Rabu, 07 November 2018

A181710041_jawaban uts

1.)-kembangkan ekonomi kreatif agar membantu membuka banyak lowongan pekerjaan dapat menciptakan indentitas bangsa dapat merangsang kreativitas dan inovasi,memberi dampak ekonomi positif.
-meningkatkan kualitas SDMnya yang dimana SDM merupakan komponen penting dengan memiliki SDM yang berkualitas maka akan tercipta ide-ide baru yang kreatif sehingga dapat meningkatkan perekonomian negara.
-memanfaatkan SDA dengan baik hingga sia-sia apabila suatu negara memiliki sumber daya alam yang melimpah tetapi masyarakatnya masih belum dapat memanfaatkan secara maksimal.
-memanfaatkan kecanggihan teknologi menjadikan media sosial untuk sebuah perubahan tetapi juga berhari-hati dalam penggunaan media sosial.jangan sampai membawa dampak negatif yang besar seperti hilangnya jati diri bangsa.

2.)A. Teori Ketuhanan
Penganut teori ini adalah F.Y. Stahl, Kranenburg, Thomas Aquino, Haller, dan Agustinus. Lewat teori ini, para ahli berpendapat bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan. So, terbentuknya suatu negara juga bisa terjadi atas kehendak Tuhan. Bukti nyata teori ini dapat dilihat dalam kalimat 'by the Greece of God' (dengan rahmat Tuhan) pada undang-undang dasar suatu negara, seperti Pembukaan UUD 1945.

B. Teori Kekuasaan
Nah, yang ini beda dari teori pertama. Kalau menurut para ahli yang mendukung hal ini, negara bisa terbentuk karena adanya kekuasaan. Kekuasaan berarti perjuangan hidup yang terkuat, memaksakan kemauannya kepada yang lemah. Kekuasaan yang dimaksud ada 2, yaitu fisik dan ekonomi.

C. Teori Perjanjian
Menurut teori ini, negara bisa ada karena perjanjian masyarakat. Semua warga mengadakan perjanjian untuk mendirikan suatu organisasi yang melindungi dan menjamin kelangsungan hidup bersama. So, nggak ada paksaan untuk bernegara dalam teori ini. Penganut teori ini adalah Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan Montesquieu.

D. Teori Hukum Alam
Pada teori ini, negara dianggap terjadi karena faktor alamiah, sama seperti waktu seseorang lahir atau meninggal. Negara terjadi secara alamiah dengan bersumber dari manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki kecenderungan berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya. Penganut teori ini adalah Plato, Aristoteles, Agustinus, dan Thomas Aquino.

E. Teori Kedaulatan
Ada 2 sub-teori yang berhubungan dengan kedaulatan, yaitu:
1. Teori kedaulatan negara, yaitu negara memegang kekuasaantertinggi untuk menciptakan hukum demi mengatur kepentingan rakyat. Penganut teori ini adalah Paul Laband dan Jellinek.
2. Teori kedaulatan hukum, yaitu hukum memegang peranan tertinggi dan kedudukannya lebih tinggi dari negara. Penganut teori ini adalah Krabbe.

3.) Kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia merupakan hasil dari para orang-orang terpelajar dan intelektual yang menjadi kunci utama dalam gerakan nasionalisme Indonesia, mereka para kaum terpelajar tersebut merupakan hasil dari sistem yang pendidikan yang diadakan oleh pemerintahan kolonial Belanda. Gerakan-gerakan yang dilakukan untuk mencapai kemerdekaan tidak lagi dilakukan dengan senjata melainkan organisasi modern.
Para bangsawan yang terdidik merupakan motor dari pada ide-ide cemerlang masa pergerakan nasionalisme, sebab kaum bangsawanlah yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi yang dengannya mereka dapat berbaur dengan cara berpikir pemerintah kolonial. Mereka mengetahui bahwasanya organisasi-organisasi para kolonial memeliki susunan yang kokoh dan rapi serta tidak mungkin bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi mereka secara tradisional seperti sebelumnya.
Munculnya nasionalisme bangsa Indonesia ini dimotori oleh beberapa faktor. Secara garis besar faktor-faktor tersebut terbagi kepada dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Adapun faktor internal adalah sebagai berikut:
Penindasan serta kezaliman yang dilakukan oleh pemerintahan kolonial pada bangsa Indonesia membuat tali persaudaraan menjadi semakin kuat atas dasar senasib dan sependeritaan. Hal itu disebabkan oleh kekuasaan kolonial yang meliputi seluruh Nusantara menjadi kesatuan politik, pemerintahan, dan hukum.
Adanya kelompok intelektual yang membuat ideologi dan beragam gerakan yang digunakan dalam melawan kolonialisme Barat, hal-hal tersebut mereka pelajari dari sistem pendidikan barat yang mereka lantuni dalam memahami beragam konsep Barat.
Masa-masa keemasan yang diraih oleh kerajaan-kerajaan terdahulu seperti sejarah kerajaan mataram kuno, sejarah kerajaan sriwijaya, dan sejarah kerajaan majapahit yang menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk berjuang menghadapi kolonialisme Barat guna meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri bangsa.
Adapun faktor eksternal adalah sebagai berikut:
Pada tahun 1905 Jepang menang atas Rusia dalam peperangan, sehingga menaikkan rasa percaya diri bahwa bangsa berwarna mampu mengalahkan bangsa kulit putih
Terbentuknya negara-negara baru yang merupakan hasil dari munculnya nasionalisme di daerah Asia dan Afrika
Beberapa prinsip Woodrow Wilson yang terdapat dalam Wilson 14 points. Semua hal tersebut dapat diserap oleh kaum terpelajar Indonesia saat menuntut ilmu di luar negeri.
Sponsors Link
•Fase – Fase Perkembangan 
Nasionalisme di Indonesia muncul dan berkembang melalui beberapa fase berikut.
       1. Masa Perintis
Masa perintis merupakan langkah awal nasionalisme yang diawali dengan terbentuknya organisasi-organisasi pergerakan nasional. Tanggal 20 Mei 1908 merupakan pergerakan awal yang ditandai dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo. Kemudian hari kelahiran Budi Utomo dijadikan sebagai suatu peringatan yang dikenal dengan Hari Kebangkitan Nasional.
Artikel terkait :
Sejarah Gerindo
Sejarah Sumpah Pemuda
Sejarah Lawang Sewu
Sejarah Parindra (Partai Indonesia Raya)
       2. Masa Penegas
Masa penegas adalah masa dikuatkannya jiwa kebangsaan pada seluruh rakyat Indonesia, penegasan tersebut dibuktikan dengan adanya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Isi sumpah pemuda yang meliputi satu bangsa bersatu tanah air, satu bangsa, serta satu bahasa yakni bahasa Indonesia. Ungkapan tersebut telah membakar semangat juang nasionalisme bangsa yang berdiri atas tonggak Bhineka Tunggal Ika, meskipun berbeda-beda namun kita tetap satu.
       3. Masa Percobaan
Dalam masa ini bangsa Indonesia banyak melakukan gebrakan dengan bergabung dengan organisasi yang tujuannya untuk meminta kemerdekaan dari Belanda. Beberapa organisasi bergabung dengan GAPI (Gabungan Politik Indonesia), pada tahun 1938 organisasi ini mengusulkan agar Indonesia berparlemen. Namun sangat disayangkan, tuntutan agar Indonesia merdeka itu belum berhasil.
       4. Masa Pendobrak
Dalam kesempatan ini bangsa Indonesia dengan segenap semangat juang nasionalismenya berhasil menghancurkan jeratan penjajahan dan membawa kemerdekaan bagi Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, sikap nasionalisme merupakan dasar terbentuknya negara kesatuan Indonesia modern.
Artikel terkait :
Sejarah PNI (Partai Nasional Indonesia)
Sejarah Islam di Indonesia
Sejarah PARTINDO (Partai Indonesia)
Biografi W.R. Soepratman
Organisasi – Organisasi Nasionalisme Di Indonesia
Pada pembahasan sebelumnya sudah kita ketahui bahwasanya salah satu faktor kunci dari timbulnya semangat nasionalisme bangsa merupakan hasil dari pada adanya organisasi-organisasi yang muncul karena adanya sifat nasionalisme. Berikut beberapa organisasi yang lahir setelah kesadaran nasional mulai muncul di Indonesia.
1 Budi Utomo
Pada tanggal 20 Mei 1908 didirikan sebuah organisasi yang diberi nama Budi Utomo oleh para mahasiswa fakultas kedokteran (STOVIA) di Jakarta, mereka adalah Sutomo, Suraji, Gunawan Mangunkusumo. Jika ditinjau dari sejarah Budi Utomo, organisasi Budi Utomo merupakan organisasi yang bergerak di bidang pendidikan. Oleh kerena itu organisasi ini sejak awal sudah menetapkan bidang pendidikan sebagai pusat perhatiannya.
Pada tanggal 3-5 Oktober 1908 diadakan sebuah kongres Budi Utomo, yang mana pada kongres tersebut Tirto Kusumo diangkat menjadi Ketua Pengurus Besar. Dalam kongres tersebut terjadi perpecahan yang mengakibatkan munculnya dua golongan besar, yaitu kelompok pertama dimotori oleh golongan muda yang merupakan minoritas lebih condong menghadapi kolonial melalui jalur politik, sedang kelompok kedua yakni golongan tua lebih memilih melawan kolonial lewat jalur sosiokultural.
2 Sarekat Islam
Pada tahun 1909 didirikan sebuah organisasi oleh para pedagang muslim yang diprakarsai oleh H. Samanhudi dan R.M Tirtoadisuryo. Organisasi ini memiliki tujuan sebagai pelindung hak-hak pedagang muslim dari aksi monopoli pedagang China. Namun organisasi ini kemudian berkembang ke arah politik ketika dijabat oleh Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang kemudian organisasi ini berganti nama menjadi sarekat Islam.
Sponsors Link
     3. indische Partij
Pada tahun 1912 didirikanlah sebuah organisasi yang dipelopori oleh Douwes Dekker yang bertujuan untuk menghapuskan kolonialisme serta eksploitasi Belanda kepada bangsa Hindia Belanda yang disebut Indische Partij. Selanjutnya Douwes mengajak Suwardi Suryaningrat dan Cipto mangunkusumo untuk memajukan organisasi. Jika ditinjau dari sejarah Indische Partij, yang merupakan partai pertama yang secara terang-terangan menuntut kemerdekaan Indonesia.
4.Muhammadiyah
Pada tanggal 18 November 1912 didirikan sebuah organisasi yang dipelopori oleh K.H Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Organisasi ini bertujuan untuk memurnikan peribadatan ajaran agama Islam, gebrakan yang dilakukan organisasi ini mendapat pengakuan dari pemerintahan dan sambutan dari rakyat melalui jalur mendirikan sekolah, rumah sakit, dan panti asuhan.
5.Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1925 didirikan sebuah organisasi yang merupakan perkembangan dari beberapa organisasi yang menyulut semangat mahasiswa, yang kemudian organisasi ini semakin aktif dalam memberantas kolonialisme. Hal tersebut terlihat dari keaktifannya dalam mengikuti Kongres Liga Demokrasi Perdamaian Internasional di Paris pada tahun 1926, kemudian Perhimpunan Indonesia hadir dalam Liga Anti Kolonial di Brussels. Uraian singkat diatas menjelaskan secara singkat sejarah Perhimpunan Indonesia.
6.Partai Nasional Indonesia
Pada tanggal 4 Juli 1927 didirikan sebuah organisasi yang dipelopori oleh Ir. Soekarno dengan dibantu oleh mahasiswa yang melaksanakan studi di Bandung, organisasi ini semakin marak ketika PKI dilarang pemerintah yang disebut Partai Nasional Indonesia.
Jika ditinjau dari sejarah Partai Nasional Indonesia, organisasi ini berdiri dengan tujuan untuk meraih kemerdekaan Indonesia, oleh sebab itu organisasi ini termasuk organisasi yang radikal. Metode penyampaian dilakukan melalui pertemuan akbar yang mengikutsertakan rakyat sehingga rakyat dapat belajar politik secara langsung dari pemimpin.
Banyak tokoh dari organisasi ini yang ditangkap kemudian dipenjara atau dibuang ke berbagai daerah. Ir. Soekarno melakukan pidato pembelaannya di pengadilan negeri Bandung, pidato beliau berjudul Indonesia Klaagt Aan atau Indonesia Menggugat. Namun pidato tersebut tidak dapat menyelamatkan beliau dari penjara selama 4 tahun.

4.) Pada 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom pesawat Amerika Serikat. Ratusan ribu rakyat Jepang mati terbuxnuh. Kaisar Hirohito menyatakan menyerah terhadap sekutu dalam Perang Dunia II. Bertekuk lututnya tentara Dai Nippon ini tidak diketahui di Indonesia. Syahrir dan kawan-kawan yang bekerja di bawah tanah, termasuk orang yang paling dulu tahu menyerahnya Jepang. Mereka menyebarluaskan berita tersebut dengan berbisik-bisik. Syahrir kemudian menyampaikan berita ke pa da Bung Hatta. Kemudian, mereka berdua per gi ke kediaman Bung Karno di Jalan Pe gangsaan Timur 56 (kini Jl Proklamasi). Syahrir mendesak kemerdekaan Indonesia segera diproklamasikan. Bung Karno dan Bung Hatta tidak mau mengumumkan proklamasi tanpa bermusyawarah dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Keesokan harinya (15 Agustus 1945) di Jakarta terjadi suasana sangat tegang dan penuh kesibuk an. Makin santer terdengar menyerahnya Jepang kepada Sekutu. Tidak ada keterangan resmi dari militer Jepang dan mereka menutup-nutupi. Golongan muda yang berjiwa dinamis dan revolu sioner berpendapat kemer dekaan Indonesia harus segera diproklamasikan. Jika perlu, saat itu juga. Mereka menilai, PPKI adalah buatan Jepang. Proklamasi kemerdekaan harus lepas dari pengaruh Jepang. Golongan tua, termasuk Bung Karno dan Bung Hatta, berpendapat sebaiknya kemerdekaan Indonesia dicapai jangan sampai terjadi pertumpahan darah. Sebaliknya, kelompok muda mendesak kemerdekaan segera diproklamasikan. Hari itu juga (15 Agustus), Bung Karno, Bung Hatta, dan Mr Ahmad Subardjo pergi ke kantor Guisekan (kini menjadi kantor pusat Pertamina) di Jalan Perwira. Kedatangan itu untuk mengecek sampai di mana kebenaran berita yang dibawa oleh Syahrir. Mereka gagal menemui Guisekan dan tidak berhasil menemui seorang pejabat Jepang yang berwenang. Siangnya mereka pergi ke kantor Laksamana Maeda, di Jl Merdeka Utara (kini Markas Besar Angkatan Darat). Laksamana Maeda juga tidak dapat menjelaskan berita tentang kekalahan Jepang. Pada 15 Agustus 1945 pukul 20.00 di salah satu ruangan Lembaga Bacteriologi di Jl Pegangsaan Timur 17, para pemuda mengadakan perte mu an dipimpin Chairul Saleh, tokoh pemuda. Dipu tuskan, Wikana dan Darwis yang akan menyam paikan keputusan itu. Kedua orang utusan pemuda ini tiba di kediaman Bung Karno pada pukul 22.30. Mereka menuntut Bung Karno mengumumkan proklamasi ke merdekaan keesokan hari (16 Agustus 1945). Bung Karno menolak tuntan itu karena tidak mau meninggalkan PPKI. Lalu, Wikana mengancam jika Bung Karno tidak mau mengumumkan prokla ma si, esok hari akan terjadi pertumpahan darah. La lu, terjadi ketegangan antara utusan pemuda de ngan Bung Karno, disaksikan Bung Hatta dan be berapa tokoh tua lainnya. Mendengar ancaman Wi kana itu, Bung Karno naik pitam dan me nan tang Wikana: ''Ini batang leherku. Potonglah le herku malam ini juga.'' Keduanya kemudian melaporkan hasil pertemuannya dengan Bung Karno. Keesokan harinya (16 Agustus 1945), pagi-pagi sekali waktu sahur (kira-kira pukul 04.00), Bung Karno dan Bung Hatta diculik ke Rengasdengklok, tidak jauh dari Krawang.Penculikan Bung Karno dan Bung Hatta membuat suasana Kota Jakarta gempar. Orang ber tanya-tanya di mana kedua pemimpin bangsa itu berada. Akhirnya, Wikana memberitahukan Mr Ahmad Subardjo akan keberadaan kedua tokoh nasional itu. Kira-kira pukul 18.00 rombongan Mr Ahmad Subardjo tiba di Rengasdenglok. Kemudian, disepakati proklamasi kemerdekaan akan diprokla masikan selekas mungkin. Maka, kembalilah rom bongan Bung Karno di Jakarta pukul 23.00 malam. Bung Karno dan Bung Hatta akhirnya mengambil ke simpulan mereka tidak boleh menggantungkan diri pa da pihak lain. Namun, keduanya mengharapkan agar pi hak Jepang tidak menghalang-halangi atau berusaha menggagalkan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan RI.Naskah proklamasi kemerdekaan teksnya dibuat di kediaman Laksamana Maeda di Jalan Iman Bonjol No 1, Menteng. Laksamana Maeda mempersilakan kediamannya dijadikan sebagai tempat membuat naskah proklamasi kemerdekaan. Teks proklamasi dibuat pada 17 Agustus dini hari. Naskah atau teks proklamasi ditulis di atas sehelai kertas oleh Bung Karno sendiri. Sedangkan, Bung Hatta dan Mr Ahmad Subardjo menyumbangkan pikiran secara lisan. Bung Karno dan Bung Hatta menyarankan agar para hadirin bersama-sama menandatangani nya. Atas usul Chaerul Saleh, disepakati teks proklamasi kemerdekaan ditanda tangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Inddonesia. Isi teks proklamasi diketik oleh Sayuti Melik. Proklamasi Kemerde kaan dilakukan pada 17 Agustus 1945 di ke diaman Bung Karno. Namun, banyak pula pemuda, terutama dari Barisan Pelopor, yang datang ke Lapangan Ikada (Monas) karena mengira di tempat inilah proklamasi akan dikumandangkan.

5.) Sebagai sebuah negara bangsa, maka kita bisa melihat bagaimana peran strategis para pemuda dalam peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia pada waktu itu. Tidak berhenti di sini, pemuda juga turut  andil dalam upaya mempertahankan NKRI dari rongrongan pemberontakan di dalam negeri pada awal kemerdekaan," kata Basarah, dalam siaran pers, Minggu 8 Oktober 2017. Hal itu, menurutnya, membuktikan bahwa pemuda tidak boleh absen dalam upaya mengawal negara. Khususnya dalam memastikan Pancasila sebagai satu- satunya ideologi yang cocok dan sesuai dengan kepribadian bangsa yang harus terus dilestarikan. Di hadapan sekitar 100 Resimen Mahasiswa (Menwa) se-Lampung, Basrah juga menerangkan bahwa bangsa Indonesia saat ini menghadapi dua gelombang persaingan ideologi dunia atau transnasional, yaitu fundamentalisme pasar dan fundamentalisme agama. Realitanya, pemuda Indonesia kini menjadi korban gaya hidup konsumtif dan hedonis yang ditawarkan oleh kaum liberalisme sebagai pendukung utama fundamentalisme pasar. Sementara, di sisi yang lain, kaum fundamentalisme agama telah berhasil merekrut anak-anak muda Indonesia untuk menjadi pelaku terorisme. Untuk itulah, MPR menyosialisasikan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI seperti Pancasila, UUD NRI tahun 1945 dan Tap MPR, NKRI serta Bhinneka Tunggal Ika ke seluruh penjuru Indonesia. Termasuk kalangan pemuda dan pelajar, agar mereka memiliki daya tahan ideologis menghadapi infiltrasi ideologi-ideologi asing," jelas Basarah. Sedangkan Menwa, lanjut Basarah, diharapkan bisa mengemban tugas sejarah dan ideologis untuk mengawal, mengamankan dan menyebarluaskan ideologi Pancasila dengan mempelopori Gerakan Kampus Sebagai Benteng Pancasila bersama-sama dengan elemen pemuda lainnya. Pemuda harus berada di depan, memegang obor untuk mencegah paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila agar tidak masuk ke dalam kampus. Sehingga, masa depan pendidikan dan nasib generasi penerus bangsa Indonesia ke depan tidak berada di jalan yang salah," ujar Basarah yang juga anggota Komisi III DPR, disambut tepuk tangan para anggota Menwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar