Bambu Gila adalah salah satu kesenian tradisional yang berasal dari daeerah Maluku. Selain kaya akan nilai seni, kesenian satu ini kental akan kesan mistis dengan menggunakan bambu sebagai medianya. Bambu Gila ini merupakan salah satu kesenian tradisional yang cukup terkenal di daerah Maluku dan sering ditampilkan di berbagai acara adat, maupun hiburan
Sejarah kesenian bambu gila ini berasal dari tradisi lama masyarakat Maluku. Menurut sejarahnya, kesenian ini sudah ada sebelum masuknya agama islam dan kristen di daerah Maluku. Pada saat itu masyarakat Maluku masih mengenal Animisme dan Dinamisme dalam kehidupan spiritual mereka. Konon bambu gila ini dulunya tidak hanya dilakukan sebagai atraksi atau hiburan, Bambu gila ini juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat disana. Terutama pada pekerjaan yang terkesan berat seperti memindahkan kapal, menarik kapal, bahkan untuk melawan para musuh saat perang. Namun seiring masuknya agama islam dan kristen di Maluku, tradisi tersebut lebih difungsikan sebagai atraksi seni atau hiburan rakyat.
Pertunjukan kesenian bambu gila ini biasanya dibawakan oleh para lelaki yang terdiri 7 orang dan 1 orang bertindak sebagai pawang. Pawang ini nantinya akan bertugas membacakan mantra, dan memasukan roh kedalam bambu dan menjinakkannya. Dalam pertunjukan tersebut biasanya diiringi oleh musik tradisional seperti tifa, genderang, gong dan lain-lain. dan kostum yang digunakan pemain bambu gila adalah tidak memakai baju, namun hanya menggunakan celana dan ikat kepala. Kostum tersebut didominasi oleh warna merah.
Nilai Pancasila yang terkandung dalam kebudayaan tersebut menurut saya adalah Ketuhanan yang maha esa dan Pesatuan Indonesia karena dalam kebudayaan tesebut pada jaman dahulu ditunjukan untuk upacara adat yang besifat sakral yang mempercayai terhadap roh-roh. Dan nilai Persatuannya adalah karena dalam permain tersebut mengajarkan agar pemainnya saling kompak dan permainan tersebut tidak mengenal status dan pangkat semua kedudkannya sama dan saling bersatu untuk memainkan permainan tersebut.
Mengapa saya mengambil kebudayaan ini?
Karena saya tertarik untuk mengetahuinya secara jelas bagaimana permainan tersebut dan cara memainkannya. Dan juga di dalam kegiatan tersebut kita diajarakan untuk saling kompak dan berkerja sama. Kebudayaan ini juga salah satu alat untuk mempersatukan masyarakatnya dalam kegiatan apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar