NAMA:Millna Apriani
NIM:181710037
KELAS:Hukum B
RESENSI FILM SANG PENCERAH
Sang Pencerah adalah sebuah film yang mengisahkan pada suatu kampung terbesar di yogyakarta yakni kampung Kauman, dengan Masjid besar sebagai pusat kegiatan Agama yang dipimpin seorang penghulu serta diberikan gelar Kamaludiningrat pada tahun 1868.
Saat itu Islam dipengaruhi oleh ajaran Syeh Siti Jenar yang meletakan raja sebagai perwujudan Tuhan dan masyarakat banyak meyakini bahwa raja adalah sabda Tuhan yang membuat syariat Islam bergeser kearah tahayul dan mistik. Sementara itu, kemiskinan dan kebodohan sangat merajalela yang diakibatkan oleh politik tanam kerja paksa penjajah Belanda. Sedangkan Agama tidak bisa mengatasi keadaan dikarenakan terlalu sibuk dengan urusan tahayul yang jelas-jelas jauh meleset bertentangan dengan Al'Quran dan Sunah Rassul.
Pada suatu masa lahirlah seorang anak laki-laki yang memiliki sifat berbeda dengan masyarakat kampung kauman dan diberinama Ahmad darwis, kebanyakan masyarakat kampung selalu memberikan sesajen ditempat-tempat yang dianggap sakral salah satunya menyimpan kelapa muda dan kembang-kembang dibawah pohon rindang.
Muhammad darwis gelisah,sedih melihat praktek penerapan islam yang bercampur animisme kejawen.maka dengan restu orang tuanya, ia berangkat haji ke mekkah sekaligus berguru agama di saudi arabia. Ia kembali lagi lima tahun kemudian.
Muhammad darwia mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan setelah pulang dari Mekkah. Di usianya yang masih cukup muda, ahmad darwis semakin risau atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid'ah /sesat dan ia menjadi seorang pengajar ngaji akan tetapi masyarakat malah semakin dibutakan dengan kebohohan bahkan tercipta adanya suatu kelompok yang disebut kelompok kejawen. Kebiasaan dari kelompok tersebut adalah menjelek-jelekan islam, menganggap Islam itu agama yang terbelakang mereka lebih memilih untuk bersenang-senang dengan kaum penjajah Belanda salah satunya yaitu minum alkohol yang sudah jelas dilarang oleh ajaran Islam.
Melalui Langgar / Surau nya Ahmad Dahlan mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan seorang kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat sehingga surau Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat.
Pada suatu masa kyai Ahmad Dahlan mendirikan sekolah madrasah dengan dibantu oleh murid-muridnya, sekolah tersebut dibuka secara geratis untuk umum, anak-anak yang belum sekolah, dan anak-anak dari keluarga yang tidak mampu. Kyai Ahmad Dahlan dan murid-muridnya mencari anak-anak dikampung Kauman mereka dirawat layaknya anak sendiri dan dibekali dengan ajaran-ajaran Islam yang benar. Namun setelah berdirinya sekolah tersebut mendapati tolakan-tolakan dari guru-guru besar yang dahulu mengajari Ahmad Dahlan saat menuntut ilmu karena sekolah yang didirikan Ahmad Dahlan menggunakan fasilitas-fasilitas yang sudah modern seperti adanya meja, kursi, papan tulis. Guru-gurunya marah karena fasilitas tersebut adalah fasilitas yang digunakan oleh orang-orang kafir.
Saat guru besar yang mengajari Ahmad Dahlan tempo dulu datang mengunjungi sekolah yang didirikan kyai Ahmad Dahlan, gurunya kyai Ahmad Dahlan tersebut malah mengejek-ngejek Ahmad Dahlan karena kyai Ahmad Dahlan salah telah menggunakan fasilitas sekolahnya dengan buatan orang-orang kafir. Akan tetapi kyai Ahmad Dahlan menanggapinya dengan tenang dan sabar malah kyai Ahmad Dahlan menjelaskan balik secara sopan kepada gurunya tersebut. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda.
Dan Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah dan lima murid murid setianya Ahmad Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman.
Masyarakat begitu membenci ahmad dahlan ketika sudah menjadi kyai karena dianggap ajarannya menyesatkan karena ahmad dahlan berkeinginan merubah sifat masyarakat kearah yang lebih baik dan sesuai dengan ajaran Islam sebenarnya. Ahmad dahlan mulai mendekati masyarakat Kauman secara perlahan-lahan yakni masuk kesuatu kelompok, sekolah-sekolah dengan pendekatan ajaran Islam yang sesungguhnya.
Masyarakat kampung bahkan menganggap bahwa ajaran yang diajarkan kyai Ahmad Dahlan tersebut menyesatkan dan anak-anak dari masyarakat kampung dilarang untuk belajar terhadapnya karena sudah dikategorikan sebagai orang kafir.
Bukan hanya itu saja, keluarga kyai Ahmad Dahlan ayah dan ibunya Ahmad Dahlan selalu melarang kyai Ahmad Dahlan untuk meneruskan ajarannya itu.
Ahmad Dahlan selaku kyai dikampung tersebut selalu di cemoohkan oleh warga masyarakat kampung Kauman bilamana Kyai Ahmad Dahlan lewat mereka selalu menyebutnya dengan sebutan kyai kafir namun Kyai Ahmad Dahlan tidak terpengaruh dengan ejekan-ejekan yang dilontarkan orang-orang, Kyai Ahmad Dahlan tetap sabar dan teguh dengan pendiriannya.
Diakhir kisah ajaran yang diajarkan Kyai Ahmad Dahlan diterima oleh Masyarakat kampung Kauman, saking diterimanya banyak orang-orang dari kampung tersebut meminta nasehat kepada kyai Ahmad Dahlan. Akhirnya mulai dari situlah kyai Ahmad Dahlan disenangi oleh masyarakat kampung bahkan sampai memiliki banyak murid ataupun santri-santri yang belajar kepadanya.
KELEBIHAN
Adapun flim ini mengajak kita untuk mengenal lebih dalam pembentuk organisasi Muhammadiyah. Kita harus sabar dalam mengingatkan sesama muslim bukan dengan kekerasan dan kita harus teguh dalam berbagai cobaan.
KEKURANGAN
Film nya sangat membosan kan diawal cerita tetapi ketika sudah disimak baru lebih menarik
NIM:181710037
KELAS:Hukum B
RESENSI FILM SANG PENCERAH
Sang Pencerah adalah sebuah film yang mengisahkan pada suatu kampung terbesar di yogyakarta yakni kampung Kauman, dengan Masjid besar sebagai pusat kegiatan Agama yang dipimpin seorang penghulu serta diberikan gelar Kamaludiningrat pada tahun 1868.
Saat itu Islam dipengaruhi oleh ajaran Syeh Siti Jenar yang meletakan raja sebagai perwujudan Tuhan dan masyarakat banyak meyakini bahwa raja adalah sabda Tuhan yang membuat syariat Islam bergeser kearah tahayul dan mistik. Sementara itu, kemiskinan dan kebodohan sangat merajalela yang diakibatkan oleh politik tanam kerja paksa penjajah Belanda. Sedangkan Agama tidak bisa mengatasi keadaan dikarenakan terlalu sibuk dengan urusan tahayul yang jelas-jelas jauh meleset bertentangan dengan Al'Quran dan Sunah Rassul.
Pada suatu masa lahirlah seorang anak laki-laki yang memiliki sifat berbeda dengan masyarakat kampung kauman dan diberinama Ahmad darwis, kebanyakan masyarakat kampung selalu memberikan sesajen ditempat-tempat yang dianggap sakral salah satunya menyimpan kelapa muda dan kembang-kembang dibawah pohon rindang.
Muhammad darwis gelisah,sedih melihat praktek penerapan islam yang bercampur animisme kejawen.maka dengan restu orang tuanya, ia berangkat haji ke mekkah sekaligus berguru agama di saudi arabia. Ia kembali lagi lima tahun kemudian.
Muhammad darwia mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan setelah pulang dari Mekkah. Di usianya yang masih cukup muda, ahmad darwis semakin risau atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid'ah /sesat dan ia menjadi seorang pengajar ngaji akan tetapi masyarakat malah semakin dibutakan dengan kebohohan bahkan tercipta adanya suatu kelompok yang disebut kelompok kejawen. Kebiasaan dari kelompok tersebut adalah menjelek-jelekan islam, menganggap Islam itu agama yang terbelakang mereka lebih memilih untuk bersenang-senang dengan kaum penjajah Belanda salah satunya yaitu minum alkohol yang sudah jelas dilarang oleh ajaran Islam.
Melalui Langgar / Surau nya Ahmad Dahlan mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan seorang kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat sehingga surau Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat.
Pada suatu masa kyai Ahmad Dahlan mendirikan sekolah madrasah dengan dibantu oleh murid-muridnya, sekolah tersebut dibuka secara geratis untuk umum, anak-anak yang belum sekolah, dan anak-anak dari keluarga yang tidak mampu. Kyai Ahmad Dahlan dan murid-muridnya mencari anak-anak dikampung Kauman mereka dirawat layaknya anak sendiri dan dibekali dengan ajaran-ajaran Islam yang benar. Namun setelah berdirinya sekolah tersebut mendapati tolakan-tolakan dari guru-guru besar yang dahulu mengajari Ahmad Dahlan saat menuntut ilmu karena sekolah yang didirikan Ahmad Dahlan menggunakan fasilitas-fasilitas yang sudah modern seperti adanya meja, kursi, papan tulis. Guru-gurunya marah karena fasilitas tersebut adalah fasilitas yang digunakan oleh orang-orang kafir.
Saat guru besar yang mengajari Ahmad Dahlan tempo dulu datang mengunjungi sekolah yang didirikan kyai Ahmad Dahlan, gurunya kyai Ahmad Dahlan tersebut malah mengejek-ngejek Ahmad Dahlan karena kyai Ahmad Dahlan salah telah menggunakan fasilitas sekolahnya dengan buatan orang-orang kafir. Akan tetapi kyai Ahmad Dahlan menanggapinya dengan tenang dan sabar malah kyai Ahmad Dahlan menjelaskan balik secara sopan kepada gurunya tersebut. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda.
Dan Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah dan lima murid murid setianya Ahmad Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman.
Masyarakat begitu membenci ahmad dahlan ketika sudah menjadi kyai karena dianggap ajarannya menyesatkan karena ahmad dahlan berkeinginan merubah sifat masyarakat kearah yang lebih baik dan sesuai dengan ajaran Islam sebenarnya. Ahmad dahlan mulai mendekati masyarakat Kauman secara perlahan-lahan yakni masuk kesuatu kelompok, sekolah-sekolah dengan pendekatan ajaran Islam yang sesungguhnya.
Masyarakat kampung bahkan menganggap bahwa ajaran yang diajarkan kyai Ahmad Dahlan tersebut menyesatkan dan anak-anak dari masyarakat kampung dilarang untuk belajar terhadapnya karena sudah dikategorikan sebagai orang kafir.
Bukan hanya itu saja, keluarga kyai Ahmad Dahlan ayah dan ibunya Ahmad Dahlan selalu melarang kyai Ahmad Dahlan untuk meneruskan ajarannya itu.
Ahmad Dahlan selaku kyai dikampung tersebut selalu di cemoohkan oleh warga masyarakat kampung Kauman bilamana Kyai Ahmad Dahlan lewat mereka selalu menyebutnya dengan sebutan kyai kafir namun Kyai Ahmad Dahlan tidak terpengaruh dengan ejekan-ejekan yang dilontarkan orang-orang, Kyai Ahmad Dahlan tetap sabar dan teguh dengan pendiriannya.
Diakhir kisah ajaran yang diajarkan Kyai Ahmad Dahlan diterima oleh Masyarakat kampung Kauman, saking diterimanya banyak orang-orang dari kampung tersebut meminta nasehat kepada kyai Ahmad Dahlan. Akhirnya mulai dari situlah kyai Ahmad Dahlan disenangi oleh masyarakat kampung bahkan sampai memiliki banyak murid ataupun santri-santri yang belajar kepadanya.
KELEBIHAN
Adapun flim ini mengajak kita untuk mengenal lebih dalam pembentuk organisasi Muhammadiyah. Kita harus sabar dalam mengingatkan sesama muslim bukan dengan kekerasan dan kita harus teguh dalam berbagai cobaan.
KEKURANGAN
Film nya sangat membosan kan diawal cerita tetapi ketika sudah disimak baru lebih menarik
millnaaprianimell |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar