Jumat, 02 November 2018

B 181710048 RESENSI FILM SANG PENCERAH

Nama: Mita Rahmah
Nim: 181710048
Kelas: B

          RESENSI FILM SANG PENCERAH

Sang Pencerah adalah film drama tahun 2010 yang berdasarkan kisah nyata tentang pendiri Muhammadiyah,Ahmad Dahlan.Film ini menjadikan sejarah sebagai pelajaran pada masa kini tentang toleransi, koeksistensi (bekerjasama dengan yang berbeda keyakinan), kekerasan berbalut agama, dan semangat perubahan yang kurang. Sang Pencerah mengungkapkan sosok pahlawan nasional itu dari sisi yang tidak banyak diketahui publik. Selain mendirikan organisasi Islam Muhammadiyah, lelaki tegas pendirian itu juga dimunculkan sebagai pembaharu Islam di Indonesia. Ia memperkenalkan wajah Islam yang modern, terbuka, serta rasional.Tahun 1868 kauman merupakan kampung islami terbesar di Yogyakarta dengan masjid besar sebagai pusat kegiatan agama dipimpin seorang penghulu kamaludiningrat, saat itu islam terpengaruh ajaran syeh siti jenar yang meletakkan raja sebagai perwujudan tuhan masyarakat meyakini titihan raja adalah sabda tuhan syariat islam bergeser kearah tahayul atau mistik. Sementara itu kemiskinan dan kebodohan merajalela akibat politik tanam paksa pemerintah belanda.

 Agama tidak biasa mengatasi keadaan terlalu sibuk dengan takhayul yang bertentangan dengan Al-Quran dan sunnah Rasul Muhammad SAW. Sang Pencerah merupakan film yang mengangkat kisah dari tokoh besar K.H.Ahmad Dahlan yang hidup di tahun 1800-an. Sang Pencerah menceritakan seorang pemuda berusia 21 tahun bernama Darwis. Pemuda itu gelisah dengan lingkungannya yang melaksanakan syariat Islam yang melenceng ke arah sesat. Untuk mendalami ajaran agama Islam, Darwis pun pergi ke Mekkah.Sepulang dari Mekah, Darwis muda mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah sesat, Syirik dan Bid'ah.Dengan sebuah kompas, dia menunjukkan arah kiblat di Masjid Besar Kauman yang selama ini diyakini ke barat ternyata bukan menghadap ke Ka'bah di Mekah, melainkan ke Afrika. Usul itu kontan membuat para kiai, termasuk penghulu Masjid Agung Kauman, Kyai Penghulu Cholil Kamaludiningrat meradang. Ahmad Dahlan, anak muda yang lima tahun menimba ilmu di Kota Mekah, dianggap membangkang aturan yang sudah berjalan selama berabad-abad lampau.Walaupun usul perubahan arah kiblat ini ditolak, melalui suraunya Ahmad Dahlan mengawali pergerakan dengan mengubaharahkiblat yang salah. Ahmad Dahlan dianggap mengajarkan aliran sesat,menghasut dan merusak kewibawaan Keraton dan Masjid Besar.Bukan sekali ini Ahmad Dahlan membuat para kyai naik darah. Dalam khotbah pertamanya sebagai khatib, dia menyindir kebiasaan penduduk di kampungnya, Kampung Kauman, Yogyakarta. "Dalam berdoa itu cuma ikhlas dan sabar yang dibutuhkan, tak perlu kiai, ketip, apalagi sesajen," katanya.Walhasil, Dahlan dimusuhi.Langgar kidul di samping rumahnya, tempat dia salat berjemaah dan mengajar mengaji, bahkan sempat hancur diamuk massa lantaran dianggap menyebarkan aliran sesat. Cobaan Ahmad Dahlan dalam pergerakannya meluruskan syariat Islam pun tidak hanya sampai di situ. Dirinya juga dituduh sebagai kyai kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo, bahkan dirinya disebut kafir.Dahlan, yang piawai bermain biola, dianggap kontroversial. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda, serta mengajar agama Islam di Kweekschool atau sekolah para bangsawan di Jetis, Yogyakarta. Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan priyayi Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah dan lima murid murid setianya :
Sudja, Sangidu, Fahrudin, Hisyam dan Dirjo, Ahmad Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikir maju sesuai dengan perkembangan zaman. Film Sang Pencerah ini merupakan salah satu film yang layak untuk ditonton. Hal ini berkaitan dengan tema film yang menonjolkan nasionalisme terhadap agama Islam Muhamadiyah. Hadirnya film ini diharapkan pulamenggugah para penonton untuk saling mengerti antara perbedaan agama islam yang biasa dengan yang muhamadiyah dan agama muhamadiyah itu merupakan agama yang diturunkan oleh Allah, serta agama yang baik dan patut dihormati. film ini memiliki dampak yang positif dan negatif. Dampak positifnya orang akan saling menghormati antara sesama, orang akan merasa takut akan datangnya hari kiamat, dan mereka akan berusaha berbuat baik setelah nonton film itu. Dampak negatifnya adalah kekhawatiran terjadinya salah paham antara sesama, cerita ini bertentangan dengan syariat Islam juga merusak aqidah umat Islam. Sebab, sudah menjadi keyakinan umat Islam bahwa kiamat akan datang tapi kan datangnya, tak ada satupun makhluk yang tahu hanya Allah SWT yang tahu. Selain itu film juga memberikan hiburan tersendiri bagi penikmatnya karena mengandung unsur islami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar