1).■ .Ide-ide yang berhubungan dengan negara ialah :
1.Ide Liberalisme
Ide atau Gagasan inti ideologi liberalisme adalah kebebasan individu. Liberalisme menjungjung tinggi kesetaraan. Hak-hak dasar tiap individu harus dilindungi oleh negara.
Kapitalisme
2)Ide/Gagasan inti kapitalisme adalah kebebasan individu untuk melakukan akumulasi kapital individual. Negara tidak boleh membatasi atau mengintervensi peran individu untuk mengakumulasi kekayaan.
Sosialisme
3).Ide/Gagasan inti sosialisme adalah kesetaraan sosial yang didorong oleh peran dominan pemerintah atau negara atas individu. Hak milik pribadi tidak diakui oleh sistem yang menganut sosialisme.
Marxisme
3.Ide/Gagasan inti marxisme adalah pemikiran Karl Marx diposisikan sebagai poros utama. Marxisme mengambil inspirasi konseptual dari pemikiran Marx tentang bagaimana masyarkat bekerja.
Nasionalisme
Gagasan inti nasionalisme adalah tindakan individu atau kelompok harus diorientasikan untuk kepentingan nasional. Lingkup nasional yang dimaksud adalah negara-bangsa.
Komunisme
4).Ide/Gagasan inti adalah suatu ajaran yang didasarkan atas paham sama rata sama rasa dan telah diyakini kebenarannya
5).Pancasila adalah ideologi dasar bagi sebuah negara
Indonesia.pancasila merupakan rumusan masalah dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia . dimana ide ini memiliki 3 ciri ciri yaitu :
1.Realitas, artinya sistem nilai, gagasan pemikiran yang
mendasar dan mendalam itu selalu ada di dalam masyarakat,
selalu tercermin di dalam kehidupan masyarakat
2).Idealitas, artinya kadar dan kualitas ideologI itu
merupakan sesuatu yang ideal, cita-cita yang
diharapkan oleh seluruh bangsa.
Idealisme yang terkandung di dalamnya itu
mampu memberikan harapan, optimisme,
mampu menggugah motivasi pendukungnya,
mampu menggerakkan pendukungnya untuk
berupaya mewujudkan apa yang menjadi cita-
cita ideologi.
3).Fleksibilitas, artinya ideologi itu mampu
menyesuaikan diri dengan keadaan yang terus
menerus berkembang dan mampu memberi
arah melalui interpretasi-interpretasi baru.
2).■1). Teori ketuhanan
Menurut ahli" Abu al a'la Al - maududi ialah kekuasaan tertinggi yaitu kedaulatan yang ada di allah skw . Maksud nya adalah segala sesuatu yang ada di bumi ini adalah kehendak tuhan (DENGAN RAHMAT ALLAH)demikian juga terhadap terbentuk nya suatu negara .
2.)Teori kekuasaan
Menurut ahli Voltaire " Negara terbentuk tidak lain karena kekuatan atau kekuasaan" maksud nya ialah negara terbentuk berdasarkan atas kekuasaan .
3)Teori Perjanjian
Menurut teori ini, negara bisa ada karena perjanjian masyarakat. Semua warga mengadakan perjanjian untuk mendirikan suatu organisasi yang melindungi dan menjamin kelangsungan hidup bersama. So, nggak ada paksaan untuk bernegara dalam teori ini. Penganut teori ini adalah Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan Montesquieu.
4). Teori Hukum Alam
Pada teori ini, negara dianggap terjadi karena faktor alamiah, sama seperti waktu seseorang lahir atau meninggal. Negara terjadi secara alamiah dengan bersumber dari manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki kecenderungan berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya. Penganut teori ini adalah Plato, Aristoteles, Agustinus, dan Thomas Aquino.
5. Teori Kedaulatan
Ada 2 sub-teori yang berhubungan dengan kedaulatan, yaitu:
a. Teori kedaulatan negara, yaitu negara memegang kekuasaantertinggi untuk menciptakan hukum demi mengatur kepentingan rakyat. Penganut teori ini adalah Paul Laband dan Jellinek.
b. Teori kedaulatan hukum, yaitu hukum memegang peranan tertinggi dan kedudukannya lebih tinggi dari negara. Panganut teori krabbe
3)■Sejarah perjalanan nasionalisme indonenedia yang di mulai dari masa kolonialisme . Bentuk praktik kolonialisme dan imperialisme seperti menguasai perdagangan secara tunggal monopoli dan merampas atau menjelajah negri indonesia.
1) Bangsa protugis menjajah indonesia pada tahun 1512 bangsa portugis di pimpin oleh fransisco serro mulai berlayar menuju maluku
2). Banhsa spanyol menjela jah indonesia berhsdol mencapai kepulauan maluku lads th 1513 .
Bangsa belands menjajah indonrdia proses penjajahan belanda terhadap indonesia memakan waktu yang sangat lama yaitu mulai dari tahun 1602 sampai 1943 . Penjajahan belanda di indonesia di awalain oleh persekutuan dagang hindia timur dan verrenigde oost indischr campagnie (voc)Tujuan utama VOC memang memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya dalam perdagangan dan untuk merealisasikan tujuan tersebut mereka merasa perlu memonopoli ekspor dan impor. Perhatian VOC yang pada mulanya terpaku pada rempah-rempah dari Maluku, segera beralih kepada aktivitas dagang yang luas dan mapan yang berpusat di Pulau Jawa. Di Pulau Jawa, VOC memperoleh hak-hak istimewa yang awalnya terbatas oleh pemegang otoritas lokal. Awalnya VOC menggunakan sistem pemerintahan tidak langsung yang tidak memerlukan banyak biaya dan intinya adalah pendayagunaan struktur kekuasaan pribumi untuk kepentingan VOC itu sendiri. Lebih tepatnya mempertahankan sekaligus memperkuat kedudukan maupun kekuasaan kaum ningrat Jawa yang bersedia diatur. Kekuasaan kaum ningrat Jawa tersebut diperkokoh dengan kekuatan militer Belanda yang siap mendukung mereka melawan rakyat Jawa selama mereka bersedia mengatur kegiatan ekonomi sesuai kepentingan VOC.
Akibatnya, masyarakat Jawa sungguh-sungguh kehilangan keseimbangan dan kaum tani yang semula kuat tidak dapat lagi mengekang perilaku sewenang-wenang dari kaum elite ningrat. Semenjak saat itu pemerintahan VOC semakin berkonsentrasi di Jawa dan bersifat otoriter. Hal tersebut mengingat tipologi penjajahan Belanda di Indonesia yang bersifat kapitalisme setengah kikir dan bercorak menindas, berbeda dengan imperialisme Inggris di India dan imperialisme Amerika di Fillipina yang cenderung royal terhadap negara jajahannya. Adanya pembagian kedudukan antara pihak Belanda, golongan pedagang Asia Timur dan kaum ningrat menjadikan golongan pribumi semakin tereksploitasi karena kaum ningrat telah diberikan kekasaan yang luas dalam bidang ekonomi atas kaum petani.
Keseluruhan sistem pemerintahan seperti itu bekerja dalam rangka mengeksploitasi desa sebanyak mungkin. Penduduk desa dipaksa untuk menyerahkan sebagian besar hasil panennya dan melakukan kerja paksa pada bidang-bidang non-pertanian secara besar-besaran.Mohammad Hatta juga menambahkan bahwa, dimata perekonomian kapitalis, Indonesia merupakan perkebunan besar. Eksploitasinya didasarkan kepada dua faktor yang menguntungkan, yaitu tanah yang subur dan upah yang murah. Sedangkan produksinya tidak dilakukan untuk memuaskan keperluan di dalam negeri, melainkan untuk pasar dunia yang menjamin keuntungan yang sebesar-besarnya.
Kondisi tersebut menimbulkan reaksi berupa penolakan dan perlawanan rakyat untuk mengusir penjajah. Jadi kolonialisme dan imperialisme tersebut menimbulkan reaksi bangkitnya semangat kebangsaan yang berupa perasaan senasib dan sepenanggungan serta menyatukan kehendak dan tekad untuk lepas dari penjajahan sebagai inti dari nasionalisme di Indonesia. Titik tolak kebangkitan nasionalisme di Indonesia diawali dengan kemenangan Jepang (Asia) melawan Rusia (Eropa) pada tahun 1905 yang mematahkan pandangan bahwa orang Barat lebih tinggi kedudukannya dari orang timur. Perang yang dimenangkan oleh Jepang ini membuat bangsa-bangsa di Asia sadar bahwa sebenarnya mereka tidak kalah kehebatannya dari bangsa-bangsa Eropa atau Barat. Standar akal budi dan kemajuan universal seolah-olah hanya ada pada bangsa Barat, sedangkan untuk bangsa Timur dipaksakan untuk mengikuti Barat, dengan dalih bahwa dominasi mereka di negara-negara Timur adalah baik untuk kemajuan orang Timur.
Tak berselang lama dari kemenangan Jepang atas Rusia (1905) tersebut nasionalisme di Indonesia tumbuh begitu cepat seiring munculnya Budi Utomo yang juga menjadi pelopor organisasi perjuangan. Corak perjuangan Budi Utomo yang dibangun oleh Sutomo lulusan STOVIA dan Wahidin Sudirohusodo tersebut dipengaruhi oleh politik etis Belanda yang melahirkan priyayi baru jawa atau priyayi rendahan yang tidak bisa bersekolah karena kondisi ekonomi Jawa yang saat itu terpuruk. Ricklefs menyebutkan bahwa kalangan priyayi jawa yang baru atau yang lebih rendah memandang pendidikan sebagai kunci menuju kemajuan.
Pada tahun 1909, seorang lulusan OSVIA bernama Tirtoadisuryo mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Batavia. Sarekat Dagang Islamiyah ini juga menjadikan paham nasionalisme semakin tumbuh dengan pesat di Indonesia. Pada tahun 1912, organisasi tersebut mengubah namanya menjadi Sarekat Islam (SI) yang mana dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto. Sejak itu SI berkembang pesat dan untuk yang pertama kalinya tampak adanya basis rakyat walaupun sulit untuk dikendalikan dan hanya berlangsung sebentar. Tidak seperti Budi Utomo, SI berkembang ke daerah-daerah di luar Jawa, tetapi Jawa tetap menjadi pusat kegiatannya. HOS Tjokroaminoto pun dianggap sebagai Ratu Adil "raja yang adil" yang ada dalam ramalan tradisi-tradisi Jawa yang disebut Erucakra. Akan tetapi SI kemudian pecah menjadi dua golongan karena infiltrasi dari paham komunisme yang dibawa oleh Henk Sneevliet dan mempengaruhi pola pemikiran Semaun yang pada 1915 dipindah tugaskan dari SI Surabaya ke SI Semarang yang kemudian bergabung dengan ISDV.
Pada bulan Mei 1920 ISDV berganti nama menjadi Perserikatan Kommunist di India dan pada 1924 berganti lagi menjadi Partai Komunis Indonesia. Akan tetapi PKI kemudian bubar seiring dengan adanya pemberontakan di Jawa pada tahun 1926-1927. Setelah hancurnya PKI muncullah pemimpin-pemimpin baru, dan perhatian utama tertuju pada Sukarno sebagai putra seorang Jawa dan Bali. Pada 1927, Soekarno dan tujuh tokoh bangsa lainnya mendirikan PNI pada 4 Juli 1927 dan bertepatan dengan hari kemerdekaan Amerika yang secara sadar dipilih oleh Soekarno karena keterkaitannya dengan sejarah dunia. Adapun 3 dari 8 tokoh yang mendirikan PNI adalah mantan aktivis Perhimpunan Indonesia dan memiliki idealisme yang sama dengan pemuda di tanah air. Nasionalisme yang dibawa oleh Sukarno dan beberapa tokoh PNI lainnya yaitu nasionalisme yang secara konseptual bersifat eklektis yang menggabungkan aspek-aspek partikular di negeri ini dan aspek-aspek universal dari pemikiran Barat.
Nasionalisme yang dikembangkan para tokoh pergerakan mampu berbicara atas nama bangsa dan membela rakyat kecil. Meskipun para tokoh pergerakan tersebut berasal dari kalangan kecil elite sosial yang dididik dalam sistem kolonial, mereka mengkritisi banyak nilai kolonial dan tidak menganggapnya sebagai nilai-nilai masyarakat modern yang seharusnya ada. Retor Kaligis juga menambahkan bahwa Sukarno dan Mohammad Hatta tidak menginginkan kehidupan berbangsa yang dikembangkan di Indonesia seperti pelaksanaan Revolusi Perancis yang menumbuh suburkan borjuisme dan tidak memberikan kekuasaan bagi rakyat kecil, meski pada awalnya berjuang bersama-sama dengan kaum borjuis menumbangkan rezim feodal. Rakyat kecil hanya memperoleh kebebasan, sedangkan persamaan dan persaudaraan cuma menjadi slogan. Soekarno menekankan agar nasib kaum marhaen Indonesia jangan seperti rakyat jelata Perancis di masa Revolusi Perancis.Kini meski kolonialisme fisik telah berakhir, kontruksi sosial yang mereka bangun masih tetap ada pada masyarakat Timur, termasuk di Indonesia. hubungan Kristen-Islam, dikotomi pribumi non pribumi, inferioritas Timur dan superioritas Barat merupakan warisan kontruksi sosial yang dibangun saat kolonialisme yang terus berlanjut hingga saat ini.
4)■.Dinamika sebelum proklamasi:
Tanggal 6 Agustus 1945 adalah 2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di
Jepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat. Ini menyebabkan
Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun
dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Tanggal 7 Agustus 1945 adalah BPUPKI berganti nama menjadi PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Tanggal 9 Agustus 1945 adalah Soekarno, Hatta dan Radjiman
Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal
Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju
kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24
Agustus.
Tanggal 10 Agustus 1945 adalah Sementara itu, di Indonesia, Sutan
Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah
kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan
kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai
hadiah Jepang. Syahrir memberitahu penyair Chairil Anwar tentang
dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan bahwa Jepang telah menerima
ultimatum dari Sekutu untuk menyerah. Syahrir mengetahui hal itu
melalui siaran radio luar negeri, yang ketika itu terlarang. Berita
ini kemudian tersebar di lingkungan para pemuda terutama para
pendukung Syahrir.
Tanggal 11 Agustus 1945 adalah Jepang melalui Marsekal Terauchi di
Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa
proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat dilaksanakan dalam beberapa
hari.
Tanggal 14 Agustus 1945 adalah Saat Soekarno, Hatta dan Radjiman
kembali ke tanah air dari Dalat (250 km di sebelah timur laut dari
Saigon), Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan
kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu
busuk Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada
Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara
yang anti dan pro dengan Jepang. Hatta menceritakan kepada Sjahrir
tentang hasil pertemuan di Dalat.
Sementara itu Syahrir menyiapkan pengikutnya yang bakal berdemonstrasi
dan bahkan mungkin harus siap menghadapi bala tentara Jepang dalam hal
mereka akan menggunakan kekerasan. Syahrir telah menyusun teks
proklamasi dan telah dikirimkan ke seluruh Jawa untuk dicetak dan
dibagi-bagikan. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah
menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan
pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika
para pejuang Indonesia belum siap, Soekarno mengingatkan Hatta bahwa
Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah
hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Tanggal 15 Agustus 1945 adalah Jepang menyerah kepada Sekutu.Soekarno
dan Hatta mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) pada pukul 10 malam 16 Agustus keesokan harinya di
kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan UUD yang sehari sebelumnya telah disiapkan Hatta.
Tanggal 16 Agustus 1945 adalah Gejolak tekanan yang menghendaki
pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan
para pengikut Syahrir. Pada siang hari mereka berkumpul di rumah
Hatta, dan sekitar pukul 10 malam di rumah Soekarno. Sekitar 15 pemuda
menuntut Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan melalui radio,
disusul pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga menolak rencana PPKI
untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus.
Peristiwa Rengasdengklok
Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena
Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah
terjadi peristiwa Rengasdengklok. Para pemuda pejuang, termasuk
Chaerul Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan
kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945 mereka menculik
Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan
Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal
sebagai peristiwa Rengasdengklok.
Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Yamamotomeyakinkan soekarno
baahwa jepang telah mnyerah pada sekutu.
b. sesudah peristiwa proklamasi :
1. Bandung lautan api
Pada tanggal 17 Oktober 1945 Belanda mendaratkan pasukannya di wilayah
Bandung. Belanda kemudian mengeluarkan ultimatum pada tanggal 21
November yang berisikan agar para penduduk mengosongkan wilayah
tersebut sebelum tanggal 29 November 1945, namun ultimatum tersebut
tidak diindahkan oleh para pejuang sehingga sering terjadi perang
disana. Kemudian pada tanggal 23 Maret 1946 Belanda mengulangi
ultimatumnya. Akhirnya atas instruksi dari pemerintah RI di Jakarta,
para pejuang mau meninggalkan kotanya walau dengan berat hati. Namun
sebelum meninggalkan kota tersebut, terlebih dahulu para pejuang
menyerang ke arah sekutu dan membumi hanguskan bandung wilyah selatan.
Kejadian tersebutlah yang disebut dengan bandung lautan api
2. Puputan Margarana
Isi dari perundingan Linggarjati pada tanggal 10 november 1946 adalah
Belanda mengakui secara de facto wilayah Indonesia yaitu jawa, sumtra,
dan madura, namun Bali tidak termasuk yang menyebabkan rakyat bali
kecewa berat. Kemudian Belanda membujuk I GUSTI NGURAH RAI untuk
membentuk Negara Indonesia Timur (NIT). Namun ajakan tersebbut ditolak
dengan tegas dan dijawab dengan perawanan senjata. Kemudian pada
tanggal 29 November 1946 Di Margarana,Tabanan,Bali terjadi peperangan
besar dan hebat, disana Igusti Ngurah Rai mengobarkan perang PUPUTAN.
Akan tetapi I Gusti Ngurah Rai beserta kelompoknya gugur sebagai bunga
bangsa dalam pertempuran karena kalah dalam persenjataan. Perang
tersebut akhirnya disebut dengan Puputan Margarana (Perang mati-matian
demi membela nusa dan bangsa)
3.Peristiwa Westerling di Makassar
Pada bulan Desember 1946 Belanda mendaratkan pasukannya di wilayah Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Raymond Westerling untuk
membersihkan wilayah tersebut dari orang" yang memberontak pembentukan
NIT serta pejuang" disana. Kemudian pasukannya mulia meneyran kea rah
desa pada tanggal 7-25 Desember dan pada tanggal 10 Desember 1946
wilyah tersebut dinyatakan sebagai wilayah perang. Korban peristiwa
tersebut mencapai kurang lebih 40.000 orang, coba kalian bayangkan
betapa sadisnya dia
4. Serangan umum 1 Maret 1949
Pada agresi militer Belanda yang kedua bulan desember 1948, Indonesia
berhasil ditaklukan oleh Belanda. Presiden,wapres beserta
mentri-mentrinyapun ditawan oleh Belanda. Akhirnya Belanda menyatakan
RI telah runtuh! Tanpa disadari oleh Belanda, Indonesia membentuk
Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di bukit tinggi. Karena
adanya agresi militer belanda yang kedua, TNI serta kelompok
bersenjata yang lain menjadi terpecah belah, masalah tersebut berhasil
diatasi dengan mengirim kurir, telegram, ataupun mengirim sinyal
radio. Kemudian pada tanggal 1 MARET 1949 Indonesia akan menyerang ke
arah Belanda di Yogyakarta yang dipimpin oleh LETKOL. SOEHARTO.
Serangan umum ini membawa hasil yang sangat membanggakan karena
berhasil menguasai kembail wilayah Yogyakarta selama 6 jam
5).■5). Peran pemuda dan mahasiswa dalam proses pengawalan dan pengamanan
ideologi pancasila sepanjang sejarah indonesia yaitu harus menanamkan
sikap nasionalisme sejak dini, sejak kecil, atau sejak masa sekolah
dasar. untuk menambah rasa nasionalisme bangsa Indonesia
adalah dengan dilatih tentang sikap-sikap yang baik sesuai dengan
nilainilai dari Pancasila, tidak mengajarkan hal-hal yang melanggar
nilai-nilai Pancasila, menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini, dan
memberi penyuluhan kepada seluruh bangsa Indonesia akan pentingnya . Dengan menjalankan dan mementikan ideologi pancasila dan menerapkan isi dari pancasila .merupaka. pengamalan dan pengawalan dengan menjafikn pancadila sebagai pandangan hidup atau filsafah hidup di dalam masyarakat . Dengam peran peran mahasiswa dengan saling bertoleransi bergotong royong dalam membela negara.
NAMA:ASA MUSTIKA
Nim:181710013
Kelas: A Hukum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar