Studi banding sitem kewarganegaraan antara Negara Indonesia dan Negara Kanada
Sistem pendidikan Kanada mencakup baik sekolah yang dibiayai oleh negara maupun sekolah swasta, mulai dari taman kanak-kanak sampai pra-universitas, Pendidikan adalah tanggung jawab provinsi dibawah undang-undang Kanada, yang berarti ada perbedaan nyata dalam sistem-sistem pendidikan di Provinsi yang berlainan, Tetapi tarafnya diseluruh negara secara keseluruhan tinggi.
Umumnya anak-anak Kanada masuk taman kanak-kanak untuk satu atau dua tahun pada usia empat atau lima tahun secara sukarela. Semua anak mulai Kelas Satu pada usia enam tahun. Tahun ajaran biasanya berlangsung mulai bulan September sampai bulan Juni tahun berikutnya, tetapi kadang-kadang penerimaan murid dalam bulan Januari juga mungkin. Sekolah lanjutan menengah sampai dengan kelas 11, 12 atau 13, tergantung pada provinsinya, Dari sini, para pelajar dapat masuk universitas, perguruan tinggi atau belajar di Cegep. Cegep adalah singkatan dalam bahasa Perancis untuk Perguruan Tinggi Pendidikan Umum dan Kejuruan (College of General and Vocational Education), yaitu pendidikan umum dua tahun atau pendidikan teknis tiga tahun diantara sekolah lanjutan atas dan universitas. Provinsi Quebec mempunyai sistem Cegep.
Mutu Pendidikan yang Tinggi
Institusi pendidikan di Kanada tidak diberi rangking resmi, karena semua institusi pendidikan di Kanada menawarkan program dengan kualitas tinggi. Ketika anda memilih sekolah di Kanada, pertimbangkan tipe, besarnya, dan lokasi institusi tersebut. Jika anda tertarik pada bidang studi khusus, carilah informasi mengenai sekolah mana yang lebih banyak menawarkan disiplin ilmu tersebut.
Belajar dan Melakukan Riset di Kanada. Pilihlah Kanada karena kualifikasi akademis yang diakui diseluruh dunia. Nikmatilah suasana lingkungan beraneka budaya yang unik di sebuah negara yang aman dan indah. Setiap tahunnya, lebih dari 200.000 pelajar dan peneliti internasional memilih untuk belajar di Kanada. Bayangkanlah kunci masa depanmu di Kanada.
Belajar di Kanada merupakan pengalaman yang menyenangkan dan berharga bagi para pelajar dari seluruh dunia. Bacalah kisah-kisah para pelajar internasional yang sudah memilih untuk belajar di Kanada atau bergabunglah bersama kami pada Pameran Pendidikan Kanada yang akan dilaksanakan di wilayah Anda!
Langkah-Langkah untuk Belajar dan Melakukan Riset di Kanada
Carilah informasi resmi mengenai apa yang dibutuhkan untuk belajar dan melakukan riset di luar negeri untuk semua tingkat pendidikan yang ada di Kanada melalui website Education in Canada kami
- Pilihlah sebuah program dan sekolah yang sesuai dengan minat Anda.
- Cari tahu berapa biayanya untuk belajar di Kanada berdasarkan pilihan yang diambil.
- Mengurus ijin belajar dan persyaratan dokumen lainnya untuk masuk ke Kanada.
- Carilah beasiswa yang ada untuk mahasiswa atau peneliti internasional yang sangat berhasil.
- Pelajari mengenai peluang bekerja dan belajar bagi para mahasiswa dan lulusan.
Mengapa Kanada?
Reputasi pendidikan Kanada didasarkan oleh kualitas dan pengakuan atas keunggulan di semua sektor pendidikan. Ijazah dari Kanada dihargai diseluruh dunia. Para pendidik internasional sering memilih Kanada sebagai mitra penelitian dan kerjasama. Inilah mengapa:
- Para pelajar tingkat dasar dan menengah (K-12) di Kanada senantiasa berada pada peringkat diantara lima juara akademis top dunia dalam hal membaca, matematika dan ilmu pengetahuan didalam Organisasi untuk Program Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) untuk Kajian Pelajar Internasional. Para pelajar internasional dapat memperoleh manfaat dari lingkungan yang kondusif yang berfokus pada pembelajaran yang berpusat pada siswa.
- Universitas Kanada berada di jajaran yang terbaik di dunia. Pada tahun 2012, 4 universitas Kanada menempati ranking dalam the Top 100 dari Penetapan Ranking ARWU Shanghai dan 22 didalam the Top 500; 3 berada di ranking the Top 50 pada Penetapan Ranking Universitas QS dan 20 dalam the Top 500; dan 5 menempati ranking dalam the Top 100 dari Penetapan Ranking Universitas Dunia Pendidikan Tinggi Times, dan 8 dalam the Top 200.
- Universitas kami memiliki hubungan global dengan lebih dari 5,000 kesepakatan kerjasama aktif internasional dengan mitra-mitra di seluruh dunia.
- Sekolah tinggi, politeknik, dan cégeps (Collège d'enseignement général et professionnel) - Sekolah Tinggi Umum dan Kejuruan di propinsi Quebec di Kanada menawarkan program yang sejalan dengan dunia industri, berfokus pada karir dengan tingkat pertumbuhan riset terapan yang diarahkan untuk menyelesaikan masalah industri. Lebih dari 90% dari lulusan sekolah tinggi Kanada bekerja di bidang studi mereka dalam waktu enam bulan setelah diwisuda dan 93% dari para pengusaha merasa puas dengan para lulusan ini.
- Sekolah bahasa di Kanada merupakan ahlinya dibidang pelatihan bahasa di semua tingkat, dengan menyajikan beragam program dalam bahasa Inggris dan Perancis untuk studi lanjutan, pengembangan pribadi atau persiapan usaha.
Pendidikan didalam Sumber Daya Kanada
- EduCanada merupakan sumber informasi komprehensif bagi pelajar dan peneliti internasional yang mencari peluang pendidikan di Kanada. Carilah semua hal yang Anda butuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan studi dan penelitian Anda.
- Hubungi salah satu Kantor Kanada di luar negeri yang ada di negara Anda untuk mempelajari cara mendapatkan ijin belajar, aplikasi visa pemukim sementara atau biaya proses dan waktunya..
- Canadian Information Centre for International Credentials (Pusat Informasi Kanada untuk Surat Keterangan Internasional (CICIC) merupakan Sarana Rujukan Internasional untuk informasi mengenai belajar di Kanada, bekerja di Kanada; juga untuk penilaian dan pengakuan surat keterangan/ijazah akademik dari luar negeri. CICIC merupakan satu unit dari Council of Ministers of Education, Canada - Dewan Menteri Pendidikan, Kanada (CMEC).
Informasi lebih lanjut tentang Program Pendidikan dan Kaum Muda di Kanada
- Beasiswa: Beasiswa Internasional yang tersedia bagi pelajar dan peneliti internasional yang terbaik dan terpandai untuk belajar dan melakukan riset di Kanada.
- Bekerja dan Melakukan Perjalanan di Canada: Pernahkah Anda bermimpi akan hidup dan bekerja di luar negeri? International Experience Canada - Pengalaman Internasional-Kanada memberikan informasi dan sumber-sumber yang Anda butuhkan untuk melakukan perjalanan dan bekerja di Kanada.
· Banyak orang berkata bahwa menuntut ilmu di negara maju lebih berat daripada di Indonesia. Target yang tinggi menjadi salah satu parameter dalam perbandingan itu. Beberapa orang melihat dari perbedaan kultur yang biasa mempengaruhi cara belajar dan mengajar. Bagaimana jika saya mengatakan bahwa belajar di Indonesia ternyata lebih berat daripada di negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Australia, Canada, dll? Aneh? Mungkin! Ganjil? Bisa jadi! Menurut saya, yang membuat belajar di Indonesia menjadi lebih berat adalah ketidaksinkronan antara teori dan praktek. Ketidaksinkronan ini membuat siswa ditempatkan pada posisi yang dilematis. Hal ini juga membuat proses belajar terganggu. Sebelum saya melanjutkan hal ini, ada baiknya kita melihat contoh sederhana. Suatu hari Samuel belajar bahwa warga negara yang baik adalah warga negara yang menghormati orang lain. Salah satu poin menghormati orang lain dapat diterapkan saat sedang antri. Menyerobot antrian berarti tidak menghormati mereka yang telah datang lebih dahulu. Menyerobot antrian berarti tidak menghargai orang-orang yang seharusnya dilayani lebih dahulu. Suatu saat ia melihat sendiri bahwa orang tuanya menyerobot antrian. Saat Samuel bertanya kepada orang tuanya, ia mendapat jawaban bahwa hal itu boleh dilakukan kalau kita sedang tergesa-gesa. Pada kesempatan yang lain, Samuel melihat salah pamannya juga menyerobot antrian. Pamannya beralasan bahwa banyak orang juga melakukan hal yang sama. Jadi apa salahnya ia juga ikut melakukannya? Parahnya, ia menyaksikan sendiri apa yang dikatakan pamannya pada kesempatan yang lain. Suatu saat, Samuel diajak oleh ayahnya berlibur ke luar negeri. Negara yang dikunjunginya adalah sebuah negara yang teratur dan tertib. Saat itu, Samuel heran dengan apa yang dilihatnya. Lebih heran lagi, ia melihat ayahnya tidak menyerobot antrian. Ia punya pertanyaan yang sangat besar… Apa yang terjadi dalam pikiran seorang anak yang sedang belajar tentang menghormati orang lain? Satu hal yang pasti, ia langsung ditempatkan pada posisi yang serba sulit. Di satu sisi ia menghormati orang tuanya tetapi di sisi yang lain ia menyaksikan bahwa orang tuanya tidak menghormati orang lain karena menyerobot antrian. Di sekolah ia belajar untuk menghormati orang lain dengan tidak menyerobot antrian tetapi di rumah ia belajar bahwa menyerobot antrian boleh dilakukan kalau sedang tergesa-gesa. Pernyataan dari pamannya bahwa banyak orang juga melakukan hal itu membuat posisinya lebih sulit. Asumsi yang beredar di masyarakat adalah jika mayoritas melakukannya, maka itu adalah hal yang benar. Padahal tidak selalu demikian. Silakan baca: Mayoritas Tidak Selalu Benar Beratnya belajar di Indonesia terkait dengan gap antara teori dan praktek. Pendidikan moral melalui PKn ternyata tidak sejalan dengan kenyataan terkait dengan toleransi, budaya antri, mengutamakan kepentingan orang banyak, dll. Hadirnya kurikulum anti korupsi bisa jadi bumerang karena lemahnya penindakan kasus korupsi. Anak berada dalam kondisi dilematis karena teori dan kenyataan yang tidak sinkron. Dengan fakta seperti itu, maka anak yang sekolah di Indonesia akan menghadapi pertentangan antara hati nurani yang dilatih di sekolah dengan kenyataan yang dilihat sehari-hari. Belajar dengan situasi yang seperti ini jelas sangat berat, kecuali memang pendidikan kita memisahkan ranah kognitif (pengetahuan) dan afektif (sikap).
· Sekarang, saat semua sudah tenang setelah hasil hasil PISA keluar, mari kita coba pikirkan faktor-faktor penyebab di balik performa buruk Indonesia. Bagi yang belum tahu, Indonesia berada di posisi lebih rendah dibanding semua negara yang berpartisipasi, kecuali Peru dalam hal matematika dan sains, serta negara kelima dari bawah dalam hal membaca. Hal yang lebih mengkhawatirkan mungkin adalah rendahnya tingkat pembelajaran yang dilaporkan untuk anak-anak Indonesia usia 15 tahun. Dalam hal matematika, tiga perempat dari siswa berada dalam atau di bawah acuan terendah – tingkat yang diasosiasikan dengan keterbatasan kemampuan serta terbatasnya kecakapan berpikir lebih tinggi.
· Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah sedikitnya waktu belajar di sekolah bagi murid-murid Indonesia. Di kelas 1 dan 2, anak Indonesia hanya menghabiskan waktu tiga jam sehari di sekolah – 555 jam setahun – dibandingkan rata-rata 774 jam belajar negara-negara OECD. Jumlah tersebut juga rendah dibanding beberapa negara lain di Asia Tenggara; di Vietnam murid-murid kelas 1 dan 2 pada umumnya belajar sekitar 787 jam. Terlebih lagi, pendeknya jam belajar sekolah ini tidak diimbangi dengan tingginya waktu bimbingan belajar setelah sekolah. Dalam laporan PISA yang terbaru, sekitar setengah dari murid Indonesia mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah, sedikit lebih tinggi daripada rata-rata negara OECD, tetapi rendah untuk negara-negara Asia Timur.
· Hasilnya, saat siswa-siswa Indonesia mengikuti PISA pada usia 15 tahun, mereka kehilangan dua tahun di sekolah dibanding murid-murid negara OECD. Hal tersebut mungkin menjadi alasan kenapa dalam laporan PISA siswa-siswa Indonesia adalah siswa yang paling bahagia di dunia, tetapi mungkin hal tersebut juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat pembelajaran mereka. Beberapa kajian menyatakan pentingnya waktu pengajaran dalam menentukan seberapa banyak anak-anak belajar selama satu tahun akademik (lihat di sini dan di sini). Di Indonesia, sebuah kajian terbaru menunjukkan bahwa tahun ajaran yang lebih lama mengurangi pengulangan kelas, meningkatkan pencapaian pendidikan dan meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan.
Beberapa estimasi kasar menunjukkan bahwa menambah jam belajar berpotensi memperkecil jurang pembelajaran antara Indonesia dengan negara-negara OECD secara signifikan. Kami menggunakan estimasi PISA tentang keuntungan belajar dari satu tahun tambahan bersekolah untuk Indonesia (mengendalikan variabel jenis kelamin dan status sosial-ekonomi) untuk menghitung keuntungan potensialnya. Penambahan jam belajar sehingga mendekati rata-rata jam pelajaran OECD dapat meningkatkan pembelajaran sekitar sepertiga standar deviasi – yang setara dengan menggeser posisi siswa Indonesia naik satu tingkat pada acuan kemampuan internasional PISA. Sementara perkiraan kasar ini secara relatif sudah besar, peningkatan tersebut akan lebih besar lagi apabila kualitas sekolah lebih baik lagi. Sebagai contoh, keuntungan tersebut akan berlipat ganda besarnya apabila kualitas pendidikan mirip dengan negara-negara OECD. Bahkan dengan kualitas yang sekarang ada, peningkatan pembelajaran secara signifikan dapat mengurangi perkiraan waktu100-300 tahun agar Indonesia dapat mencapai tingkat keberhasilan pembelajaran OECD seperti yang diutarakan Lant Pritchett, seorang professor Harvard.
Tujuan penghitungan semacam ini bukan untuk mengidentifikasi 'satu ramuan ajaib' yang dapat dengan mudah menyelesaikan masalah kualitas pendidikan yang rendah. Menambah jam belajar saja mungkin bukan jawabannya; Thailand, memiliki jam belajar di atas rata-rata, tapi hasil PISA mereka berada dalam peringkat relatif buruk. Hasil yang paling maksimal dari penambahan jam belajar di sekolah akan sangat bergantung pada perbaikan kualitas pendidikan dengan, misalnya, menambah alokasi waktu untuk tugas selama pelajaran berlangsung, meningkatkan efektivitas guru dan menyediakan dana yang cukup bagi sekolah.
Kabar baiknya adalah pemerintah Indonesia sudah mulai menanggapi dan melakukan tindakan terkait jam belajar di sekolah. Dengan pelaksanaan kurikulum yang baru, anak-anak Indonesia akan menghabiskan waktu tambahan sebanyak 120 jam di sekolah per tahun. Maka siswa akan belajar rata-rata selama 7 ribu jam untuk menyelesaikan siklus pendidikan dasar dibandingkan dengan rata-rata 7,5 ribu jam anak-anak negara OECD. Dan penambahan jam pelajaran tersebut akan ditujukan untuk matematika dan membaca – bidang dimana Indonesia tertinggal dari negara-negara lainnya.
Dampak dari penambahan jam belajar ini bagaimanapun juga akan sangat bergantung pada kualitas kurikulum baru dan seberapa baik kurikulum tersebut dilaksanakan. Hanya waktu yang akan membuktikan apabila perubahan-perubahan terhadap kurikulum akan mampu memperbaiki kualitas pendidikan. Namun beberapa tanda awal tampak mengkhawatirkan. Meskipun kurikulum baru memerlukan perubahan mendasar dalam cara mengajar, para guru mengeluh mengenai tidak cukupnya pelatihan yang mereka terima. Kesempatan untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui penambahan jam belajar akan hilang kecuali apabila kurikulum tersebut bisa efektif memberikan kemampuan keterampilan yang dibutuhkan oleh murid, dan guru mendapat dukungan memadai untuk menyampaikannya. Jutaan anak Indonesia akan berharap bahwa penambahan waktu di ruang kelas berarti bisa belajar semakin banyak, dan bukan berkurangnya waktu untuk bermain.