Rabu, 07 November 2018

A-181710116-jawaban UTS

1). 

a.Liberalisme adalah sebuah kebebasan tentang negara 

b. Fasisme adalah ideologi yang berdasarkan pada prinsip kepemimpinan 

dengan otoritas absolut di mana perintah pemimpin dan kepatuhan 

berlaku tanpa pengecualian. 

c. Komunisme adalah ideology yang berkenaan dengan filosofi,politik 

sosial dan ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis 

dengan aturan sosial berdasarkan kepemimlikan bersama alat produksi 

dan tidak adanya kelas sosial uang dan negara 

d.Pancasila adalah ideologi dasar bagi sebuah negara 

Indonesia.pancasila merupakan rumusan masalah dan pedoman kehidupan 

berbangsa dan bernegara bagi seliruh rakyat Indonesia . 



2).

•Teori Ketuhanan.    

Penganut teori ini adalah F.Y. Stahl, Kranenburg,        Thomas Aquino, Haller, dan Agustinus. Lewat teori ini, para ahli berpendapat bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan.terbentuknya suatu negara juga bisa terjadi atas kehendak Tuhan. Bukti nyata teori ini dapat dilihat dalam kalimat 'by the Greece of God' (dengan rahmat Tuhan) pada undang-undang dasar suatu negara, seperti Pembukaan UUD 1945.


•Teori Kekuasaan

menurut para ahli yang mendukung hal ini, negara bisa terbentuk karena adanya kekuasaan. Kekuasaan berarti perjuangan hidup yang terkuat, memaksakan kemauannya kepada yang lemah. Kekuasaan yang dimaksud ada 2, yaitu fisik dan ekonomi.


•Teori Perjanjian

Menurut teori ini, negara bisa ada karena perjanjian masyarakat. Semua warga mengadakan perjanjian untuk mendirikan suatu organisasi yang melindungi dan menjamin kelangsungan hidup bersama. So, nggak ada paksaan untuk bernegara dalam teori ini. Penganut teori ini adalah Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan Montesquieu.


•Teori Hukum Alam

Pada teori ini, negara dianggap terjadi karena faktor alamiah, sama seperti waktu seseorang lahir atau meninggal. Negara terjadi secara alamiah dengan bersumber dari manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki kecenderungan berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya. Penganut teori ini adalah Plato, Aristoteles, Agustinus, dan Thomas Aquino.


•Teori Kedaulatan

Ada 2 sub-teori yang berhubungan dengan kedaulatan, yaitu:

a. Teori kedaulatan negara, yaitu negara memegang kekuasaantertinggi untuk menciptakan hukum demi mengatur kepentingan rakyat. Penganut teori ini adalah Paul Laband dan Jellinek.

b. Teori kedaulatan hukum, yaitu hukum memegang peranan tertinggi dan kedudukannya lebih tinggi dari negara. Penganut teori ini adalah Krabbe.


3).

Kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia merupakan hasil dari para orang-orang terpelajar dan intelektual yang menjadi kunci utama dalam gerakan nasionalisme Indonesia, mereka para kaum terpelajar tersebut merupakan hasil dari sistem yang pendidikan yang diadakan oleh pemerintahan kolonial Belanda. Gerakan-gerakan yang dilakukan untuk mencapai kemerdekaan tidak lagi dilakukan dengan senjata melainkan organisasi modern.


Para bangsawan yang terdidik merupakan motor dari pada ide-ide cemerlang masa pergerakan nasionalisme, sebab kaum bangsawanlah yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi yang dengannya mereka dapat berbaur dengan cara berpikir pemerintah kolonial. Mereka mengetahui bahwasanya organisasi-organisasi para kolonial memeliki susunan yang kokoh dan rapi serta tidak mungkin bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi mereka secara tradisional seperti sebelumnya.


Munculnya nasionalisme bangsa Indonesia ini dimotori oleh beberapa faktor. Secara garis besar faktor-faktor tersebut terbagi kepada dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.


Adapun faktor internal adalah sebagai berikut:

Penindasan serta kezaliman yang dilakukan oleh pemerintahan kolonial pada bangsa Indonesia membuat tali persaudaraan menjadi semakin kuat atas dasar senasib dan sependeritaan. Hal itu disebabkan oleh kekuasaan kolonial yang meliputi seluruh Nusantara menjadi kesatuan politik, pemerintahan, dan hukum.

Adanya kelompok intelektual yang membuat ideologi dan beragam gerakan yang digunakan dalam melawan kolonialisme Barat, hal-hal tersebut mereka pelajari dari sistem pendidikan barat yang mereka lantuni dalam memahami beragam konsep Barat.

Masa-masa keemasan yang diraih oleh kerajaan-kerajaan terdahulu seperti sejarah kerajaan mataram kuno, sejarah kerajaan sriwijaya, dan sejarah kerajaan majapahit yang menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk berjuang menghadapi kolonialisme Barat guna meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri bangsa.


Adapun faktor eksternal adalah sebagai berikut:

Pada tahun 1905 Jepang menang atas Rusia dalam peperangan, sehingga menaikkan rasa percaya diri bahwa bangsa berwarna mampu mengalahkan bangsa kulit putih

Terbentuknya negara-negara baru yang merupakan hasil dari munculnya nasionalisme di daerah Asia dan Afrika

Beberapa prinsip Woodrow Wilson yang terdapat dalam Wilson 14 points. Semua hal tersebut dapat diserap oleh kaum terpelajar Indonesia saat menuntut ilmu di luar negeri.


4).

Dinamika sebelum proklamasi:

 

Tanggal 6 Agustus  1945 adalah 2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di 

Jepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat. Ini menyebabkan 

Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun 

dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya. 


Tanggal 7 Agustus 1945 adalah BPUPKI berganti nama menjadi PPKI 

(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). 

 

Tanggal 9 Agustus 1945 adalah Soekarno, Hatta dan Radjiman 

Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal 

Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju 

kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 

Agustus. 

 

Tanggal 10 Agustus 1945 adalah Sementara itu, di Indonesia, Sutan 

Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah 

kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan 

kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai 

hadiah Jepang. Syahrir memberitahu penyair Chairil Anwar tentang 

dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan bahwa Jepang telah menerima 

ultimatum dari Sekutu untuk menyerah. Syahrir mengetahui hal itu 

melalui siaran radio luar negeri, yang ketika itu terlarang. Berita 

ini kemudian tersebar di lingkungan para pemuda terutama para 

pendukung Syahrir.

 

Tanggal 11 Agustus 1945 adalah Jepang melalui Marsekal Terauchi di 

Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa 

proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat dilaksanakan dalam beberapa 

hari.

 

Tanggal 14 Agustus 1945 adalah Saat Soekarno, Hatta dan Radjiman 

kembali ke tanah air dari Dalat (250 km di sebelah timur laut dari 

Saigon), Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan 

kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu 

busuk Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada 

Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara 

yang anti dan pro dengan Jepang. Hatta menceritakan kepada Sjahrir 

tentang hasil pertemuan di Dalat.

 

Sementara itu Syahrir menyiapkan pengikutnya yang bakal berdemonstrasi 

dan bahkan mungkin harus siap menghadapi bala tentara Jepang dalam hal 

mereka akan menggunakan kekerasan. Syahrir telah menyusun teks 

proklamasi dan telah dikirimkan ke seluruh Jawa untuk dicetak dan 

dibagi-bagikan. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah 

menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan 

pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika 

para pejuang Indonesia belum siap, Soekarno mengingatkan Hatta bahwa 

Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah 

hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

 

Tanggal 15 Agustus 1945 adalah Jepang menyerah kepada Sekutu.Soekarno 

dan Hatta mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan 

Indonesia (PPKI) pada pukul 10 malam 16 Agustus keesokan harinya di 

kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang 

berhubungan dengan UUD yang sehari sebelumnya telah disiapkan Hatta. 

Tanggal 16 Agustus 1945 adalah Gejolak tekanan yang menghendaki 

pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan 

para pengikut Syahrir. Pada siang hari mereka berkumpul di rumah 

Hatta, dan sekitar pukul 10 malam di rumah Soekarno. Sekitar 15 pemuda 

menuntut Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan melalui radio, 

disusul pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga menolak rencana PPKI 

untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus. 



Peristiwa Rengasdengklok 

 Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena 

Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah 

terjadi peristiwa Rengasdengklok. Para pemuda pejuang, termasuk 

Chaerul Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan 

kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945 mereka menculik 

Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan 

Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal 

sebagai peristiwa Rengasdengklok. 

Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Yamamotomeyakinkan soekarno 

baahwa jepang telah mnyerah pada sekutu. 

 


b. sesudah peristiwa proklamasi :

 

•Bandung lautan api

Pada tanggal 17 Oktober 1945 Belanda mendaratkan pasukannya di wilayah 

Bandung. Belanda kemudian mengeluarkan ultimatum pada tanggal 21 

November yang berisikan agar para penduduk mengosongkan wilayah 

tersebut sebelum tanggal 29 November 1945, namun ultimatum tersebut 

tidak diindahkan oleh para pejuang sehingga sering terjadi perang 

disana. Kemudian pada tanggal 23 Maret 1946 Belanda mengulangi 

ultimatumnya. Akhirnya atas instruksi dari pemerintah RI di Jakarta, 

para pejuang mau meninggalkan kotanya walau dengan berat hati. Namun 

sebelum meninggalkan kota tersebut, terlebih dahulu para pejuang 

menyerang ke arah sekutu dan membumi hanguskan bandung wilyah selatan. 

Kejadian tersebutlah yang disebut dengan bandung lautan api

 

•Puputan Margarana

Isi dari perundingan Linggarjati pada tanggal 10 november 1946 adalah 

Belanda mengakui secara de facto wilayah Indonesia yaitu jawa, sumtra, 

dan madura, namun Bali tidak termasuk yang menyebabkan rakyat bali 

kecewa berat. Kemudian Belanda membujuk I GUSTI NGURAH RAI untuk 

membentuk Negara Indonesia Timur (NIT). Namun ajakan tersebbut ditolak 

dengan tegas dan dijawab dengan perawanan senjata. Kemudian pada 

tanggal 29 November 1946 Di Margarana,Tabanan,Bali terjadi peperangan 

besar dan hebat, disana Igusti Ngurah Rai mengobarkan perang PUPUTAN. 

Akan tetapi I Gusti Ngurah Rai beserta kelompoknya gugur sebagai bunga 

bangsa dalam pertempuran karena kalah dalam persenjataan. Perang 

tersebut akhirnya disebut dengan Puputan Margarana (Perang mati-matian 

demi membela nusa dan bangsa)

 

•Peristiwa Westerling di Makassar

Pada bulan Desember 1946 Belanda mendaratkan pasukannya di wilayah Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Raymond Westerling untuk 

membersihkan wilayah tersebut dari orang" yang memberontak pembentukan 

NIT serta pejuang" disana. Kemudian pasukannya mulia meneyran kea rah 

desa pada tanggal 7-25 Desember dan pada tanggal 10 Desember 1946 

wilyah tersebut dinyatakan sebagai wilayah perang. Korban peristiwa 

tersebut mencapai kurang lebih 40.000 orang, coba kalian bayangkan 

betapa sadisnya dia

 

 

•Serangan umum 1 Maret 1949

Pada agresi militer Belanda yang kedua bulan desember 1948, Indonesia 

berhasil ditaklukan oleh Belanda. Presiden,wapres beserta 

mentri-mentrinyapun ditawan oleh Belanda. Akhirnya Belanda menyatakan 

RI telah runtuh! Tanpa disadari oleh Belanda, Indonesia membentuk 

Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di bukit tinggi. Karena 

adanya agresi militer belanda yang kedua, TNI serta kelompok 

bersenjata yang lain menjadi terpecah belah, masalah tersebut berhasil 

diatasi dengan mengirim kurir, telegram, ataupun mengirim sinyal 

radio. Kemudian pada tanggal 1 MARET 1949 Indonesia akan menyerang ke 

arah Belanda di Yogyakarta yang dipimpin oleh LETKOL. SOEHARTO. 

Serangan umum ini membawa hasil yang sangat membanggakan karena 

berhasil menguasai kembail wilayah Yogyakarta selama 6 jam 

(06.00-12.00). 



5)

melihat bagaimana peran strategis para pemuda dalam peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia pada waktu itu. pemuda juga turut  andil dalam upaya mempertahankan NKRI dari rongrongan pemberontakan di dalam negeri pada awal kemerdekaan

Hal itu,membuktikan bahwa pemuda tidak boleh absen dalam upaya mengawal negara. Khususnya dalam memastikan Pancasila sebagai satu- satunya ideologi yang cocok dan sesuai dengan kepribadian bangsa yang harus terus dilestarikan.

Pemuda harus berada di depan, memegang obor untuk mencegah paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila agar tidak masuk ke dalam kampus. Sehingga, masa depan pendidikan dan nasib generasi penerus bangsa Indonesia ke depan tidak berada di jalan yang salah



Nim:181710116







Tidak ada komentar:

Posting Komentar