Senin, 05 November 2018

B181710020 - Nyai Ahmad Dahlan

Judul Film                   :  Nyai Ahmad Dahlan                       

 Sutradara                   : Olla Ata Adonara

 Penulis                        : Dyah Kalsitorini

 Pemain                       : Tika Bravani, David Chalik, Cok Simbara, Della Puspita, Rara Nawangsih, Egy Fadly, Inne Azri, Malvino Fajaro

 Durasi Film                : 102 Menit

                                                           

 

 Film Nyai Ahmad Dahlan menceritakan sosok Siti Walidah yang masih berusia 12 tahun. Meskipun perempuan, ia termasuk anak yang beruntung dalam mengenyam pendidikan, walaupun tidak dapat mengenyam pendidikan seluas laki-laki.


Setelah kepulangan Muhammad Darwis dari Mekkah, Siti Walidah di nikahkan  dengan Muhammad Darwis ( Ahmad Dahlan ). Selepas belajar dari Mekkah Kyai Ahmad Dahlan yang banyak mempelajari pembaharuan melihat kondisi umat Islam harus dibenahi dari keterbelakangan. Umat Islam banyak yang bodoh dan miskin dan itu yang harus dirubah dan dicarikan solusi. Selain itu untuk melawan dominasi pemerintah kolonial Hindia Belanda dengan cara yang modern yaitu organisasi , karena melihat tekad suami yang begitu kuat Nyai Ahmad Dahlan pun menyerahkan perhiasan warisan dari orangtuanya untuk diberikan kepada suaminya. Dengan tekad serta dukungan seorang istri akhirnya organisasi Muhammadiyah di dirikan.


Setelah organnisasi Muhammadiyah berdiri Nyai Ahmad Dahlan pun turut menyertai perjuangan suaminya dengan memberikan ceramah – ceramah keagamaan  serta pengajian dalam upaya mengangkat umat agar berilmu pengetahuan terutama kalangan perempuan. Sehingga diadakannya perkumpulan dikalangan perempuan yang diberi nama Sopo Tresno. Lambat laun kemudian berkembang pesat yang akhirnya ditingkatkan lagi menjadi organisasi yang diberi nama Aisyiyah.


Sepeninggal suaminya itu Nyai Ahmad Dahlan tetap konsisten meneruskan langkah dalam upaya memandaikan umat. Melalui Aisyiyah, Nyai Ahmad Dahlan mendirikan beberapa sekolah putri dan asrama. Selain itu Nyai Ahmad Dahlan juga mendorong agar kaum perempuan terlibat aktif dalam pergerakan menuju kemerdekaan bangsa Indonesia. Para pejuang laki-laki berjuang pada front depan, sedangkan perempuan pada front belakang.

 

 

 

 

 

Kelebihan

Film ini memiliki pesan moral yang sangat baik misalnya semangat juang Nyai Ahmad Dahlan dalam mengajarkan ilmu pengetahuan dan juga semangat juangnya dalam mendukung kemerdekaan Indonesia.

 

Kekurangan

Film ini memiliki narasi cerita yang melompat – lompat dan terlalu sederhana. Konflik antartokoh tidak terlalu signifikan sehinggga terkesan datar- datar saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar