NAMA : Oche Gustian Mahyosi
NIM : 181710015
FILM 1
Identitas Film
Judul Film : Sang Pencerah
Sutradara : Hanung Bramantyo
Produser : Raam Punjabi
Penulis : Hanung Bramantyo
Musik : Tya Subiyakto Satrio
Sinematografi : Faozan Rizal
Distributor : Multivision Plus
Jenis Film : Sejarah
Durasi : 112 Menit
Tanggal Rilis : 8 September 2010
Kelebihan Film :
Menceritakan pertama kali penyebaran agama Islam, nilai sosialnya juga tinggi yaitu saling gotong royong
Kekurangan Film :
Kurang menarik diawal cerita sehingga membuat penonton bosan, dan diakhir cerita terkesan sangat singkat.
FILM 2
Identitas Film
Judul : Nyai Achmad Dahlan
Sutradara : Olla Atta Adonara
Produser : Dyah Kalsitorini
Penulis : Dyah Kalsitorini
Produksi : Iras Film
Jenis Film : Drama
Durasi : 102 Menit
Tanggal Rilis : 24 Agustus 2017
Kelebihan Film :
Belum ada kelebihannya, karena masih banyak yang perlu dievaluasi.
Kekurangan Film :
Peristiwa demi peristiwa bergulir sangat cepat, tidak menjelaskan sebab akibat secara memadai, sebagian besar adegan berkutat di dalam ruangan, dan kurang mengemuka sosok Nyai Dahlan sebagai aktivis pejuang emansipasi wanita. Akting dan penataan adegan terlihat canggung. Sedangkan untuk adegan diluar ruangan terlihat sangat kaku atau gugup. Dan juga pemain figuran terlalu sadar kamera.
FILM 3
Judul Film : Gie
Sutradara : Riri Reza
Produksi : Miles Production
Produser : Mira Lesmana
Penulis : Riri Reza
Distributor : Sinemart Pictures
Durasi : 141 Menit
Jenis Film : Biografi, Sejarah
Tahun Rilis : 2005
Kelebihan Film :
Mengajarkan untuk berani berpendapat tanpa rasa takut, dan tidak pantang menyerah untuk mencapai keinginan.
Kekurangan Film :
Pada segi teknis, backsound pada film ini jauh lebih besar dibandingkan suara tokoh yang sedang berdialog.
Pada segi transisi, dari satu scene ke scene lainnya menggunakan layar hitam.
FILM 4
Judul Film : Serdadu Kumbang
Sutradara : Ari Sihasale
Produser : Ari Sihalase
Penulis : Jeremias Nyangoen
Produksi : Alenia Pictures
Durasi : 105 Menit
Jenis Film : Drama
Tanggal Rilis : 16 Juni 2011
Kelebihan Film :
Film ini menanamkan pendidikan berkarakter oleh tokoh-tokoh pembantu. Seperti contohnya adalah sifat jujur, empati, tidak mengumbar kesombongan. Selain itu, penegakkan kedisiplinan tidak harus dilakukan dengan cara-cara yang kasar dan bermain fisik pada siswa. Dan juga khususnya semangat untuk menggapai apa yang kita inginkan.
Kekurangan Film :
Tidak ada eksplorasi yang lebih mendalam pada tokoh Minun. Cerita tentang Minun menggantungkan penonton yang tidak tahu apa sebenarnya cita-cita Minun sampai akhirnya ia meninggal.
BUKU
Identitas Buku
Judul Buku : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia
Jenis Buku : Novel
Tanggal Rilis : Juli 2006
Halaman : 292 Halaman
Cetakan : Ke-14, Januari 2008
Sinopsis :
Diceritakan tiga orang remaja laki-laki yaitu Ikal, Arai, dan Jimron yang telah lulus SMP, mereka melanjutkan SMA bukan untuk main-main.
Ikal adalah salah satu anggota laskar pelangi dan Arai merupakan saudara sepupu Ikal, yang telah menjadi anak yatim piatu sejak kelas 3 SD dan tinggal bersama Ikal. Ia sudah dianggap seperti anak sendiri oleh ayah dan ibu Ikal, sedangkan Jimron adalah anak angkat seorang pendeta karena sejak kecil pun ia yatim piatu. Tetapi pendeta itu tidak memaksakan keyakinan Jimron, malah mengantar Jimron untuk menjadi seorang muslim yang bertaqwa.
Ikal dan Arai adalah murid yang pintar di sekolahnya, sedangkan Jimron adalah murid yang menggemari kuda, ia siswa yang biasa-biasa saja. Lebihnya lagi mimpi mereka semua sangatlah tangguh.
Mereka berdua mempunyai mimpi yang sangat tinggi yaitu ingin melanjutkan pendidikan ke Sorbonne, Perancis. Karena mereka sering mendengar cerita bagusnya kota itu dari pak Balia. Mereka bekerja keras menjadi seorang kuli ngambat dari pukul 02:00 pagi sampai 07:00 pagi dan dilanjutkan dengan sekolah. Semua itu dilakukan untuk mewujudkan mimpi mereka.
Setelah lulus SMA, Ikal dan Arai merantau ke Jawa, yaitu Bogor. Sedangkan Jimron lebih memilih bekerja menjadi ternak kuda di Belitong. Bahkan ia menghadiahkan kedua celengan kudanya kepada Ikal dan Arai. Karena ia yakin kalau kedua temannya itu akan berhasil ke Perancis.
Setelah lama mereka menganggur di Bogor, akhirnya Ikal mendapat pekerjaan sebagai tukang pos dan Arai memutuskan untuk merantau ke Kalimantan.
Satu tahun kemudian, Ikal memutuskan untuk kuliah di UI jurusan Ekonomi. Setelah lulus dan bergelar S1, ada lowongan untuk mendapatkan beasiswa S2 ke Eropa. Dari sekian ribu pesaing, sampailah ia dalam pertandingan untuk merebutkan 15 besar
Pada saat wawancara, professor pengujinya begitu terpukau dengan proposal yang diajukan oleh Ikal. Walaupun hanya berlatar belakang sarjana ekonomi yang pernah bekerja sebagai tukang pos.
Arai pun mengikuti dalam acara tersebut. Sekian tahun tanpa kabar, akhirnya mereka dipertemukan kembali. Ternyata Arai kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan biologi.
Tak lama kemudian mereka pulang kampun ke Belitong, ketika ada surat datang. Jantung mereka berdebar-debar saat membuka surat tersebut yang berisikan pengumuman penerimaan beasiswa ke Eropa. Arai sangat ingin membuka kabar itu bersama kedua orang tuanya,
Setelah surat itu dibuka, hasilnya adalah Ikal diterima di perguruan tinggi yang diimpikannya, yaitu perguruan tinggi Sorbanne, Perancis. Begitu juga Arai, akhirnya mereka melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang sama.
Kelebihan Buku :
Kekayaan bahasa dan alur yang sempurna dan mengajak pembaca masuk dalam cerita. Latar cerita sangat jelas dan mudah dipahami dari adegan yang satu dengan yang lainnya. Selain itu, pembawaan karakter didalam novel ini juga memudahkan pembaca. Sehingga memunculkan sensasi pada saat membacanya.
Kekurangan Buku :
Novel ini sudah baik, sehingga tidak ada kekurangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar