Dalam kehidupan sehari – hari, ekonomi kerakyatan lebih dikenal dengan "pro-poor growth" (kebijakan pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin). Asal-usul kebijakan ekonomi ini berawal dari kegagalan pendekatan yang mengutamakan pertumbuhan dan mengabaikan distribusi. Elemen penting yang saling terkait dalam pertumbuhan yang berpihak kepada rakyat miskin :pertumbuhan, kemiskinan, dan ketimpangan melalui pertumbuhan ekonomi yang lebih berpihak secara jelas. Kebijakan ekonomi ini memerlukan dukungan yang kuat karena biasanya menyangkut sektor public yang menyedot dana besar seperti bidang pendidikan, kesehatan, keluarga berencana, akses kredit atau modal, dan promosi UKM. Realitas di Indonesia yang terjadi pada saat ini, apa yang dikatakan sektor publik atau menjadi kebutuhan masyarakat tidak terpenuhi dengan istilah "jauh panggang dari api". Rakyat tidak mendapat hak untuk kebutuhan akan hidupnya, sehingga banyak kesenjangan antara orang besar dan orang kecil atau orang kaya dengan orang miskin. Terbukti banyaknya orang yang tidak sekolah, bertambahnya orang miskin, dan angka pengangguran yang semakin tinggi. Pemerintah gagal mensejahterakan rakyatnya. Kebijakan ekonomi akan berpihak kepada rakyat miskin jika pemerintah memberikan alokasi lebih banyak dalam bidang pendidikan dan juga secara khusus menyusun kebijakan pendidikan bagi masyarakat miskin, sehingga dapat di katakan pemerintah sudah mengadopsi kebijakan yang memihak kapada rakyat miskin. Kebijakan pendidikan ini akan lebih baik lagi jika didukung oleh kebijakan lainnya. Kebijakan ekonomi yang memihak masyarakat miskin mesti dijalankan dengan serius bukan sekedar wacana atau slogan politik. Bantuan yang bersifat kerikatif tidak akan banyak membantu pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Namun kenyataannya, pemerintah sibuk dengan urusan masing-masing. Masalah datang terus-menerus tak kunjung selesai dan tidak mampu di tuntaskan mulai dari, Lumpur Sidoarjo, BLBI, Bank Century, Mafia pajak. Bahwa kaum pedagang ( kecil), nelayan, buruh, petani, harus diperjaungkan dan menikmati pembangunan adalah salah satu keharusan sebagaimana kelompok atau bagian masyarakat lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar