Dikirim dari Email untuk Windows 10
"PEMUDA HARI INI PEMIMPIN MASA DEPAN"
OLEH : OLA MAULANA PATI
Masa muda adalah masa yang sangat penting dan sangat berharga. Generasi muda merupakan rahasia kekuatan umat, kekuatan negara, kehormatan, tiang kebangkitan, kebanggan dan kemuliaan. Pundak para pemuda lah yang menjadi tumpuan untuk memikul kemajuan dan kebangkitan suatu umat, karena pemuda memiliki keistimewaan tersendiri, baik dari segi kecerdasan, keberanian, semangat maupun kekuatan jasmani dan rohaninya.
Bung Karno berkata : "beri aku seribu orang tua niscaya akan kucabut semeru sampai ke akarnya dan berilah aku sepuluh pemuda maka akan aku guncangkan dunia"
Pepatah Arab mengatakan "syubhanul yaom, rijalul ghad" yang artinya: pemuda masa kini pemimpin di masa depan. Ungkapan ini menunjukan dan mempertegas bahwa pemuda adalah sumber kekuatan, kebanggan, kehormatan dan tiang kebangkitan bagi suatu negara, baik dari segi fisik maupun pemikirannya.
Mengenai pemuda dan peranannya didalam membangun bangsa sebagian kalangan yang digugat sepanjang sejarah, seperti dikatakan oleh pendiri bangsa indonesia, Bung Karno: "beri aku seribu orang tua niscaya akan kucabut semeru sampai ke akarnya dan berilah aku sepuluh pemuda maka akan aku guncangkan dunia" dan pepatah Arab yaitu "syubhanul yaom, rijalul ghad" yang artinya: pemuda masa kini pemimpin di masa depan. Ini sebetulnya adalah sebuah tuntutan dan tantangan yang harus dijawab oleh pemuda dan tidak boleh ditawar-tawar.
Secara tidak lansung kata-kata ini pun tampak sudah mendarah daging dalam segala bentuk perjuangan pemuda dimanapun ia berada. Ketika pemuda memulai perannya, berkarya, berkorban dan berjuang dalam rangka mengaktualisasi potensinya sebagai warga negara, negara pun memberikan ruang baginya untuk mengabdikan diri sebagai pengabdi negara.
Semangat perjuangan pemuda selalu hidup dan menghidupkan romantika kehidupan dan juga perubahan di segala penjuru dunia, pemudalah yang megagas perubahan, memecahkan kebutuhan, dan menemukan solusi pada permasalahan umat, bangsa maupun dunia.
Sejarah mencatat ini dengan baik, dimana pemuda tangguh bernama Christopher Colombus menembus samudra atlantik dan menemukan benua Amerika yang kini bahkan menjadi pemimpin peradaban dunia. Atau bagaimana seorang bernama Auu Sang Suu Kyi, seorang pejuang demokrasi di Myanmar, berjuang dengan penuh kegigihan dan kesabaran dan tak kenal lelah memperjuangkan hak-hak bagi rakyat Myanmar yang ia cintai. Serta banyak lagi fakta yang membuktikannya.
Tercatat banyak negara yang dapat bangkit dari keterpurukan berkat etos keja dan semangat pemudanya. Indonesia dapat memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945 adalah buah dari kerja keras para pemudanya sendiri seperti Sukarni, Wikana, dan Chairul Saleh ysng berhasil mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan ditengah keadaan Indonesia saat itu adalah VACUM OF POWER atau kekosongan kekuatan.
Salah satu contoh lain adalah revolusi Kubs tshun 1954 hingga tahun 1956, ada 2 tokoh pemuda yang menjadi tokoh utama dan pergerakan revolusi tersebut. Pertama adalah Fidel Caastro yang kemudian menjadi presiden setelah revolusi. Kedua adalah Che Guevara, tokoh muda revolusioner yang secara lansung memimpin dan menjadi komandan tentara gerakan revolusi dan pada akhirnya kedua tokoh itupun kemudian menjadi tokoh dunia yang selalu dikenang sejarah.
Bila kita mencari pada sebuah mesin pencari yang ada di internet "pemuda berpengaruh" atau "influential young person", maka catatan dunia maya akan mengarahkan kita pada daftar pemuda yang denga kemampuan membaca peluang dan inovasinya mempu memberikan konstribusi nyata pada dunia seperti Mark Zuckerberg (Pendiri Facebook), Zack Dorsey ( pendiri twitter ). Mereka adalah pemuda-pemuda berpengaruh " versi modern " yang dengan segala kemampuanya berinovasi dan memberikan manfaat bagi orang lain. Kesamaan dari pemimpin dunia maya ini adalah bagaimana mereka mampu membaca kecenderungan manusia di masa mendatang.Dan tentunya manfaat nya bisa kita rasakan sampai saat ini.
Ciri-ciri seperti inilah yang barangkali perlu dimiki oleh pemuda indonesia saat ini dan masa mendatang. Disaat negeri ini kokoh dalam keunggulan komparatif seperti sumber daya alam yang hampir tidak terbatas. Negeri ini justru lemah dalam keunggulan kompetitif yaitu dalam kekuatan sumber daya manusia nya.
Ada sebuah uraian yang menarik dan layak untuk kita simak dari buku "Make a History or Become a History", kita bisa bangkit dan bersama membuat sejarah namun kita juga bisa diam dan hanya menjadi sejarah.
Peran pemuda dalam setiap episode sejarah kehisupan suatu bangsa telah terbukti nyata. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas peran pemuda dalam proses perubahan suatu bangsa. Bukan hanya sejarah bangsa modern namun bangsa-bangsa atau kaum terdahulu pun tidak terlepas dari kontribusi pemuda di dalamnnya.
Dr.Yusuf Al-Qardhawi seorang ulama besar Indonesia berkata, "apabila ingin melihat suatu negara dimasa depan, maka lihatlah pemudanya di hari ini." Hal ini menunjukan bahwa generasi muda memiliki peranan besar dan penting bagi suatu bangsa. Terlebih di masa yang akan datang kenapa? Karena generasi muda lah yang kelak akan jadi pemimpin yang kelak akan meneruskan estafet sejarah kehidupan menggantikan para pemimpin yang telah menjadi tua.
Tentu tidak di asingkan lagi, begitu banyak peran pemuda dalam bangsa ini, bahkan bagi dunia. Sejarah telah mencatat, bagaimana Sultan Syahrir berperan besar dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Bagaimana Mark Zukerberg, Lary Page dan Sergey Brein yang begitu memiliki peranan besar dalam mengubah peradaban dunia.
Lantas pertanyaannya generasi muda seperti apa yang ideal untuk menjadi pemimpin masa depan? Apakah anak yang disebut muda berdasarkan usia, seperti yang tertera dalam UU No.40 tahun 2009 tentang kepemudaan, bahwa pemuda adalah warga negara indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkemabangan yang berusia 16-30 tahun. Apakah hanya berdasarkan usia saja, atau ada penilaian lain yang lebih signifikan dalam menunjukkan kriteria pemuda ideal untuk pemimpin bangsa dimasa depan. Karena secara psikologis, usia 16-30 tahun adalah masa transisi seseorang dari kenak-kanak menuju kedewasaan. Dimana sedang dalam pencarian jati diri, mengeksplor, dan mencari bekal yang berkualitas demi kehidupan dimasa depan.
Selain itu pwmuda juga memiliki sifat kritis atas hal-hal yang mereka temukan belum baik, karena sifat mereka yang peka dan revolusioner. Dengan segala kelebihan yang dimiliki inilah yang menyebabkan pemuda menjadi harapan suatu bangsa agar menjadi bangsa yang lebih baik dimasa yang akan datang. Namun, sebagai manusia biasa, pemuda tetap memiliki sisi negatif. Misalnya, segi emosional, pemuda sangat berapi-api dan ingin mencoba sesuatu hal yang baru tanpa takutakan resiko sehingga mereka perlu dukungan dan arahan yang benar dari orang tua dan lingkunagn sekitarnya.
Dari hal tersebut, tentu didapat bahwa pemuda yang berkualitas, pemuda yang memiliki daya saing adalah harapan besar untuk masa depan yang lebih baik. Pemuda yang memiliki pendidikan berkualitas dan mempunyai jiwa leadership. Karena menjadi pemimpin bukanlah suatu hal yang mudah harus mampu memaksimalkan kemampuan, sikap, naluri dan ciri-ciri kepribadian sehingga mampu mendorong orang yang dipimpin nya untuk dapat saling bekerja sama mencapai suatu tujuan.
Untuk menjadikan pemuda ideal menjadi pemimpin yang berkualitas dimasa depan, tentu diperlukan penunjang yang baik. Seperti pendidikan yang mumpuni, juga aksesnya sehingga pemuda memilliki bekal yang cukup untuk membentuk karakter pemimpin yang ideal. Namun sayangnya, untuk mencapai akses pendidikan yang dibutuhkan, terkadang masih menjadi kendala bagi beberapa kalangan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari akses, fasilitas hingga permasalahan ekonomi. Terlebih untuk wilayah terpencil dan kalangan ekonomi rata-rata kebawah.
Ditengah pelik pendidikan, justru disinilah Tanoto Foundation hadir, menjadi secercah mata air, memberikan akses pendidikan dalam bentuk beasiswa."Tanoto Foundation tidak hanya memberikan dukungan keuangan namun juga menyiapkan penerima beasiswa agar siap menjadi pemimpin masa depan Indonesia. Tanoto Foundation juga terus berkomitmen dalam mendukung pemerintah dalam penanggulanagn kemiskinan dan memajukan pendidikan Indonesia sebagai salah satu bagian penting dari upaya tersebut, "Tegas Anderson Tanoto, Anggota dewan pembina Tanoto Foundation.
Tanoto berperan aktif dalam pengembangan pendidikan di Indonesia, memberikan beasiswa secara sistematis kepada peserta didik yang benar-benar berkualitas sehimgga kedepan diharapkan lahir generasi muda yang memiliki daya saing, dan menjadi pemimpin yang ideal.
Seperti acara tahunan Tanoto Scholars Gathering yang mengusung tema " learn and lead." Dari tema ini terlihat Tanoto Foundation ingin memberikan pemahaman kepada generasi muda agar dapat menggunakan berbagai kesempatan untuk terus belajar dan senantiasa mengembangkan kemampuanuntuk menjadi pemimpin yang baik.
Dalam hal ini, Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto selaku pendiri Tanoto Foundation, mengatakan. Bahwa untuk menjadi pemimpin dimasa depan ada 5 yang harus dimiliki untuk menjadi pemimpin dimasa depan. Pertama adalah kondisi seburuk apapun jangan pernah menyerah. Kedua terus belajar dalm setiap kesempatan. Ketiga selalu kerja keras. Keempat, ajnagn malu bertanya jika tidak mengerti dan Kelima ingatlah walaupun kita sedang merasa senang harus siap akan berbagai kemungkinan di hadapan kita
Krisis kepemimpinan yang terjadi saat ini telah membumi di Indonesia menjadi problematika sendiri. Orientasi kepemimpinan Indonesia saat ini memang prospeknya kurang luas dan jauh . Menurut Markus Eko Susilo dalam kompasiana (28/5/2011) mengenai krisis kepemimpinan di Indonesia saat ini "Kondisi moral, politik, ekonomi, sosial dan budaya yang sedang ada di Indonesia saat ini memang membuat krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan Indonesia saat ini. Perbedaan pandangan dan tanggapan membuat orientasi pemimimpin Indonesia sebagai aktor dan sutradara dalam pencapain cita-cita bangsa menjadi bercabang dan tidak punya arah yang jelas."
Paradigma tentang pemikiran seorang pemimpin saat ini para yang menjadi pengelola negeri ini masih berkutat pada "power oriented" orentasi kekuasaan semata, bukan berbicara menyangkut "Achievement Oriented" yakni kepemimpinan yang berbasis prestasi dan "Visioner Oriented" yakni kepemimpinan dengan visi kedepan. Karakter yang sesuai dengan bangsa Indonesia pada pemimpin memang sulit untuk dinilai tetapi hal ini kan tercermin pada perilaku dan hasil serta prospek kebijakan kedepannya. Selain itu pemimpin tidak mempunyai pandangan yang lebih jauh untuk Indonesia kedepan, memang kepimpinan saat ini dapat dikatakan tidaklah baik maupun tidaklah buruk tetapi jika dilihat dari prosek jauh ke depan kepemimpianan saat ini belumlah menjangkau hal tersebut.
Peran pemimpin memang sangatlah utama dalam setiap kebijakan yang akan dikembangkan untuk menuju suatu cita-cita bangsa. Di sini pemimpin haruslah mampu melihat celah dimana cita-cita bagsa tersebut dapat diarahkan ke orbitnya dan dimana posisinya. Pemimpin harus belajar, harus membaca, harus mempunyai pengetahuan mutakhir dan pemahamannya mengenai berbagai soal yang menyangkut kepentingan orang-orang yang dipimpin.
Selain itu, pemimpin juga harus memiliki kredibilitas dan integritas, dapat bertahan, serta melanjutkan misi kepemimpinannya. Kalau tidak, pemimpin itu hanya akan menjadi suatu karikatur yang akan menjadi cermin atau bahan tertawaan dalam kurun sejarah kelak dikemudian hari.
Pemimpin juga harus mampu menghadapi kondisi bangsa pada saat krisis sekalipun. Dalam kondisi seperti ini pemimpin harus dapat mencari celah agar dapat keluar dari krisis tersebut. Menurut Markus Eko Susilo (28/5/2011) Pemimpin harus berani menjadikan kritik sebagai sarana untuk bangkit bukan justru sibuk memberi klarifikasi akan kegagalanya. Sebagai generasi bangsa yang menjadi ujung tombak dan perwakilan bangsa, pemimpin diharapkan dapat mengarahkan bangsa kepada cita-cita yang luhur di masa depan.
Karakter dan pandangan hidup kedepan adalah salah satu tonggak dan langkah bagi seorang pemimpin utuk melangkah dan memberikan sesuatu yang terbaik bagi bangsa ini walaupun dia tidak akan merasakan hasil kepemimpinannya. Bangsa Indonesia membutuhkan seorang yang berkarakter dan visioner untuk memimpin bangsa ke depan (menurut Ahmad Syafii Maarif;2012). Sosok itu siap mengesampingkan kepentingan pribadi dan kelompok, berani ambil risiko, serta mau bekerja nyata untuk memajukan dan menyejahterakan kehidupan bangsa.
Tapi dengan sampai saat ini belum muncul pemimpin yang bersikap seperti itu. Maka akan timbul pertanyaan, bagaimana mencari pemimpin yang berkarakter dan visioner untuk Indonesia kedepan? Siapa yang akan mengisi posisi tersebut di kemudian hari? Dan berkarakter dan visioner seperti apakah yang pantas menjadi pemimpin bangsa? Pertanyaan ini hengdaknya dan pantas dijawab oleh mahasiswa sebagai agent of change dan tumpuan masa depan bangsa untuk membangun peradaban yang lebih maju lagi.
Mahasiswa dan Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kapasitas untuk menerjemalhkan visi dalam realita. Definisi tersebut dinyatakan oleh dalam Werren Bennis dalam Covey (2004;74) dengan ini berarti kepemimpinan adalah pencapain tujuan yang telah ditetapkan yang sebelumnya membuat visi terlebih dahulu. Selain itu Walters dalam Semuil Thiharjadi (9;2007) menambahkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu seni tersendiri yang dipelajari dan diterapkan dengan hati-hati, kepemimpinan itu bersifat dinamis dan situasional.
Mahasiswa sebagai agent of change diharapkan dapat membawa bangsa Imdonesia kedepan lebih baik lagi. Mahasiswa adalah golongan muda yang harus mampu membawa Indonesia menuju cita-cita bangsa. Mahasiswa sebagai intelektual muda dan aset utama bangsa ini untuk melangkah ke depan. Kalau dihubungkan dengan kepemimpinan, mahasiswa adalah salah satu calon pemimpin dan penerus bangsa ini. Hal ini sering diserukan oleh masyarakat padahal perlu digaris bawahi dan diperhatikan "belum tentu setiap mahasiswa cakap dalam menjadi seorang pemimpin."
Ir. Sukarno pernah berkata: "Berikan saya 10 orang pemuda, akan saya ubah dunia". Dalam pepatah arab juga dikatakan "syubbanul yaum rijaalul ghod (pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan)". Atau ada juga istilah lain yang mengatakan bahwa pemuda adalah tombak perjuangan bangsa. Beberapa ungkapan tersebut sama-sama menunjukkan bahwa ternyata pemuda mempunyai peranan penting dalam memperjuangkan bangsa. Pemuda adalah generasi masa depan yang dengan tangannya diharapkan dapat mengubah bangsa menuju bangsa yang bermoral dan beradab serta bangsa yang mempunyai peradaban yang maju (Muhammad Rajab ; 2012).
Mahasiswa sebagai generasi intelektual muda. Mahasiswa adalah kaum intelektual yang seharusnya memiliki visi, misi dan tujuan yang ideal dalam membangun dan memajukan peradaban bangsa. Segala tingkah laku dan perbuatannya pun didasarkan pada kaidah ilmiah dan menggunakan akal pikiran serta logika yang jernih dan komprehensif, meskipun pada kenyataanya tidak semua mahasiswa seideal itu. Semua itu menjadi tolak ukur dan pandangan ke depan agar seluruh mahasiswa di Indonesia menjadi calon pemimpin yang ideal yang akan memimpin bangsa ini dimasa yang akan datang. memang tidak dapat dilepaskan lagi. Mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa yang nyata untuk Indonesia ke depan.
Indonesia 2030
Indonesia akan terus maju dan berkembang seiring dengan perkembangan masa. Visi Indonesia 2030 ini dikembangkan oleh Yayasan Indonesia Forum tahun 2007 lalu. Sesuai dengan hal yang diungkapkan tyayasan Indonesia Forum visi Indonesia 2030 dibangun dengan optimisme yang rasional. Rasa optimis lahir dari cara memandang masa depan bangsa yang lebih baik, yang merupakan modal memacu semangat. Dasar rasional dibentuk melalui proses yang terarah yang didasarkan pada kajian yang komprehensif, mendalam dan bertanggung jawab secara ilmiah. Kesemuanya diciptakan melalui sinergi tiga komponen: pengusaha, birokrasi dan akademisi.
Pemerintah sendiri menyiratkan bahwa mereka mulai bergeliat dengan visi Indonesia 2030. Tetapi hal ini juga juga harus menjadi perhatian, utamanya mahasiswa agar mau berpikir realistis untuk visi Indonesia 2030. Mahasiswa akan menjadi titik sentral dalam hal ini tahun 2030 adalah waktu yang bisa dibilang waktu yang tidak lama untuk sebuah bangsa. Indonesia 2030 adalah suatu pencapaian dari visi yang telah dirancang tadi. Mahasiswa yang menjadi titik point untuk meneruskan gerakan ke arah tersebut harus selalu berperan aktif. Mahasiswa juga agent of change yang harus membawa Indonsia menuju visi 2030. Melalui pemikiran dan praktik tentang kepemimpinan Indonesia ke depan maka akan mucul hasil untuk pencapaian Indonesia 2030.
Visi Indonesia 2030 menginginkan Indonesia menjadi negara yang maju dalam segala hal. Menurut Yayasan Indonesia Forum ada 4 elemen kunci ketercapain Indonesia 2030 :
Pertama, Kepemilikan yang kolektif dan inklusif. Visi 2030 ini hanya akan dapat terwujud jika semua komponen bangsa merasa memiliki dan dengan penuh kebersamaan berupaya mewujudkannya untuk kepentingan bersama. Kedua, Kelembagaan yang kuat dan efektif. Termasuk tersedianya administrasi yang rapi dan birokrat yang efektif, lembaga legislatif yang bertanggung jawab, lembaga yudisial yang independen, sektor swasta yang kreatif serta media yang mandiri dan bertanggung jawab. Semua lembaga ini hendaknya saling mendukung dan bukan saling menjatuhkan. Ketiga, Kepemimpinan yang baik. Para pemimpin yang diperlukan adalah yang punya visi, cakap dan jujur serta punya komitmen yang kuat terhadap bangsa bukan pada kepentingan partai maupun kepentingan pribadi. Keempat, Konsensus masyarakat dan kerekatan sosial (social cohesiveness). Konsensus ini sangat diperlukan agar masyarakat mendukung kepemimpinan dan pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan untuk mencapai Visi 2030. Dukungan ini lebih penting lagi manakala dibutuhkan pengorbanan pada perjalanan menuju 2030.
Mahasiswa adalah bagian penting pencapaian tersebut. Mahasiswa, calon pemimpin bangsa dan sebagai motor pencapaian Indonesia 2030. Peran mahasiswa pada visi Indonesia 2030 adalah sebagai pengarah dan aktor utama. Melalui kepemimpinan dengan visi Indonesia untuk 2030 akan tercapai secara maksimal, tetapi, tergantung bagaimana kepemimpinan tersebut dilaksankan oleh mahasiswa sebgai pionirnya.
Kepemimpian Visioner dan Berkarakter untuk Indonesia 2030
Secara sederhana visi menurut Burt Nanus dalam Joko Widodo (37;2007) adalah pernyataan tujuan ke mana organisasi akan dibawa sebuah masa depan yang lebih baik, lebih berhasil, atau lebih diinginkan dari kondisi sekarang. Visi tersebut dituangkan dalam pernyataan misi merupakan keputusan utama yang melandasi keputusan-keputusan lainnya. Kepepimpinan yang mempunyai visi atau kepemimpinan visioner yang lebih baik untuk adalah kepemimpinan yang dibutuhkan Indonesia saat ini.
Kepemimpinan Visioner memerlukan kompetensi tertentu. Pemimipin visioner setidaknya harus memiliki sepuluh kompetensi kunci sebagaimana dikemukakan oleh Barbara Brown mengajukan 10 kompetensi yang harus dimiliki oleh pemimpin visioner, yaitu:
- Visualizing. Pemimpin visioner mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang hendak dicapai dan mempunyai gambaran yang jelas kapan hal itu akan dapat dicapai.
- Futuristic Thinking. Pemimpin visioner tidak hanya memikirkan di mana posisi bisnis pada saat ini, tetapi lebih memikirkan di mana posisi yang diinginkan pada masa yang akan datang.
- Showing Foresight. Pemimpin visioner adalah perencana yang dapat memperkirakan masa depan. Dalam membuat rencana tidak hanya mempertimbangkan apa yang ingin dilakukan, tetapi mempertimbangkan teknologi, prosedur, organisasi dan faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi rencana.
- Proactive Planning. Pemimpin visioner menetapkan sasaran dan strategi yang spesifik untuk mencapai sasaran tersebut. Pemimpin visioner mampu mengantisipasi atau mempertimbangkan rintangan potensial dan mengembangkan rencana darurat untuk menanggulangi rintangan itu
- . Creative Thinking. Dalam menghadapi tantangan pemimpin visioner berusaha mencari alternatif jalan keluar yang baru dengan memperhatikan isu, peluang dan masalah. Pemimpin visioner akan berkata "If it ain't broke, BREAK IT!".
- Taking Risks. Pemimpin visioner berani mengambil resiko, dan menganggap kegagalan sebagai peluang bukan kemunduran.
- Process alignment. Pemimpin visioner mengetahui bagaimana cara menghubungkan sasaran dirinya dengan sasaran organisasi. Ia dapat dengan segera menselaraskan tugas dan pekerjaan setiap departemen pada seluruh organisasi.
- Coalition building. Pemimpin visioner menyadari bahwa dalam rangka mencapai sasara dirinya, dia harus menciptakan hubungan yang harmonis baik ke dalam maupun ke luar organisasi. Dia aktif mencari peluang untuk bekerjasama dengan berbagai macam individu, departemen dan golongan tertentu.
- Continuous Learning. Pemimpin visioner harus mampu dengan teratur mengambil bagian dalam pelatihan dan berbagai jenis pengembanganlainnya, baik di dalam maupun di luar organisasi. Pemimpin visioner mampu menguji setiap interaksi, negatif atau positif, sehingga mampu mempelajari situasi. Pemimpin visioner mampu mengejar peluang untuk bekerjasama dan mengambil bagian dalam proyek yang dapat memperluas pengetahuan, memberikan tantangan berpikir dan mengembangkan imajinasi.
- Embracing Change. Pemimpin visioner mengetahui bahwa perubahan adalah suatu bagian yang penting bagi pertumbuhan dan pengembangan. Ketika ditemukan perubahan yang tidak diinginkan atau tidak diantisipasi, pemimpin visioner dengan aktif menyelidiki jalan yang dapat memberikan manfaat pada perubahan tersebut. Kepemimpian visioner sangat dibutuhkan oleh bangsa untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih maju lagi. Pemimpin visioner adalah seorang ujung tombak perubahan organisasi dalam hal ini adalah bangsa Indonesia untuk masa depan.
Selain dengan visioner, kepemimpimpinan yang baik adalah kepemimpinan dengan kepemimpinan dengan karakter. Karakter adalah nilai-nilai yang terpatri dalam diri manusia melalui pendidikan, pengalaman, percobaan, dan pengaruh lingkungan dipadukan dengan niali-niali dalanm diri manusia sehingga menjadi semacam nilai intrinsic yang mewujud dalam sistem daya juang yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku manusia (Soemarno Soedarsono;2010).
Kepemimpian karakter adalah kepemimpinan dengan kualitas dan kekuatan mental atau moral, akhlak, atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang membedakan dengan individu lain. Peminmpin yang dimaksud disini adalah kepemimpina yang mempunyai karakter bangsa Indonesia seperti tercermin dengan pengertian kepemimpinan dengan karakter diatas. Kepemimpinan haruslah mempunyai karakter karena pemimpin yang berkarakter akan membawa suatu bangsa pada suatu perubahan moral dan karakter untuk menuju cita-cita bangsa.
Menurut Elias Sumandi Dabur dalam kompasiana (2/9/2011) karakter dalam kepemimpinan adalah: kredibilitas, kejujuran, integritas, kebijaksanaan, dan pengorbanan. Karakter-karakter inilah yang akan menjadi pilar dan fondasi utama kepemimpinan sekaligus dasar di mana hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin dibangun Karakter memang akan sulit jika dinilai secara pribadi. Perlu pemahaman khusus untuk mengerti kakrakter yang tepat bagi setiap pemimpin bangsa utamanya bangsa Indonesia.
Dibawah ini kriteria pemimpin yang berkarakter menurut hasil pemahaman saya :
- Harus jujur pada dirinya sendiri maupun kepada orang lain.
- Memiliki sifat empati.
- Memiliki rasa ingin tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa aman dalam menyampaikan umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara jujur dan lugas.
- Bersikap transparan dalam kondisi kepemimpinan dan ammpu menghormati orang lain.
- Memiliki kecerdasan, cermat, tangguh dan kerja keras baik secara EQ maupun SQ agar dalam pelaksanaan pekerjaannya menjadi professional.
- Memiliki rasa kehormatan diri dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan mempunyai rasa tanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya.
- Memiliki kemampuan berkomunikasi, semangat " team work ", kreatif, percaya diri, inovatif, dan mobilitas.
Berkarakter dan visioner adalah calon pemipin yang sangat ideal untuk mewujudkan visi Indonesia 2030. Karakter yang menjadi jiwa bangsa yang berbudaya unggul diharapkan menjadi identitas dan jati diri bangsa- negara Indonesia serta kepemimpinnan dengan prospek jauh atau visioner telah diwariskan oleh The Founding Fathres kita. Mereka telah menunjukakan bagaimana kepemmpinan yang visioner dan berkarakter itu. Mahasiswa sebagai intelektual muda, calon pemimpin bangsa harus memiliki ciri-ciri seperti itu. Mahasiswa yang akan membawa Indonesia pada visi 2030.
Mahasiswa sebagai cetakan dari hasil belajar mereka, dengan proses belajar mahasiswa akan menjadi penerus bangsa yang berkarakter dan mengembangkan visi serta cita-citanya di masa depan untuk Indonesia lebih baik. Mahasiswa adalah mewarisasi budaya pembelajar dari Founding Fathres yang akan membawa perubahan Indonesia untuk visi Indonesia 2030 nanti.
Dengan semakin majunya perkembangan zaman dan cara pembelajaran serta pemikiran mahasiswa, masa deapn Indonesia adalah di tangan generasi mudanya utamanya mahasiswa. Bukan benda hasil ciptaan ataupun prestasi belaka, tetapi salah satunya adalah kepemimpiann yang berkarakter adn visooner dari mahasiswa yang akan membawa Indonesia tidak hanya untuk visi Indonesia 2030 tetapi untuk masa depan Indonesia selanjutnya.
Permasalahan yang ada dalam dinamika kepemimpinan Indonesia saat ini adalah problematiaka bangsa yang harus diselesaikan. Orientasi pemimpin saat ini haruslah ke depan agar bangsa ini akan tetap ada untuk masa yang akan datang. Kesenjangan antara pemimpin dan yang dipimpin memang menjadi problem tersendiri dalam kepemimpinan Indonesia. Harusnya kepemimpinan Indonesia saat ini adalah kepemimpinan yang mempunyai visi kedepan dan berkarakter bangsa yang kuat seperti The Founding fathers kiata, agar cita-cita luhur bangsa akan dapat tercapai dengan baik. Kepemimpinan yang baik adalah modal utama agar setiap tujuan utama bangsa akan diarahkan oleh pemimpin sebagai perwakilan bangsa.
Mencari pemimpin yang bagaimana yang akan membawa Indonesia kepada cita-cita luhurnya yaitu kesejahteraan rakyat?. Model pemimpin yang seperti apakah, itulah sesungguhnya yang dicari oleh Indonesia untuk menuntun Indonesia ke depan. Mahasiswa sebagai kaum intelektual muda yang senantiasa berfikir untuk masa depan bangsa adalah aset utama untuk hal tersebut. Mahasiswa adalah generasi muda yang merupakan calon pemimpin bangsa yang akan membawa Indonesia kepada cita-cita luhurnya. Mahasiswa dan kepemimpinan adalah salah satu hubungan yang tidak akan dipisahkan. Jika melihat masa depan, kaum yang "terpelajar" yang akan membawa kepada masa depan Indonesia. Kunci masa depan Indonesia adalah di golongan muda, maka bisa dikatakan mahasiswa sebagai golongan muda maka akan membawa Indonesia ke masa depan dan cita-cita bangsa.
Visi Indonesia untuk 2030 adalah tujuan Indonesia yang akan dicapai untuk Indonesia kedepan. Mahasiswa sebagai generasi muda adalah salah satu kunci untuk membawa Indonesia untuk masa depan, maka mahasiswa akan berperan penting dalam hal ini. Peran yang bagaimana? yaitu ketika mahasiswa menjadi pemimpin bangsa untuk membawa ke visi Indonesia 2030.
Visi Indonesia 2030 yang ingin membawa kepada kesejahteraan Indonesia maka mahasiswa akan pantas sebagai leader untuk hal itu. Kaum intelektual muda adalah sumber daya yang sangat penting untk visi Indonesia 2030. Banyak cetakan atau blueprint yang dapat dihasilkan oleh mahasiswa untuk visi Indonesia 2030, dengan kepemimpinan adalah hal yang sangat penting dalam pencapaian visi. Mahasiswa sebagai calon pemimpin adalah adalah satu harapan bangsa untuk mencapai visi Indonesia 2030.
Kepemimpinan yang visioner dan berkarakter adalah kunci untuk mencapai kepemimpinan yang baik dan akan membawa Indonesia kepada masa depan. Visioner berati mempunyai pendangan untuk masa depan khususnya untuk masa depan Indonesia dan hal ini sangat berkaitan dengan pencapain visi Indonesia. Visioner haruslah ada dalam jiwa kepemimpian Indonesia adalah hal yang sangat urgent agar ada kejelasan pencapain cita-cita bangsa dan visi Indonesia.
Kepemimpian visioner haruslah didampingi dengan karakter bangsa Indonesia pada pemimpin tersebut. Kepemimpinan dengan karakter adalah hal yang harus ada dalam jiwa pemimpin, karena karakter akan memcerminkan pribadi dan akan mewujudkan kepemimpinan Indonesia yang sehat. Kepemimpinan Indonesia yang berkarakter dan visioner tentunya akan membawa Indonesia untuk pencapaian visi ke depan.
Visi Indonesia 2030 dan mahasiswa sangatlah berhubungan. Hal ini akan dihubungkan dengan kepemimpinan yang akan dilakukan oleh mahasiswa sebagai calon pemimpin untuk menjalankan visi Indonesia 2030. Kepemimpinan yang akan dilakukan mahasiswa untuk membawa kepada visi Indonesia 2030 adalah dengan kepemimpian visi dan berkarakter. Kepemimpinan dengan model seperti ini akan berpandangan jauh dan sehat adalah kunci untuk membawa visi Indonesia 2030, dan mahasiswa yang akan menjadi pemimpin haruslah memiliki visi dan karakter. Visioner yang berpandangan jauh dan karakter yang sehat serta diolah dengan sebuah kepemimpian generasi muda intelektual melalui mahasiswa tentunya akan membawa Indonesia kepada visi 2030 dan tidak hanya 2030 tetapi untuk visi dan cita-cita Indonesia lebih jauh.
Pilihan ada ditangan kita wahai pemuda, maka bergeraklah, bangkitlah, jadilah pemimpin dimasa depan, singsingkan lengan baju dan tingkatkan lah potensi kalian dan jadilah pemuda pilihan, tidak ada yang menghalangi kalian untuk bersenang-senang. Namun jangan biarkan kesenangan itu menenggelamkan mu dari tugas mulia mu, buatlah sejarah seperti pendahulu kita yang namanya tetap harum meski telah tiada dan menjadi panutan meski kita tidak pernah berjumpa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar