Sistem Pemerintahan Indonesia
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik.
Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik, Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, "Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar." Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial
sistem pemerintahan Argentina
Sistem pemerintahan Presidensil ; Presiden mengangkat menteri-menteri untuk duduk di kabinet. Seorang di antara mereka menjadi "kepala kabinet" yang fungsi utamanya selaku penyelenggara administrasi umum negara. Presiden dapat mengangkat menteri tanpa pertimbangan kabinet (presidensil). Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam 1 paket dan masa baktinya 4 tahun.
Parlemen : Bikameral (Nama parlemennya Congreso Nacional, terdiri atas: Chamber of Deputies + Senate). Kini terdapat 257 anggota Chamber of Deputiesyang masing-masing dipilih dari 24 propinsi dan 1 distrik federal serta seluruhnya dipilih lewat Pemilu langsung. Anggota Senate adalah 3 orang per tiap-tiap propinsi dan 3 orang per distrik federal (kini sekitar 72 orang)
PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN NEGARA ARGENTINA DAN NEGARA INDONESIA DITINJAU DARI JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
Fungsi Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional adalah berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan penjelasan diatas semakin memperjelas peran pendidikan bagi Negara Indonesia yaitu untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia.
UNESCO dalam Education Development Index menyatakan bahwa, tingkat perkembangan pendidikan Indonesia terletak pada peringkat 102 dunia (Wikipedia.com), sementara itu bebas buta aksara masyarakat indonesia berada pada peringkat 95 sebesar 87,9% . Kondisi ini merupakan kondisi yang cukup memprihatinkan, karena hal ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan di indonesia belum berjalan dengan optimal.
Ini adalah obat pahit yang harus ditelan bangsa ini, agar dapat menjadi refleksi terhadap potret pendidikan bangsa ini. Namun ini bukanlah harga mati bagi bangsa ini karena masih banyak peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini, jika bangsa ini mau belajar dengan bangsa lain yang telah mengalami kamajuan dalam bidang pendidikan
1. Masa Belajar
Berdasarkan tabel diatas, sekolah dasar di negera Argentina dilaksanakan selama tujuh tahun, dengan tahun akademik maret sampai Desember dan berlangsung sekitar 200 hari (40 jam/tahun dengan jumlah jam belajar 23,5 jam/minggu). Sekolah ditutup untuk liburan nasional, seperti Jumat Agung dan Paskah, dan dua minggu pada bulan Juli untuk berlibur. sementara itu penyelenggaraan pendidikan Sekolah Dasar berlangsung 6 tahun dengan waktu efektif belajar 34 minggu / tahun, jumlah jam belajar 27-38 /minggu. Hal ini menunjukkan bahwa adanya persamaan antara masa belajar Sekolah Dasar yang dilaksanakan oleh Negara Argentina (7 tahun) dan Indonesia (6 tahun). Namun jika kita melihat efektifitas pendidikan Sekolah Dasar di Argentina lebih efektif dibandingkan dengan negara Indonesia, salah satu indikator yang dapat dilihat adalah tingkat bebas buta aksara pendidikan di argentina lebih tinggi dibanding dengan negara Indonesia.
2. Penyelenggara Sekolah
Pendidikan Sekolah Dasar di negara Argentina dilakukan oleh Pemerintah dan swasta. Dalam hal ini pemerintah menanggung biaya pendidikan sekolah dasar untuk sekolah Negeri, untuk sekolah swasta hanya diberi subsidi. Pada sekolah Negeri jm belajar dilaksanakan setengah hari (pagi atau siang), sekolah swasta diberikan kebebasan dalam menentukan jam belajar sekolah mereka.
Penyelenggaran Pendidikan di negara Indonesia sama seperti yang tergambar dalam negara Argentina. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan perlakuan pemerintah terhadap pendidikan sekolah Dasar pada masing-masing negara.
3. Kurikulum (mata pelajaran)
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa jumlah materi pelajaran pada negera Argentina lebih sedikit dibanding negara Indonesia. Pelajaran resmi di argentina terdiri dari Bahasa Spanyol, matematika, ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, pelatihan (musik, seni estetika, dan kerajinan tangan), pendidikan jasmani. Sementara itu, pelajaran Resmi di Indonesia terdiri dari Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani dan olahraga dan Muatan Lokal.
Pada akikatnya perbedaan jumlah mata pelajaran pada kedua negara tersebut tidak begitu mencolok, hal ini disesuaikan dengan keyakinan dan ideologi suatu negara. Karena negara indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan agama meka mata pelajaran agama dan pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang mutlak harus dilakukan.
4. Rasio guru dan murid
Perbedaan yang signifikan terletak pada rasio/perbandingan jumlah guru dan murid pada masing masing negara. Rasio guru dan murid di Argentina 17:1, sementara di Indinesia rasio antara guru dan murid 20:1(akan tetapi penyebaran tidak merata). Penyebaran guru di Indonesia yang tidak merata ini diakui oleh mantan menteri Pendidikan Nasional Bambang sudibyo.
Jika kita melihat peringkat (Education Development Index (EDI) dan peringkat bebas buta aksara kedua negara cukup jauh berbeda. Rasio/perbandingan jumlah guru dan murid dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan negera Argentina lebih maju dibanding negara Indonesia. Penyebaran guru yang tidak merata yang dialami negara Indonesia menyebabkan tidak optimalnya proses pendidikan yang telah diselenggarakan.
5. Ujian Nasional
Masing-masing negara melakukan Ujian akhir Nasional, namun yang jadi perbadaan adalah konsekuensi yang harus diambil siswa jika tidak lulus dalam melakukan ujian Nasional. Ujian yang dilakukan di Argentina berlangsunga dengan dua tahap, jika pada tahap pertama siswa tidak lilus ujian, maka siswa harus mengikuti ujian nasional tahap kedua, jika siswa tidak lulus pada tahap kedua ini maka siswa harus mengulang sekolah dari awal. Hal ini menyebabkan banyaknya siswa yang putus sekolah (1990 terdapat hanya 65% siswa yang menyelesaikan jenjang pendidikan Dasar).
6. Pendidikan Olahraga (sepakbola)
Di Indonesia tidak terdapat sekolah khusus atltit sepakbola (masih bersifat non formal). Pendidikan sepakbola dilakukan oleh club-club sepakbola. Asosiaso sepakbola Indonesia (PSSI) tidak menyelenggarakan pendidikan sepakbola, PSSI hanya mengambil pemain-pemain yang telah dilatih dan di didik oleh klub-klub di indonesia.
Berbeda halnya dengan Argentina, pelatihan/pendidikan sepakbola dikelola oleh asosiasi sepakbola argentina. Tidak hanya untuk pemain akan tetapi juga pelatihan/pendidikan wasit. Pemerintah Argentina mengambil kebijakan ini dikarenakan sebagian dari pemuda di Argentina mengalami putus sekolah, pengangguran sehingga dijadikan pelatihan/pendidikan sepakbola untuk memberdayakan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar