Rabu, 29 Maret 2017

(161310222-03) Pengaruh Ekowisata dalam Peningkatan Perekonomian Masyarakat di Kota Singkawang

Pengaruh Ekowisata dalam Peningkatan Perekonomian Masyarakat di Kota Singkawang

          Oleh: Wahyuni Widiyantari

 

 

Saat ini banyak Provinsi, Kabupaten/Kota  yang tengah gencar-gencarnya dalam pengembangan Ekowisata bagi daerahnya. Hal ini menarik untuk kita kaji lebih dalam, karena selain potensi yang ada dibanyak  daerah di Indonesia , ekowisata juga menjadi sesuatu yang amat penting karena memiliki manfaat yang begitu luas.

Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Ekowisata dimulai ketika dirasakan adanya dampak negatif pada kegiatan pariwisata konvensional. Dampak negatif ini bukan hanya dikemukakan dan dibuktikan oleh para ahli lingkungan tetapi juga para budayawan, tokoh masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata itu sendiri. Dampak berupa kerusakan lingkungan, terpengaruhnya budaya lokal secara tidak terkontrol, berkurangnya peran masyarakat setempat dan persaingan bisnis yang mulai mengancam lingkungan, budaya dan ekonomi masyarakat setempat.

Pada mulanya ekowisata dijalankan dengan cara membawa wisatawan ke objek wisata alam yang eksotis dengan cara ramah lingkungan. Proses kunjungan yang sebelumnya memanjakan wisatawan namun memberikan dampak negatif kepada lingkungan mulai dikurangi.

Kegiatan ekowisata di Indonesia diatur Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2009.

Secara umum objek kegiatan ekowisata tidak jauh berbeda dari kegiatan wisata alam biasa, namun memiliki nilai-nilai moral dan tanggung jawab yang tinggi terhadap objek wisatanya.

 

 

Kota Singkawang atau kota amoi di Kalimantan Barat, Indonesia. singkawang mengacu pada sebuah kota di bukit dekat laut dan estuari.

Kecamatan Singkawang Barat diperuntukan sebagai kawasan pengembangan industri, pusat pemerintahan kota, pusat pengembangan pertanian pangan, kawasan pengembangan prasarana transportasi, kawasan pelayanan sosial ekonomi.

Jumlah kunjungan obyek wisata pantai pasir panjang mengalami peningkatan kunjungan wisatawan  dari tahun ke tahun khususnya Pantai pasir panjang yang memiliki kunjungan wisatawan paling tinggi dibandingkan obyek wisata lainnya, sehingga obyek wisata pantai di Kota Singkawang memiliki peluang untuk dilakukan pengembangan.

obyek wisata harus diintegrasikan dengan syarat pariwisata lainnya, yaitu jasa Pemasaran Tempat obyek wisata sebenarnya juga tempat kegiatan pemasaran pariwisata. Pembangunan obyek wisata yang sesuai dengan motif wisatawan berarti penawaran (supply) yang tepat dengan permintaan (demand) wisatawan sebagai konsumen.

Pola wisatanya membantu ekonomi masyarakat local dan mendukung pelestarian alam. mampu meningkatkan pendapatan ekonomi bagi masyarakat setempat dan nilai konservasi, masyarakat dapat menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat, dan mengurangi kemiskinan dan pengangguran, di mana penghasilan ekowisata adalah dari jasa-jasa wisata untuk contohnya: transportasi, menjual makanan minuman, menyewakan pelampung, menjual kerajinan dll.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar