Senin, 05 November 2018

B 181710058 Buku Misteri Sobeknya Baju Nabi Yusuf AS.

Nama : Teguh Dwi Hartono

Nim  : 181710058

Buku  : Misteri Sobeknya Baju Nabi Yusuf AS.

Resensi Buku'Misteri Sobeknya Baju Nabi Yusuf AS.'

Di dalam diri Manusia terdapat hawa nafsu yang memiliki tiga potensi, yaitu potensi hawa nafsu yang membawa pada ketenangan ( nafsu mutbma'innah ), potensi hawa nafsu yang menyebabkan kebimbangan ( nafsu lawwamah ), dan potensi hawa nafsu yang mengajak pada kemungkaran ( nafsu amarah bissu' ). Salah satu dari ketiga potensi hawa nafsu ini dapat menguasai diri manusia.

Jika Manusia selalu mengingat Allah Swt, dan karena mengingat-Nya dia berada dalam ketenangan, maka dia mmapu menghidupkan nafsu mutbma'innah dalam dirinya. Sementara, manusia yang selalu bimbang, apakah ia hendak melakukan ini atau tidak, atau berada di antara kebaikan dan keburukan, maka dirinya telah dikuasai nafsu lawwamah. Sedangkan, manusia yang selalu berbuat kejahatan, dirinya telah dibimbing dan dikuasai oleh nafsu ammarah bissu'.

Peristiwa sobeknya Baju Nabi Yusuf AS., salah satunya disebabkan ketidakmampuan Zulaikha dalam menundukkan nafsu ammarah bissu' yang ada dalam dirinya. Lain halnya dengan Nabi Yusuf AS., beliau mampu menundukkan dan mengelola nafsu ammarah bissu' yang berada dalam dirinya.

Soal nafsu ammarah bissu' yang menyerang Zulaikha dan Nabi Yusuf AS., tersirat dalam penggalan firman Allah Swt., surat Yusuf ayat 24, "Sesungguhnya wanita itu telah berkmaksud ( melakukan perbuatan itu ) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud ( melakukan pula ) dengan wanita itu, andai kata dia tidak melihat tanda ( dari ) Tuhannya…" ( QS.Yusuf {12}:24 ).

Kemampuan Nabi Yusuf AS., dalam mengendalikan nafsu ammarah bissu' tidak bisa dilepaskan dari integritas moral dan ketangguhan iman beliau dengan selalu mengingat Allah Swt. Beliau selalu meminta perlindungan kepada Allah Swt., dari segala macam cobaan dan musibah yang bisa menjerumuskannya ke dalam lembah kenistaan. Sehingga, meskipun mendapat godaan hebat dari Zulaikha, beliau mampu menundukkan dan mengontrol nafsu ammarah bissu' dan segera menggantinya dengan nafsu mutma'innab.

Pada dasarnya, manusia memiliki kecendrungan untuk menuruti nafsu ammarah bissu'. Pendapat ini berdasarkan firman Allah Swt., yang menggambarkan pembelaan Nabi Yusuf AS., bahwa dirinya tidak bersalah:

wa mā ubarri`u nafsī, innan-nafsa la`ammāratum bis-sū`i illā mā raḥima rabbī, inna rabbī gafụrur raḥīm

Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Kelebihan :

1. Ceritanya sangat bagus juga dilantunkan ayat suci Al-Qur'an

2. Ceritanya Juga dapat dijadikan sebagai contoh untuk kita

 

Kekurangan : -

 

 

 

Sent from Mail for Windows 10

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar