Sabtu, 12 Mei 2018

(HUKUM01-171710327) DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DEMOKRASI YANG ADA DI INDONESIA

Demokrasi terdiri atas dua kata berasal dari bahasa Yunani,yaitu "Demos" berarti rakyat atau penduduk dan "Cratein" atau "Cratos" berarti kekuasaan atau kedaulatan. Dari dua kata tersebut terbentuklah suatu istilah "demoscratein" atau "demokratia" yang berasal Negara dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, pemerintah rakyat dan kekuasaan oleh rakyat, atau pemerintahan Negara rakyat yang berkuasa. Secara terminology demokrasi adalah sebagai berikut.

-Philippe C.Schmitter, demokrasi merupakan sebagai suatu sistem pemerintahan di mintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka di wilayah public oleh warga Negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerja sama dengan para wakil mereka yang telah terpilih.

            Dalam kehidupan bernegara demokrasi adalah bahwasanya rakyat yang memberikan ketentuan dalam masalah-masalah mengenali kehidupan termasuk juga menilai kebijakan Negara karena kebijakan tersebut akan menentukan kehidupan rakyatnya. Disitu pula kita sebagai rakyat bisa menetukan siapa dan bagaimana pemimpin itu berkontirbusi agar rakyatnya bisa mendapatkan keadilan. Dan kebebasan berpendapat pula itu yang wajib dilakukan oleh masyarakat  karena mereka berhak untuk memilih siapa yang mereka percayai dalam bidang memimpin Negara contohnya.

            Yang kita bahas saat sekarang ini ialah mengenai tentang demokrasi yang dimana rakyat kita sendiripun masih kesusahan dalam kehidupan mereka seperti ekonomi pendidikan dll karena ulah pemimpin yang membuat segala orasi-orasi yang dari awal mereka semangat ingin ini dan itu pada akhirnya mereka mengabaikan apa yang telah mereka sampaikan.

            Ketua Umum Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) juga memaparkan perjalanan demokrasi di Indonesia. Yang dimana kita ketahui puluhan pemimpin partai politik se-Asian dalam Internasional Clonnference of Asian Political Partles di Jakarta pada saat itu beliau mengatakan demokrasi di Indonesia berawal dari tubangnya rezim otorerian di bawah pimpinan Suharto. Karna pada waktu itu perjuangan demokrasi dan reformasi menghasilkan partai politik. Bahkan, partai politik dapat disirikan oleh orang dengan kelompoknya yaitu, "Rakyat Indonesia begitu senang". Nah berbicara mengenai Parpol juga kita pasti tau saat sekarang ini pula banyaknya parpol di Indonesia yang dimana kita ketahui bukan hal biasa lagi ditelinga kita mengenai parpol banyak bahkan puluhan di era reformasi tersebut namun mengalami kristalisasi dan seleksi alam. Karena apa, baik melalui pemilihan umum maupun dukungan langsung dari masyarakat untuk menjadi anggota.

            Pada saat memilu puluhan partai kemudian menyisahkan pada parlemen saat ini. Namun, disisi lain demokrasi memiliki dampak positif dan negative pula. Salah satunya masyarakat dapat menentukan pendapat mereka masing-masing yang dimana siapa yang di nilai oleh rakyat mampu untuk memimpin mereka. Bukti nyata yang kita lihat ialah Presiden kita yaitu Bapak Jokowi, karena beliau ialah sosok dicintai rakyat, beliau pun tak diduga-duga menjabat sebagai Walikota, Gubernur dan Presiden dalam waktu singkat saja.

Namun sisi negative dari demokrasi tersebut ialah proses demokrasi yang baru berjalan menghasilkan kematangan sekaligus kebebasan yang kebablasan. Yang mengakibatkannya juga ialah persaingan tak mengenal batas dan etika dapat pula melahirkan kampanye hitam dan perbuatan negative lainnya yang mengakibatkan tidak adilnya dalam memutuskan kebijakan. Kejadian seperti itu tadi, Partai Politik sebagai katalisator rekrutment legislative semakin menguat dan semakin dewasa sehingga secara bertahap partai politik menjadi pilihan rakyat untuk menyampaikan aspirasi. Adapun tiga solusi untuk mengatasi uforia berlebihan yaitu,

-          Undang-undang harus dipertegas

-          Penguatan partai politik sebagai sumber rekrutment legislative

-          Media masa yang kuat.

Sehingga point diatas tersebut dapat meningkatkan kematangan demokrasi jika dijalankan dengan bersungguh-sungguh.

           

            Disetiap pemerintahan tentunya membutuhkan suatu sistem tertentu agar dapat mempertahankan karakteristiknya sendiri agar tidak berpengaruh ketika membuat kebijakan terhadap kehidupan bermasyarakat, bernegara khususnya. Entah itu dalam sector pendidikan, sandang pangan, tenpat tinggal, pekerjaan, hingga di dunia politik sekalipun. Dimana negara kita sendiri pun masih terbilang Negara berkembang yang dimana kita ketahui sistem yang kita ambil ialah pemerintahan berbasis demokrasi,  yang juga melibatkan rakyat dalam mengambil kebijakan dalam segala aspek pemerintahan, yang dimana peran masyarakat tersebut bisa memantau atau sebagai pengawas daripada badan kebijakan itu sendiri.

            Curangnya ketika suatu demokrasi berjalan dengan cara agresif yang menimbulkan kesalah pahaman dalam berpendapat, dan mereka tidak lagi mementingkan kebebeasan berpendapat bagi rakyat itulah yang menjadi rakyat pun tidak ingin memilih pemimpin yang tidak bertanggung jawab. Akhirnya sistem pemerintahan demokrasi menjadi sangat rancu karena apa yang seharusnya masyarakat bebas berpendapat dan harusnya agar mempermudah musyawarah agar terjadinya kesepakatan bersama namun malah menjadi sistem pemerintahan otoriter "terselubung", dengan mengatas namakan suatu pendapat sebagai "keputusan yang seharusnya dibuat" dapat menjadi lain sebagai "keputusan satu arah tanpa mementingkan pihak yang lain".

            Berbicara tentang perbedaan pendapat dalam demokrasi, itu sangatlah tidak lazim lagi di masa seakrang ini mungkin dari jaman dahlu pasti adanya perbedaan pendapat dalam demokrasi. Jangankan di dalam demokrasi di lingkungan kita sendiripun mungkin atau hampir sering berbeda pendapat. Berbeda pendapat itu bagus , kenapa saya katakan bagus karena dengan kita berbeda pendapat kita bisa tau apa yang harusnya kita benahi kita perjelas yang belum jelas. Dapat pula kita referensi agar suatu masalah yang kita hadapi kita selesaikan dengan secara bersama-sama.

            Nah berbicara apakah perbedaan pendapat itu menimbulkan konflik, pasti kita menjawab iya dan sekaligus tidak. Iya kenapa? dan tidak kenapa? Karena berbeda pendapat itu wajar saja dalam kalangan masyarakat, dan itupun tergantung dari pelaku demokrasi itu sendiri bisa atau tidak mereka menyelesaikan masalah tersebut.

            Demokrasi ialah menyapaikan pendapat atau aspirasi yang ada dalam pemikiran kita, yang dimana kita bebas bukan dalam berpendapat. Demokrasi yang buruk dalam artian tidak adil iaalah demokrasi yang membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar. Dimana yang kita ketahui yang namanya Demokrasi ini mereka yang mengayomi atau menyinpan menampung aspirasi masyarakat, apapun itu isinya dan mengambil keputusan yang paling tepat dan menguntungkan untuk situasi tertentu.

            Hal yang sama terjadi ialah suatu perbedaan pendapat muncul dalam suatu musyawarah tanpa adanya tanggung jawab untuk me-mediasi pendapat atau menyampaikan dengan jelas dengan pendapat pihak yang lain. Alhasil yang terjadi adalah intolerasi terhadap pendapat yang disampaikan oleh pihak yang dapat berlawanan, yang bersifat anti-demokrasi. Di sis lain pula, ketika semua orang mengemukakan pendapat mereka pastinya memiliki tanggung jawab atas apa yang mereka paparkan agar menemukan dimana titik tengah antara pendapat mereka dengan yang lain,maka demokrasi tersebut bisa terlaksana dengan hikmat tanpa adanya ganggungan tidak berarti. Demokrasi pentingnya bagi kehidupan bermasyarakat karena dengan adanya emokrasi pula kita bisa bebas meyampaikan pendapat kita. Sehigga toleransi menjadi tolak ukur utama dalam menentukan apakah demokrasi dapat berjalan dengan baik atau  tidak di dalam pemerintahan sebuah Negara.

            Berbicara tentang Positif dan Negatif nya dalam berdemokrasi salah satunya ialah dalam pemilihan Presiden langsung ,contoh dalam bidang positifnya ialah :

-          Rakyat dapat mengenali langsung calon pemimpin mereka dan kriteria calon presiden agar dapat dinilai secara langsung oleh rakyat

-          Dapat mengetahui visi dan misi ysng akan dipaparkan oleh calon pemimipin mereka

-          Dapat melihat langsung debat antar calon yang yang tentu saja dari hal ini mereka bia melihat langsung sejauh mana kemampuan calon pemimpin mereka

-          Presiden dapat terpilih secara langsung karena  memiliki mandate dan legitimasi yang sangat kuat dari suara rakyat untuk calon tersebut

-          Presiden terpilih tidak erlu terikat konsesi pada partai-partai atau faksi-faksi politik yang telah memilihnya, Dalam artian, Presiden terpilih berada di atas segala kepentingan dan dapat menjembati berbagai kepentingan tersebut

-          Sistem ini pula menjadi lebih accountable dibandingkan sistem yang sekarang digunakan karena rakyat tidak juga harus menitipkan suaranya melalui MPR yang tidak seluruhnya merupakan anggota terpilih melalui hasil pemilu. Dab apabila presiden yang terpilih ternyata kemudian hari tidak memenuhi haraan rakyat yang dimana presiden tersebut menyebutkan akan menjalankan semua visi dan misinya, maka jika presiden tersebut mencalonkan lagi kandidat yang bersangkutan tidak akan terpilih kembali.

-          Checks and balances antara lembaga legislative dan lembaga eksekutif dapat elbih seimbang karena anggota lembaga legislative juga akan dipilih langsung.

 

Pada contoh Negatif ialah :

-          Adanya keraguan bahwa rakyat Indonesia sudah siap untuk menerapkan sistem ini.Alasan utama kenapa hal itu terjadi karena tingkat pendidikan serta kesadaran politik yang masih rendah, serta tingkat emosional rakyat yang cenderung begitu tinggi.

-          Sistem ini memberi peluang menguntungkan terhadap :

a.       Kandidat dari partai besar dengan dana besar

b.      Kandidat yang karismatik

c.       Kandidat dari Pulau Jawa

-          Memperlemah kedudukan MPR

a.      Bagaimana tuga utama MPR apabila wewenang pemilihan presiden tidak lagi berada di tangan MPR

b.   Kepada siapakah presiden beratnaggung jawab apabila presiden tidak lagi dipilih oleh MPR

-          Memperlemah kedudukan DPR, dimana pemilihan presiden langsung akan memperkokoh kedudukan dan legitimasi terhadap presiden sehingga kemungkinan besar akan memperlemah posisi DPR

-          Sistem pemilihan ini akan memakan biaya besar, tidak saja bagi prtai-partai politik tetapi juga calon tersebut.

 

Dampak ydari demokrasi langsung ialah denokrasi langsung telah memberi kesempatan kepada semua orang untuk memilih pemimpinnya untuk menjadi wakil rakyat yang menyuarakan aspirasi rakyat berdasarkan daerah pemilihannya. Demokrasi langsung pun telah merubah pola piker masyarakat untuk bebas dalam berpendapat, salah satunya berkumpul dalam satu organisasi, tentu dengn bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat secara umum agar mereka mendapatkan hak mereka dalam berpendapat dan hidup dengan sejahtera.

Akan tetapi dalam prakteknya, harapan tidak selamanya jadi kenyataan. Pemimpin yang amanah yang merupakan harapan semua orang agar terpilihnya beliau agar bisa mensejahterakan rakyatnya namun kebanyakan dari itu mereka justru melahirkan para pemimpin yang ambisius, atau wakil rakyat yang memikirkan diri dia sendiri tanpa memikirkan rakyatnya. Hal ini haruss kita sadari bahwa pemimpin hasir membutuhkan biaya atau modal yang cukup mahal untuk pergerakan tim pemimpin tersebut, dan hanya pemimpin yang ambisiuslah yang mampu menjalani proses demikrasi yang langsung saat ini.

Untuk membeakan pemimpin yang amanah dan yang ambisius mudah saja, yaitu jika pemimpin yang amanah umunya atau pastinya atas dasar desakan atau pilihan masyarakat karena dengan semua tugas yang ia jalankan sesuai apa yang ia komitmenkan meskipun tidak semua, dan bagi mereka pemimpin amanah pun adalah hukuman yang memebelenggu kebebasannya sedangkan pemimpin yang ambisius terlihat dari atas mereka ingin maju atas dasar keinginannya sendiri, berusaha meciptakan citra positif dimuka masyarakat agar mereka bisa dipilih, melakukan sosialisasi diri secara marathon atau terus-terusan agar dikenal dan disenangi masyarakat. Padahal yang kita ketahui mereka melakukan itu agar masyarakat bisa memilih pemimpin tersebut, namun kita sebagai rakyat harus cerdas dalam memilih pemimpin, dan pemimpin abisius pun sangat mudah memposiskan dirinya sebagai yang terbaik misalnya "saya adalah pemimpin yang amanah" , "Hanya bekerja untuk rakayat","Hidup sederhana dan merakyat" dan lain sebagainya itulah contoh jika pemimpin yang hanya ambisius dalam ingin memimpin.

            Pemimpin yang ambisisus pula juga bisa dikatakan atau dikenali pula dengan maraknya atau gencarnya nama dan kampanye yang mereka buat untuk bisa dikenal dimuka masyarakat. Berapapun besarnya biaya yang pemimpin itu kelaurkan tidaklah jadi masalah karena pemimpin tersebut tidak memikirkan tujuan tercapainya suatu masyarakat yang menginginkan pemimpin dan rakyatnya sejahtera. Mengapa demikian terjadinya seperti itu karena salama hidupnya tidak pernah membangun kominikasi dan tali silaturahmi dengan masyarakat sehingga mereka hanya menginingkan jabatan tapi tidak memikirkan masyarakatnya. Sedangkan pemimpin yang amanah, walaupun mereka kurang sosialisasi namun mereka mereka tetap menjaga semasa hidupun dalam kerukunan pentingnya kominikasi dan silaturahmi kepada masyarakat agar mereka bisa melihat mana yang lebih baik untuk dijadikan pemimpin. Pemimpin yang amanah juga, sifatnya selalu membantu dan menjadi orang yang dipercaya sehingga masyarakat lebih mudah mengenalnya.

Tetapi kenapa pemimpin yang ambisius yang menang dimeja pertarungan ? Itulah yang namanya politik tidak heran pula bukan, jika yang selalu menang mereka yang terus-terusan mengeluarkan biaya yang cukup besar demi kemenangan mereka.   Hail ini karena jembatan untuk menjadi pemimpin dikuasai oleh mereka atau orang-orang yang ambisius pula, orang yang hanya memikirkan kepentingan mereka masing-masing dan kelompoknya. Mereka seperti orang  yang tidak memiliki kepribadian dan hati nurani dalam hidupnya.

Pemimpin yang amanah akan bertolak belakang dengan pemimpin yang ambisius karena praktek-praktek yang mereka lakukan selama ini itu atas dasar hati nurani dan tujuan mereka untuk mencari keselamatan dunia dan akhirat kateika jabatan tersebut berada dipundak mereka.

Hal yang seharusnya masyarakat tidak lakukan yaitu memilih pemimpin yang ambisius, namun pada saat sekarang ini masyarakat tidak punya pilihan lain selain untuk memilih pemimpin yang ambisus, sebab para calon pemimpin dikuasai oleh orang ambisus. Sikap dan prilaku, akhlak dan moral bahkan agamanya tidak menjadi pertmbangan lagi. Kekuatan uang telah menguasai semua aspek kehidupan, apalagi masyarakatna juga menjadi bagian dari ketidaksadaran akan pentingnya kehadiran pemimpin yang amanah.

Adapun Sisi Positif Pemilihan Tidak Langsung ialah

-          Anggaran pemilu menjadi lebih kecil

-          Memperingan tugas KPU (Jika masih diperlukan)

-          Potensi money politik bisa  ditekan atau diminamilisir

-          Sistem demokrasi sesuai pancasila terutama sila ke empat yaitu "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan"

-          Mengurangi konflik kampanye horizontal

-          Menyederehanakan proses demokrasi dan politik

-          Meminimalisir kampanye hitam

-          Meminmalisir atas penggunaan fasilitas Negara, terutama untuk incumbent

-          Memimalisir pemberitaan tidak imbang oleh media yang pro terhadapat calon pemimpin daerah.

 

Adapun Sisi Negatif Pemilihan Presiden Tidak Langsung yaitu :

-          Akan adanya Dinasi dari Pemerintahan yang bertujuan menguntukan Partai Politik

-          Konflik antar partai politik yang menggunakan stabilitas nasional

-          Mundurnya siste demokrasi Indonesia yang bertujuan untuk rakyat oelh rakyat dari rakyat yang pernah

-          Rakyat hanya ditempatkan sekedar bystander, bahkan ssekedar burung bei yang harus mengamini semua penyimpangan yang dilakukan oleh pengusaha

-          Rakyat harus diwajibkan menerima hasil keputusan pemilihan presiden sedangkan jika adanya kesalahan dari pemerintah rakyat yang menderita.

 

Kebebasan yang menyangkut atas kebebasan berpendapat/ berkumpul/ berserikat/ mementukan pekerjaan dan kebebasan dalam bersuara  ialah menentukan bahawasanya kita sebagai makhluk sosial dan pasti akan membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan sebagian hal yang tidak bisa kita selsesaikan secara sendiri. Perkembangan berpendapat harus sangat dijunjung tinggi oleh perkembangan teknologi yang semakin berkembang dengan sangat pesat.

Bisa kita lihat pula sesungguhnya bahwa demokrasi muncul karena adanya peran masyarakat dalam menetukan pilian untuk pemerintahan. Aspirasi yang bisa kita sampaikan secara langsung dan tidak langsung. Kita ambil contoh demokrasi secaa langsung adalah pemilihn presiden dan legislative, dapat dilihat juga dalam masyarakat menyaurakan bahwa maskayara menyuarakan secara langsung tentan pemilihan melalui pemilu ( pencoblosan ) dan sebagai contoh lain yaitu memutuskan sesuatu hal yang dilakukan secara langsung dilapangan, alun-alun, ataupun balaikota yang terjadi di kota Athena beribu-ribu tahun lalu. Sedangkan secara tidak langsung dapat dilihat dari adanya perwakilan rakyat parlemen yang menyalurkan aspirasi masyarakat. Tetapi di Indonesia menggunakan demokrasi tidak langsung, hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia yang sangat banyak sehingga tidak ada tempat yang cukup besar untuk menampung masyarakat Indonesia seluruhnya.

Adapun dampak positif dan negative di Indonesia pada saat sekarang ini, pertama adalah rakyat bebas megeluarkan aspirasinya sebeb undang-undang yang melindungi masyarakat dalam mengeluarkan aspirasi tersebut. Dampak positif yang kedua ialah kekuasaan tertinggi ditangan rakayat sehigga tidak adanya pemimpin yang sewenang wenang dalam memutuskan suatu keputusan. Dampak potisif yang ketiga ialah terjadinya transparansi dalam pemerintah, sehingga masyarakat dengan mudah mengtahui apa yang terjadi dalam pemerintahan itu sendiri. Dapak positif keempat ialah keinginan masyarakat bisa terwujud karena adanya kebebasan berpendapat dan mengeluarkan aspirasi kepada masyarakat.

Selain memeiliki dampak positif, kegiatan demokrasi juga memiliki kekuranganm antara lain. Yang pertama adalah akibat mempunyai kebebasan dalam berpendapat,  terdapat masyarakat yang sering melakukan demonstrasi, hal ini tentu menanganggu kegiatan ekonomi sautu Negara. Akibat demonstrasi yang berlebihan juga berdampak pada kenyataan umum, apabila demonstrasi dilakukan secara anarkis tentu hal tersebut mampu menganggu kenyamanan public. Dampak negative yang keempat ialah munculnya kabar kabar tentang isu sara ataupun kabar bohong atau yang kita kenal sebagai berita (hoax), dikarenaka diberikan kebebasan dalam berpendapat, mak juga munculnya orang orang yang kurang bertanggung jawab yang memunculkan kabar berita yang tidak benar (hoax).

Perlu pula kita sadari bahwa demokrasi juga mempunyai dampak negative maka pemerintah membentuk peraturan untuk menerbitan kegiatan demokrasi tersebut. Seperti yang dibahas diatas bahwasannya demokrasi ialah penerapan atas sila ke 4 sehingga menjadi landasan untuk melakukan demokrasi. Ada juga Undang Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transasi Elektronik. Dalam pelaksanaan demonstrasi juga diatur dalam UUD pasal 28 dan Undang Undang nomor 9 tahun1998 tentang hukum demonstrasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya demokrasi muvncul karena adanya peran aktif dalam pemerintahan seperti ikut dalam pemilu. Banyak sekali kelebihan dalam berdemokrasi tetapi di sis lain, namun demokrasi muncul pula berbagai masalah, hal tersebut tentunya sngat memepengaruhi kesadaran masyarakat. Karena pada dasarnya masalah yang timbul akibat dari tangan yang tidak bertanggung jawab. Maka tugas penting pemerintah jgua tentu mebatas kebebasan yang diberikan agar kebebasan yang diberikan tidak melewati batas dan bentuk pengawasan pemerintahan tentang kebebasan tentunya sudah diatur oleh peraturan – peraturan yang sudah ada.

 

RATNA DEWI LESTARI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar