PANCASILA DAN TEKNOLOGI
Saat ini, kita harus melakukan langkah reorientasi (peninjauan kembali wawasan) dan revitalisasi (memvitalkan) secara nyata dalam pengamalan atau pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Semangat reformasi tidak boleh mengecilkan peran ideologi negara, apalagi sampai melupakannya. Pemerintah pun tidak boleh mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, Pancasila dijadikan sebagai legitimasi untuk melanggengkan kekuasaan. Langkah ini justru akan menjadikan Pancasila kehilangan makna dan nilai filosofisnya.
Mengapa kita harus melakukan reorientasi dan revitalisasi pelaksanaan nilai-nilai Pancasila itu? Karena Pancasila, sekarang dan sampai kapan pun, tetap diterima dan dipertahankan sebagai dasar negara. Pancasila adalah landasan bersama (common platform) bangsa Indonesia yang majemuk. Sejak awal kelahirannya, Pancasila diterima sebagai dasar, filsafat, pikiran, jiwa, dan hasrat yang sedalam-dalamnya untuk menjadi Ideologi negara. Nilai-nilai Pancasila akan tetap relevan dengan kehidupan berbangsa, sekarang dan masa depan. Karena itu, kita harus menelaah kembali nilai-nilai Pancasila itu agar menjadi landasan dalam memecahkan persoalan-persoalan bangsa. Kita harus mengaktualisasikan kembali nilai-nilai Pancasila. Dengan kata lain, Pancasila dapat menjadi sumber inspirasi yang dapat diterapkan dalam proses pembangunan dan demokrasi. Pengembalian Pancasila sebagai jati diri, karakter. sekaligus pemersatu bangsa bukan berarti kembali ke zaman masa silam. Pancasila harus diterapkan dengan pendekatan yang lebih baik, terbuka, dan fungsional. Pendekatan ini perlu seiring dengan proses reformasi. peranan pancasila sebagai dasar dan pedoman negara dalam menghadapi tantangan global yang terus meningkat diera globalisasi.
Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat dalam masyarakat adalah teknologi informasi. Hampir semua orang sependapat bahwa teknologi informasi telah, sedang dan akan merubah kehidupan umat manusia dengan menjanjikan cara kerja dan cara hidup yang lebih efektif, lebih bermanfaat, dan lebih kreatif. Sebagaimana dua sisi, baik dan buruk, teknologi informasi juga memiliki hal yang demikian. Sebagai teknologi, kedua sisi tersebut keberadaanya sangat tergantung pada pemakainya.
Berdasarkan fakta-fakta diatas, jika dikaitkan dengan ideologi yang dianut Indonesia yakni pancasila. Maka akan muncul pertanyaan apakah nilai-nilai dalam pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia terpengaruh perkembangan teknologi informasi? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, tidak serta merta dapat dijawab dengan jawaban terpengaruh atau tidak terpengaruh. Walaupun jawaban tersebut sudah disertai dengan alasannya.
Melihat kenyataan dalam masyarakat, sebenarnya bukan pancasila yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu sendiri. Memberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung bagaimana masyarakat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi perkembangan teknologi informasi tersebut.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi memudahkan masuknya berbagai macam pengaruh dari luar, seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat yang notabene gaya hidup bangsa barat bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Jika hal tersebut dibiarkan akan menyebabkan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis bahkan habis tergilas budaya barat yang berkembang.
Teknologi informasi terdiri dari sistem dan peralatan elektromagnetis untuk berkomunikasi jarak jauh. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah pendukung utama bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai kepentingan, dapat disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa.
Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Globalisasi akan membawa perspektif baru tentang konsep "Dunia Tanpa Tapal Batas" yang saat ini diterima sebagai realitas masa depan yang akan mempengaruhi perkembangan budaya dan membayar perubahan baru.
Negara-negara yang sedang berkembang memerlukan begitu banyak hal untuk mendukung perkembangan negara mereka. Negara-negara tersebut saling meningkatkan berbagai kemampuan mereka dalam segala aspek kehidupan masyarakat seperti pada aspek pertanian serta industri. Kemudian, selain itu mereka juga mengadakan investasi dalam aspek kesehatan masyarakat begitu pula dalam aspek pendidikan.
Dan saat ini, segala aspek kehidupan tersebut telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada perubahan tersebut adalah pada aspek Teknologi Informasi, contoh paling sederhana tentang hal ini adalah bila pada pendidikan yang masih tradisional dulu dalam mendapatkan sumber ilmu hanya dari buku, hal tersebut juga masih mempunyai kendala yaitu tidak semua orang bisa mendapatkan buku yang harganya relative masih mahal. Namun, sekarang pada tingkat yang lebih modern telah muncul yang namanya internet yang memberikan banyak informasi tentang pendidikan dan dapat dijangkau di semua kalangan masyarakat.
Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar tehadap dunia pendidikan. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap aspek-aspek pendidikan yang ada di masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya dalam aspek pendidikan.
jika dikaitkan dengan ideologi yang dianut Indonesia yakni pancasila. Maka akan muncul pertanyaan apakah nilai-nilai dalam pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia terpengaruh perkembangan teknologi informasi? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, tidak serta merta dapat dijawab dengan jawaban terpengaruh atau tidak terpengaruh. Walaupun jawaban tersebut sudah disertai dengan alasannya.
Melihat kenyataan dalam masyarakat, sebenarnya bukan pancasila yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi melainkan masyarakat itu sendiri. Memberi pengaruh baik atau buruk terhadap pancasila tergantung bagaimana masyarakat sebagai penganut ideologi pancasila menyikapi perkembangan teknologi informasi tersebut.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi memudahkan masuknya berbagai macam pengaruh dari luar, seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat yang notabene gaya hidup bangsa barat bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Jika hal tersebut dibiarkan akan menyebabkan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis bahkan habis tergilas budaya barat yang berkembang.
Salah satu usaha untuk mencegah terkikisnya nilai-nilai luhur pancasila adalah dengan memupuk kembali nilai-nilai luhur tersebut dalam diri masyarakat Indonesia, hal ini dapat dilakukan melalui penyuluhan nilai-nilai pancasila bagi masyarakat yang tidak sedang berada dalam dunia pendidikan. Untuk masyarakat yang sedang berada dalam dunia pendidikan seperti pelajar dan mahasiswa, pengetahuan tentang pancasila bisa dimasukkan dalam kurikilum pembelajaran. Kendala terbesar adalah untuk penyuluhan kepada masyarakat umum yang sedang tidak berada dalam dunia pendidikan, maka hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus mengenai metode penyuluhannya.
Kenyataan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat, hal ini menandakan masyarakat peka terhadap apa yang dibawa oleh perkembangan teknologi informasi tersebut. Dari fakta tersebut dapat diambil sebuah inisiatif untuk memasukkan informasi mengenai pancasila, seperti penyediaan artikel-artikel tentang pancasila. Sehingga proses penyuluhan pancasila kepada masyarakat secara umum dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi itu sendiri sebagai medianya. Dengan metode seperti ini berarti menjadikan perkembangan teknologi informasi sebagai umpan balik terhadap kemungkinan dampak negatif yang dibawanya.
Untuk penyuluhan secara langsung, bertatap muka antara penyuluh dan masyarakat. Kesuksesan penyuluhan pancasila kepada masyarakat secara umum memerlukan partisipasi aktif masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk pernyataan maupun kegiatan. Serta melalui program-program penyuluhan pembangunan yang efektif dan handal. Untuk itu maka kegiatan penyuluhan perlu dan harus ditangani oleh tenaga profesional dilandasi komitmen yang kuat dari berbagai pihak. Dalam hal ini subtansi keahlian dan kesungguhan bergerak serta bertindak dari para pelaku penyuluhan merupakan prasyarat.
Dalam rangka meningkatkan profesionalisme para pelaku penyuluhan, perkembangan teknologi informasi harus dapat dimanfaatkan oleh bidang penyuluhan sebagai alat mencapai tujuannya. Untuk itu, perlu didukung oleh suatu kehendak dan etika yang dilandasi oleh keilmuan penyuluhan dengan dukungan berbagai pengalaman para praktisi penyuluhan di lapangan. Peran program pendidikan yang mempersiapkan tenaga ahli penyuluhan, seperti perguruan tinggi, Pusdiklat dan lembaga pendidikan kemasyarakatan lainnya perlu mempersiapkan pelaku-pelaku penyuluhan yang mampu menyampaikan informasi dan mampu memotivasi masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat, sehingga tujuan dari pelaksanaan penyuluhan pancasila dapat tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar