Pemuda berperan dalam perjalanan kehidupan berbangsa
peran kaum muda sangat signifikan dalam memajukan bangsa Indonesia, karena itu Pemuda berperan dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga maju mundurnya suatu negara sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif dari pemuda.
Generasi muda Indonesia adalah masa depan bangsa, Karena itu setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor penting yang sangat diandalkan oleh bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan bangsa.
Begitu juga dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial dalam tatanan masyarakat sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumbe bagi pembangunan bangsa, karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Salah satu langkah pemuda untuk membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik adalah dengan partisipasi aktif pemuda Indonesia dalam upaya pembangunan masyarakat.
Secara garis besar ada empat peran yang harus dipikul oleh generasi muda. Keempat peran ini adalah peran yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh mahasiswa. Keempat peran itu, adalah:
Agent of change
Mahasiswa berperan di dalam melakukan perubahan terhadap kondisi bangsa. Saat ini bangsa kita sedang mengalami kondisi terpuruk. Dari segi ekonomi kita melihat masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kesenjangan antara si Kaya dan si Miskin sangat jelas sekali terlihat. Yang kaya sibuk memperkaya diri sendiri sementara yang miskin harus berjuang keras untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Dari segi politik, kita melihat banyak pejabat yang melakukan korupsi. Mereka sibuk untuk memperkaya diri sendiri dan melupakan amanahnya untuk mensejahterakan rakyat. Bagaimana ingin menyejahterakan rakyat sementara uang rakyat saja mereka curi. Sungguh ironi memang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam yang dimilikinya tetapi untuk mensejahterakan kehidupan rakyat saja, negara ini belum mampu untuk melakukannya. Untuk itu mahasiswa sebagai agent of change diharapkan dapat membuat perubahan terhadap bangsa ini.
Iron Stock
Iron stock merupakan peranan mahasiswa yang tidak kalah penting, dengan idealisme yang dimilikinya membuat mahasiswa menjadi tangguh untuk menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Mahasiwa adalah aset yang penting di dalam melakukan pergerakan dan perubahan. Tentunya di dalam menjalankan peran ini mahasiswa harus memiliki skill yang di dapat dari pengalaman organisasi di kampus dan mahasiswa harus memiliki akhlak mulia agar ilmu yang ia dapat dapat dipergunakan untuk melakukan hal-hal yang baik.
Social control
Mahasiswa berperan dalam melakukan kontrol ketika melihat adanya gejala yang tidak beres di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa yang akan mengontrol perilaku pemerintah yang bertentangan dengan Undang-undang dan merugikan masyarakat. Kontrol yang dilakukan oleh mahasiswa bisa saja dalam bentuk demonstrasi. Selama ini orang berpandangan negatif terhadap mahasiswa yang melakukan demo. Padahal demo yang dilakukan oleh mahasiswa itu hanya semata-mata untuk membela kepentingan rakyat. Siapa lagi yang akan membela dan menjadi garda terdepan dalam pergerakan untuk rakyat kalau bukan mahasiswa yang notabene juga berasal dari rakyat. Tentunya demo yang dilakukan oleh mahasiswa harus mengindahkan norma-norma yang ada sehingga demo dapat berjalan dengan tertib dan damai. Selain dengan demonstrasi, mahasiswa juga dapat melakukan kontrol sosialnya dengan jalan diskusi dan melakukan kajian. Namun cara seperti apa yang tepat untuk melakukan kontrol sosial, itu dikembalikan kepada diri masing-masing mahasiswa.
Moral Force
Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik, karena mahasiswa berperan sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat. Segala tingkah laku mahasiswa akan diamati dan dinilai oleh masyarakat. Untuk itu mahasiswa harus pandai menempatkan diri dan hidup berdampingan di tengah-tengah masyarakat.
Itulah keempat peran yang ide harus dilakukan oleh mahasiswa. Implementasi dari peran tersebut dapat terwujud apabila mahasiswa memahami dan menjalani nilai-nilai yang terkandung di dalam Perguruan Tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Pendidikan juga diperlukan agar mahasiswa memiliki intelektual dan wawasan yang luas sehingga membantu di dalam proses berpikir untuk mencari solusi terhadap berbagai persoalan. Penelitian diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat dengan landasan research agar karya tersebut tepat sasaran. Pengabdian masyarakat diperlukan agar ilmu yang didapat oleh mahasiswa tidak disimpan untuk dirinya sendiri tetapi berusaha agar masyarakat juga merasakan manfaat dari ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa.
Betapa pentingnya peran mahasiswa untuk membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik. Untuk itu kita sebagai mahasiswa diharapkan tidak hanya sekedar belajar mencari IP setinggi-tingginya namun kita juga harus berkontribusi nyata di tengah-tengah masyarakat. Karena mahasiswa adalah salah satu unsur terpenting dalam pembangunan bangsa.
Kewajiban dan Hak Mahasisw
seorang mahasiswa terlebih dahulu harus melaksanakan kewajibannya dan kemudian mendapatkan haknya sebagai seorang mahasiswa. Mahasiswa sebagai kelompok terpenting dalam sebuah masyarakat memiliki kewajiban yaitu menuntut ilmu, menguasai ilmu dengan sungguh-sungguh agar menjadi seorang yang berguna yang mengaplikasikan atau mengembangkan disiplin ilmunya bagi lingkungan tempat dimana ia tinggal, mematuhi peraturan yang berlaku, sebuah perturan yang tidak menyimpang dari ketetapan hukum-hukum dan nilai-nilai, norma-norma yang ada, selain itu mahasiswa juga harus memainkan peranan penting sebagai pencetus perubahan dan revolusi. Saidina
bahwa seorang mahasiswa seharusnya memiliki prinsip yang kuat, mampu melakukan perubahan dan berani menegakkan kata kebenaran di atas sebuah kemungkaran, kewajiban mahasiswa juga berhak mendapatkan hak yang diterimanya, yaitu mendapatkan perlakuan yang sama dari pendidik tanpa memandang status sosial dari mahasiswa tersebut, apakah mahasiswa tersebut berasal dari kalangan menengah atau dari kalangan menengah ke bawah, mendapatkan ilmu, menerima dan dapat menggunakan sarana dan prasarana yang ada, mengemukakan aspirasinya tetap dengan "sopan", dan mendapatkan pencerahan agama sebagai penyeimbang dalam menjalani kehidupan.
Pemuda dalam Pembangunan Kemandirian Bangsa.
Sebagai pemuda sudah selayaknya kita mengambil peran kita dalam kehidupan berbangsa. Kita harus bisa menjalankan tugas dan kewajiban sebagai generasi penerus bangsa yaitu mampu melakukan perubahan. Sebagai tulang punggung perekonomian yang memikul tanggung jawab demi memajukan bangsa pemuda harus bisa melanjutkan dan mengisi perananya untuk pembangunan dan perbaikan bangsa termasuk dalam bidang ekonomi. dengan menggali kembali eksistensi dalam cita-cita kemandirian bangsa dibidang perekonomian.
Yang pertama adalah meningkatkan produktivitas dan kualitas dalam proses industri,tanpa adanya peningkatan tersebut kita tidak akan mampu besaing karena kenyataanya masyarakat kita lebih percaya pada produk luar, dengann alasan harga yang lebih rendah.Sebuah kalimat 'kemandirian" akan terealisasikan jika sebagai penggerak pembangunan pemudanya mampu meciptakan konsep kreatifitas dan daya saing guna memenuhi kebutuhan bangsanya sendiri, baik dalam kebutuhan sandang, pangan maupun papan. Bukan seperti realita sekarang ini dimana masyarakat kita tidak mampu memenuhi kesejahteraan hidupnya sendiri. Sebagai bangsa yang berpenduduk lebih dari dua ratus tiga puluh juta jiwa, bisa disebut sangat memprihatinkan jika sebagian besar SDA dan aset-aset negara dikuasai dan dimiliki oleh pihak asing. Sudah berapa perusahaan dan instansi asing yang 'numpang tinggal" di negara kita? Kita juga tidak bisa menyalahkan orang-orang luar yang bisa mengeruk banyak keuntungan dari usaha pembodohanya terhadap kita. Karena kita sendiri yang memang mau-maunya dibodohi. Degan alasan inilah pemuda harus membangun perubahan.
Yang kedua adalah membiasakan untuk menjadi yang selalu muncul dengan gebrakan-gebrakan kreatifitasnya sehingga kita sebagai pemuda tidak hanya menjadi something taker, muncul ini ikutan ini, muncul itu ikutan itu. Harus kita akui arus globalisasi yang berkembang dewasa ini meyebabkan kaburnya batasan antar negara. Tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Akses keluar masuk antar negara sudah tidak dapat dibendung. Proses kegiatan ekonomi yang meliputi produsi ,konsumsi dan distribusi sudah tidak mengenal batas Negara. Perdagangan barang jasa maupun modal sudah sangat terbuka bagi pasar-pasar asing, sehingga kesempatan untuk bersaing semakin terbuka lebar. Kita bisa dengan bebas keluar masuk pasar internasional, dan justru keadaan inilah yang menjadi kelemahan kita, karena pada kenyataanya barang dan jasa yang kita hasilkan belum mampu bersaing dengan pasar dunia. Dalam keadaan seperti inilah pemuda dituntut untuk lebih kreatif dalam mengelurakan ide-idenya karena untuk menghadapi globalisasi dan perubahanyang semakin pesat ini sangatlah dibutuhkan peranan pemuda dalam perencanaan manjadi pemuda yang inovatif, kreatif,kompetitif, mandiri serta mempunyai ketangguhan untuk tetap bertahan pada persaingan dengan dunia luar. Karena yang sebenarnya perlu dibangun oleh bangsa Indonesia adalah kualitas SDM (Human Resources) nya dimana kekuatan terbesar human resources tersebut ada pada generasi muda
Yang ketiga adalah mewujudkan kemandirian dan kemajuan bangsa yang perlu didukung oleh kemampuan mengembangkan potensi diri dan konsep yang terarah. Konsep kemandirian itu sendiri bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan dan pengerjaan segala sesuatu untuk diri sendiri dengan kekuatan dan kemamuan sendiri, sebisa mungkin tidak bergantung pada orang lain sesuai dengan semangat berdikari (berdiri diatas kaki sendiri) sesuai dengan yang dicita-citakan oleh Bung Karno. Tidak mudah memang, apalagi melihat realita pemuda saat ini yang selalu bersikap apatis, yang menurut mereka tanpa perubahanpun semuanya akan baik-baik saja, tentu, karena meraka sudah terbiasa hidup enak. Padahal konsep kemandirian yang meliputi swdaya, swasembada dan swakarya itu membutuhkan peranan dari pemuda untuk menjadi creator. Pemuda harus dididik untukmempunyai rancangan yang matang akan tatanan ekonomi bangsa ini. Karena kita tahupemuda atau generasi muda sangat peka dan mudah beradaptasi dengan perubahan dan berbagai tantangan yang dihadapi, pada potensi inilah kita mengharapakan pemuda untuk bisa jadi economic agent change atau agen perubahan dalam bidang ekonomi. Mampu mengembangkan perekonomian yang didukung oleh skill dan penerapan teknologi yang ada tentu saja akan menghasilkan output yang memuskan bagi perekonomian bangsa ini.
Sebagai sosok yang hidup dalam neraca perusahaan yang bernama Indonesia ini, pemuda tidak hanya menjadi "modal" akan tetapi juga sebagai "aset atau harta", pemuda bisa dideskripsikan sebagai balance account atau akun penyeimbang, dimana dalam sisi kredit menjalankan perannya sebagai manusia yang bermodalkan imtaq dan iptek sehingga pada sisi debit bisa menghasilkan output yang berupa pembangunan kemandirian.
Peranan Pemuda Dan Dalam Pembangunan Nasional
Peran penting pemuda telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan tahun 1945, pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa tahun 1966, sampai dengan pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang meruntuhkan kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun sekaligus membawa bangsa Indonesia memasuki masa reformasi. Fakta historis ini menjadi salah satu bukti bahwa pemuda selama ini mampu berperan aktif sebagai pionir dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan nasional.
Dalam proses pembangunan nasional, pemuda merupakan kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional. Untuk itu, tanggung jawab dan peran strategis pemuda di segala dimensi pembangunan perlu ditingkatkan dalam kerangka hukum nasional sesuai dengan nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, kebangsaan, kebhinekaan, demokratis, keadilan, partisipatif, kebersamaan, kesetaraan, dan kemandirian.
Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Pemuda, disebutkan bahwa pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun. Pembangunan kepemudaan adalah proses memfasilitasi segala hal yang berkaitan dengan kepemudaan yang bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Peran Aktif Pemuda Sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan, memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual, dan meningkatkan kesadaran hukum.Peran Aktif Pemuda Sebagai kontrol sosial diwujudkan dengan memperkuat wawasan kebangsaan, membangkitkan kesadaran atas tanggungjawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum, meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik, menjamin transparansi dan akuntabilitas publik, dan memberikan kemudahan akses informasi.
Peran Aktif Pemuda Sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan politik dan demokratisasi, sumberdaya ekonomi, kepedulian terhadap masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga, seni, dan budaya, kepedulian terhadap lingkungan hidup, pendidikan kewirausahaan, serta kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.
Peranan pemuda dalam suatu Negara sangat penting karena , pemuda adalah generasi yang menentukan maju atau tidaknya suatu bangsa dalam segala bidang seperti : ekonomi , politik.
Pemuda selalu identik dengan perubahan , pergerakan , dan kreatifitas. Seperti pada masa proklamasi kemerdekaan . Peranan pemuda waktu itu sangat luar biasa karena kalau pemuda tidak melakukan pengasingan terhadap sukarno dan hatta mungkin sampai sekarang bangsa kita tidak merdeka.Maka tidak berlebihan pemuda disebut generasai yang memiliki tanggung jawab dalam membawa suatu bangsa kearah lebih baik atau sebaliknya.
Dalam pembangunan nasional pemuda memiliki peranan penting.Pemuda harus aktif dalam pembangunan nasional sesuai dengan keahlianya masing – masing. Karna pembangunan nasional adalah aspek terpenting dalam kemajuan suatu Negara.
Memahami betapa besarnya peranan pemuda sudah selayaknya pengembangan dan pemberdayaan pemuda harus di lakukan . Melalui program yang efisien diharapkan pemuda dapat mengembangkan bakat dan kreatifitasnya dalam memajukan bangsa di masa mendatang.
Di masa sekarang ini, sudah saat nya pemerintah memberikan perhatian yang lebih kepada pemuda untuk memajukan pembangunan nasional. Mereka seharusnya memberikan pelatihan , penghargaan , dll untuk memotifasi pemuda untuk dapat menunjukan kemampuanya dalam berbagai aspek khususnya pembangunan nasional .
Kontribusi anak muda dalam pembangunan nasional memang tidak harus tampak dari segi fisik,tetapi bisa dari segala hal.Mulai dari prestasi akademik hingga yang bersifat olahraga. Pemuda harus memberikan usaha terbaiknya sebagai bentuk bakti pada bangsa. Selain itu,pemuda harus mampu menciptakan pengaruh yang besar dalam pembaharuan dan kemajuan ekonomi.
Selanjutnya, mengarahkan pengertian bahwa kontribusi pemuda dalam pembangunan nasional merupakan sebagai sebuah sumbangsih kaum muda dengan melibatkan keahlian dan bakatnya di bidang masingmasing demi kemajuan bangsa.
Dengan demikian peranan pemuda dalam pembangunan bangsa ini terutama dalam pembangunan perekonomian sangat dibutuhkan. karena pada hakikatnya , pembangunan yang perlu dilakukan bangsa indonesia adala pembangunan insan-insanya, agar bisa menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas, Karena SDA yang melimpah saja tidak cukup jika tidak didukung oleh SDM yang berkompeten dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita harus percaya bahwa para pemuda Indonesia yang lahir dan hidup pada saat ini bisa membangun perekonomian demi kemajuan dan kemandirian bangsa serta mampu membwa Indonesia menuju developed country( negara maju) sehingga tidak hanya berada pada status quo sebagai developing country ( negara berkembang) . Karena dengan kemandirian dan eksistensi dalam pembangunan itulah kita akan diakui dan bermartabat dalam pergaulan dunia, dan itu menjadi tugas kita sebagai generasi muda untuk mewujudkannya. Melalui semangat dan eksistensi kita menjadi seorang pemimpin dan penumpu harapan dimasa depan.
Posisi Mahasiswa
Mahasiswa dengan segala kelebihan dan potensinya tentu saja tidak bisa disamakan dengan rakyat dalam hal perjuangan dan kontribusi terhadap bangsa. Mahasiswa pun masih tergolong kaum idealis, dimana keyakinan dan pemikiran mereka belum dipengarohi oleh parpol, ormas, dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa menurut saya tepat bila dikatakan memiliki posisi diantara masyarakat dan pemerintah.
Mahasiswa dalam hal hubungan masyarakat ke pemerintah dapat berperan sebagai kontrol politik, yaitu mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan beserta keputusan-keputusan yang telah dihasilkan sebelumnya. Mahasiswa pun dapat berperan sebagai penyampai aspirasi rakyat, dengan melakukan interaksi sosial dengan masyarakat dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat maka diharapkan mahasiswa mampu menyampaikan realita yang terjadi di masyarakat beserta solusi ilmiah dan bertanggung jawab dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.
Mahasiswa dalam hal hubungan pemerintah ke masyarakat dapat berperan sebagai penyambung lidah pemerintah. Mahasiswa diharapkan mampu membantu menyosialisasikan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tak jarang kebijakan-kebijakan pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari masyarakat, oleh karena itu tugas mahasiswalah yang marus "menerjemahkan" maksud dan tujuan berbagai kebijakan kontroversial tersebut agar mudah dimengerti masyarakat.
Posisi mahasiswa cukuplah rentan, sebab mahasiswa berdiri di antara idealisme dan realita. Tak jarang kita berat sebelah, saat kita membela idealisme ternyata kita melihat realita masyarakat yang semakin buruk. Saat kita berpihak pada realita, ternyata kita secara tak sadar sudah meninggalkan idealisme kita dan juga kadang sudah meninggalkan watak ilmu yang seharusnya kita miliki. Contoh kasusnya yang paling gampang adalah saat terjadi penaikkan harga BBM beberapa bulan yang lalu.
Mengenai posisi mahasiswa saat ini saya berpendapat bahwa mahasiswa terlalu menganggap dirinya "elit" sehingga terciptalah jurang lebar dengan masyarakat. Perjuangan-perjuangan yang dilakukan mahasiswa kini sudah kehilangan esensinya, sehingga masyarakat sudah tidak menganggapnya suatu harapan pembaruan lagi. Sedangkan golongan-golongan atas seperti pengusaha, dokter, dsb. Merasa sudah tidak ada lagi kesamaan gerakan. Perjuangan mahasiswa kini sudah berdiri sendiri dan tidak lagi "satu nafas" bersama rakyat.
Ada Peran Mahasiswa dalam Pendidikan Karakter Bangsa sebagai berikut
Menyebarkan propaganda kebaikan
Masih sedikit berkaitan dengan poin sebelumnya, mahasiswa masih memiliki semangat untuk mewujudkan ideologi mereka. Maka, akan sangat bagus jika mahasiswa diarahkan untuk menjadi 'agen propaganda' nilai-nilai kebaikan. Mereka bisa menjadi contoh atau 'lambang' dari semangat berbuat kebaikan yang berada di tengah-tengah masyarakat. Pada akhirnya, hal ini diharapkan dapat tertular ke maasyarakat di sekitanya sehingga akan membentuk suatu karakter kebangsaan yang kuat.
Penerima tongkat estafet pembangunan bangsa
Mahasiswa dan pemuda memiliki potensi yang besar di negara Indonesia. Menurut data dari Deputi Menpora Bidang Pemberdayaan Pemuda, komposisi pemuda di Indonesia adalah 37,8% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia. Besarnya komposisi pemuda ini dapat dimanfaatkan untuk menjadi agen pembangunan bangsa Indonesia ini sendiri.
Misalnya, dengan menyediakan wadah yang cukup untuk memberi ruang seluruh pemuda ini berkontribusi untuk negara. Di masa depan nanti, para pemuda inilah yang akan menjadi pengganti pemerintah saat ini. Regenerasi potiik dan sosial harus dilakukan. Merekalah yang akan menerima tongkat estafet dalam pembangunan negara, sehingga pendidikan karakter merekalah yang nantinya akan menjadi karakter bangsa ini.
Kritis mencegah dan mengendalikan penyelewengan
Mahasiswa biasanya masih memiliki sikap kritis dalam dirinya. Hal Ini perlu dipertahankan karena mereka memiliki peran sebagai pengendali untuk mampu mencegah beragam penyelewangan atas perubahan yang mereka perjuangkan. Dengan kekritisan mereka, mahasiswa bisa mewujudkan pendidikan karakter bangsa yang adil dan mementingkan rakyat.
Pengontrol kebijakan pemerintah
Mahasiswa memang masih memiliki keterbatasan dalam pembuatan kebijakan pemerintah. Mahasiswa belum memiliki posisi strategis untuk membuat kebijakan yang memiliki dampak luas pada masyarakat. Namun, bukan berarti mahasiswa tidak dapat berperan dalam pengaplikasian kebijakan yang dibuat.
Peran dan fungsi mahasiswa seharusnya dapat diaplikasikan sebagai solusi untuk permasalahan yang ditimbulkan dari kebijakan. Misalnya, di bidang pendidikan mahasiswa dapat membuat pemikiran yang membangun dan penuh solusi. Pemikiran ini dapat disampaikan ke pihak yang terkait dan menghasilkan solusi yang bisa menjadi perbaikan untuk kebijakan yang telah dibuat sebelumnya.
Sebagai kontrol sosial
Mahasiswa dan pemuda harus memiliki peran aktif dalam kehidupan sosial, salah satunya sebagai kontrol sosial. Hal ini dapat terwujud melalui penguatan wawasan kebangsaan, membangkitkan awareness tentang kewajiban sebagai warga negara berikut hak dan tanggung jawabnya. Dengan begitu, karakter bangsa yang kuat dapat terbentuk dengan sendirinya.
Kaderisasi melalui organisasi mahasiswa
Di dunia universitas biasanya banyak tersedia organisasi yang menjadi wadah ideal untuk membentuk karakter bangsa. Dalam setiap kegiatan organisasi, mahasiswa akan belajar untuk disiplin, bertanggung jawab, bekerja sama hingga sifat-sifat mendasar seperti toleransi, sabar dan ikhlas. Beberapa organisasi intra kampus juga bisa menjadi lahan untuk belajar menumbuhkan jiwa kewirausahaan, pengembangan diri dan berkreasi.
Maka melalui keterlibatan mahasiswa dalam organisasi kampus, akan terbentuk karakter yang mulia, yang bisa mereka tularkan ke lingkungan sekitarnya. Hal ini pun bisa menjadi peran mahasiswa dalam pendidikan karakter bangsa. (Baca juga: Aplikasi Psikologi Sosial Dalam Bidang Organisasi)
Perbaikan kualitas pendidikan Indonesia
Tidak hanya belajar dan lulus ujian, hendaknya mahasiswa mampu berprestasi di bidangnya masing-masing. Dengan banyaknya mahasiswa yang berprestasi, di masa depan bangsa kita akan memiliki banyak ahli di banyak bidang. Secara tidak langsung, hal ini akan berdampak pada perbaikan kualitas pendidikan Indonesia yang kemudian akan bisa memperkuat karakter bangsa.
Program pembangunan masyarakat
Mahasiswa dapat membantu pembangunan masyarakat dengan peran edukatif yang mereka miliki. Hal ini dapat dilakukan, misalnya dengan melakukan penyuluhan dan membimbing masyarakat di sekitarnya dalam menyuarakan pemikiran mereka. Mahasiswa juga dapat membuat kesempatan yang mendorong masyarakat berani menyampaikan aspirasi.
Tentu hal ini harus dilakukan sesuai dengan norma dan ketertiban umum, bukan dengan tindakan anarkis dan provokatif.
Menjalankan strategi investigatif
Selain membantu edukasi masyarakat untuk berani menyurakan pendapat, mahasiswa juga dapat menjalankan strategi investigatif, yaitu dengan mendampingi rakyat dalam mengupayakan penegakan kebijakan pemerintah. Hal ini bisa dilakukan baik melalui demonstrasi ataupun pembentukan opini publik yang sifatnya idealis tanpa ditunggangi oleh niat politis atau kepentingan tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar