Rabu, 29 Maret 2017

(161310217-03) MENGHAPUS "GARIS" KEMISKINAN

Menghapus "GARIS" kemiskinan merupakan masalah terbesar di indonesia, bahkan sampai global seakarang ini. Maka dari itu para pemimpin negara mencari solusi yang terbaik untuk menangani masalah kemiskinan di indonesia, bahkan sampai global saat ini.

Pada Hari Kemiskinan Internasional lalu berbagai pihak menyatakan perang melawan kemiskinan. Ditargetkan pada tahun 2015 Indonesia bebas dari kemiskinan. Ini tekad yang bagus. Namun selain tekad, harus didukung dengan niat yang ikhlas, perencanaan, pelaksanaan dan juga pengawasan yang baik. Tanpa itu semua hanya omong belaka.

Menghapus "GARIS" kemiskinan boleh dikatakan mimpi atau hanya janji surga. Tapi mengurangi kemiskinan sekecil mungkin bisa dilakukan. Menurut ada beberapa program yang perlu dilakukan agar "GARIS" kemiskinan di Indonesia bisa dihilangkan atau dihapuskan.

- Pertama, meningkatkan pendidikan rakyat. Sebisa mungkin pendidikan harus terjangkau oleh seluruh rakyat Indonesia. Banyaknya sekolah yang rusak menunjukkan kurangnya pendidikan di Indonesia. Tentu bukan hanya fisik, bisa jadi gurunya pun kekurangan gaji dan tidak mengajar lagi. Menurut saya waktu masuk sekolah dibagi menjadi dua, yaitu pagi dan siang untuk yang masih SD, SMP, maupun SMA. Dengan begitu masalah menampung siswa yang kekurangan kelas bisa diatasi. Ini tentu lebih efektif dan efisien. Biaya pembangunan dan pemeliharaan gedung sekolah bisa dihemat hingga separuhnya. Mungkin ada yang berpendapat bahwa hal itu bisa mengurangi jumlah pelajaran karena jam belajar berkurang. Padahal tidak. Sebaliknya jam pelajaran di sekolah terlalu lama justru membuat siswa jenuh dan tidak mandiri karena dicekoki oleh gurunya. Guru bisa memberi mereka PR atau tugas yang dikerjakan baik sendiri, bersama orang tua, atau teman-teman mereka. Ini melatih kemandirian serta kerjasama antara anak dengan orang tua dan juga dengan teman mereka. Selain itu masalah biaya buku yang cukup tinggi. Untuk mengurangi beban orang tua dalam hal uang buku, pemerintah bisa menyediakan Perpustakaan Sekolah. Dulu perpustakaan sekolah meminjamkan buku-buku Pedoman (waktu itu terbitan Balai Pustaka) kepada seluruh siswa secara gratis. Untuk soal bisa didikte atau ditulis di papan tulis. Ini beda dengan sekarang di mana buku harus ditulis dengan pulpen sehingga begitu selesai dipakai harus dibuang. Tak bisa diturunkan ke adik-adiknya. Saat ini biaya SPP sekolah gratis hanya mencakup SD dan SMP (Meski sebetulnya tetap bayar yang lain dengan istilah Ekskul atau Les) sedang untuk Perguruan Tinggi Negeri biayanya justru jauh lebih tinggi dari Universitas Swasta yang memang bertujuan komersial. Boleh dikata orang-orang miskin saat ini mimpi untuk bisa masuk ke PTN. Jika pun ada paling cuma segelintir saja yang mau bersusah payah mengurus surat keterangan tidak mampu dan merendahkan diri mereka di depan birokrat kampus sebagai Keluarga Miskin untuk minta keringanan biaya. Tanpa pendidikan, sulit bagi rakyat Indonesia untuk mengurangi kemiskinan dan menjadi bangsa yang maju.

- Kedua, Pergunakan uang dengan hal-hal yang baik. Dijaman sekarang ini ada semboyan yang sangat menasional yaitu "yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin". Ini tentunya sudah menjadi sebuah takdir bagi indonesia. Namun takdir tersebut bisa dirubah karena ALLAH SWT telah menjanjikan manusia bahwa "ALLAH akan merubah nasib atau takdir umatnya, jika umatnya mau berusaha". Dengan begitu manusia, khusunya masyarakat indonesia harus berusaha jika ingin takdir tersebut bisa dirubah. Menurut saya ada car ayang bisa dilakukan rakyat indonesia, yaitu sadar akan pentingnya "zakat". Karena jika Zakat dipergunakan dengan baik dan jujur, maka masalah kemiskinan di indonesia bisa dihadapi. Bagi orang kaya janganlah menjadi orang yang pelit, jangan rakus, dan sombong. Maksutnya dari jangan pelit yaitu, jangan pelit mengeluarkan uang untuk berzakat karena uang zakat itu akan di alirkan kepada orang yang tidak mampu atau dikategorikan orang miskin. Kemudian maksut dari jangan rakus yaitu, janganlah pernah memakan uang rakyat atau disebut dengan korupsi. Dan yang terakhir maksut dari jangan sombong yaitu lakukan lah dua hal yang telah saya sebutkan tadi, karena ALLAH benci dengan orang yang sombong, pelit, dan rakus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar