Perbandingan Konsep Kewarganegaraan antara Indonesia dan Vietnam
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan adalah orang yang telah di anggap sebagai warga negara tersebut Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP), berdasarkan Kabupaten atau Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik Nomor Induk Kependudukan (NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum internasional.
Indonesia dan vietnam adalah salah satu negara yang mentaati peraturan hukum internasional tersebut akan tetapi terdapat beberapa perbandingan atau perbedaan yang tercantum dalam kewarganegaraan dalam kedua negara tersebut.
Di indonesia orang yang telah menduduki negara tersebut dari sejak orang tersebut lahir di katakan WNI (warga negara indonesia) dan dapat pula warga negara asing yang telah berkedudukan di Indonesia selama 5 tahun dapat menjadi WNI (warga negara indonesia), dan jika seorang anak di Indonesia yang memiliki kewarganegaraan ganda pada umur 18 tahun ia harus memilih salah satu kewarganegaraan tersebut. Sedangkan Vietnam adalah warga negara yang dapat memiliki kewarganegaraan ganda seperti anak yang lahir di negara lain jika salah satu orang tua ibu/bapak dari anak tersebut adalah warga negara Vietnam maka anak yang lahir tersebut bisa mendapatkan kewarganegaraan vietnam mereka yang memiliki permohonan untuk mengajukan kewarganegaraan vietnam dapat mempertahankan kewarganegaraan lain, sebelumnya vietnam adalah negara yang memiliki prinsip kewarganegaraan tunggal.
Indonesia adalah negara kewarganegaraan yang memiliki paham Nasionalisme yang mana adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tubuhnya ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu rendah. Ikatan ini pun tampak pula dalam dunia hewan saat ada ancaman pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukkan suatu negeri. Sedangkan Vietnam merupakan negara yang menganut paham komunisme dimana Sistem pemerintahan di negara ini menggunakan sistem partai tunggal seperti China. Pada awal pengambilalihan kekuatan paska Perang Vietnam, pemerintah Vietnam menciptakan sebuah ekonomi terencana, seperti yang dilakukan Indonesia di zaman Orde Baru lewat Rencana Pembangunan Lima Tahun. Namun, hal ini tidak berjalan dengan baik, dan justru membuat kondisi ekonomi dan politik Vietnam menjadi semakin terpuruk. Disisi lain, Vietnam melihat bahwa negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar bebas memiliki tingkat kemajuan ekonomi yang tinggi dan rakyatnya lebih makmur. Sedangkan, Vietnam yang telah berpuluh-puluh tahun mengimplemantasikan komunisme total (komunisme ortodoks dan konservatif) tidak kunjung memperoleh kemakmuran.
Budaya Kerja dalam kewarganegaraan
Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja. (Sumber : Drs. Gering Supriyadi,MM dan Drs. Tri Guno, LLM )
Manfaat dari penerapan Budaya Kerja yang baik :
1. meningkatkan jiwa gotong royong
2. meningkatkan kebersamaan
3. saling terbuka satu sama lain
4. meningkatkan jiwa kekeluargaan
5. meningkatkan rasa kekeluargaan
6. membangun komunikasi yang lebih baik
7. meningkatkan produktivitas kerja
8. tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll.
Di setiap negara, untuk melihat bagaimana masyarakatnya bekerja dan mencapai tingkatan ekonomi tertentu, bisa dilihat dari etos kerja masyarakatnya. Kita juga bisa melihat bagaimana produk-produk negara luar yang masuk ke negara kita, kalau produknya berkualitas, maka etos kerja di negara itu bisa dinilai baik.
Pembentukan etos kerja juga dipengaruhi oleh budaya. Lihat misalnya Indonesia dibanding dengan Vietnam memiliki banyak perbedaan yang signifikan. Indonesia lebih banyak belajar kepada negara itu, meski mereka juga belajar kepada kita. Dapat dikatakan apabila Negara kita dibandingkan dengan Negara Vietnam, Negara Vietnam masih lebih baik etos kerja masyarakattnya dibandingkan dengan Negara kita. Masyarakat kita cenderung memandang tinggi rendahnya upah yang mereka dapat, apabila upah atau gaji yang diberikan tinggi maka pekerjaan merekapun akan lebih baik dan juga sebaliknya tergantung kepada masyarakatnya.
Dalam Memaknai Waktu
Negara Vietnam:
Aparat negara dalam jumlah besar dan juga menjadi aparat yang paling kuat di ASEAN menyebabkan Vietnam memiliki masyarakat yang disiplin dan bertoleransi tinggi. Undang undang yang dibuat oleh negara Vietnam pun sangat ketat, sehingga membuat masyarakatnya disiplin dan lebih menghargai waktu.
Aparat negara dalam jumlah besar dan juga menjadi aparat yang paling kuat di ASEAN menyebabkan Vietnam memiliki masyarakat yang disiplin dan bertoleransi tinggi. Undang undang yang dibuat oleh negara Vietnam pun sangat ketat, sehingga membuat masyarakatnya disiplin dan lebih menghargai waktu.
Negara Indonesia:
Dibandingkan dengan Negara Vietnam dalam memaknai konsep waktu Negara Indonesia lebih rendah dibanding vietnam. Masyarakat Indonesia terdapat istilah "jam karet" karna warganya yang kurang menghargai waktu, keterlambatan adalah hal yang biasa di Indonesia.
Dibandingkan dengan Negara Vietnam dalam memaknai konsep waktu Negara Indonesia lebih rendah dibanding vietnam. Masyarakat Indonesia terdapat istilah "jam karet" karna warganya yang kurang menghargai waktu, keterlambatan adalah hal yang biasa di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar