1. Mohammad Hatta, K.H. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Kasman Singodimejo, dan Teuku M. Hasan
2. Profil dari tokoh-tokoh yang menghapus 7 kata didalam Piagam Jakarta
Mohammad Hatta
Nama : Drs. H. Mohammad Hatta
Nama Lahir : Muhammad Athar
Tempat dan Tanggal lahir : Fort de Kock (Bukittinggi, Sumatera Barat), 12 Agustus 1902
Meninggal : Jakarta, 14 Maret 1980
Agama : Islam
Nama Ayah : Muhammad Djamil
Nama Ibu : Siti Saleha
Nama Istri : Rahmi Rachim
Nama Anak : Meutia Hatta, Gemala Hatta, Halida Hatta
Pendidikan :
- Sekolah Dasar Melayu Fort de kock, Minangkabau
- Europeesche Lagere School, Padang
- Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School, Batavia
- Nederland Handelschogeschool, Rotterdam, Belanda
Penghargaan yang didapatkan oleh Mohammad Hatta :
- Pahlawab Nasional
- Proklamator Indonesia
- The Founding Father's Indonesia
- Bapak Koperasi Indonesia
b. Ki Bagus Hadikusumo
Nama : Ki Bagus Hadikusumo
Nama Lahir : R. Hidayat
Tempat dan Tanggal lahir : Kampung Kauman Yogyakarta, 24 November 1890
Meninggal : Jakarta, 4 November 1954
Agama : Islam
Nama Ayah : Raden Haji Lurah Hasyim
Nama Istri : Siti Fatmah, Mursilah, dan Siti Fatinah
Pendidikan :
- Sekolah Rakyat
- Pondok Pesantrren Tradisional Wonokromo Yogyakarta
Pengalaman
- Ketua Majelis Tabligh (1922)
- Anggota BPUPKI dan PPKI
- Ketua Majelis Tarjih (1926)
- Anggota Komisi MPM Hoofdbestuur Muhammadiyah
- Ketua PB Muhammadiyah
- Ketua Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)
c. K.H. Wachid Hasyim
Nama : K.H. Abdul Wachid Hasyim
Tempat dan Tanggal Lahir : Jombang, 1 Juni 1914
Meninggal : Cimahi, 19 April 1953
Dimakamkan : Tebuireng, Jombang
Agama : Islam
Nama Ayah : Mohammad Hasyim Asy'ari
Nama Ibu : Nyai Nafiqah binti K. Iyas
Nama Istri : Nyai Solichah Wahid Hasyim
Nama Anak : 1. K.H Abdurrahman Wahid 2. Aisyah Hamid Baidlowi 3. dr. Umar Wahid 4. Lily Chodijah Wahid 5. Hasyim Wahid
Pendidikan :
- Madrasah Salafiyah Tebuireng, Sidoarjo
- Pondok Siwalan Panji, Sidoarjl
- Pesantren Lirboho, Kediri
Pengalaman
- Pendiri sekolah tinggi islam di Jakarta
- Anggota BPUPKI dan PPKI
- Ketua PBNU
- Menteri Agama pada tiga kabinet
4) Mr. Kasman Singodimejo
Nama : Kasman Singodimejo
Tempat dan Tanggal Lahir : Poerworedjo, 25 Februari 1904
Meninggal : Jakarta, 25 Oktober 1982
Nama Ayah : H. Singodimejo
Nama Istri : R. Soepinah Isti Kasiati
Pendidikan :
- Sekolah Desa, Purworedjo
- Hollan Indische School, Kwitang Jakarta
- Holland Indische School, Kutoarjo
- Meer Uitgebreid Lager Onderwjis, Magelang
- Schook Tot Opleiding Voor Indische Artsen ( STOVIA ), Jakarta
Pengalaman
- Anggota organinasi Jong Java
- Pendiri Jong Islamieten Bond
- Agronom di Dinas Penerangab Pertanian
- Komandan Batalyon
- Anggota PPKI
- Menteri Muda Kehakiman pada Kabinet Amir Sjarifuddin II 7. Jaksa Agung Indonesia periode 1945 - 1946
- Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat
5) Teuku Muhammad Hasan
Nama : Mr. Teuku Muhammad Hasan
Nama Asli : Teuku Sarong
Tempat dan Tanggal Lahir : Padie, Aceh, 4 April 1906
Meninggal : Jakarta, 21 September 1997
Nama Ayah : Teuku Biantara Pineung Ibrahim
Nama Ibu : Tjut Manyak
Pendidikan :
- Sekolah Rakyat ( Volkschool) Lampoeh Saka
- Belanda Europeeschee Lagere School
- Koningen Wilhemina School (KWS) di Batavia
- Rechtschoogeschool ( Sekolah Tinggi Hukum)
Pengalaman :
· Anggota Perhimpunan Indnesia di Belanda
· Komisaris Perkumpulan Usaha Sama Akan Kemajuan Anak (PUSAKA)
· Mendirikan Perguruan Taman Siswa di Kutaraja dan menjadi ketua.
· Pegawai di Afdeling B. Departemen Van Van Onderwijsen Eiredeinst (Departemen Pendidikan)
· Pegawai di kantor Voor Bestuurshervarming Buintengewesten
· Bekerja di Kantor Gubernur Sumatera (1938-1942)
· Penasehat dan Pengawas Koperasi Pegawai Nnegeri Medan
· Ketua Koperasi Ladang Pegawai Negeri Medan
· Gubernur Sumatera pertama
· Wakil ketua PDRI/Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama
· Ketua komisi Perdagangan dan Industri DPRS (DPR sementara)
· Mendirikan Universitas Serambi Mekkah
· Pahlawan Nasional Indonesia
-
3. Dihapusnya 7 kata didalam Piagam Jakarta adalah dikarenakan kemajemukan dalam hal beragama di Indonesia. Selain itu, hal tersebut juga tidak disetujui oleh banyak pihak seperti yang disampaikan oleh Laturharhary selaku pejuang yang beragama Kristiani. Laturharhary mengatakan bahwa kemerdekaan dapat diraih oleh Indonesia tidak hanya berkat para pejuang yang beragama muslim. Selain Laturharhary, banyak pula golongan pejuang yang juga menolak hal tersebut sehingga ketujuh kata tersebut akhirnya dihapuskan dari piagam Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar