Senin, 05 November 2018

B 181710099 SANG PENCERAH





NAMA  : JOKO 
NIM      : 181710099 
KELAS : HUKUM B
RESENSI FILM SANG PENCERAH
Judul resensi    :sang pencerah
Jenis film        :Drama
Sutradara        :Hanung Bramantyo
Penulis            :Hanung Bramantyo
Pemain                        :Lukman Sardi, Slamet Rahardjo, Zaskia Adya Mecca, Giring, Ihsan Idol,       Ikranegara, Yatti Surachman, Joshua Suherman

Pada suatu masa lahirlah seorang anak laki-laki yang memiliki sifat berbeda dengan masyarakat kampung kauman dan diberina Muhammad, kebanyakan masyarakat kampung selalu memberikan sesajen ditempat-tempat yang dianggap sakral salah satunya menyimpan kelapa muda dan kembang-kembang dibawah pohon rindang. Setelah tumbuh besar anak tersebut menjadi seorang pengajar ngaji akan tetapi masyarakat malah semakin dibutakan dengan kebohohan bahkan tercipta adanya suatu kelompok yang disebut kelompok kejawen. Kebiasaan dari kelompok tersebut adalah menjelek-jelekan islam, menganggap Islam itu agama yang terbelakang mereka lebih memilih untuk bersenang-senang dengan kaum penjajah Belanda salah satunya yaitu minum alkohol yang sudah jelas dilarang oleh ajaranIslam.Masyarakat begitu membenci anak tersebut ketika sudah menjadi kyai karena dianggap ajarannya menyesatkan karena kyai tersebut berkeinginan merubah sifat masyarakat kearah yang lebih baik dan sesuai dengan ajaran Islam sebenarnya. Kyai tersebut mulai mendekati masyarakat Kauman secara perlahan-lahan yakni masuk kesuatu kelompok, sekolah-sekolah dengan pendekatan ajaran Islam yang sesungguhnya. Masyarakat kampung bahkan menganggap bahwa ajaran yang diajarkan kyai Muhammad tersebut menyesatkan dan anak-anak dari masyarakat kampung dilarang untuk belajar terhadapnya karena sudah dikategorikan sebagai orang kafir. Bukan hanya itu saja, keluarga kyai Muhammad ayah dan ibunya Muhammad selalu melarang kyai Muhammad untuk meneruskan ajarannya itu, Kyai Muhamad tetap sabar dan teguh dengan pendiriannya. Pada suatu masa kyai muhammad mendirikan sekolah madrasah dengan dibantu oleh murid-muridnya, sekolah tersebut dibuka secara geratis untuk umum, anak-anak yang belum sekolah, dan anak-anak dari keluarga yang tidak mampu. Kyai Muhammad dan murid-muridnya mencari anak-anak dikampung Kauman mereka dirawat layaknya anak sendiri dan dibekali dengan ajaran-ajaran Islam yang benar. Namun setelah berdirinya sekolah tersebut mendapati tolakan-tolakan dari guru-guru besar yang dahulu mengajari Muhammad saat menuntut ilmu karena sekolah yang didirikanMuhammad menggunakan fasilitas-fasilitas yang sudah modern seperti adanya meja, kursi, papan tulis. Guru-gurunya marah karena fasilitas tersebut adalah fasilitas yang digunakan oleh orang-orang kafir.
Saat guru besar yang mengajari Muhammad tempo dulu datang mengunjungi sekolah yang didirikan kyai Muhammad, gurunya kyai Muhammad tersebut malah mengejek-ngejek Muhammad karena kyai Muhammad salah telah menggunakan fasilitas sekolahnya dengan buatan orang-orang kafir. Akan tetapi kyai muhammad menanggapinya dengan tenang dan sabar malah kyai Muhammad menjelaskan balik secara sopan kepada gurunya tersebut. Diakhir kisah ajaran yang diajarkan Kyai Muhammad diterima oleh Masyarakat kampung Kauman, saking diterimanya banyak orang-orang dari kampung tersebut meminta nasehat kepada kyai muhammad. Akhirnya mulai dari situlah kyai Muhamad disenangi oleh masyarakat kampung bahkan sampai memiliki banyak murid ataupun santri-santri yang belajar kepadanya.

Kelebihan :
1. mudah dipahami / diterima di berbagai kalangan masyarakat
2. menceritakan agama islam di Indonesia pada saat itu
3. bahasa yang di gunakan baik dan mudah di pahami
4. kata-katanya besifat membangun
Kekurangan :
1. penempatan tokoh yang kurang jelas
2. nama tokoh yang membingungkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar