kehidupan masyarakat Lampung yang ramah dan terbuka sebagai simbol persahabatan dan pergaulan. Pada tari ini tergambar nilai akulturasi antara tata cara dan pranata sosio- kultural adat gaul anak muda Lampung dengan komitmen beragama.
Tari Bedana Tari Berpasangan Daerah Lampung
Menari adalah menyusun gerak ritmis tubuh menjadi satu kesatuan yang utuh dan harmonis. Susunan unsur gerak tersebut bersifat ritmis yang sangat ditentukan oleh keberaturan tempo (waktu) dan ditentukan dengan ketukan.Dalam menari juga dibutuhkan music pengiring yang berfungsi member irama atau keberaturan ketukan sebuah tari yang diiringinya.
Fungsi Tari Bedana
Sebagai sarana hiburan, kesenian rakyat yang akrab dan bersatu serta mengandung nilai budaya yang dapat dijadikan cara dalam menginterprestasikan pergaulan, persahabatan, dan kasih saying.
Sejarah
Menutut sejarah, kabarnya Tari Bedana hidup dan berkembang di daerah Lampung seiring dengan masuknya agama Islam.Pada mulanya Tari Bedana ditarikan oleh laki-laki secara berpasangan/kelompok,dan hanya dapat disaksikan oleh keluarga saja.Tari Bedana ditarikan pada saat anggota keluarga hatam Al-Qur'an. Melalui perkembangan zaman sekarang Tari bedana dapat ditarikan oleh laki-laki dan perempuan secara berpasangan/kelompok dan dapat disaksikan oleh masyarakat umum.
Sinopsis
Tari Bedana merupakan tari tradisional yang bernafaskan Islam,mencerminkan tata kehidupan masyarakat Lampung yang ramah dan terbuka sebagai simbol persahabatan dan pergaulan anak muda Lampung dengan komitmen beragama.
Lagu Pengiring Tari
Lagu dalam tari Bedana merupakan keharusan,karena lagu yang dilantunkan dapat merupakan panduan untuk perubahan gerak atau komposisi.Biasanya lagu yang mengiringi tari Bedana bersifat gembira yang bersumber dari salawat nabi, sagata, adi-adi,wayak atau pantun seperti lagu penayuhan,lagu mata kipt,lagu bedana dan lain-lain.
Nilai pancasila yang terkandung dalam kebudayaan tersebut menurut  saya adalah persatuan indonesia karena dalam tari tersebut tujuannya untuk mempersatukan anak muda di daerah lampung dan tari tersebut mengandung nlai-nilai persatuan. 
Mengapa saya memilih kebudayan tersebut karena dalam tari tersebut mengandung banyak nilai-nilai persatuan dan kebersamaan,dan juga saya memilih tari Bedana mengandung persahabat dan pergaulan anak muda Lampung dengan komitmen beragama, makanya saya memilih tari Bedana karena bagus di mata masyarakat dan di mata pencinta tari di Indonesia.




B181710042- KEBUDAYAAN BAMBU GILA PROVINSI MALUKU

Bambu Gila adalah salah satu kesenian tradisional yang berasal dari daeerah Maluku. Selain kaya akan nilai seni, kesenian satu ini kental akan kesan mistis dengan menggunakan bambu sebagai medianya. Bambu Gila ini merupakan salah satu kesenian tradisional yang cukup terkenal di daerah Maluku dan sering ditampilkan di berbagai acara adat, maupun hiburan
Sejarah kesenian bambu gila ini berasal dari tradisi lama masyarakat Maluku. Menurut sejarahnya, kesenian ini sudah ada sebelum masuknya agama islam dan kristen di daerah Maluku. Pada saat itu masyarakat Maluku masih mengenal Animisme dan Dinamisme dalam kehidupan spiritual mereka. Konon bambu gila ini dulunya tidak hanya dilakukan sebagai atraksi atau hiburan, Bambu gila ini juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat disana. Terutama pada pekerjaan yang terkesan berat seperti memindahkan kapal, menarik kapal, bahkan untuk melawan para musuh saat perang. Namun seiring masuknya agama islam dan kristen di Maluku, tradisi tersebut lebih difungsikan sebagai atraksi seni atau hiburan rakyat.
Pertunjukan kesenian bambu gila ini biasanya dibawakan oleh para lelaki yang terdiri 7 orang dan 1 orang bertindak sebagai pawang. Pawang ini nantinya akan bertugas membacakan mantra, dan memasukan roh kedalam bambu dan menjinakkannya. Dalam pertunjukan tersebut biasanya diiringi oleh musik tradisional seperti tifa, genderang, gong dan lain-lain. dan kostum yang digunakan pemain bambu gila adalah tidak memakai baju, namun hanya menggunakan celana dan ikat kepala. Kostum tersebut didominasi oleh warna merah.
Nilai Pancasila yang terkandung dalam kebudayaan tersebut menurut saya adalah Ketuhanan yang maha esa dan Pesatuan Indonesia karena dalam kebudayaan tesebut pada jaman dahulu ditunjukan untuk upacara adat yang besifat sakral yang mempercayai terhadap roh-roh. Dan nilai Persatuannya adalah karena dalam permain tersebut mengajarkan agar pemainnya saling kompak dan permainan tersebut tidak mengenal status dan pangkat semua kedudkannya sama dan saling bersatu untuk memainkan permainan tersebut.
Mengapa saya mengambil kebudayaan ini?
Karena  saya tertarik untuk mengetahuinya secara jelas bagaimana permainan tersebut dan cara memainkannya. Dan juga di dalam kegiatan tersebut kita diajarakan untuk saling kompak dan berkerja sama. Kebudayaan ini juga salah satu alat untuk mempersatukan masyarakatnya dalam kegiatan apapun.

B 181710084 kebudayaan menganjan dayak pesaguan Kalimantan Barat

BUDAYA MENGANJAN DAYAK PESAGUAN KALIMANTAN BARAT
NAMA  : CRISTOVER JHODI WIJAYA
NIM      : 181710084
KELAS   : B
        Menganjan adalah ritual syukuran  agar arwah masuk ke seruga dalam sebayan tujoh(surga, bahasa Pesaguan). "Dalam ritual menganjan, masyarakat Dayak Pesaguan diingatkan akan pengorbanan jiwa raga orang Tuluyan yang selalu dijadikan tumbal dalam setiap ritual menganjan,"jelas Gemalo Nius, kepala adat kampung Serengkah Kanan (55 tahun). Menganjan dilakukan pada saat kematian atau beberapa tahun kemudian. Jika saat kematian, maka menganjan dilakukan jika pembuatans andung atau tambak telah selesai. Artinya butuh waktutiga atau empat hari. Tambak adalah bangunan bujur sangkar dengan ukiran motif di dindingnya yang diletakkan di pusara makam dan di bagian atasnya diberi atap.
      Secara sederhana makna menganjan adalah ungkapankemenangan atas maut.Dengan menganjan dimaksudkan agar suasanaduka dalam masa berkabung diganti dengan suasanariang gembira.Menganjan juga untuk melepaskansemacam ikatan yang disebut pantang pamali.Setelah menganjan orang yang berkabung boleh bersukaria, termasuk boleh menikah lagi,"jelas Nius yang memimpin seluruh prosesi menganjan.
      Ritual menganjan yang terbaru terjadi di Kampung Serengkah Kanan, Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, 450 km Selatan Kota Pontianak tanggal 6-8 Juli 2012. Ada empat orang yang dikanjakan, yakni almarhum Gando Bakah Berandong Marsianus Silan, Salesta Ita, Petrus dan Dalmasius Itan. Silan adalah kepala adat kampung Serengkah Kanan selama sembilan tahun; sedangkan Ita, Petrus dan Itan adalah anaknya. Tuan rumah mengundang warga dari 9 kampung. Karena itulah, ribuan orang berkumpul di sana. Penulis mengikuti seluruh prosesi ritual ini.
.
       Adapun acara yang paling di gemari dalam menganjan ini adalah Bedansai.  Bedansai merupakan nama Lain dari bergoyang mengelilingi tambak yang sudah di buat sesuai irama gong yang di pukul berirama sehingga menghasilkan bunyi yang sangat indah, sehingga bisa membuat orang yng mendengar irama tersebut bergoyang dengan asiknya.
       Terkadang ratusan hingga ribuan orang baik dari kalangan anak-anak, remaja,orang Dewasa, hingga lanjut usiapun datang untuk menghadiri acara menganjan tersebut untuk bergembiraria memeriahkan ritual menganjan. Berbagai golongan ras dari golongan apa saja baik orang dayak maupun orang melayu dan orang luar negri sekalipun hadir untuk menikmati ritual menganjan tersebut.  Acara bedansai biasanya dilakukan selama 3 hari 2 malam adapun acara akirnya adalah menebang jarau.  Adapun pengertian Jarau adalah sebuah pohon batang pinang yang digantungi  berbagai ragam makanan ringan dan perlengkapan rumah tangga, penebangan jarau ini yang sangat mengasikan karena orang berebutan mengambil buah dari jarau.  Jumlah Jarau bisa mencapai ratusan batang atau  lebih tergantung sumbangan desa yang di undang. Hingga jarau habis di tebang berarti pertanda acara ritual menganjan sudah selesai.
Jadi kebudayan menganjan mengandung nilai panca sila yang ke 3 dan ke 4  "  PERSATUAN INDONESIA. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN,PERWAKILAN". 
Adapun alasan saya memilih kebudayaan ini karena, mengandung nilain sila ke 3 dan ke 4.  kebudayaan ini sangat menyenangkan untuk di ikuti dan di jaga ke aslian-nya dari budaya Dayak kalimantan barat khususnya di Kabupaten KETAPANG.