Judul Film : Sang Pencerah
Sutradara : Hanung Bramantyo.
Penulis : Hanung Bramantyo.
Pemain : Lukman Sardi, Slamet Rahardjo, Zaskia Adya Mecca, Giring ,Ihsan Ikranegara, Yati Surachman, Joshua Suherman.
Durasi Film : 112 Menit
Film Sang Pencerah menceritakan sepenggal kisah Kiai Ahmad Dahlan dimulai dengan nama kecil Kiai Ahmad dahlan adalah muhammad Darwis. Ia lahir dari pasangan orang tua yang dikenal sebagai pemuka agama . Dari masa muda Muhammad Darwis tidak setuju dengan tradisi yang berlaku di kampungnya yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam karena menerapkan praktek menyembah pohon . Dengan kenakalan khas remaja, dia kerap mencuri makanan yang diletakkan warga kampung di bawah pohon besar sebagai sesajen untuk dibagikan ke fakir miskin.
Pada usia 16 tahun Muhammad darwis berangkat haji sekaligus belajar agama di arab saudi. setelah 5 tahun kemudian Muhammad Darwis pun kembali ke Kampung Kauman dan mengganti namanya dengan nama Ahmad Dahlan. Ketika ayahnya wafat Ahmad Dahlan di tunjuk sebagai penggantinya. dia menjadi salah satu imam masjid termuda di wilayah Kraton Kesultanan Yogyakarta. setelah menjadi iman masjid Ahmad Dahlan pun mulai mengubah kebiasaan di Kampung Kauman contohnya tidak perlu adanya uang hantaran dan tidak perluny mengadakan tahlilan bagi orang yang sudah meninggal. Y ang lebih menghobehkan lagi saat ahmad dahlan mampu membuktikan bahwa kiblat masjid besar salah karena menghadap ke Afrika bukan ke Arab Saudi menggunakan peta yang di buat oleh orang kulit putih ( Kafir ) , tak pelak membuat Ahmad Dahlan di musuhi beberapa kiai yang juga merupakan keluarganya sendriri , sampai - sampai dia di sebut kiai kafir dan di robohkan langgar kidulnya, karena terpancing emosi Ahmad Dahlan pun memutuskan menyerah dan pergi, tetapi masih ada orang lain yang mau mendirikan lagi langgar kidulnya lagi.
Kemudian Ahmad Dahlan bergabung dengan Organnisasi Budi Utomo, dari situ dia mulai bermimpi mendirikan organisasi dan sekolah Formal . Meski sempat putus asa, Ahmad Dahlan, yang juga dituduh sebagai kiai kejawen karena dekat dengan organisasi Budi Utomo, dahlan tetap pada niat awalnya: menyebarkan ajaran Islam secara benar. Maka, bersama istri tercinta, Siti Walidah dan kelima muridnya, ahmad dahlan membentuk organnisasi bernama Muhammadiyah yang berarti pengikut kanjeng nabi Muhammad.
Kelebihan
Film ini menggunakan plot cerita yang menarik dimana konflik konflik dalam cerita dapat di eksekusi dengan baik serta kekonyolan beberapa pemain membuat film ini tidak tegang. Penggarapan film juga detail dimana mengambil latar belakang abad 18 di tanah jawa, mulai dari pakaian, bangunan, adat istiadat serta pernak pernik pada masa itu sangat detail dijelaskan. akting pemain juga sangat maksimal dimana ahmad dahlan remaja dengan kekonyolannya dan sangat berwibawa saat sudah dewasa, serta akting tokoh pembantu dalam film ini juga sangat maksimal.
Kekurangan
film ini banyaknya peran pendukung yang membuat bingung serta tempo film yang kadang cepat dan lambat sehingga agak membuat pusing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar