Sudah baikkah politik dinegeri ini?
Kondisi politik di Indonesia terus mengalami perkembangan walaupun dalam perjalannya banyak ditemukan kendala-kendala, seiring berjalannya waktu perkembangan itu pun menuju kearah yang lebih baik lagi karna dilandasi dengan barbagai faktor-faktor yang ada, beberapa kekuatan yang menjadi factor yang mempengaruhi kondisi politik Indonesia yaitu kekuatan finansial ini mempengaruhi kondisi politik Indonesia. Para elit politik melihat peluang kekuasaan pemerintah cukup besar dalam menguasai pengelolaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kesinambungan pertumbuhan ekonomi harus ditopang oleh stabilitas kondisi politik Indonesia. Sehingga kedua hal ini saling berhubungan dan tarik menarik yang besar ada pun faktor penegakkan supremasi hukum yaitu sebagus apa pun sebuah Undang-undang dan peraturan, tidak akan lebih baik dibanding Undang-undang dan peraturan yang ditegakkan dan dijalankan oleh seluruh komponen yang terlibat. Proses penegakkan hukum Indonesia yang berjalan lancar dan memberikan manfaat sebagaimana cita-cita pembuat undang-undang akan mempengaruhi persepsi rakyat terhadap ketegasan dan keadilan penguasa. Penegakkan hukum yang runcing ke bawah dan tumpul ke atas justru dapat menyebabkan berkurangnya kepercayaan rakyat kepada pemegang kekuasaan. layaknya gula yang sedang di kelilingi semut, seperti itulah media yang memberitakan kondisi politik diIndonesia. Saat ini kondisi politik yang justru saling memperebutkan kekuasaan. Para pejabat yang memiliki kekuasaan, telah melupakan janji-janji yang dulu pernah dibuat berasama masyarakat, janji yang mereka teriakkan saat kampanye hanya lah bualan. Padahal, seharusnya mereka bekerja keras, mendengarkan aspirasi rakyat, sehingga rakyat bisa hidup dengan aman dan sejahtera. seiring dengan kursi kekuasaan yang telah diperoleh, seolah tidak menerima dengan kemenangan sang rival maka berusaha mencari kesalahan untuk dapat menggulingkan. kondisi politik di Indonesia sangat lah memprihatinkan, para pejabat masih saja sibuk mengurusi jabatan nya, selalu saja mereka melupakan soal rakyat-rakyatnya. Sebenarnya politik layaknya sebuah pisau bila pisau tersebut digunakan oleh ibu rumah tangga untuk memasak maka pisau akanlah sangat bermanfaat dengan tersedianya hidangan yang lezat untuk keluarga, namun beda cerita jika pisau tersebut di gunakan oleh pembunuh maka yang terjadi adalah sebuah kesedihan dan kesengsaraan yang terjadi. Begitu lah politik, ia akan bisa menjadi sebuah alat untuk mencapai sebuah kebahagiaan atau malah menjadi sebuah kesengsaraan. dewasa ini, para politikus yang ada justru tidak mampu memberikan sebuah kesejukan di tengah gerahnya suasana politik yang ada, Kita semua juga bisa melihat gejala mati rasa penyelenggaraan Negara misalnya pembangunan pagar istana presiden yang menelan biaya puluhan miliyar rupiah. Seharusnya pejabat meletakkan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama dan mengesampingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya. Mereka bisa terpilih juga karena dipilih oleh rakyat, jadi mereka bekerja juga harus untuk rakyat bukan untuk memperkaya diri sendiri. Ada pun contoh-contoh lain yang harus diakui untuk mengiris rasa keadilan, seperti menyikapi kasus lapindo bahkan publik juga bisa melihatnya, masalah kampanye hitam dalam masa kampanye ini tim sukses dari para kubu yang akan bersaing dalam pemilihan umum akan berusaha keras untuk mendapatkan dukungan dari rakyat. Mereka biasanya memberikan janji-janji manis kepada masyarakat, memang tidak ada masalahnya selama janji-janji tersebut bisa mereka realisasikan saat sudah terpilih, dan masyarakat juga harus terus memantau dan membantu menyuarakan aspirasi agar janji-janji tersebut bisa terealisasikan. Namun yang disayangkan banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang saling menjatuhkan pihak lawan dengan kampanye hitam. Mereka akan membuat isu-isu buruk tentang pihak lawan untuk memengaruhi masyarakat. Hal itu tentu akan merugikan dan menurunkan elektabilitas pihak lawan. masalah putus sekolahh, masalah kelaparan, masalah kasus penyuapan yang terjadi pada wisma atlet, kita ketahui bahwa Anggelina S merupakan kunci dari bobroknya korupsi yang terjadi di Wisma Atlet namun yang terjadi selanjutnya Anggelina S malah menutupi kondisi yang sebenarnya. kondisi tersebut sangatlah memprihatinkan, dan terjadi nya kriminalitas terhadap dua pemimpin kpk, atau pun penanganan kasus bank century yang belum jelas bagaimana akhir nya, serta kuat nya nuansa tebang pilih terhadap penanganan kasus korupsi dan masih banyak lagi masalah politik yang sedang terjadi di negeri ini. Kesemuanya itu adalah contoh-contoh lain yang harus diakui kian mengiris rasa keadilan, kendati dibalut pernyataan-pernyataan yang apik dan santun, toh penyikapan dari penyelenggaraan Negara terhadap kasus-kasus tersebut tetap saja dinilai jauh dari komitmen untuk mewujudkan aspirasi dan kehendak rakyat. Namun sepertinya para pejabat ini masih belum tersentuh untuk menuju ke situ akhirnya masih berkutat dengan masalah kekuasaan. Dari kondisi-kondisi tersebut merupakan kondisi politik diIndonesia yang sangat menyedih kan dan juga memprihatinkan dan akhirnya rakyat lah yang menjadi korban dari kondisi politik yang ada sekarang dikarenakan dengan cara mendapatka kursi kekuasaan itu harus dibayar dengan pengorbanan yang besar baik itu menggunakan fikiran maupun menggunakan material. Pemerintah Indonesia yang tidak menjalankan kewajibannya sebagai wakil rakyat yang baik membuat pandangan masyarakat terhadap politik itu sendiri menjadi buruk. "bagaikan bom yang terus dipendam suatu saat akan meletus juga" seperti itu lah sikap masyarakat terhadap politik hanya sesuatu yang buruk jika hal tersebut terus dibiarkan. Rakyat Indonesia belum merasakan kinerja yang baik dari pemerintah Indonesia, jika kondisi pemerintah terus-terusan seperti ini maka tidak mustahil jika rakyat tidak akan percaya dengan politik, ketidak percayaan rakyat seperti ini lah yang sangat berbahaya bagi kestabilan Negara. Akibatnya masyarakat cenderung tidak perduli terhadap kondisi sebuah Negara. Melihat keadaan sekarang Demokrasi terlihat seperti tarian penyanyi legendaris Michael Jackson yang dikenal dengan tarian Moon Walk, dengan gerakan yang terasa maju dengan adanya politik-politik dalam suatu Negara tetapi mengalami kemunduran. Demokrasi yang masih dapat di intervensi oleh kekuatan-kekuatan lain yakni capital, menjadi dasar-dasar demokrasi yang sudah disepakati tidak kukuh lagi. Demokrasi sudah akrab di telinga orang-orang Indonesia, karena memang system demokrasi digunakan di Indonesia. Hal ini tercermin dari system pemeintahan yang dijalani bangsa Indonesia dengam pemilihan calon legislatif yang dipilih melalui pemilihan umum, kekuasaan berada di tangan rakyat, pemerintah berada ditangan rakyat, kebebasan pers, kebebasan mengeluarkan pendapat dan lain sebagainya. Namun apakah demokrasi diindonesia sudah berjalan dengan selayaknya? Belum. Mengingat masih banyak fenomena-fenomena penyimpangan yang terjadi karena tidak berjalannya dengan baik demokrasi di Indonesia ini. Hal ini yang di anggap biasa biasa saja "membunuh bangsa" yang menganutnya, atau bisa dibilang demokrasi dapat menyesatkan bagi Negara yang bersangkutan itu sendiri. Kejadian tersebut di karenakan masyarakat yang sebagian besar salah dalam memahami peta demokrasi yang sebenar nya, pada masyarakat yang masih buta akan demokrasi, demokrai yang diterapkan dinegara yang belum memiliki kesiapan kultur yang nantinya akan akan menganggap bahwa demokrasi melunturkan budaya nya, hal-hal tersebut lah yang justru tidak akan menghantarkan bangsa kepada keadaan yang sejahtera, makmur, harmonis dan maju. Fenomena itu juga sering disebut dengan tersesat di jalan demokrasi. Demokrasi yang seharusnya diterapkan sebagai pemecahan bagi masalah-masalah dalam suatu Negara, berujung dengan kesesatan yang merugikan Negara itu sendiri. Indonesia juga masih kalah dalam sumber daya manusia dibandingkan beberapa negar tetangga kita seperti singapura dan Malaysia. Hal ini membuat banyak kekayaan yang kita miliki belum bisa dikelola sendiri, juga banyak masyarakat Indonesia yang belum bisa hidup sejahtera, salah satu hal yang membuat sumber daya manusia kita masih kalah dengan beberapa Negara lain adalah kurangnya dalam bidang politik. Saat ini, kondisi politik di Negara kita sedang memiliki banyak masalah. Banyak penguasa yang terjerat berbagai kasus seperti korupsi yang dilakukan oleh pejabat pusat. Hal ini sangat disayangkan karena para pejabat tersebut sudah dipilih dan dipercaya oleh masyarakat utuk menjalankan roda pemerintahan. Masyarakat berharap mereka mampu menjalankan roda pemerintahan tersebut dengan baik sesuai dengan janji-janji manis mereka saat melakukan kampanye. Namun nyatanya saat mereka sudah terpilih dan dilantik menjadi pejabat mereka justru banyak yang berkhianat, para pejabat tersebut melakukan korupsi yang sama saja dengan makan uang rakyat. Rakyat bukannya makin sejahtera malah makin menderita. Ketika rakyat sedang kesusahan untuk mencari pekerjaan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, para pejabat justru lebih sering leyeh-leyeh dan tidur saat rapat. Jadi sebagai rakyat bangsa Indonesia kita harus cerdas dalam memahami situasi atau kondisi juga memahami apa itu sebenarnya demokrasi yang menjadi tonggak bangsa Indonesia kita ini, karena dari rakyat yang cerdas dan cermat dalam memahami setiap keadaan negaranya lah yang akan menolong dasar-dasar nilai bangsa yang telah di perjuangkan dan kita lah yang patut mempertahan kan. dengan tanpa adanya kebodohan-kebodohan dalam memahami kondisi politik Negara, hal itu lah yang akan menjadikan kita tidak mudah di bohongi oleh kekuatan-kekuatan yang akan meghancurkan system demokrasi di Indonesia ini sendiri. Dengan begitu para generasi muda Indonesia harus lah diperkenalkan dengan politik yang sebenarnya, agar dikemudian hari para generasi ini lah yang akan menjadi generasi baru yang lebih bertanggung jawab. Sehingga kondisi bangsa ini tidak terus terpuruk akibat politik yang tidak bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar