Jumat, 24 Maret 2017

[1613101394:03]pemerintah virus derita

   membahasa soal penderitaan masyarakat tak luput dari persoalan pemeritah yang tak pernah peka dan acuh tak acuh kepada masyarakatnya. sperti hal nya derita para supir angkot yang tuganglanggan keberadaan nya.Sejak angkutan umum berbasis online hadir, pendapatan angkot turun drastis. Padahal, sopir juga memiliki keluarga yang harus dipenuhi kebutuhannya.

Bila penumpang mengeluh sopir berhenti menunggu penumpang terlalu lama, itu juga karena mereka harus mempertimbangkan pendapatan untuk setoran mobil, bensin dan keluarga di rumah.Belum lagi soal penumpang yang terkadang menawar lebih murah dari tarif yang ditetapkan.

    saya hanya berharap, ada kebijakan yang humanis dari pemerintah, yang juga memihak sopir angkot."Sopir angkot. Bukan salah pak supir yang mau berdemo, mereka hanya mengungkapkan isi hati dengan damai supaya keluhan mereka didengar oleh pembuat kebijakan.Tahukah ibu/ bapak jika pendapatan angkot sekarang sangat turun drastis. Untuk menggunakan smartphone yang wah pun mereka hanya berangan-angan.Hanya dalam mimpi. Sudah dapat HP untuk berkomunikasi pun sudah dibilang wah. Bukan salah penumpang yang tidak mau naik angkot.Seandainya tahu para sopir pun mempunyai keluarga yang mengharapkan rupiah lebih. Apa dikata kami hanya masyarakat biasa, yang mencari nafkah dengan menjadi sopir angkot.

    Kadang sering penumpang mengeluh karena sopir ngetem. Padahal sopir harus jelas memenuhi kebutuhan setoran mobil, bensin dan sekilo beras untuk yang di rumah.Andai ada kebijakan yang humanis dari para pembuat kebijakan. Kami hanya masyarakat biasa yang mencari nafkah halal, dalam kerasnya kehidupan jalanan.Tidak semua sopir angkot ugal-ugalan. Bahkan bahkan para sopir angkot siap melayani dengan sepenuh hati.mereka bukan musuh jalanan yang menyebabkan kemacetan. mereka hanya berusaha menyenangkan keluarga mereka dengan mencari rezeki di jalanan."mereka merasa, kebijakan yang dibuat pemerintah masih sedikit menganaktirikan angkot konvensional. Soal KIR dan izin trayek misalnya, angkot jelas-jelas harus membayar itu setiap tahun.

     Namun, aturan untuk angkutan berbasis online masih belum jelas dan terkesan asal ambil trayek saja.Para sopir angkot sebenarnya siap untuk meningkatkan kualitas layanannya, asalkan mendapatkan pengarahan yang benar dari pihak-pihak terkait.Hanya saja, selama ini mereka masih kesulitan mencari tempat untuk mengadu.

 pemerintah !!?? tak banyak pinta masyarakat mu ..... hanya kesejahteraan la yg di idam-idamkan .....  jika ingin negara mu sukses dan sejahtera, bangun la masyarakat mu dulu jangan memikirkan kemajuan negara.... mulai la dari rakyatmu.sama aja kyak mobil luar nya bagus body nya kinclong tapi mesin nya tua suka mogok..... ya sama kyak negara kita negeri nya maju di liat negara lain bagus tapi masayarakat nya mendrita dan susah.... negara akan maju itu pun karna masyarakat nya bukan karna angan-angan pemerintah yang mau ini dan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar