Senin, 21 Mei 2018

Fekon08 - 151310011 Teror Bom Yang Terjadi Di Indonesia

KASUS TEROR BOM YANG TERJADI DI SURABAYA

Pengeboman di Kota Surabaya 2018 adalah rangkaian peristiwa meledaknya bom di berbagai tempat di Kota Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur pada 13–14 Mei 2018.Tiga tempat di antaranya tempat ibadah di Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan.Dua tempat lainnya masing-masing kompleks Rumah Susun Wonocolo di Taman, Sidoarjo dan Markas Polrestabes Surabaya.

A.  Latar Belakang

Diperkirakan pada tahun 2017 lalu sekitar seratus warga negara Indonesia pergi ke Suriah atau Irak untuk bergabung dengan pasukan Negara Islam Irak dan Syam sebelum mereka kembali. Masing-masing dari mereka kembali ke Indonesia melalui proses deradikalisasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, termasuk memantau proses deradikalisasi setiap individu saat dilepas ke masyarakat. Beberapa serangan terorisme, seperti serangan Thamrin, dikendalikan oleh orang-orang yang kembali atau ekstremis lokal yang bersumpah untuk NIIS. Pada tahun 2016, Presiden Joko Widodo meminta perpepatan revisi kembali Undang-Undang Antiterorisme yang diteribitkan tahun 2003 dan direvisi pertama tahun 2013 lalu. Jokowi mempertanyakan efektivitas peraturan yang menyebabkan pemerintah secara hukum tidak dapat menangkap pelaku serangan Thamrin secara dini. Revisi yang dihadapi perlawanan, dengan kritik yang menyatakan bahwa undang-undang tersebut akan mengizinkan penangkapan sewenang-wenang. Kemudian, kelompok kontra muncul dari kelompok-kelompok hak asasi manusia yang berargumen bahwa keterlibatan Tentara Nasional Indonesia dalam RUU akan menempatkan angkatan bersenjata dalam peran penegakan hukum. Tanpa menghiraukan kelompk kontra tersebut, RUU itu terus berlanjut meskipun ditunda pada akhir Februari karena masalah keterlibatan militer dalam penanggulangan terorisme dan perdebatan definisi hukum terorisme.Pada 8 hingga 10 Mei 2018, sebuah peristiwa kerusuhan terjadi di Markas Korps Brigade Mobil di Depok, Jawa Barat, dan menyebabkan 5 polisi gugur dalam bertugas.Saat itu, sebanyak 155 narapidana terorisme menyandera polisi yang bertugas pada sel khusus teroris.Setelah peristiwa tersebut, polisi menembak mati empat orang yang diduga teroris yang kabur "untuk membantu para tahanan kerusuhan".NIIS mengaku bertanggung jawab akibat kejadian tersebut.

 

B.  Kronologi KejadianTeror Bom

1.    Gereja Katolik Santa Maria Tak BercelaSunting

Berdasarkan dari rekaman CCTV, ledakan terjadi saat sepeda motor yang ditumpangi oleh 2 orang kakak beradik memasuki kompleks gereja dan nyaris menabrak seorang jemaat sebelum akhirnya meledak persis di antara para jemaat yang sedang berjalan kaki.

2.    GKI Diponegoro Sunting

Dari rekamana CCTV yang beredar saya melihat sebelum terjadinya pengeboman ada tiga orang perempuan bercadar, satu orang dewasa, satu anak kecil, dan satu lagi anak remaja, masuk ke area parkiran GKI Surabaya. Dan kemudian ada seorang laki-laki yang mengejar tiga perempuan tersebut dan seketika bom pun meledak.

3.    GPPS Jemaat SawahanSunting

Menurut Kepala Rumah Tangga Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Suhendro, peristiwa terjadi saat suatu mobil merangsek masuk ke halaman gereja dan kemudian melemparkan sebuah bom.Dalam keterangan yang berbeda, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan menyebutkan bahwa bom di GPPS Jemaat Sawahan merupakan bom mobil.Diketahui bahwa bom dibawa menggunakan mobil Avanza menerobos masuk dengan kecepatan tinggi, menabrak pintu, merangsek ke teras dan lobi gereja kemudian meledak dan membakar gereja.

4.    Rusunawa Wonocolo, SidoarjoSunting

Dari media internet yang saya lihat pada malam di hari yang sama pada pukul 20:00 WIB, terjadi ledakan di sebuah Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Wonocolo, kawasan Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur. Ledakan tersebut terjadi pada Blok B di lantai 5 dan terdengar hingga lima kali dan dikonfirmasi merupakan sebuah ledakan bom rakitan yang dibuat oleh penghuni rusunawa. Setelah ledakan pertama, polisi langsung mendatangi tempat kejadian dan menemukan Anton Febrianto sedang memegang alat pemicu bom. Dalam insiden ini setidaknya tiga orang tewas, dua di antaranya tewas akibat ledakan bom, yakni istri Anton, Puspitasari, beserta anak tertuanya, Hilta Aulia Rahman, serta Anton yang tewas tertembak polisi akibat perlawanan. Tiga anak lainnya terluka dibawa ke Rumah Sakit Siti Kodijah.Kapolri Tito Karnavian telah menkonfirmasi kepada salah seorang anak pelaku yang selamat bahwa ledakan yang terjadi di Rusunawa Wonocolo adalah sebuah kecelakaan saat perakitan bom.

5.    Polrestabes SurabayaSunting

Berdasarkan dari rekaman CCTV yang saya lihat bahwa pada Senin, 14 Mei 2018 pukul 08:50 WIB, sebuah ledakan terjadi di depan Polrestabes Surabaya ketika sebuah mobil mini-bus dan dua buah sepeda motor akan diperiksa petugas. Ledakan berasal dari sepeda motor bernomor polisi L 6629 NN dan L 3559 G yang setidaknya membuat empat pelaku tewas dan sepuluh warga dan polisi terluka. Petugas polisi juga menyelamatkan seorang anak perempuan pelaku dari lokasi kejadian.

 

C.  Insiden Terkait

Serangan kelompok terduga teroris terjadi di Markas Polisi Daerah (Mapolda) Riau pada Rabu, 16 Mei 2018 sekitar pukul 09:00 WIB ketika Kapolda Riau berencana melalukan konferensi pers mengenai pengungkapan kasus dan pemusnahan barang bukti narkoba. Penyerangan dilakukan menggunakan mobil Avanza berwarna putih yang menerobos masuk melalui gerbang utara Mapolda Riau.Setelah merangsek masuk, empat pengemudi dan penumpang Avanza keluar dengan mengenakan topeng, menghunuskan senjata tajam berupa katana dan menyerang polisi yang berjaga.Setidaknya seorang anggota Polda Riau serta dua wartawan terluka akibat ditabrak.  Empat pelaku tewas di tempat setelah dilumpuhkan dan seorang sisanya menderita luka.

 

D.  Pelaku Pengeboman

Seluruh pelaku dari rentetan serangan bom di Surabaya dilakukan oleh satu keluarga beranggotakan enam orang, di antaranya Dita Upriyanto (48), istrinya Puji Kuswati (43) dan mengajak empat anaknya bernama Yusuf Fadil (18), Firman Halim (16), Fadilah Sari (12), dan Pamela Rizkita (9). Kapolri Tito Karnavian dalam konferensi persnya menyatakan bahwa keluarga ini baru saja datang dari Suriah dan merupakan simpatisan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) dan merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).Dalam pembagian tugasnya, Dita Upriyanto adalah pengemudi mobil Avanza yang menabrak GPPS Jemaat Sawahan.Sebelum melakukan kejahatan, Dita menurunkan istrinya Puji Kuswati dan dua anak perempuannya, FS (12) dan PR (9), di GKI Diponegoro.Ketiga orang ini telah dipasangkan tiga buah bom yang dililitkan dipinggang.Dalam keterangan polisi, jenazah istri dan kedua anaknya rusak di bagian perut.Sedangkan pelaku di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela diduga merupakan anak laki-laki Dita, yakni Yusuf Fadil (18) dan FH (16). Mereka mengendarai sepeda motor dan memangku bom yang akan diledakkan. Negara Islam Irak dan Syam melalui kantor beritanya, Amaq News Agency, menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan ini.

 

E.   Reaksi Keamanan dan Akibat Tidak Langsung

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, membatalkan acara tahunan Festival Rujak Uleg di Jalan Kembang Jepun dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Surabaya yang rencananya digelar pada 13 Mei siang hari. Pembatalan ini merupakan atas pertimbangan keamanan dari pihak kepolisian. Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, Irjen Idham Azis, menerbitkan sebuah telegram rahasia (TR) mengenai kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) pasca insiden bom Surabaya pada hari yang sama. Dalam telegram rahasia tersebut menyatakan bahwa 13 Mei 2018 pukul 08.00 WIB status kesiagaan seluruh jajaran Polda Metro Jaya dinyatakan dalam status Siaga 1 hingga batas waktu yang belum ditentukan.Polda Bali dan jajarannya menyatakan memperketat keamanan di Bali terutama memperketat penjagaan di gereja-gereja yang melaksanakan kebaktian, meski telah mengadakan status siaga satu sejak.Jumat, 11 Mei 2018, pasca insiden di Mako Brimob.Polda Bali melakukan penambahan personel dari Ditsabhara dan Brimob serta jadwal patroli. Amerika Serikat, Inggris, Australia, Singapura, dan Hong Kong menerbitkan peringatan perjalanan ke Indonesia atas teror yang terjadi. Kelima negara tersebut memperingatkan warganya di Indonesia untuk tetap memperbaharui informasi melalui media lokal dan tetap mencari tempat aman untuk berlindung.Kementerian Luar Negeri Australia juga memperingatkan serangan susulan selama bulan Ramadan.Belanda dan Belgia juga menerbitkan peringatan perjalanan bagi warga negaranya yang ingin atau tengah berkunjung di Indonesia.

 

F.   Tanggapan dan Kecaman

1.    Pejabat Tinggi Negara

Presiden Joko Widodo membatalkan agendanya di Jakarta dan langsung berangkat ke Surabaya untuk meninjau lokasi kejadian dan menjenguk korban. Presiden mengatakan bahwa tindakan ini merupakan tindakan yang biadab dan di luar batas kemanusiaan dan menyatakan bahwa terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. Ia menegaskan bahwa semua ajaran agama menolak ajaran terorisme apa pun alasannya.

2.    Pemuka dan Organisasi Agama

Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Golmar Gultom, berharap seluruh elite politik untuk tidak menggunakan insiden ini sebagai alat politik sesaat dan masyarakat untuk menghentikan komentar yang justru memperkeruh keadaan. Ia mengatakan bahwa kekerasan tidak akan mampu menyelesaikan masalah dan hanya akan melahirkan lingkaran kekerasan yang berakhir pada kehancuran dan meyakini bahwa tidak ada agama yang mengajarkan ajaran kekerasan maupun pembunuhan. Pemimpin gereja Katolik Roma sedunia, Paus Fransiskus, turut pula menyampaikan duka atas terjadinya tragedi bom bunuh diri di Surabaya.Ia mengucapkan bela sungkawanya pada saat menjelang doa Regina Caeli atau Ratu Surga di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Paus Fransiskus mendoakan para korban dan orang-orang yang mereka cintai di hadapan ribuan umat yang berkumpul.Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menyatakan bahwa Islam melarang aksi bom membunuh orang yang tak berdosa dan tidak membenarkan aksi pengeboman.Terorisme juga dikatakan sebagai produk dari kebencian, kesesatan berpikir dan berkeyakitan serta pelampiasan dari kecongkakan orang sombong.Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) mengecam dan mengutuk keras ledakan bom di tiga gereja di Surabaya. Dalam pernyataannya PBNU menyatakan bahwa segala macam tindakan yang menggunakan kekerasan yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian dan kekerasan bukanlah ciri ajaran Islam. PBNU juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mendukung penuh langkah aparat keamanan mengusut insiden ini. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengutuk, mengecam, dan menyesalkan atas terjadinya aksi bom bunuh diri di gereja Surabaya.

3.    Partai dan Tokoh Politik

Dalam siaran persnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengucapkan dukacita yang mendalam atas korban terorisme yang terjadi di Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) dan Bom Surabaya.PDI-P mengatakan bahwa negara berkewajiban melindungi rakyat dan berhak menggunakan seluruh instrumen negara untuk melawan terorisme.Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra) melalui akun twitter-nya mengutuk aksi Bom Gereja di Surabaya dan semua bentuk teror yang terjadi di manapun.Partai Gerindra meminta aparat keamanan dan kepolisian untuk mengusut tuntas aksi teror dan kekerasan yang terjadi sehingga kejadian seperti ini dapat dicegah dan tidak terjadi lagi. Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief, melalui rilis resminya mengecam keras terhadap kebiadaban pemboman yang terjadi di gereja-gereja Surabaya dan mengucapkan duka mendalam, ikut bersedih atas timbulnya korban tak berdosa. Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR RI, Reni Marlinawati, mengatakan bahwa evakuasi dan penyelamatan terhadap para korban menjadi prioritas utama aparat dan keselamatan masyarakat adalah prioritas utama.

4.    Tanggapan Internasional

Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika Serikat di Indonesia melalui pernyataan di situs resminya mengutuk keras serangan terhadap tiga gereja di Surabaya dan menganggap insiden tersebut telah mencederai toleransi dan keberagaman yang dijunjung oleh rakyat Indonesia.Kedutaan Besar Belanda di Indonesia mengucapkan belasungkawa terdalam bagi para korban dan mengutuk kejadian terorisme di seluruh dunia. Duta Besar Britania Raya untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Moazzam Malik,‏ menyatakan duka cita terhadap korban dan mengutuk terorisme di manapun. Ia menyatakan serangan tersebut tidak dapat dibenarkan. Lars Løkke Rasmussen, Perdana Menteri Denmark mengucapkan rasa duka citanya terhadap insiden terorisme di Perancis dan Surabaya dan berduka atas hilangnya nyawa masyarakat sipil atas kejadian ini. Ia menyatakan bahwa Denmark turut berduka atas insiden ini.

 

G.  Motif Pelaku Bom Bunuh Diri

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap motif penyerangan sel JAD di Surabaya dan Sidoarjo.Apa motif sebenarnya? Kapolri memulai dengan menjelaskan investigasi yang dilakukan Polda Jatim di-backup oleh Mabes Polri terkait tiga bom gereja di tiga lokasi di Surabaya. "Dalam waktu singkat, kita sudah bisa mengungkap pelakunya satu keluarga atas nama Saudara Dita, berikut istri dan dua anak laki-laki dan dua anak perempuan yang terlibat dalam serangan itu. Kita sudah mengidentifikasi kelompoknya, yaitu JAD dari sel Surabaya dan kemarin saya sampaikan juga motifnya yang terkait dengan serangan ini karena adanya instruksi dari ISIS sentral karena mereka terdesak kemudian memerintahkan sel lainnya untuk bergerak," ungkap Kapolri dalam konferensi pers di Mapolda Jatim di Surabaya."Kita tahu, selain serangan di Surabaya, juga ada serangan di Paris di hari Minggu yang lalu, pelakunya ditembak mati oleh polisi. Di tingkat lokal, saya menyampaikan diduga pembalasan dari kelompok JAD karena pemimpinnya, Aman Abdurrahman, yang ditahan dalam kasus pendanaan dan pelatihan paramiliter bersenjata di Aceh, kemudian yang bersangkutan divonis dan harusnya keluar bulan Agustus lalu kemudian ditangkap kembali karena diduga keras terkait dengan perencanaan, pendanaan, kasus bom Thamrin di Jakarta awal tahun 2016," imbuh Kapolri. Kepemimpinan Aman kemudian dialihkan kepada tokoh pimpinan JAD Jawa Timur yang bernama Zaenal Anshori.Zaenal beberapa minggu kemudian ditangkap oleh Mabes Polri dalam kaitan dengan pendanaan untuk memasukkan senjata api dari Filipina selatan ke Indonesia."Otomatis proses hukum yang bersangkutan dan itu membuat kelompok-kelompok jaringan JAD yang ada di Jawa Timur, termasuk yang ada di Surabaya ini, memanas dan ingin melakukan pembalasan," terang Kapolri. "Sehingga kembali saya tegaskan kerusuhan di Mako Brimob itu tidak sekadar masalah makanan yang tidak boleh masuk dari keluarga kepada para tahanan, tapi juga karena ada dinamika internasional tadi serta upaya untuk melakukan kekerasan pembalasan atas ditangkapnya pimpinan mereka," lanjut Kapolri.

Dita bersama istri dan empat anaknya yang beraksi mengebom tiga gereja di Surabaya pada Minggu 13 Mei 2018 kemarin adalah pimpinan JAD Surabaya. Bom yang digunakan merupakan jenis TATP high explosive, peledak yang sama yang digunakan pelaku bom di Mapolresta Surabaya pada Senin 14 Mei 2018 pagi ini dan meledak di Rusunawa Wonocolo di hunian milik Anton dan keluarga di Sidoarjo. "Pelaku Anton ini merupakan teman dekat Saudara Dita, pelaku bom bunuh diri di Gereja di Jl Arjuna.Mereka aktif berhubungan dan pernah berkunjung ke lapas napi terorisme tahun 2016," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Senin 14 Mei 2018. Pada Senin pagi ini, terjadi lagi ledakan di Mapolresta Surabaya. Dua motor yang membawa lima orang dalam satu keluarga diledakkan di halaman Mapolresta Surabaya. Akibat kejadian ini, ayah, ibu, dan dua anak meninggal.Sedangkan satu anak lagi yang masih kecil selamat karena terlempar.Akibat aksi teror ini, empat polisi dan enam warga jadi korban luka-luka. Kapolri mengungkap aksi ini dilakukan kelompok yang sama. Kapolri pun kemudian mengungkap alasan JAD sel Jawa Timur tersebut menyerang Surabaya dan Sidoarjo."Yang nanya kenapa aksinya di Surabaya, ya karena mereka menguasai daerah ini.Kenapa mereka melakukan ini, karena pimpinan mereka di Jawa Timur ditangkap, selain Aman Abdurrahman ditahan di Mako Brimob, juga karena instruksi dari ISIS sentral yang terdesak," pungkasnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar