Pasar Tradisional di Indonesia
Banyak kita ketahui di negara-negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia, banyak sekali usaha-usaha yang tumbuh di masyarakat pada umumnya tergolong sebagai usaha kecil. Fakta ini menunjukan bahwa usaha kecil merupakan mayoritas kegiatan masyarakat yang memberikan kontribusi signifikasi pada penciptaan pendapatan penduduknya. Beberapa aspek yang menentukan penting tidaknya suatu usaha yang dijalankan. Diantaranya seperti aspek modal, pengelola maupun pemasaran, misalnya modal bisa didapat dari berbagai cara, contohnya seperti modal yang kita miliki sendiri atau juga bisa menunggunakan pinjaman modal. Pinjaman modal itu sendiri dapat kita temui di beberapa Bank yang bersedia meminjamkan modal untuk membangun usaha. Seperti Bank yang sering kita temui di masyarakat yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan yang lainnya.
Menurut pengertian mikro ekonomi yang telah saya baca, banyak menjelaskan konsep tentang pinjaman modal uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, misalnya seperti melepas uang barang dan sebagainya yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang nenambah kekayaan dan diinterpretasikan sebagai sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan bisnis. Banyak kalangan yang memandang bahwa modal uang bukanlah segala-galanya dalam sebuah bisnis.
Apa itu pasar tradisional? mungkin anda tidak begitu asing saat mendengar kata pasar tradisional karena pasar tradisional adalah pasar yang pelaksanaannya bersifat tradisional tempat bertemunya penjual pembeli, terjadinya kesepakatan harga dan terjadinya transaksi setelah melalui proses tawar-menawar harga. Biasanya pasar tradisional umumnya menyediakan berbagai macam bahan pokok keperluan rumah tangga, dan pasar ini biasanya berlokasi di tempat yang terbuka.
Banyak contoh-contoh dalam masyarakat yang kita temui mengenai pasar tradisional misalnya tokoh-tokoh kecil, kios, dan tenda yang dimilki atau yang dikelola oleh pedagang kecil menengah, swadaya masyarakat, atau koperasi dengan usaha skala kecil menengah, modal kecil serta dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar-menawar.
Bangunan di pasar ini berbentuk toko dan kios. Misalnya seperti toko semi permanen umumnya digunakan untuk berjualan aneka kue, pakaian, dan barang atau perabotan lainnya. Adapun kios yang digunakan untuk berjualan buah-buahan, sayuran, ikan, daging dan sebagainya. Penerangan di pasar tradisional secukupnya, dan tidak beruangan AC. Kebersihan juga kadang kurang terjaga, seperti sampah banyak berserakan dan bertumpukan sehingga sering menimbulkan bau. Akibatnya jika turun hujan, akan becek dan kotor. Tapi semakin kesini kebersihan di pasar tradisional mulai di tingkatkan, bahkan sekarang ada pasar tradisional yang rapi dan bersih sehingga nyaman untuk dikunjungi. Dan pelayanan pun semakin baik sehingga konsumen merasa sangat puas dan nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar