Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena saya diberi kesempatan untuk menulis sedikit artikel yang menyinggung tentang permasalahan ekonomi yang terjadi disekitar kita. Tentu saja kita tidak akan pernah luput dari masalah ekonomi dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari baik masalah terkecil sampai masalah terbesar. Di dalam artikel ini saya akan sedikit menuangkan idea tau gagasan saya tentang kenaikan harga karet yang terjadi di Kalimantan Barat
Harga komoditas karet di pasar internasional mengalami kenaikan. Merangkaknya harga karet terjadi karena adanya kesepakatan antara tiga (3) negara penghasil karet yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia . Dengan kenaikan harga karet tersebut tentu akan memberikan dampak untuk kedepannya . Kenaikan harga karet ini tentu berdampak baik bagi petani karet, mereka akan mendapatkan penghasilan yang lebih banyak dari biasanya . Harga karet tergantung pada tiga (3) K, yaitu : kadar kering karetnya , semakin tinggi 3(tiga)K , semakin tinggi pula harganya .Dipaparkan Jusdar pula, harga pada awal Maret 2016 saat AETS diberlakukan mencapai USD 1,08 perkilogram SIR ( Standar Indonesia Rubber) di pasar Internasional. Sementara untuk saat ini harga sudah USD 1,50 perkilogram atau naik sekitar 39 persen.Dijelaskan di AETS ( Agree Export Tonnage Scheme/ambang batas ekspor) merupakan langkah mengurangi ekspor dari tiga Negara ITRC ( International Tripartite Rubber Council ) sebanyak 615 ribu ton dari bulan Maret – Agustus 2016 apalagi ekonomi dunia juga mulai membaik walaupun masih rentan .
Dijelaskan di AETS ( Agree Export Tonnage Scheme/ambang batas ekspor) merupakan langkah mengurangi ekspor dari tiga Negara ITRC ( International Tripartite Rubber Council ) sebanyak 615 ribu ton dari bulan Maret – Agustus 2016 apalagi ekonomi dunia juga mulai membaik walaupun masih rentan
Mengetahui bahwa karet merupakan tumpuan penghasilan bagi sebagian besar masyarakat di kalbar , maka pemerintah juga didorong untuk menaikkan harga karet demi kesejahteraan rakyatnya. Untuk karet pemerintah juga telah melakukan program yang sama yaitu meningkatkan pasar dalam negeri . Pemerintah mendorong dengan adanya program pembangunan menstruktur dimana-mana, mka karet bisa dijadikan untuk campuran aspal , bantalan untuk rel kereta api , dengan begitu pemerintah dapat mengambil keuntungan dan pembangunan infrastruktur tersebut . Harga karet yang mulai membaik harusnya menjadi momentum bagi pemerintah daerah di kalimantan barat untuk membanahi persoalan di komoditas tersebut seperti peremajaan pohon karet yang dinilai tidak produktif lagi untuk menambah produksi karet dalam jangka waktu panjang .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar