NASIONALISME PANCASILA
Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah
Mata Kuliah Kewarganegaraan
Pada prinsipnya nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;mengembangkan sikap tenggang rasatidak semena-mena terhadap orang lain;gemar melakukan kegiatan kemanusiaan;senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan;berani membela kebenaran dan keadilan;merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia; danmenganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Nasionalisme merupakan cara yang tepat untuk mempersatukan perbedaan pada bangsa kita. Karena nasionalisme lebih mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan individu. Jika setiap rakyat Indonesia mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang makmur, bebas dari konflik sosial. Selain menghambat adanya konflik, rasa nasionalisme juga akan menambah rasa cinta rakyat Indonesia pada tanah air. Jadi, sebisa mungkin generasi muda sekarang ditanamkan rasa nasionalisme yang tinggi agar kelak mempunyai rasa cinta yang tinggi pada tanah air.
Penyebab melemahnya semangat nasionalisme bagi bangsa Indonesia salah satunya adalah banyaknya perbedaan, baik itu perbedaan kebudayaan, agama, atau adat. Sehingga kesalahpahaman antara SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan) harus dihadapi dengan hati-hati, karena konfliknya sangat rentan untuk menimbulkan konflik yang berkesinambungan.
Menurut Madjid, (2004: 57) bahwa ada beberapa hal yang dapat mempersatukan Indonesia dan membangun semangat nasionalisme yaitu melalui Pancasila, bahasa Indonesia, prestasi olahraga, seni, bencana alam, prestasi internasional, dan gangguan dari luar.
Pertama, pengamalan Pancasila ibaratnya menjadi pondasi untuk menyatukan keberagaman di negara kita. Pancasila sama sekali bukan sekedar semboyan untuk dikumandangkan. Pancasila bukan dasar falsafah negara yang sekedar dikeramatkan dalam dokumen pembukaan UUD, melainkan Pancasila harus diamalkan. Tanpa diamalkan, apapun dasar falsafah yang dipakai, apapun konsepsi yang dibuat tidak akan berguna dan tidak ada artinya.
Kedua, kekuatan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa tidak bisa dianggap sebagai hal yang remeh. Bahasa adalah alat komunikasi, hampir seluruh rakyat Indonesia bisa menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa ini juga sudah diikrarkan pada Sumpah Pemuda sebagai bahasa persatuan. Pada saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, para pejuang dengan lantang mengatakan "Merdeka atau Mati". Lalu semboyan tersebut menyebar ke seluruh Indonesia dan membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk terus berjuang meraih kemerdekaan.
Ketiga, dalam hal olahraga rakyat Indonesia tak lagi mementingkan kepentingan kelompok daerahnya, tetapi yang ada hanyalah bersama memberikan semangat kepada tim kebanggaannya tanpa memperdulikan dari mana suporter lain berasal dan semua bercampur baur menjadi satu. Contoh, Timnas Sepak Bola Indonesia, seluruh rakyat Indonesia saling mendukung tanpa melihat ras, agama, suku, dan etnis. Ini merupakan bukti
Keempat, seni berperan penting untuk medorong persatuan di Indonesia. Sekarang telah banyak musik yang mengusung nasionalisme sebagai bahan lagu mereka. Jadi, secara tidak langsung, rasa nasionalisme tertanam pada benak penikmat music setiap mendengarkan lagu tersebut.
Kelima, bencana alam. Sebenarnya keinginan untuk mendapatkan musibah bencana alam itu tidak ada, tetapi hikmah lain yang dapat dipetik dari bencana alam sendiri yaitu dapat menggugah rasa persatuan dari warga negara Indonesia. Dengan adanya bencana alam, warga Indonesia yang tidak terkena musibah turut membantu, seperti menggalang dana. Contoh, peristiwa tsunami Aceh tahun 2004 silam, seluruh rakyat Indonesia menunjukkan empati, simpati, dan solidaritasnya untuk membantu bahkan masyarakat dunia internasional pun turut membantu.
Keenam, jika prestasi Indonesia baik di tingkat internasional, pasti seluruh masyarakat akan bangga menyebut dirinya orang Indonesia dan sekaligus dapat menggugah kembali semangat nasionalisme untuk para penerus bangsa. Memang, prestasi Indonesia masih sedikit tetapi harusnya ini menjadi cambuk untuk lebih berusaha keras lagi meningkatkan prestasi di kancah nasional maupun internasional.
Ketujuh, gangguan dari luar juga sebenarnya tidak diharapkan tetapi karena adanya gangguan dari luar masyarakat menjadi lebih menyatu sebab merasa sebagai warga negara Indonesia, mereka harus berusaha untuk terus bahu membahu menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Contoh, seperti konflik pulau Ambalat, Sipadan, dan Ligitan. Semua rakyat Indonesia merasa marah karena merasa ada yang mencuri milik Indonesia. Semua merasakan hal yang sama walaupun berbeda ras, golongan, agama, dan etnis. Semua rakyat terbakar semangat nasionalismenya karena gangguan dari luar tersebut.
Dari beberapa paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak sekali realitas kehidupan sekarang yang sebenarnya merupakan salah satu cara untuk meningkatkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia.
Dikirim dari iPhone saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar