Selasa, 30 Oktober 2018

07181310260-jawaban saya

1. Yang menghapus 7 kata dalam Piagam Jakarta adalah Drs. H. Mohammad Hatta.
2. Profile tokoh :
Drs. H. Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Nama Lengkap : Dr. (H.C) Drs. H. Mohammad Hatta
Tempat Lahir : Bukittinggi, Sumatra Barat
Tanggal Lahir : Selasa, 12 Agustus 1902
Agama : Islam
           Meninggal dunia : 14 Maret 1980 (umur 77)
           Warga Negara : Indonesia
           Istri : Rahmi Rachim
           Anak : Meutia Hatta, Halida Hatta, Gemala Hatta
        
    
    Pendidikan 
    - Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda (1932)
    - Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School, Batavia (1921)
    - Meer Uirgebreid Lagere School (MULO), Padang (1919)
    - Europeesche Lagere School (ELS), Padang (1916)
    - Sekolah Dasar Melayu Fort de Kock, Minangkabau (1913-1916)

     Karir 
- Ketua panitia Lima (1975)
- Penasihat Presiden dan Penasihat Komisi IV (1969)
- Dosen UGM, Jogyakarta (1954-1959)
- Wakil Presiden, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri NKRIS (1949-1950)
- Dosen Sesko AD, Bandung (1951-1961)
- Ketua degelasi Indonesia KMB, Den Haag (1949)
Wakil Presiden, Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (1948-1949)
- Wakil Presiden RI pertama (1945)
- Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia (1945)
- Wakil Ketua PPKI (1945)
- Anggota BPUPKI (1945)
- Kepala Kantor Penasehat Bala Tentara Jepang (1942)
- Ketua Panitian Pendidikan Nasional Indonesia (1934-1935)
- Wakil delegasi Indonesia Liga melawan Imperialisme dan penjajah, Berlin (1927-1931)
- Ketua Himpunan Indonesia, Belanda (1925-1930)
- Bendahara Jong Sumatranen Bond, Jakarta (1920-1921)
Bendahara Jong Sumatranen Bond, Padang (1916-1919)
- Partai Nasional Indonesia

    Organisasi
- Club Pendidikan Nsasional Indonesia
- Liga menentang Imperialisme
- Perhimpunan Hindia 
Jong Sumatranen Bond
  
    Penghargaan
- Pahlawan Nasional
- Bapak Koperasi Indonesia
- Doctor Honoris Causa, UGM 1965
- Proklamator Indonesia 
- The Founding Father's of Indonesia
    
    Dr.H. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. pria yang akrab disapa dengan sebutan Bung Hatta ini merupakan pejuang kemerdekaan RI yang kerap disandingkan dengan Soekarno. Tak hanya sebagai pejuang kemerdekaan, Bung Hatta juga dikenal sebagai seorang organisatoris, aktivis partai politik,negarawan, proklamator, pelopor koperasi dan seorang wakil presiden pertama di Indonesia.
    Sampai pada tahun 1921 Hatta menetap di Rotterdam, Belanda dan bergabung dengan sebuah perkumpulan pelajar tanah air yang ada di Belanda, Indische Vereeniging. Mulanya, organisasi tersebut hanyalah merupakan organisasi perkumpulan bagi pelajar, namun segera berubah menjadi organisasi pergerakan kemerdekaan saat tiga tokoh Indische Partij (Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto Mangunkusumu) bergabung dengan Indische Vereeniging yang kemudian berubah nama menjadi Penghimpunan Indonesia (PI).
    Hatta berturut-turut terpilih menjadi ketua PI sampai tahun 1930 dengan perkembangan yang sangat signifikan dibuktikan dengan berkembangnya jalan pikiran politik rakyat Indonesia. Setelah kemerdekaan mutlak RI, Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan. dia juga masih aktif menulis berbagai macam-macam karangan dan membimbing gerakan koperasi sesuai apa yang dicita-citakannya. Tanggal 12 Juli 1951, Hatta mengucapkan pidato di radio mengenai hari jadi koperasi dan selang hari lima hari kemudia dia diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia.
    Hatta menikah dengan Rachim Rahmi pada tanggan 18 November 1945 di desa Magamendung, Bogor, Jawa Bara. Pasangan tersebut dikaruniai tiga orang putri yakni Meutia, Gemala dan Halida. Pada tanggal 14 Maret 1980 Hatta wafat di RSUD dr. cipto Mangunkusumo. karena perjuangannya bagi RI sangat besar, Hatta mendapatkan anugerah tanda kehormatan tertinggi "Bintang Republik Indonesia Kelas I" yang diberikan oleh Presiden Soeharto.

3. Alasan penghapusan 7 kata pada Piagam Jakarta adalah adanya keberatan dari anggota PPKI non-muslim yang berasal dari Indonesia Timur. Alasan keberatan mereka yang disampaikan melalui Mohammad Hatta dalam sidang PPKI beberapa saat sebelum pengesahan UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945 adalah rumusan sila "kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya" yang terdapat pada sila pertama tidak mengakomodir umat non-muslim dalam beragama. setelah melalui perdebatan panjang dalam sidang PPKI,maka dalam sidang pengesahan UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 tersebut kelompok Islam akhirnya menyepakati kata " kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya" dihilangkan dari rumusan sila pertama Pancasila dalam rangka membangun persatuan dan persaudaraan dengan kelompok non-muslim sebagai keluarga bangsa. Dengan demikian rumusan sila pertama berubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar