Di Pulau Jawa sudah lama dibangun jalan menghubungkan dari Jawa Timur sampai ke Jakarta. Begitu pula di Pulau Sumatra dari Lampung sampai Aceh sudah lama terhubung dengan jalan darat. Begitu juga dari Menado sampai Makasar di Pulau Sulawesi juga sudah lama memiliki jalan antar provinsi. Sementara Pulau Kalimantan, sampai saat ini belum juga terhubung-hubung empat provinsi yang mendiami pulau terbesar di Indonesia ini.
Ada kesan Pulau Kalimantan korban diskriminasi pembangunan. Padahal, kalau mau jujur, Pulau Kalimantan termasuk paling besar menyumbang devisa untuk negara. Sebut saja Kaltim provinsi paling kaya di Indonesia. Kalsel terkenal dengan kayu, intan dan hasil tambangnya. Kalteng terkenal dengan perkebunannya. Begitu juga Kalbar terkenal dengan hasil tambang dan perkebunan serta berbatasan langsung dengan Malaysia. Empat provinsi tersebut sangat kaya akan sumber daya alam. Anehnya, kenapa jalan trans Kalimantan tidak rampung-rampung.
Pemerintah pusat memang setengah hati untuk memperhatikan kemajuan Kalimantan. Yang selalu diperhatikan hanyalah Pulau Jawa. Jalan di pulau itu tidak hanya di darat tapi sudah di atas tanah (jembatan layang). Jembatan tidak hanya menghubungkan dua sisi sungai, tapi sudah sisi dua kota. Sementara di Kalimantan, untuk membangun jembatan di atas sungai kecil saja sulitnya minta ampun. Pemerintah pusat masih memandang sebelah mata potensi pulau ini. Orang pusat hanya memandang Kalimantan kaya akan sumber alamnya dan perlu disedot. Keuntungannya dibawa ke Jakarta.
Berita mengenai ditunjuknya Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH sebagai koordinator pembangunan jalan trans Kalimantan memang sangat menggembirakan. Itu artinya, Kalbar mendapatkan kepercayaan penuh untuk merampung mega proyek tersebut. Sesuai statement Ketua Forum Pembangunan Regional Kalimantan, Teras Narang bahwa tahun ini seluruh jalan trans Kalimantan rampung. Ini artinya tugas penting bagi Cornelis untuk merampungkan jalan yang sudah lama menjadi idaman masyarakat Pulau Borneo.
Bisa dibayangkan, betapa kuat dan hebatnya Kalimantan apabila empat provinsi bisa terhubung dengan jalan darat. Kalbar yang selama ini paling terisolasi akan mudah berkomunikasi dengan saudaranya di Kalteng, Kalsel dan Kaltim. Begitu juga sebaliknya. Apalagi sudah ada Forum Pembangunan Regional Kalimantan akan semakin memberikan kekuatan bagi masyarakat Borneo untuk meyakinkan pemerintah pusat.
Jadi, orang Kalbar kalau mau ke Kaltim tidak perlu lagi harus pesan tiket ke Jakarta lalu terbang menuju Kaltim. Orang Kalbar cukup pesan tiket bis dari Pontianak menuju Balikpapan. Namun, ini masih bayangan. Mudah-mudahan dengan rampungnya jalan trans Kalimantan, impian tersebut bisa terwujud.
Kekuatan memang harus dilakukan oleh empat gubernur di Pulau Kalimantan. Untuk menghadapi orang pusat, tidak bisa sendirian. Orang pusat yang minim dari Pulau Kalimantan pastilah akan memprioritaskan daerahnya dulu. Lihat saja proyek-proyek besar, Kalimantan hanya kebagian paling sedikit. Kita harus akui, kekuatan lobi anak negeri Kalimantan sangat lemah di tingkat pusat. Ini mestinya menjadi pemikiran dan tantangan orang-orang Kalimantan agar pengambil keputusan di sana lebih memperhatikan Borneo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar