Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu kemiskinan alami dan kemiskinan buatan. kemiskinan alami terjadi akibat sumber daya alam (SDA) yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan Buatan diakibatkan oleh imbas dari para birokrat kurang berkompeten dalam penguasaan ekonomi dan berbagai fasilitas yang tersedia, sehingga mengakibatkan susahnya untuk keluar dari kemelut kemiskinan tersebut. Dampaknya, para ekonom selalu gencar mengkritik kebijakan pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ketimbang dari pemerataan.
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang amat serius, tumbuh disetiap dimensi dan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. Pemerintah sendiri telah mencanangkan berbagai program pengentasan kemiskinan. Namun kemiskinan tak kunjung usai, justru isu-isu kesenjangan sosial yang semakin marak. Ketidakmampuan pemerintah dalam mengentaskan masalah ini diperparah dengan diterbitkannya aturan yang melarang orang miskin seperti : larangan mengemis, mengamen dan pekerjaan orang miskin lainnya. Selain itu masih ditambah dengan aturan memberikan sanksi bagi orang yang memberikan sumbangan kepada orang-orang yang menjalani profesi seperti yang disebutkan di atas. Kebijakan ini bertentangan dengan undang-undang pasal 34 mengenai orang miskin yang berbunyi "fakir miskin dan anak-anak yangterlantar dipelihara oleh negara".
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial karena pada era globalisasi ini semakin dalam kesenjangan sosial yang ada di masyarakat yang disebabkan faktor kemiskinan. Di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, banyak orang kaya atau konglomerat tetapi juga banyak tunawisma yang hidup di jalan. Pemerintah belum memberikan tindakan yang jelas dan tegas mengenai permasalahan sosial ini. Isu-isu politik menjadi sangat penting bagi pemerintah saat ini dibandingkan dengan mengentaskan kemiskinan. Kemiskinan sering kali dikategorikan dalam permasalahan ekonomi terutama pendapatan. Namun pada kenyataannya masalah kemiskinan mencakup hal-hal yang lebih luas. Kemiskinan mencakup pula sikap ketidakberdayaan, pasrah, dan keterbatasan yang tidak tercover dalam ekonomi. Pelayanan sosial seperti pendidikan, pembangunan jalan, jaminan kesehatan, air minum, memiliki pengaruh besar dalam mengentaskan kemiskinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar