KEBUDAYAAN DAN TRADISI YANG MENGANDUNG NILAI NILAI PANCASILA
NAMA : Muhammad Yanuardiansyah
NIM : 181710011
KELAS : HUKUM B Semester 1
Tradisi Omed-omedan dari Bali
Omed-omedan adalah Upacara yang diadakan oleh pemuda-pemudi Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar yang diadakan setiap tahun. Omed-omedan diadakan setelah hari raya Nyepi, yakni pada hari ngembak geni untuk menyambut tahun baru Saka. Omed-omedan berasal dari bahasa Bali yang artinya tarik-tarikan. Asal mula upacara ini tidak diketahui secara pasti, namun telah berlangsung lama sejak jaman nenek moyang dan dilestarikan secara turun temurun. Omed-omedan melibatkan sekaa teruna teruni atau pemuda-pemudi yang berumur 17 hingga 30 tahun dan belum menikah.
Prosesi Omed-omedan dimulai dengan persembahayangan bersama untuk memohon keselematan. Usai sembahyang, peserta dibagi dalam dua kelompok, laki-laki dan perempuan. Kedua kelompok tersebut mengambil posisi saling berhadapan di jalan utama desa. Setelah seorang sesepuh memberikan aba-aba, kedua kelompok saling berhadapan, dengan dipandu oleh para polisi adat (pecalang). Kemudian, secara bergantian dipilih seorang dari masing-masing kelompok untuk diangkat dan diarak pada posisi paling depan barisan. Kedua kelompok ini kemudian saling beradu dan kedua muda-mudi yang diposisikan paling depan harus saling berpelukan satu sama lain. Saat keduanya saling berpelukan, masing-masing kelompok akan menarik kedua rekannya tersebut hingga terlepas satu sama lain. Jika kedua muda-mudi ini tidak juga dapat dilepaskan, panitia akan menyiram mereka dengan air hingga basah kuyup. Ketika pasangan muda-mudi saling bertemu dan berpelukan erat, ada kalanya mereka akan saling beradu pipi, kening, dan bahkan bibir.
Peserta upacara ini terdiri dari 40 pria dan 60 wanita. Sisa peserta akan dicadangkan untuk tahap berikutnya. Upacara ini dilakukan hingga jam 17.00 waktu setempat.
Nilai nilai yang terkandung dalam tradisi Omed-omedan
Dari penjelasan diatas tentang tradisi Omed-omedan, terdapat beberapa nilai nilai yang terkandung yang selaras dengan nilai nilai Pancasila yaitu
· Nilai Sosial, yaitu untuk memupuk rasa kesetiakawanan diantara warga masyarakat. Prinsip ini selalu mengutamakan hidup yang selaras, serasi harmonis, dan berkesinambungan dalam hubungannya dengan orang lain. Ketika mereka berkumpul bersama tidak ada perbedaan status sosial diantara mereka. Dalam hal ini juga mereka seolah-olah ingin menyatukan diri sebagai satu komunitas yang sederajat. Nilai tersebut memiliki nilai yang sama dengan nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila yang ada pada sila ke 2 dan ke 3 yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab dan Persatuan Indonesia.
· Nilai Keharmonisan, guna menjaga keseimbangan dan keutuhan masyarakat memerlukan adanya pengendalian sosial yang dianggap dapat berperan positif dalam mengurangi ataupun menyelesaikan terjadinya konflik. Dengan upacara tradisi Omed-omedan ini dapat meredam konflik konflik yang terjadi dalam masyarakat. Nilai ini juga memiliki nilai nilai yang sama dengan Pancasila, yaitu pada sila ke 3.
· Nilai Solidaritas dan persatuan, upacara ini juga berfungsi memupuk dan melestarikan solidaritas dan partisipasi kemasyarakatan dengan konsep saling asih dan saling asuh sebagai konsep dasar yang selama ini diyakini dapat memelihara kebersamaan dan kekeluargaan antar masyarakat. Sama juga dengan nilai keharmonisan, nilai ini memiliki kesamaan dengan nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila yang terdapat pada sila ke 3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar