Tugas resensi buku
"Paradigma Baru Menjadi Pemimpin Masa Kini"
Judul buku : Kepemimpinan
Penulis : Triantoro Safaria
Penerbit : Graha Ilmu
SINOPSIS
Buku berjudul "Kepemimpinan" yang ditulis oleh Triantoro Safaria ini merupakan buku yang mengupas fakta mengenai bagaimana perbedaan paradigma kepemimpinan yang lama dengan paradigma kepemimpinan yang baru di abad ke 21 ini. Sebagaimana ditulis pada buku tersebut, paradigma kepemimpinan lama yaitu berfokus pada bagaimana cara menstabilkan organisasi agar dapat berjalan dengan lancar dan sedikit sekali hambatan. Hal ini kemudian dibantah pada buku ini dimana penulis membeberkan fakta bahwa di abad 21 ini telah terjadi banyak perubahan dari segi sosial budaya, kebutuhan hidup, dan yang paling cepat perkembangannya yaitu kemajuan teknologi. Dari kenyataan bahwa banyaknya perubahan-perubahan cepat dalam hal-hal tersebut, penulis kemudian mengungkapkan bahwa pemimpin yang berusaha membuat organisasi terus stabil akan menjadi organisasi yang mati cepat atau lambat. Sehingga dari beberapa studi kasus yang dicontohkan pada buku ini, penulis berkesimpulan bahwa pemimpin yang dibutuhkan pada masa kini yaitu pemimpin yang terbuka terhadap perubahan, mampu menciptakan dan mendorong perubahan yang terus-menerus bagi organisasi dan anggotanya, dan tentunya memiliki pola pikir yang menjadi salah satu pilihan yaitu "inovasi atau mati".
ULASAN SINGKAT
Seperti dijelaskan sebelumnya, saat ini dunia sedang menghadapi perubahan besar-besaran dan organisasi mulai untuk berubah dalam meresponnya. Walaupun demikian, kebanyakan pemimpin dan organisasi masih berada pada masa transisi antara paradigma lama dan paradigma baru sehingga banyak yang masih terperangkap dengan paradigma zaman industrial pada abad-abad sebelumnya yang sudah tidak sesuai lagi dengan situai dunia post-modern saat ini (Peter Smith & Mark Peterson, 1993).
Dengan fakta yang mengejutkan ini, akhirnya penulis berfokus pada bagaimana membentuk sebuah karakter kepemimpinan yang strategis dimana pemimpin tersebut harus bisa bertanggung jawab menciptakan harmoni antara tuntutan lingkungan eksternal organisasi (dunia) dengan visi, misi, strategi, dan implementasi organisasi. Sehingga cara untuk membentuk suatu kepemimpinan yang strategis yaitu dengan menyelaraskan visi yang jelas dan terukur antara pimpinan dan bawahan.
Setelah melihat fenomena yang terjadi dan apa-apa saja yang harus dilakukan untuk membentuk kepemimpinan yang strategis, buku ini juga mengkaitkan pendekatan teori-teori yang relevan seperti apakah sudut pandang kepemimpinan yang dimiliki seseorang dilihat berdasarkan sifatnya, perilakunya atau hubungannya didalam organisasi. Maka kemudian penulis berkesimpulan bahwa konsep kepemimpinan yang efektif yaitu berdasar dari pendekatan Kontigensi (tergantung) pada situasi organisasi tersebut.
Berakar dari visi yang jelas, tindakan yang efektif, dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan, maka akhirnya setiap organisasi akan memiliki budayanya sendiri. Budaya organisasi didefinisikan sebagai seperangkat nilai-nilai pokok, asumsi, pemahaman, dan cara berpikir yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi dan diajarkan kepada anggota baru (Luthans, 1995). Dari definisi ini akhirnya dapat diketahui bahwa fungsi dari adanya budaya organisasi yaitu sebagai integrasi internal dimana setiap anggota tahu bagaimana cara berinteraksi satu sama lain, fungsi yang kedua yaitu adaptasi eksternal dimana budaya akan menentukan bagaimana organisasi memenuhi tujuan-tujuannya pada saat berhubungan dengan pihak luar.
KELEBIHAN BUKU
Beberapa kelebihan dari buku ini yaitu sudut pandang yang coba diarahkan oleh penulis benar-benar berbeda dari buku biasanya. Buku sejenis biasanya lebih banyak menerangkan berbagai teori-teori tentang kepemimpinan secara harfiah, sedangkan buku ini mencoba membandingkan model-model kepemimpinan lama dan baru agar membuka mata si pembaca melihat model kepemimpinan mana yang masih relevan dan efektif jika diterapkan pada masa sekarang. Kemudian buku ini dalam penjelasannya mencoba mengajak pembaca untuk melihat situasi sederhana melalui berbagai studi kasus diberbagai organisasi yang sifatnya profit maupun non-profit. Hingga akhirnya pembaca terbawa kedalam suasana bagaimana menjadi seorang pemimpin jika berada pada suatu situasi dan organisasi tertentu. Dan yang terakhir, setelah mengungkapkan berbagai fenomena yang terjadi, buku ini menawarkan berbagai solusi untuk pemecahan masalah yang mungkin terjadi dan bagaimana menerima suatu masalah yang akhirnya dikonversikan menjadi sebuah peluang organisasi untuk bergerak maju.
KEKURANGAN BUKU
Buku ini tidak cocok bagi pembaca dengan pemahaman yang masih kurang dalam mengenali bahasa-bahasa yang ilmiah dan tidak setiap kalangan dapat memahami isi dari maksud si penulis. Jika dilihat dari kelebihan buku yang memaparkan berbagai studi kasus tentang pola-pola kepemimpinan di sebuah organisasi, pada dasarnya dapat membantu pembaca untuk menafsirkan situasi yang pernah terjadi pada organisasi tersebut. Namun hal ini bisa menjadi salah tafsir karena tidak semua pembaca tahu tentang organisasi yang dicontohkan oleh si penulis.
"Paradigma Baru Menjadi Pemimpin Masa Kini"
Judul buku : Kepemimpinan
Penulis : Triantoro Safaria
Penerbit : Graha Ilmu
SINOPSIS
Buku berjudul "Kepemimpinan" yang ditulis oleh Triantoro Safaria ini merupakan buku yang mengupas fakta mengenai bagaimana perbedaan paradigma kepemimpinan yang lama dengan paradigma kepemimpinan yang baru di abad ke 21 ini. Sebagaimana ditulis pada buku tersebut, paradigma kepemimpinan lama yaitu berfokus pada bagaimana cara menstabilkan organisasi agar dapat berjalan dengan lancar dan sedikit sekali hambatan. Hal ini kemudian dibantah pada buku ini dimana penulis membeberkan fakta bahwa di abad 21 ini telah terjadi banyak perubahan dari segi sosial budaya, kebutuhan hidup, dan yang paling cepat perkembangannya yaitu kemajuan teknologi. Dari kenyataan bahwa banyaknya perubahan-perubahan cepat dalam hal-hal tersebut, penulis kemudian mengungkapkan bahwa pemimpin yang berusaha membuat organisasi terus stabil akan menjadi organisasi yang mati cepat atau lambat. Sehingga dari beberapa studi kasus yang dicontohkan pada buku ini, penulis berkesimpulan bahwa pemimpin yang dibutuhkan pada masa kini yaitu pemimpin yang terbuka terhadap perubahan, mampu menciptakan dan mendorong perubahan yang terus-menerus bagi organisasi dan anggotanya, dan tentunya memiliki pola pikir yang menjadi salah satu pilihan yaitu "inovasi atau mati".
ULASAN SINGKAT
Seperti dijelaskan sebelumnya, saat ini dunia sedang menghadapi perubahan besar-besaran dan organisasi mulai untuk berubah dalam meresponnya. Walaupun demikian, kebanyakan pemimpin dan organisasi masih berada pada masa transisi antara paradigma lama dan paradigma baru sehingga banyak yang masih terperangkap dengan paradigma zaman industrial pada abad-abad sebelumnya yang sudah tidak sesuai lagi dengan situai dunia post-modern saat ini (Peter Smith & Mark Peterson, 1993).
Dengan fakta yang mengejutkan ini, akhirnya penulis berfokus pada bagaimana membentuk sebuah karakter kepemimpinan yang strategis dimana pemimpin tersebut harus bisa bertanggung jawab menciptakan harmoni antara tuntutan lingkungan eksternal organisasi (dunia) dengan visi, misi, strategi, dan implementasi organisasi. Sehingga cara untuk membentuk suatu kepemimpinan yang strategis yaitu dengan menyelaraskan visi yang jelas dan terukur antara pimpinan dan bawahan.
Setelah melihat fenomena yang terjadi dan apa-apa saja yang harus dilakukan untuk membentuk kepemimpinan yang strategis, buku ini juga mengkaitkan pendekatan teori-teori yang relevan seperti apakah sudut pandang kepemimpinan yang dimiliki seseorang dilihat berdasarkan sifatnya, perilakunya atau hubungannya didalam organisasi. Maka kemudian penulis berkesimpulan bahwa konsep kepemimpinan yang efektif yaitu berdasar dari pendekatan Kontigensi (tergantung) pada situasi organisasi tersebut.
Berakar dari visi yang jelas, tindakan yang efektif, dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan, maka akhirnya setiap organisasi akan memiliki budayanya sendiri. Budaya organisasi didefinisikan sebagai seperangkat nilai-nilai pokok, asumsi, pemahaman, dan cara berpikir yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi dan diajarkan kepada anggota baru (Luthans, 1995). Dari definisi ini akhirnya dapat diketahui bahwa fungsi dari adanya budaya organisasi yaitu sebagai integrasi internal dimana setiap anggota tahu bagaimana cara berinteraksi satu sama lain, fungsi yang kedua yaitu adaptasi eksternal dimana budaya akan menentukan bagaimana organisasi memenuhi tujuan-tujuannya pada saat berhubungan dengan pihak luar.
KELEBIHAN BUKU
Beberapa kelebihan dari buku ini yaitu sudut pandang yang coba diarahkan oleh penulis benar-benar berbeda dari buku biasanya. Buku sejenis biasanya lebih banyak menerangkan berbagai teori-teori tentang kepemimpinan secara harfiah, sedangkan buku ini mencoba membandingkan model-model kepemimpinan lama dan baru agar membuka mata si pembaca melihat model kepemimpinan mana yang masih relevan dan efektif jika diterapkan pada masa sekarang. Kemudian buku ini dalam penjelasannya mencoba mengajak pembaca untuk melihat situasi sederhana melalui berbagai studi kasus diberbagai organisasi yang sifatnya profit maupun non-profit. Hingga akhirnya pembaca terbawa kedalam suasana bagaimana menjadi seorang pemimpin jika berada pada suatu situasi dan organisasi tertentu. Dan yang terakhir, setelah mengungkapkan berbagai fenomena yang terjadi, buku ini menawarkan berbagai solusi untuk pemecahan masalah yang mungkin terjadi dan bagaimana menerima suatu masalah yang akhirnya dikonversikan menjadi sebuah peluang organisasi untuk bergerak maju.
KEKURANGAN BUKU
Buku ini tidak cocok bagi pembaca dengan pemahaman yang masih kurang dalam mengenali bahasa-bahasa yang ilmiah dan tidak setiap kalangan dapat memahami isi dari maksud si penulis. Jika dilihat dari kelebihan buku yang memaparkan berbagai studi kasus tentang pola-pola kepemimpinan di sebuah organisasi, pada dasarnya dapat membantu pembaca untuk menafsirkan situasi yang pernah terjadi pada organisasi tersebut. Namun hal ini bisa menjadi salah tafsir karena tidak semua pembaca tahu tentang organisasi yang dicontohkan oleh si penulis.
millnaaprianimell |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar